PROGRAM DAN EVALUASI. Pendidikan Keluarga. Warisno, S.Sos., MPd. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

dokumen-dokumen yang mirip
PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

WORKSHOP EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA

Instrumen Pemantauan dan Evaluasi 2017

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN KELUARGA

Jenis Satuan Pendidikan : PAUD/ SD/ SMP/ SMA/K/ PNF. Kab/Kota DIREKTORAT PEMBINAAN : PENDIDIKAN

INSTRUMEN SUPERVISI POKJA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KELUARGA

PEMANFAATAN DATA PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

PEMANFAATAN DATA PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PELIBATAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

PELAKSANAAN PERENCANAAN

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) PENDIDIKAN KELUARGA

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN KELUARGA

MODEL PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

WORKSHOP PENGEMBANGAN PROGRAM/MODEL PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN. PP-PAUD DAN DIKMAS JAWA TENGAH 1-3 Maret 2017

PROGRAM DAN ANGGARAN LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA

LEMBAR PENDAMPINGAN POKJA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KELUARGA

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dan Masyarakat di PAUD

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

Pokja Pendidikan Keluarga

PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN KELUARGA

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BERBASIS SEKOLAH

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 130 TAHUN 2017 TENTANG

KEBIJAKAN PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA TAHUN 2017

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016

KEMITRAAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

PETUNJUK TEKNIS IMPLEMENTASI PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL BANTUAN SOSIAL DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH TAHUN 2013

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

Penguatan Kemitraan Keluarga, Satuan Pendidikan, Penguatan Kemitraan Keluarga, Satuan Pendidikan, dan Masyarakat di SD. dan Masyarakat di PAUD

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

KM-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KOMITE SEKOLAH

SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL BANTUAN SOSIAL DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH TAHUN 2014

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

dan Masyarakat di SMP

MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)

Penguatan Kemitraan Keluarga, Satuan Pendidikan, dan Masyarakat di SMA/SMK

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH LUAR BIASA DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat

LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017

Petunjuk Teknis Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan

Optimalisasi Tri Pusat Pendidikan dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter Siswa SMKN 2 Metro

1. Guru PAI pada SD, SMP, SMA, dan SMK; SDLB, SMPLB, SMALB, dan SMKLB;

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

Petunjuk Teknis Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan

I.1. Pengantar. Bab 1 - Pendahuluan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KAB. BULELENG

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

Transkripsi:

PROGRAM DAN EVALUASI Pendidikan Keluarga OLEH : Warisno, S.Sos., MPd. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

Kerangka Program Bindikkel 2016 PS Dit bin dik kel Pelatihan Calon Pelatih dan mitra 300 org Bimbngan teknis 5.000 Ka SP 2015 (100 kab/kota) 3.000 Ka SP 2016 (60 kab/kota) 2.400 Penilik/Peng awas dan Mitra Penguatan Pelaku Pendidika n 56.000 org Kemitraan dengan 30 Organisasi mitra/pegiat pendidikan keluarga (75 jt an) Kemitraan dan penguatan 1.020 Satuan pendidikan formal, nonformal (20-45 jt an) Orientasi, pemberdayaa n dan pelibatan orangtua peserta didik 1. Juknis Penyelenggar aan Pendidikan Keluarga 2. Kit Panduan Orang tua 3. Model/program Dikkel 4. Laman: sahabatkeluar ga.kemdikbud go,id Orang tua Hebat, Orang Tua Terlibatl: 1. Pertemua n H 1 masuk sekolah 2. Kelas Orang Tua 3. Kelas inspiratif 4. Pentas Kelas Peserta didk Hebat: Peserta didik, yang: 1.Berkarakter dan Berbudaya Prestasi, 2.Mandiri dan Berbudi Pekerti

Pelibatan Orang Tua di Sekolah 1 Pertemuan dengan wali kelas minimal dua kali/semester 2 3 Mengikuti kelas orang tua (parenting) minimal dua kali/tahun Hadir sebagai nara sumber dalam kelas inspirasi 4 Menyelenggarakan pentas kelas pada akhir tahun pembelajaran

SASARAN PROGRAM PER KABUPATEN/KOTA NO JENJANG TAHUN 2015 TAHUN 2016 (100 Kab/Kota) (60 Kab/Kota) 1. PAUD 9 lembaga 15 lembaga 2. SD 15 lembaga 15 lembaga 3. SMP 12 lembaga 7 lembaga 4. SMA 4 lembaga 4 lembaga 5. SMK 3 lembaga 3 lembaga 6. SLB/TKLB 0 lembaga 1 lembaga 7. PNF (PKBM/SKB) 7 lembaga 5 lembaga 4

Materi Pendukung Tersedia di Laman: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

EVALUASI: KAJIAN AWAL Pendidikan Keluarga di Satuan Pendidikan (Studi Kasus di 8 kab/kota)

Pentingnya Kajian Awal untuk memperoleh informasi tentang : (Tujuan Kajian Awal) Keterlibatan satuan pendidikan (SP) dan orangtua dalam pendidikan keluarga Kemitraan satuan pendidikan dengan pihak eksternal SP dalam melaksanakan pendidikan keluarga Kebutuhan orang tua dan satuan pendidikan (need assessment) guna melaksanakan pendidikan keluarga Tantangan yang dihadapi satuan pendidikan dan orangtua dalam pelaksanaan pendidikan keluarga 4

SAMPEL : 16 KABUPATEN/KOTA Kab/kota yang datanya dikumpulkan dengan: FGD + kuesioner Kajian Awal Dititipi kuesioner monev DitBindikKel Kab. Lombok Timur*) Kab Sleman Kota Palu*) Kota Bandung Kab Agam*) Kota Pekanbaru*) Kab Kubu Raya Kota Kendari Kab/kota yang datanya dikumpulkan dengan Monev Dititipi kuesioner Kajian Awal Kab. Merauke Kota Surabaya*) Kab Minahasa Kota Ambon*) Kab Buleleng*) Kota Batam Kab Tanggerang*) Kota Kupang Keterangan: Sudah menerima dana Belum menerima dana Sumber data: Direktorat Bindikkel, 2015 9

HASIL/TEMUAN KAJIAN AWAL

Keterlibatan Satuan Pendidikan Sebelum adanya program dikkel, kebanyakan satuan pendidikan (SP) menerapkan dikkel dalam bentuk lain yang relevan seperti kegiatan penumbuhan budi pekerti. Sesudah adanya program dikkel, SP mendapat bimbingan teknis (bintek) dikkel. Selesai bintek, SP menyusun rencana dikkel (RTL) yang umumnya belum ditindaklanjuti. Diantara SP yang sudah menindaklanjuti, memperlihatkan kondisi bervariasinya kegiatan dikkel yang diadakan seperti membentuk forum/kelas orangtua. Peran SP dalam dikkel adalah menyosialisasikan dikkel, menfasilitasi dan menjalin komunikasi dengan orangtua, sehingga program dikkel dijalani sebagai penguat dari apa yang sudah ada. Orangtua Peserta Didik Sebelum ada program pendidikan keluarga (dikkel), pertemuan antara orangtua dan SP dilakukan pada saat: (i) penerimaan peserta didik baru; (ii) pengambilan rapor; (iii) pertemuan awal tahun ajaran; (iv) konsultasi jika anak bermasalah. Sesudah ada program dikkel, pertemuan orangtua dengan pihak SP ditambah dengan agenda untuk mengkomunikasikan hasil bintek dikkel oleh kepala SP Pada umumnya SP belum memiliki kelas parenting dan kelompok/ paguyuban orangtua tingkat kelas.

lanjutan - Pendidikan keluarga lebih intensif dilakukan pada jenjang PAUD (PAUD formal maupun non formal) dibandingkan dengan satuan pendidikan (SP) lainnya. Hal ini diindikasikan antara lain dengan adanya pertemuan khusus antara orangtua dengan pihak SP yang mendiskusikan tumbuhkembang anak (lihat hasil uji beda hlm. 14). - Efektifitas dalam arti keterlaksanaan program yang sesungguhnya belum nampak, yang ada baru pada tahap penyampaian informasi dari kepala SP kepada para pendidik dan orangtua peserta didik. Namun keterlibatan orangtua pada pendidikan non formal nampak berbeda, mengingat warga belajar yang sebagian besar tidak lagi berusia anak-anak. - Keterlibatan SP dan orangtua dalam pelaksanaan dikkel menemui hambatan, berupa ketersediaan dana dan buku saku orangtua maupun petunjuk teknis (juknis) bagi pendidik. Buku saku dan juknis diperlukan agar penerapan dikkel dapat selaras antara orangtua dengan pihak SP - Kondisi keterlibatan orangtua, dan pihak SP ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantarannya faktor lingkungan masyarakat di sekitarnya, pola pemikiran orangtua peserta didik. 10

KEMITRAAN INTERNAL Terjalin hubungan baik antara kepala satuan pendidikan dan pendidik dengan orangtua peserta didik (komite sekolah). Hubungan tersebut didasari atas kepentingan pendidikan secara umum dan belum terjadwal secara khusus dalam kegiatan bagi orangtua (parenting) EKSTERNAL Terjalin kerjasama informal antara satuan pendidikan dengan pihak eksternal SP, misal dengan para alumni, instansi terkait (Puskesmas, Disdik setempat), tokoh masyarakat. Kemitraan yang terbangun antara SP dengan pihak ekternal masih bersifat temporer, belum rutin, dan tidak mengikat (tidak didasari oleh MoU). Karena pihak eksternal nampak belum memiliki inisiatif untuk bekerjasama dengan SP

lanjutan - Bentuk kemitraan berupa kerjasama SP dengan mengundang pihak eksternal untuk memberikan pencerahan bagi peserta didik. Selain itu, bentuk kerjasama juga berupa kontribusi pemikiran, tenaga, dan pemberian obat-obatan bagi peserta didik. - Komunikasi yang terjalin dalam kemitraan tersebut telah berjalan dengan efektif, yang ditandai dengan adanya penguatan hubungan komunikasi dua arah (timbal balik) - Hambatan dalam kemitraan dikkel terutama dikarenakan belum adanya payung hukum dikkel (regulasi). Faktor yang mempengaruhi aspek kemitraan ini antara lain adalah kerjasama yang tidak mengikat (belum di dasari MoU) 12

TANTANGAN dalam Pelaksanaan Pendidikan Keluarga Terdapat empat tantangan besar yang dihadapi dalam melaksanakan pendidikan keluarga melalui satuan pendidikan. Pertama adalah menemukan strategi pendidikan keluarga yang tepat untuk mengatasi keragaman karakteristik orangtua terkait kemauan dan kemampuan orangtua membina karakter anaknya, termasuk strategi dikkel bagi ortu yang anaknya kos. Ke dua adalah mengatasi pengaruh berbagai faktor di luar sekolah dan rumah dalam membentuk karakter anak. Faktorfaktor tersebut adalah bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang ditanamkan di sekolah dan rumah yang diserap anak melalui televisi, internet (yang diakses anak melalui ponsel maupun warnet). Ketiga adalah menumbuhkan kepedulian Pemda, terutama bagi Pemda kab/kota dan provinsi yang menjadi atasan langsung Dinas Pendidikan provinsi/ kab/kota. Dalam pelaksanaaan kegiatan, Dinas Pendidikan harus mendapat persetujuan dari Pemda provinsi/kab/kota, terutama terkait dengan aspek tenaga dan sarana, dan anggaran. Ke empat adalah menerbitkan payung hukum dalam rangka pelaksanaan pendidikan keluarga berupa antara lain SK Bersama antara K/L terkait

KEBUTUHAN dalam penerapan Dikkel Satuan Pendidikan Pendanaan sesuai kebutuhan SP Sarana berupa juknis/acuan dikkel, jaringan wifi sehingga laman sahabat keluarga dapat diakses, ruangan khusus orangtua, ruang tunggu. Tenaga pengawas yang paham dan kompeten dalam pendidikan keluarga Orangtua Buku panduan/buku saku orangtua dan buku-buku dikkel, informasi tertulis lainnya Sarana/media komunikasi ortu dengan pihak SP Bintek, alat/permainan dikkel guna menfasilitasi pemahaman ortu akan pendidikan keluarga 16

SIMPULAN 1. Keterlibatan SP dalam menerapkan dikkel sebelumnya cenderung sudah ada melalui kegiatan rutinitas SP (akademik) dan penanaman budi pekerti (karakter) di kalangan peserta didik, sehingga pelaksanaan program dikkel saat ini merupakan penguat dari apa yang sudah ada sebelumnya (formalitas). 2. Kemitraan antara satuan pendidikan dengan pihak eksternal SP yang terbangun selama ini belum rutin, masih bersifat temporer dan tidak mengikat (tidak didasari MoU) 3. Tantangan yang harus diminimalisir dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan dikkel adalah ketersediaan legalitas (payung hukum) dan pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan SP, orangtua & masyarakat 17

SARAN-SARAN (REKOMENDASI) 1. Perlu penguatan komitmen dalam keterlibatan dan kemitraan pihak pihak terkait (satuan pendidikan, orangtua, masyarakat/organisasi mitra) dalam pelaksanaan dikkel dengan mengeluarkan payung hukum/regulasi yang mengikat (seperti SK Bersama antar K/L terkait, Permendikbud tentang pendidikan keluarga dan Perda tentang pelaksanaan dikkel di satuan pendidikan) 2. Rancangan pelaksanaan pendidikan keluarga perlu dibedakan sesuai dengan karakteristik orangtua, nilai sosial budaya masyarakat setempat, jenjang dan jenis pendidikan seperti pendidikan non formal (PKBM/SKB/LPK). Karena tidak semua peserta didik PNF merupakan anak usia sekolah, bahkan peserta didik pada satuan pendidikan non formal ada yang berstatus orang tua. 3. Organisasi mitra diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan pendidikan keluarga dengan menyumbangkan dana, daya, pikiran, tenaga, dan bentuk lainnya, sehingga pelaksanaan pendidikan keluarga di satuan pendidikan dapat terjamin keberlanjutannya. Salah satu caranya adalah satuan pendidikan memasukkan program pendidikan keluarga ke dalam rencana kegiatan organisasi mitra (sebagai strategi kemitraan mutualisme) 18

lanjutan 4. Kesepakatan antara satuan pendidikan dengan organisasi mitra perlu dilakukan secara formal (dengan adanya MoU), khususnya terkait dengan upaya memperoleh dukungan dana dalam memenuhi sarana bagi penyelenggaraan pendidikan keluarga. 5. Untuk meminimalisir tantangan yang ditemui di kalangan orangtua, maka unsur orangtua yang diwakili oleh komite sekolah perlu diikutsertakan dalam bintek dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. 6. Diperlukan pengaturan tayangan acara televisi dan akses media informasi lainnya dalam upaya membatasi tayangan yang tidak layak untuk dikonsumsi anak, khususnya bagi anak usia sekolah dan belum sekolah. 7. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pelaksanan pendidikan keluarga, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga diminta untuk bekerjasama/bermitra dengan pihak K/L lain yang terkait, seperti BKKBN, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial agar masing-masing pihak dapat berkontribusi dalam rangka membangun ekosistem pendidikan keluarga.

Atas perhatian Bapak/Ibu 19