DASAR DASAR OLAHRAGA

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Pengertian Pembinaan/latihan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

AFC B LICENCE COACHING COURSE

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

Oleh Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or. (TIM PENGAMPU)

KETAHANAN (ENDURANCE)

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis (Mc

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BAB IV OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

KEBUGARAN. Nani Cahyani Sudarsono. pengantar

Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

Disarikan dari berbagai sumber. Oleh : Octavianus Matakupan

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

PENGEMBANGAN MOTORIK SUATU PENGANTAR. Suharjana FIK UNY

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

OLAHRAGA PADA ANAK. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

Transkripsi:

DASAR DASAR OLAHRAGA

PENGERTIAN OLAHRAGA adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan (ensiklopedia Indonesia) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat) (Webster s New Collegiate Dictonary, 1980)

PENGERTIAN OLAHRAGA adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal. mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya

PENGERTIAN OLAHRAGA adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. (Kholiq Mutohir)

PENGERTIAN OLAHRAGA o UU No 3 tahun 2005 Setiap aktivitas yang dilakukan secara sistematis yang dapat mendorong, membina dan mengembangkan semua potensi jasmani, rokhani dan sosial o Contoh : SKJ, sempose, poco poco, catur, yoga dll

LINGKUP OLAH RAGA olahraga harus dalam lingkup : bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain : terpisah dari rutinitas, bebas, tidak produktif, menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik : ada kompetisi, hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan.

AKTIVITAS FISIK (PHYSICAL ACTIVITY) Segala kegiatan atau aktivitas yang menyebabkan peningkatan penggunaan energi / kalori dalam tubuh (makan, menyapu, mengangkat barang, naik tangga dll)

LATIHAN (EXERCISE) Serangkaian aktivitas fisik yang tersrtuktur dan berirama, dengan intensitas tertentu dan dalam waktu tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani Latihan fisik merupakan aktivitas olah raga secara sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Contoh : SKJ, senam aerobik, latihan beban, bersepeda, jalan kaki dll) Sering digunakan untuk promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif

OLAH RAGA (SPORT) Serangkaian aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dengan berpedoman pada aturan aturan atau kaidah kaidah tertentu tetapi tidak terikat pada intensitas dan waktunya Olahraga : prestasi-nonprestasi, kontak badannonkontak badan Kata olahraga sering diikuti dengan jenis olahraga (olahraga sepakbola, bulutangkis dsb)

Hubungan sport dengan exercise Exercise dan sport sering tidak dapat dipisahkan Olah raga Non prestasi PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN Olahraga prestasi Promotf Preventif Kuratif rehabilitatif EXERCISE

Fisiologi Olahraga Fisiologi Olahraga merupakan cabang ilmu fisiologi yang mempelajari perubahan fisiologis di tubuh pada saat seseorang berolahraga, dan adaptasi yang terjadi setelah melakukan olahraga. Fisiologi Olahraga merinci dan menerangkan perubahan fungsi yang disebabkan oleh latihan tunggal (acute exercise) atau latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (chronic exercise) dengan tujuan untuk meningkatkan respon fisiologis terhadap intensitas, durasi, frekuensi latihan. Fungsi dan mekanisme kerja organ-organ tubuh akan selalu bereaksi dalam rangka penyesuaian diri demi terpeliharanya Homeostasis.

LATIHAN DAN OLAHRAGA Prinsip latihan / olahraga untuk mencapai hasil optimal adalah; (1). Latihan kontinyu, bersambungan dan progresif, (2) tiap fungsi yang khas, latihan harus spesifik, (3) kuantitas latihan meliputi intensitas, waktu dan frekuensi latihan.

TIPE LATIHAN / OLAHRAGA Tipe latihan aerobik (dengan O2) Latihan melibatkan banyak kelompok otot, dengan intensitas ringan sampai sedang, dalam durasi sedang (15 20 menit) s/d beberapa jam Energi diperoleh dari pemecahan glukosa diubah menjadi ATP melalui siklus asam sitrat lebih dominan meningkatkan kapasitas aerobik, mioglobin, mitokondria sel (jumlah dan ukurannya), maupun cadangan gikogen otot, serta meningkatkan konsentrasi enzim-enzim oksidatif. dapat meningkatkan jumlah dan ukuran otot slow twitch fiber,

TIPE LATIHAN / OLAHRAGA Tipe latihan anaerobik (tanpa O2) Latihan dengan intensitas tinggi dlm waktu singkat Sangat tergantung pada energi yang tersimpan di otot lebih dominan meningkatkan kapasitas anaerobik, sitem energi ATP-PC dan glikolisis anaerobik. meningkatkan jumlah dan ukuran otot fast twitch fiber

INTENSITAS LATIHAN/OLAHRAGA Intensitas latihan adalah berat ringannya beban latihan yang menjadi pertimbangan berikutnya, setelah memperhatikan tipe latihan yang tepat. Intensitas latihan merupakan salah satu pedoman dalam penerapan prinsip beban berlebih. Parameter intensitas latihan yang sering digunakan adalah denyut nadi, volume oksigen maksimal (VO2 maks), dan kadar asam laktat

INTENSITAS LATIHAN / OLAHRAGA Intensitas latihan harus didasarkan pada prosentase kapasitas maksimal seseorang untuk melakukan kerja Dengan menghitung denyut jantung maksimal (220 dikurangi umur) Latihan optimal bila olahraga aerobik mencapai 70 80% denyut jantung maksimal American Collegeof Sport Medicine merekomendasikan : latihan minimal 3 kali seminggu selama 20 s/d 60 menit

INTENSITAS LATIHAN/OLAHRAGA Secara faal kardiorespiratori, intensitas latihan yang optimal adalah 60% - 80% dari kapasitas maksimal aerobik (VO2 maks). Intensitas latihan harus disesuaikan dengan tujuan. Intenstas latihan yang terlalu berat berdampak pada cedera dan kelelahan otot dan dampak buruk lainnya (overtraining)

INTENSITAS LATIHAN/OLAHRAGA Intensitas rendah dengan tempo lambat diterapkan untuk meningkatkan daya tahan otot dan daya tahan kardiorespirasi. Intensitas sedang dengan tempo cepat diterapkan untuk meningkatkan daya ledak otot. Intensitas tinggi dengan tempo cepat diterapkan untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan dan stamina otot.

FREKWENSI LATIHAN/OLAHRAGA Frekuensi latihan adalah jumlah pengulagan latihan yang secara umum dinyatakan dalam per-minggu. Secara umum frekuensi latihan tiga kali seminggu dapat menigkatkan komponen kebugaran jasmani katagori sehat. Frekwensi latihan empat sampai lima kali seminggu dapat meningkatkan kebugaran jasmani untuk untuk olahraga prestasi. Pertimbangan lain untuk menetapkan frekuensei latihan adalah dengan memperhatikan berat ringanya latihan yang diprogramkan.

LAMA LATIHAN/OLAHRAGA Lama latihan mempunyai hubungan yang timbal balik dengan intensitas latihan. Jika intensitas latihan rendah, maka pelaksanaan latihan harus relatif lama. Jika intensitas tinggi maka lama latihan harus singkat. Sebagai bahan pertimbangan, sebaikya waktu latihan singkat, tetapi di dalam waktu yang singkat itu padat dengan aktifitas-aktifitas yang menunjang pembentukan komponen-komponen yang menjadi tujuan latihan. Lama latihan bisa satu kali atau dipecah beberapa kali dala sehari (peneliian terakhir sama efektif)

Prinsip Dasar Latihan/Olahraga (1) Ada beberapa prinsip dasar : 1. prinsip beban berlebih (tubuh akan melakukan adaptasi) 2. prinsip beban bertambah (the principle of progressive resistance) 3. Prinsip baik (pilihan latihan harus sesuai dengan kebutuhan/kondisi tubuh) 4. Prinsip benar (gerakan harus dilakukan dg benar) 5. Prinsip keteraturan (irama dan frekwensi tertentu)

Prinsip Dasar Latihan/Olahraga (2) 6. Prinsip terukur (memenuhi prosentase kapasitas maksimal individu) 7. Prinsip beragam 8. prinsip kekhususan (the principle of spesificity) 9. prinsip individual (the principle of individuality) 10. prinsip pulih asal (the principle recovery) 11. prinsip kembali asal (the principle reversibility)

1. Berjalan kaki 2. Jogging 3. Bersepeda 4. Berenang 5. Senam aerobic 6. Latihan beban JENIS LATIHAN Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan

BERJALAN KAKI Kelebihan : Murah Mudah Massal Risiko cedera kecil Kekurangan: Sulit untuk mencapai zona latihan optimal Tergantung cuaca Tidak bisa dilakukan pada individu dg gangguan sendi (lutut)

JOGGING Kelebihan: Mudah Murah Massal Dapat mencapai zona latihan optimal Penggunaan kalori lebih banyak Kekurangan : Tergantung cuaca Risiko cedera (ada benturan antar tulang) Tidak bisa dilakukan pada individu dg gangguan sendi (lutut)

BERSEPEDA Kelebihan: Risiko cedera kecil (tidak ada benturan antar sendi) Cocok untuk penderita kelainan cendi Memiliki unsur rekrasi Tdk tergantung cuaca (sepeda statis dapat dilakukan dalam ruangan) Dapat mencapai zona latihan optimal Pada speda statis dapat diukur kemajuan latihan Kekurangan : Biaya relatif mahal tergantung cuaca, (kecuali speda statis) memerlukan ketrampilan

BERENANG Kelebihan : Murah Mengandung unsur rekreasi Relatif tidak ada benturan sendi Melibatkan hampir semua otot (cocok untuk menurunkan BB) Kekurangan: Memerlukan teknik khusus Zona latihan kadang sulit ditentukan

SENAM AEROBIK Kelebihan: Relatif mudah Murah Massal Mengikuti seluruh kaidah olah raga Melibatkan semua otot Zona latihan dapat tercapai dan lebih terprogram Kekurangan : Perlu instruktur Perlu ketrampilan khusus (pada gerakan tertentu)

LATIHAN BEBAN Kelebihan Dapat melatih otot yang spesifik Dapat terfokus pada kekuatan dan ketahanan otot Dapat menambah massa otot Kekurangan Relatif mahal Memerlukan latihan gerakan khusus Tidak dapat mencapai zona latihan optimal Tidak dapat dilakukan pada individu dengan kelainan tertentu (hernia, hipertensi, dll)

KEBUGARAN JASMANI Adalah ukuran kemampuan tubuh untuk berfungsi secara efisien dan efektif dalam pekerjaan dan kegiatan di waktu luang. Adalah keadaan saat tubuhtidak mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan kegiatan rutin Kebugaran bersifat individual (berbeda pada setiap orang dan tergantung profesi individu). Kebugaran dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, faktor keturunan, kebiasaan, latihan dan makanan.

KOMPONEN KEBUGARAN A. BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN (Health related physical fitness) 1. Komposisi lemak tubuh (proporsi tubuh) 2. Fleksibilitas (kelenturan) : menggambarkan lingkup gerak sendi dan elastisitas otot. Ditentukan oleh umur, jenis kelamin dan latihan 3. Kekuatan, ditentukan oleh jenis kelamin, umur, kebiasaan hidup 4. Ketahanan otot (muscular endurance) 5. Ketahanan kardiorespiratori atau Aerobic Endurance adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas cukup berat selama periode waktu tertentu. Sering dijadikan parameter kebugaran (VO2 max, HST)

KOMPONEN KEBUGARAN B. BERHUBUNGAN DENGAN KETERAMPILAN (Skill related physical fitness) 1. Kecepatan 2. Ketangkasan 3. Waktu reaksi 4. Keseimbangan 5. Koordinasi 6. Daya ledak otot Komponen ini penting untuk olah raga prestasi

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUGARAN 1. UMUR ; maksimal 20 30 tahun 2. JENIS KELAMIN; pria > wanita 3. KETURUNAN; kulit hitam lebih baik. 4. KEBIASAAN ; gaya hidup 5. MAKANAN (asupan kalori) 6. LATIHAN ; ketangkasan, kekuatan, kelenturan, aerobic endurance

GIZI OLAHRAGA Aktivitas fisik/olahraga memerlukan energi dan zat zat gizi Kebutuhan kalori dan zat gizi berbanding lurus dengan derajad olahraga yang dilakukan Komposisi makanan tergantung Jenis olahraga yang dilakukan Diperlukan perencanaan khusus pada atlet olahraga berprestasi

PERIODE KEBUTUHAN GIZI PADA OLAHRAGA (1) A. PERIODE PERSIAPAN 1. persiapan awal / umum : periode latihan fisik, memerlukan kecukupan kalori dan protein tinggi 2. Persiapan akhir (khusus) : periode latihan teknis khusus, memerlukan kalori dan protein cukup (mempertahankan status gizi) 3. Prakompetisi : periode latihan taktik, kerjasama dan strategi bertanding, asupan makanan diperlukan untuk mempertahan status gizi dan kontrol BB

PERIODE KEBUTUHAN GIZI PADA OLAHRAGA(2) B. PERIODE PERTANDINGAN Diperlukan pengaturan jadwal makan yg tepat, makanan yang cepat diserap C. PERIODE TRANSISI Masa pemulihan kondisi fisik (recavery) Seringkali sulit karena faktor psikis (kalah, menang). Sering untuk rekreasi (kelebihan BB)

Overtraining Adalah keadaan latihan yang patologi (latihan yang salah): intensitas terlalu tinggi, recovery tdk cukup, kurang tidur. Dipercepat oleh : gaya hidup yang tidak teratur, lingkungan sosial yang tidak sehat, dan kondisi kesehatan yang tidak bugar.

Tanda tanda overtraining 1. Gangguan fisik : peningkatan tensi otot dan penurunan kecepa tan reaksi dan kecepatan gerak. 2. Gangguan psikis : Berkurangnya konsentrasi dan semangat juang 3. Gangguan fungsi tubuh : tidak bisa tidur, gangguan pencernaan, kurang nafsu makan, pemulihan denyut nadi yang lambat, dan mudah berkeringat.