BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. apa pun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu (HR. ath-

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB VI PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kemampuan gerak fungsional tubuh yang dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (peurperiurn) berasal dari bahasa latin yaitu peur yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Reguler PS D-IV, Fisioterapi UEU

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat akan peningkatan derajat kesehatan mereka juga meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

PEMBERIAN PILATES EXERCISE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tenaga fisik yang berat. Bentuk pekerjaan ini adalah

PILATES EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIDAPA CORE EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Demi

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia. Definisi sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer, laptop, atau handphone

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. kaum pengusaha : seperti perusahaan Tropical, Triumph, Hima, Mansonia dan lainlain.

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB VI PEMBAHASAN. mahasiswa usia tahun dengan kurang aktivitas fisik. Mahasiswa usia tahun pada prodi D-IV Fisioterapi seluruhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai maksimal tetapi pada kenyataannya bukan gerak maksimal yang ada tetapi

PERBEDAAN PILATES EXERCISES

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang popular di seluruh dunia. Menurut International Basketball Federation (FIBA) pada tahun 2014, basket

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai tuntutan lingkungan hidup terhadap dirinya, untuk dapat. dimiliki antara lain kemampuan untuk melakukan gerak, aktivitas

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di STIKES Al Irsyad AlIslamiyyah Cilacap selama

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penentu negara ini memiliki investasi sumber daya manusia yang

CORE STABILITY EXCERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN MCKENZIE EXCERCISE DALAM PENURUNAN DISABILITAS PASIEN NON- SPECIFIC LOW BACK PAIN

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. bermata pencaharian di bidang pertanian. Sektor perkebunan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah

BAB I PENDAHULUAN. (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk mendapatkan kekuatan fisik serta kesehatan tubuh selain

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada even olahraga kompetisi, power merupakan salah satu unsur penting

PENGARUH CORE STABILITY INTI TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG AKIBAT DUDUK STATIS DI SMP N 3 PAKEM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jelas atau samar serta menyebar atau terlokalisir (Pheasant, 2001).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas duduk lama seperti saat kegiatan perkuliahan, bermain laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan imbalance muscle. Posisi duduk tegak dan lama tanpa disadari dapat berubah menjadi posisi bungkuk karena mencari posisi yang nyaman, sehingga kerja otot perut dan otot pinggang menjadi tidak seimbang. Ketika duduk membungkuk terlalu lama membuat otot-otot bagian pinggang bekerja lebih berat, sedangkan otot antagonisnya yaitu otot-otot perut menjadi lemah. Kelemahan otot-otot perut harus dihindari karena otot-otot ini ikut menunjang stabilitas tubuh. Otot-otot perut adalah salah satu otot inti tubuh. Prinsipnya otot-otot perut harus kuat sehingga seluruh batang tubuh akan stabil dan kuat (Dillah, 2014). Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan penguatan otot-otot perut untuk menyeimbangankan antara kerja otot-otot perut dan pinggang sehingga mencegah terjadinya postur yang buruk dan mencegah sakit pinggang. Otot-otot perut terdiri dari M. Rectus Abdominis, M. Eksternal Abdominal Oblique, M. Internal Abdominal Oblique, M. Transversus Abdominis. Otot-otot tersebut bekerja bersama otot pinggang untuk mempertahankan spine sesuai dengan aligement tubuh yang simetri dan

menjadi lebih stabil. Ketika spine kuat dan stabil memudahkan tubuh untuk bergerak secara efektif dan efisien. Ketika tubuh bergerak secara efektif dan efisien, hal ini dapat menguragi terjadinya cedera serta memberikan support pada tubuh ketika melakukan aktifitas fisik. Maka otot perut dan otot pinggang harus sama kuatnya. Kekuatan otot adalah kemampuan maksimal dari otot untuk berkontraksi. Salah satu otot yang terpenting dalam menjaga kestabilan tubuh adalah otot perut. Kekuatan otot wanita berbeda dengan laki-laki. Setelah pubertas nilai kekuatan otot pada wanita lebih rendah 15-25% daripada pria. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan maximal muscular power yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah haemoglobin, kapasitas paru-paru dan lain sebagainya (Permaesih, 2000). Aktifitas duduk lama selama perkuliahan dapat ditemukan pada mahasiswi jurusan Fisioterapi Universitas Udayana. Hampir setiap hari mereka mengikuti kegiatan perkuliahan selama berjam-jam, posisi duduk yang tidak baik selama perkuliahan dapat mengakibatkan posture yang buruk dan sakit pinggang karena tidak seimbang antara kekuatan otot perut dan pinggang. Penelitian yang dilakukan oleh Idyan, Sebanyak 35 responden pada Mahasiswa ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang duduk setiap perkuliahan selama 1 3 jam. Didapatkan data sebanyak 4 orang atau 11,4% responden mengalami nyeri pinggang ringan, sedangkan 37,1% atau 13 responden yang mengalami nyeri pinggang sedang dan

sebanyak 51,4 % atau 18 orang responden mengalami nyeri pinggang berat. Tingkatan nyeri yang dirasakan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh prilaku duduk yang tidak baik selama berjam-jam (Idyan, 2007). Sehingga diperlukan pelatihan kekuatan otot perut pada Mahasiswi. Kekuatan otot perut dapat ditingkatkan dengan melakukan suatu metode latihan. Latihan tersebut berupa pilates exercises dan core stability exercise. Pilates exercises merupakan bentuk olah tubuh yang dilakukan dengan cara mengombinasikan latihan kelenturan dan kekuatan tubuh serta pernapasan dan relaksasi. Pola dasar gerakan menitikberatkan pada gerakangerakan otot perut. Manfaat Pilates adalah untuk menjadikan tubuh lebih bugar, postur, dan keseimbangan yang lebih baik, meningkatkan kekuatan perut dan punggung serta membuat pikiran santai (Nabillah, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Betul Sekendiz tentang Efek Pilates Exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut, kekuatan otot pinggang dan fleksibilitas pada wanita remaja yang duduk lama, menunjukan bahwa pilates exercises dapat meningkatkan kualitas hidup pada wanita remaja dengan meningkatnya kekuatan otot perut, kekuatan otot pinggang dan fleksibilitas tulang belakang (Sekendiz, 2007). Sedangkan core stability exercise merupakan model latihan yang digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas pusat/batang tubuh. Core stability exercises mengacu pada kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dan gerakan pada pusat tubuh. Pusat tubuh, tersusun atas beberapa otot yakni, transversus abdominus, multividus,

diaphragm, pelvic floor muscle. Otot - otot tersebut bekerja bersama untuk menghasilkan keseimbangan yang sempurna pada abdominal dan lumbal. Core Stability Exercises bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dari sekelompok otot tersebut (Princeton, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Venu Akuthota tentang Prinsip Core Stability Exercises, menunjukan bahwa Program latihan penguatan otot core dapat mencegah LBP (Low Back Pain), dapat menurunkan nyeri dan memperbaiki fungsi gerak pada pasien LBP (Akuthota, 2008). Pelatihan pilates exercises biasanya diberikan pada orang sehat untuk meningkatkan kekuatan otot agar mencegah terjadinya cedera, latihan pilates lebih terfokus pada kekuatan otot perut serta mengkombinasikan latihan penguatan dan kelenturan. Sedangkan core stability exercises biasanya diberikan pada pasien yang sakit untuk mengembalikan kekuatan otot dan sering digunakan untuk latihan para atlet agar mendapatkan keseimbangan yang baik saat bertanding, latihan core stability ini terfokus pada kekuatan otot-otot core yang terdiri dari transversus abdominus, multividus, diaphragm, pelvic floor muscle, latihan ini terdiri dari latihan penguatan dan kelenturan (Fillipelli, 2010). Dari perbedaan antara pilates exercises dan core stability exercises tersebut, dan sampai saat ini belum ada yang meneliti perbandingan efektifitas antara pilates exercises dan core stability exercises untuk menguatkan otot perut pada mahasiswi, maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini. Harapan dari pelatihan penguatan otot perut yaitu untuk

mencegah postur yang buruk dan mencegah sakit pinggang, yang disebabkan karena aktifitas duduk lama oleh mahasiswi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pilates exercises dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana? 2. Apakah core stability exercise dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana? 3. Apakah ada perbedaan pilates exercises dan core stability exercise untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum tentang pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pilates exercises dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana.

2. Untuk mengetahui core stability exercises dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana. 3. Untuk mengetahui perbedaan pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis 1. Di harapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca tentang pemberian pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut. 2. Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.4.2 Praktis Di harapkan dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat khususnya fisioterapis tentang perbedaan pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut. Dalam penelitian ini terutama untuk para Mahasiswi Fisioterapi.