BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Implementasi Lokalitas Budaya Madura sebagai salah satu kekayaan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan,

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. anonim bersama kreativitas masyarakat yang mendukungnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya mulai

ANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan komunikasi. Dalam buku Komunikasi AntarBudaya, Jalaluddin Rakhmat dan Deddy

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. terhadap api dan segala bentuk benda tajam. Seni dan budaya debus kini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu hasil cipta rasa dan karsa manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan strukturstruktur

BAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. memperoleh nilai secara finansial masyarakatnya, namun lebih kepada penonjolan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

2015 TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. persaudaraan antar keluarga/gandong sangat diprioritaskan. Bagaimana melalui meja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. Busana bukanlah sebatas persoalan kain yang dikenakan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

Komunikasi: Suatu Pengantar. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan

Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pekerjaan. Alasan pelarangan yang dikemukakanpun sangat tidak rasional,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mahasiswa harus ikut bermigrasi ke berbagai daerah. Kadang

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya manusia mempunyai rasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan baik secara jasmani maupun rohani dimana kita lahir secara turun-temurun, membawa faktor pembawa sifat dan sifat-sifat budaya dari generasi manusia sebelum kita yang saling mempengaruhi dan membentuk perkembangan hidup kita sebagai generasi baru. Karena manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan hidup berinteraksi dengan manusia lainnya dengan cara berkomunikasi. Secara umum komunikasi adalah sebuah proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. 1 Dan kehidupan yang kita alami didunia adalah sebuah realitas yang dibuat, bahwa semua yang kita tahu dan ada, hanyalah sebatas konstruksi sosial atas kenyataan. 2 Dalam melakukan komunikasi diperlukan proses sosial dengan cara tatap muka, maupun dengan menggunakan media sebagai interaksi dengan sesama manusia. Manusia memiliki peranan penting dalam berinteraksi sesamanya, karena manusia memiliki niat, motivasi, dan kemampuan dalam mencapai hal yang diinginkan. Kegiatan dalam berkomunikasi itulah yang membuat manusia 1 Richard West & Lynn H. Turner. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Edisi ketiga. Penerbit: Salemba Humanika. 2009 hal 5 2 Alex Sobur. Filsafat Komunikasi Tradisi dan Metode Fenomenologi. Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya. 2013 hal 69 1

2 memiliki pemikiran untuk memvisualisasikan dan merepresentasikan sebuah konsep berupa objek yang dianggap memiliki arti. Hasil dari pengalaman dan pengamatan manusia didunia dalam berkomunikasi dan berinteraksi seiring dengan waktu manusia mengenal adanya simbol-simbol yang memiliki makna dari hasil pengamatan terdahulu yang hingga saat ini sebuah simbol masih dipergunakan sebagai bentuk representasi sebuah benda. Seperti halnya simbol kata makna dalam komunikasi memiliki arti sebagai sebuah pesan yang terucap dari orang tersebut. simbol atau lambang adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya. Berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. 3 Tetapi, sebuah makna memiliki arti yang berbeda dari setiap budaya. Memahami proses komunikasi ini adalah bagian dari manusia berinteraksi. Berkomunikasi dapat juga dilakukan dengan suatu kebiasaan-kebiasaan yang sering kita lakukan. Kebiasaan dari perilaku setiap budaya memiliki makna itu sendiri. Seperti yang dikatakan para pakar komunikasi: Komunikasi adalah bentuk Ilmu sosial yang dinamis, kompleks dan senantiasa berubah. Justru kebersinambungan dari suatu kegiatan komunikasi itu sangat penting dan harus selalu ada. 4 Dan komunikasi sekarang didefinisikan sebagai suatu proses dinamik transaksional yang mempengaruhi perilaku dalam mana sumber dan penerimanya dengan sengaja menyandi (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan pesan 3 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Penerbit: Remaja Rosdakarya. 2004 hal 84 4 Richard West & Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi. Edisi ketiga. Penerjemah Maria Natalia D. M. Penerbit: Salemba Humanika. 2008 hal 30

3 yang mereka salurkan lewat saluran (channel) guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu. 5 Berkomunikasi yang baik adalah dengan berinteraksi sesama manusia dan memahami makna perbedaaan yang ada, maka dari itu ada istilah komunikasi budaya bahwa setaip orang mau tidak mau memahami budaya darimana tempat seseorang itu berasal. Dunia saat ini terbuka lebar bagi siapapun yang ingin mempelajari budaya. Seperti halnya mempelajari adat istiadat atau suatu kebiasaan yang diterapkan, mengenal bahasa yang digunakan, hingga pakaian yang dikenakan dalam daerah tersebut, menjadi sebuah bagian yang menarik untuk dipelajari. Budaya dapat dipelajari bagi siapa saja yang ingin mengenalnya, semakin kita memahami makna setiap budaya yang kita jumpai, semakin kaya pengetahuan kita dalam berkomunikasi. Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan, ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. 6 Sebagaimana lingkungan mempengaruhi hidup kita seperti tempat kita tinggal, tempat kita menuntut ilmu, tempat kita bergaul dengan orang-orang disekitar memberikan konteks budaya yang berpengaruh terhadap atas perilaku kita. Maka penting mengetahui makna budaya dan cara-cara memahami didalam setiap budaya tersebut. 5 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya. Penerbit: Remaja Rosdakarya. 1993 hal 15 6 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Penerbit: Remaja Rosdakarya. 2004 hal 18

4 Seperti halnya seorang penari dengan gerak tubuhnya, ada pengertian simbol dalam tarian yang ditampilkan yang mengandung makna yang ingin disampaikan kepada penontonnya. Tarian yang ditarikan oleh penari adalah gerakan yang memiliki makna dan bukanlah gerak sembarangan atau tanpa tujuan. Gerak tari bersifat ritmis dan sifat ritmis inilah yang membedakan gerak tari dengan gerak lainnya. Hingga saat ini sebuah tarian masih digunakan sebagai cara berkomunikasi proses ritual dalam upacara keagamaan, sebagai pengungkapan rasa bersyukur kepada sang pencipta ataupun hanya sebagai hiburan semata. Dan semua itu dilakukan tergantung dari konteks budaya darimana tarian tersebut berasal dan sebagai pelengkap identitas diri untuk mengenal budaya daerah tersebut. Penari sendiri merupakan seseorang yang mempertunjukkan sekaligus menyampaikan isi pesan dari tarian tersebut, tarian yang ditampilkan bisa saja hanya sekedar menghibur, memberikan pengetahuan sebagai bentuk mempelajari kebudayaan daerah tersebut berasal, memberikan beragam interpretasi akan sebuah keindahan dan hal-hal yang agung dalam memaknai arti kehidupan, meningkatkan kesadaran budaya seseorang secara umum agar memperoleh manfaat yang sebaik-baiknya dalam berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya, dan sebagai instrument dalam hal berkolaborasi untuk mementaskan kesenian dari budaya tersebut dengan cara bekerjasama yang nantinya dapat mempererat hubungan antara kedua belah pihak dalam menciptakan komunikasi yang baik.

5 Hadirnya sebuah tarian dalam kehidupan manusia merupakan respon manusia dari proses interaksi sosial dan terhadap gerak kehidupan di alam semesta dimana seorang penari adalah bagian dari instrumentnya. Masyarakat pada umumnya mengatakan simbol penari merupakan orang yang mampu menari menggerakan tubuhnya dengan lincah dan memiliki tujuan untuk menghibur penonton ataupun ada makna lain yang ingin disampaikan dalam hal menari. Penari memiliki motif untuk pencapaiannya. Seorang penari bisa saja adalah seseorang yang memang melakukan atas dasar karena dirinya menyukai menari hanya karena sekedar hobi untuk meluangkan waktu, karena kemampuan bakat yang dimiliki dan diasah menjadi seorang penari, dan karena keinginan untuk mampu menari hingga mampu menciptakan gerakan tarian baru menjadi seorang koreografer nantinya. Bahwa seseorang itu dalam membentuk konsep dirinya dengan jalan mengambil perspektif orang lain dan melihat dirinya sendiri sebagai objek. 7 Konsep diri (self-concept) merupakan hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu. Interaksi yang terjadi antar-individu berkembang melalui simbol-simbol yang mereka ciptakan. Realitas sosial merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada beberapa individu dalam masyarakat, interaksi ini berlangsung secara sadar. 8 Mead mengatakan dalam konsep diri penting diketahui ada hubungan timbal balik antara diri sebagai objek dan diri sebagai subjek. Diri sebagai objek 7 Ida Bagus Wirawan. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Penerbit: Kencana Prenada Media Group. 2012 hal 125 8 Ibid. 109

6 ditunjukkan oleh Mead melalui konsep Me, dan I ditunjukkan sebagai subjek. 9 Peneliti akan menggunakan Studi Interaksi Simbolik dalam meneliti realitas kehidupan Penari bali di Sanggar Puspita. Peneliti memiliki alasan faktual dalam memilih penari bali sebagai bahan penelitian sebagai berikut: 1. Banyak tarian sakral bali yang keberadaannya hampir punah karena tidak ada yang meneruskan untuk mempelajarinya dan tarian sakral tidak bisa untuk dikomersilkan atau dipertontonkan disembarang tempat dan waktu. 10 2. Pemerintah dan masyarakat seakan tidak lagi peduli akan tari pendet saat Malaysia mengklaim budaya Indonesia, kedepannya berharap agar tidak kecolongan lagi pemerintah Indonesia harus memperhatikan kebudayaan kita. 11 3. Banyak seniman Jepang yang telah berhasil dididik menjadi penari bali pada sebuah sanggar tari bali baik yang berada di Jepang ataupun di Indonesia karena memberi inspirasi serta kebebasan berekspresi kepada para seniman di berbagai Negara di belahan dunia. 12 4. Pada bulan Juli 2014 ini pemerintah Indonesia melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan diharapkan dapat mengusulkan tarian Bali untuk bisa mendapat pengakuan dari UNESCO. 13 9 Ibid. 124 10 Sumber: http://www.mediaindonesia.com 11 Sumber: http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/09/08/20/70403-malaysiaklaim-tari-pendet-bali 12 Sumber: http://antara News Bali.html 13 Ibid. http://antara News Bali.html

7 Setelah peneliti memberikan alasan faktual terhadap memilih penari bali ini adapun peneliti memilih Sanggar Puspita sebagai tempat penelitiannya, dikarenakan sebagai berikut: 1. Sanggar Puspita merupakan sanggar tari bali yang masih bertahan dengan gerakan kreasi tari bali yang bervariasi dalam tarian sakral. 2. Sanggar Puspita mampu berkolaborasi dengan tarian bali kontemporer, seperti pertunjukan Jakarta Fashion Week berkolaborasi dengan para modeling saat pertunjukan diadakan bulan Mei 2014 di harris hotel. 3. Sanggar Puspita melahirkan para penari-penari expatriate yang mampu menari bali serta diuji penguasaan teknik dalam menari di TMII. Peneliti melihat ada nilai budaya yang tertanam dalam sanggar tari bali Sanggar Puspita, diantaranya: 1. Sebuah tarian akan mudah ditarikan dan dikuasai dengan teknik dan penjiwaan yang benar apabila dilakukan dari dalam hati. 2. Tarian bali adalah ibu dari seluruh tarian daerah lainnya. Penelitian Realitas kehidupan penari bali di sanggar puspita ini adalah dengan menggunakan Interaksi Simbolik yaitu sebuah studi yang mempelajari bahwa orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul di dalam sebuah situasi tertentu. 14 Peneliti dalam hal ini akan ikut melibatkan dirinya dalam suatu kejadian yang diteliti dengan mengetahui konsep diri dalam diri penari Bali di dalam sanggar tersebut. 14 Richard West & Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Penerbit: Salemba Humanika. 2009 hal 96

8 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan penelitian yang dipaparkan, penelitian ini difokuskan pada kehidupan Penari Bali Sanggar Puspita sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep diri yang terbentuk dalam diri para penari bali? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman dan penggambaran realitas kehidupan Penari Bali di Sanggar Puspita Jakarta Selatan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis/Akademis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan seluruh mahasiswa dalam memahami konsep diri dalam diri seorang Penari bali di Sanggar Puspita Jakarta Selatan. 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan, informasi, kepada para Penari bali khususnya di Sanggar Puspita Jakarta Selatan mengenai makna konsep diri dan kelak dikemudian hari menambah rasa percaya diri dan sikap positif selalu pada penari Bali yang dipandang oleh masyarakat.

9 1.4.3 Manfaat Sosial Hasil Penelitian yang berupa informasi dan pengetahuan ini mengenai realitas kehidupan Penari Bali Sanggar Puspita, Semoga memberikan manfaat yang berguna dalam memahami konsep diri yang dimiliki oleh Penari Bali sanggar Puspita dengan memberikan inspirasi serta pengaruh positif bagi masyarakat dan agar kelak masyarakat tetap menjaga, melestarikan budaya Indonesia dan menghargai profesi seorang penari bali.