BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM HASIL LAPORAN PENELITIAN LAPANGAN Keadaan SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB I PENDAHULUAN. religious), yaitu makhluk yang memiliki rasa keagamaan dan kemampuan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB I PEMBAHASAN. dapat berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan banyak dijumpai permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB I PENDAHULUAN. ruhani serta bersifat unik karena memiliki berbagai macam kebutuhan sesuai

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB V PENUTUP. metode kualitatif dengan pendekatan metode study kasus yang menyajikan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik

Contoh Kasus Bimbingan Konseling (BK)

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM TERHADAP PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI PPT SERUNI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Faktor Yang Mempengaruhi Hadrah Dalam. 1) Pola-pola Kontrol Terhadap Emosi

Landasan Agama Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

BAB IV ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN MAHASISWA DAN SOLUSINYA. A. Faktor Penyebab Kecemasan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I

BAB IV ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN MAHASISWA DAN SOLUSINYA PERSPEKTIF FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan. untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

BAB IV ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN MAHASISWA SEMESTER DAN UPAYA SOLUSINYA (TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB III PENYAJIAN DATA. prakteknya. Membangun hubungan ini juga sangat penting bagi klien untuk

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB IV PEMIKIRAN ZAKIAH DARADJAT TENTANG BAHAGIA IMPLEMENTASINYA DALAM KESEHATAN MENTAL PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

mempunyai fungsi vital keberlangsungan dalam kehidupan manusia, karena keduanya merupakan daya yang bisa mengapresiasi, merespon, berfikir, dan

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI LEMBAGA REHABILITASI YAYASAN JAWOR KOTA SEMARANG

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di selesaikan, sebab setiap permasalahan akan berdampak pada psikis seseorang. Gangguan psikis yang sering dialami oleh anak kleptomania adalah rasa kecemasan, rasa gelisah, rasa ketakutan, dan sebagainya. Oleh karena itu bimbingan dan konseling Islam sangat diperlukan dalam mengarahkan kepada hal-hal yang positif atau amar ma ruf, kaitannya dengan dakwah adalah berupaya membangun manusia seutuhnya, membangun ruhaniah manusia menuju kesejahteraan batiniah dan meningkatkan jasmaniah sebagai sarana untuk memperoleh kesejahteraan dunia. 4.1. Faktor-Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Terjadinya Kleptomania Pada Siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang Dari pemaparan bab sebelumnya penulis telah menjelaskan landasan teori dan memperoleh data-data dari lapangan yang meneliti mengenai bimbingan dan konseling Islam dalam menangani kasus kleptomania pada siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I semarang yang dilakukan oleh Guru BK/psikolog yaitu ibu Iin terhadap siswa yang mengalami kleptomania dan lebih fokus pada 5 siswa yang mengalami kasus kleptomania pada umur 8-10 tahun. Selain itu pembimbing juga bekerja sama dengan wali kelas dan guru agama yang sangat berperan dalam 92

93 kegiatan bimbingan dan konseling dalam memberikan pembinaan, bantuan dan penyampaian ajaran Islam secara baik dan benar. Dalam menangani kasus kleptomania dari hasil analisis bahwa faktor dominan kleptomania yang ada pada diri siswa karena adanya kekacauan psikoneurotis dengan adanya kecemasan-kecemasan yang berkaitan dengan fikiran yang tidak terkendalikan dan impuls-impuls/dorongan-dorongan repetitive untuk melakukan suatu perbuatan mencuri karena keinginan-keinginan yang di tekan atau kebiasaan mengoleksi sehingga apabila melihat barang yang bagus dan menarik dirinya, refleksi otak tidak bisa di kendalikan dan sifat impulsive (dorongan) yang ada dalam dirinya juga tidak bisa terkontrol. Kurangnya perhatian orang tua juga menyebabkan anak melakukan tindakan mencuri karena ia merasa di abaikan, kurangnya kasih sayang orang tua sehingga dengan mencuri untuk mencari perhatian dari orang tuanya. Dan lama-kelamaan mencuri menjadi kebiasaan anak yang menjadikan anak kleptomania. Bagi mereka mencuri bukan karena dendam. cemburu atau marah kepada orang yang mempunyai barang tersebut tetapi karena refleksi otak yang tidak bisa terkendalikan karena apabila siswa yang mengidap kleptomania melihat suatu barang yang membuat dirinya tertarik di situlah refleksi otak bekerja untuk selalu mengawasi barang tersebut agar bisa dimilikinya dan dorongan yang ada di dalam dirinya untuk mengambilnya. Tindakan seperti ini tidak bisa dikendalikan karena bagi mereka juga mencuri seperti halnya orang sedang jatuh cinta, keinginan untuk memiliki dan mendekatinya semakin menggebu-gebu bila melihatnya sehingga segala cara terus dipikirkan.

94 Dalam rangka menyelenggarakan bimbingan dan konseling Islam setelah di ketahui tentang faktor-faktor dominan kleptomania pada siswa. Bimbingan dan konseling juga di kenal adanya langkah-langkah bimbingan dan konseling untuk menyelesaikan masalah yang dialami siswa dengan cara mengetahui masalah yang di alami siswa, dan memberikan bantuan yang sesuai kepada siswa dalam menyelesaikan masalahnya. Adapun langkah-langkah bimbingan dan konseling sebagai berikut: 1. Langkah identifikasi kasus Langkah ini dimaksudkan untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala yang nampak. Dalam identifikasi kasus pembimbing mencatat kasus-kasus yang perlu mendapat bimbingan dan memilih kasus mana yang akan mendapatkan bantuan terlebih dahulu. 2. Langkah diagnosa Langkah diagnosa adalah langkah untuk menempatkan masalah yang dihadapi kasus beserta latar belakangnya. Dalam langkah ini kegiatan yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data dengan mengadakan studi kasus dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Setelah data terkumpul kemudian ditetapkan masalah yang dihadapi serta latar belakangnya. 3. Langkah prognosa Langkah prognosa yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan atau terapi apa yang akan dilaksanakan untuk membimbing kasus. Langkah prognosa ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dalam langkah diagnosa,

95 yaitu setelah ditetapkan masalah dan latar belakangnya. Kemudian ditetapkan jenis bantuan (bimbingan) yang akan ditempuh beserta langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Untuk menetapkan langkah prognosa ini sebaiknya ditetapkan bersama setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan berbagai faktor. 4. Langkah terapi/treatment Langkah terapi yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan. Langkah ini merupakan pelaksanaan apa-apa yang ditetapkan dalam langkah prognosa. Pelaksanaan ini tentu memakan banyak waktu dan proses yang kontinu dan sistematis serta memerlukan adanya pengamatan yang cermat. 5. Langkah evaluasi dan follow-up Langkah ini dimaksudkan untuk menilai atau mengetahui sejauh manakah langkah terapi yang telah dilakukan telah mencapai hasilnya. Dalam langkah follow-up atau tindak lanjut, dilihat dari perkembangan selanjutnya dalam jangka yang lebih jauh. Dari uraian diatas nampak bahwa kasus mencuri yang terjadi pada siswa itu bukan merupakan mencuri yang kecenderungannya criminal yaitu mencuri karena untuk memenuhi kebutuhannya karena tidak mampu membelinya. akan tetapi mencuri disini diartikan kleptomania yaitu kegemaran mengambil barang milik orang lain sedangkan barang yang ia curi tidak begitu di butuhkan. Dalam hal ini penderita berada di bawah suatu pengaruh yang kuat, untuk melakukan tindak pencurian, yang tidak bisa dikendalikan. Ini terjadi melalui suatu obsesi kompulsi, tidak mungkin baginya untuk menghentikannya, karena ia mendapatkan

96 kepuasan di dalamnya, walaupun sebenarnya barang curian itu secara ekonomi tidak bernilai, bahkan terkadang ia sama sekali tidak membutuhkannya. pencurian ini dilakukan karena desakan secara kejiwaan yang tidak mampu di kendalikan dan ini merupakan gangguan jiwa. Jadi kleptomania adalah salah satu penyakit kelainan jiwa (neurosis) berupa dorongan-dorongan atau keinginan yang tidak dapat ditahan untuk mengambil barang milik orang lain sekalipun barang tersebut tidak berharga atau tidak berguna sama sekali dan dapat merugikan orang lain. Siapa saja orang yang mengidap kleptomania adalah orang yang tidak bisa mengontrol dirinya untuk menahan keinginan mengambil barang milik orang lain. Dan tidak ada batasan umur atau jabatan orang itu kaya atau miskin, wanita atau pria, anak atau dewasa. Kleptomania bisa terjadi kepada siapa saja dan dimanapun berada. 4.2. Analisis Penanganan Kleptomania Dengan Bimbingan dan Konseling Islam Pada Siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang Bimbingan dan konseling Islam sebagaimana telah diuraikan dalam bab sebelumnya merupakan bagian dari model penyampaian dakwah yaitu cara penyampaian dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga masyarakat dapat menerima dakwah dengan lapang dada, tulus, dan ikhlas maka penyampaian dakwah harus melihat situasi dan kondisi masyarakat objek dakwah, kalau tidak maka dakwah tidak dapat berhasil dan tepat guna. Hal ini terjadi karena dakwah juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian ajaran agama Islam kepada umat manusia. sebagai suatu proses dakwah tidak hanya merupakan

97 usaha penyampaian saja, tetapi merupakan usaha untuk mengubah way of thinking, way of feeling, dan way of life manusia sebagai sasaran dakwah ke arah kualitas kehidupan yang lebih baik (Amin, 2009: 5). Esensi dakwah juga terletak pada ajakan, dorongan (motivasi), rangsangan, serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran Islam dengan penuh kesabaran demi keuntungan diri sendiri, bukan untuk kepentingan juru dakwah (konselor). Berdakwah bukan hanya sebatas menyampaikan semata. Esensi dakwah yang penulis sampaikan dalam analisis ini berpijak dari pengertian dakwah yang luas, penulis berusaha mencari pengertian yang relefan dengan objek penelitian ini. Dakwah sebagai proses transformasi yang dapat mengubah kondisi seseorang dari kondisi fisik maupun mental dari yang kurang baik menjadi baik, dari kondisi baik menjadi lebih baik. Bimbingan dan konseling diterapkan dalam membantu siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang yang mengalami kleptomania. Selaku guru BK/psikolog yang menangani kasus kleptomania. Langkah-langkah yang dilakukan guru BK/psikolog adalah pertama mengidentifikasi kasus yang di alami beserta gejala-gejala yang nampak pada siswa, melalui wawancara konseling dan mengumpulkan data-data tentang siswa yang di peroleh dari wali kelas, teman dekat dan orang tua. Kedua mendiagnosa untuk menetapkan masalah yang dihadapi kasus tersebut beserta latar belakangnya, ketiga prognosa yaitu bentuk usaha untuk menentukan jenis bantuan kepada siswa, keempat treatment/terapi yaitu pelaksanaan bantuan atau bimbingan yang diberikan kepada siswa. Dan

98 kelima mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan melaksanakan follow up kepada siswa. Bimbingan dan konseling yang diterapkan oleh guru BK/psikolog di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang dalam menangani kasus kleptomania yaitu guna membantu proses menyelesaikan masalah, penyembuhan dan pemulihan serta menuntut ke arah yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT. Bimbingan dan konseling Islam kepada siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang yang mengalami kleptomania itu ditangani oleh Guru BK/psikolog yang dibantu oleh wali kelas dan guru agama dengan menggunakan berbagai pendekatan dengan konseling behavioral yaitu melalui proses belajar untuk mengubah perilakunya agar dapat memecahkan masalah interpersonal, emosional dengan memberikan nasehat, memberikan pemahaman yang hak dan batil, menjelaskan akibat dari mencuri. Dan melalui treatment/ terapi yaitu proses bantuan atau perawatan dan pengobatan terhadap segala gangguan atau penyakit (ruhani dan nafsani) dengan beribadah kepada Allah melalui sholat berjamaah, dzikir asmaul khusna dan berdoa bersama. Bimbingan dan konseling Islam di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang merupakan suatu upaya dalam membantu menangani kasus kleptomania agar lebih bisa mengontrol dirinya dari sifat impulsif, cemas dan gelisah supaya menjadi lebih tenang, sabar, tabah dan ikhlas dalam menghadapi masalah yang dialaminya. Dalam bab ini penulis akan menganalisis dari segi pemberian bimbingan, metode dan penanganan nya.

99 1. Pembimbing (Guru BK/psikolog) Tenaga pembimbing yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang memberikan bimbingan dan konseling Islam kepada siswa yang mengalami kleptomania. Pada dasarnya pembimbing sudah mengetahui penanganan yang akan diberikan dan mengetahui metode mana yang akan digunakan, yang tepat, sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena pembimbing sudah banyak pengalaman tentang persoalan-persoalan yang di hadapi siswa yang mengalami kleptomania. Dalam pemberian layanan bimbingan konseling Islam kepada siswa yang mengalami kleptomania dibutuhkan seorang yang professional, dalam artian harus benar-benar dapat menyikapi berbagai persoalan siswa. Sebagai pembimbing selayaknya mempunyai kepribadian yang perfect (sempurna), sejalan dengan Al-Qur an dan Hadits. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pembimbing dalam bimbingan dan konseling Islam itu dapat dibedakan atau dikelompokkan sebagai berikut: a. Kemampuan progesional (keahlian) b. Sifat kepribadian yang baik (akhlaqul karimah) c. Kemampuan kemasyarakatan (berukhuwah Islamiyah) d. Ketaqwaan kepada Allah (Musnamar, 1995: 42) Sedangkan Adz-Dzaky (2004: 299) mengemukakan bahwa konselor Islam itu harus memiliki kualifikasi-kualifikasi yang meliputi, aspek spiritualitas, moral, serta keilmuan dan skill, pengetahuan mengenai diri sendiri, kesehatan, psikologi, kejujuran, kesabaran, kehangatan, dapat

100 dipercaya dan mempunyai kesadaran holistic (memperhatikan dimensi kemanusiaan). 2. Penanganan kleptomania Bimbingan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah SWT yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Karena agama Islam adalah merupakan sarana kebutuhan esoteris manusia yang berfungsi untuk menetralisasi seluruh tindakannya. Tanpa bantuan agama manusia senantiasa bingung, resah, bimbang, gelisah dan sebagainya. Sebagai akibatnya manusia tidak mampu memperoleh arti kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya, sehingga siswa yang mengalami kleptomania membutuhkan penanganan ataupun bantuan. Dan penanganan yang ada di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang itu menggunakan bimbingan dan konseling Islam. Bahwa proses bimbingan konseling Islam yang digunakan guru BK/psikolog dalam menangani siswa yang mengalami kleptomania yang bekerja sama dengan guru agama dan orang tua siswa yaitu dengan : a. Konseling Behavioral Bahwa proses konseling behavioral merupakan suatu bantuan yang di berikan konselor/psikolog kepada siswa untuk membantu siswa yang mengalami kleptomania melalui proses belajar untuk mengubah perilakunya agar dapat memecahkan masalah interpersonal, emosional.

101 Penekanan istilah belajar yang dilakukan konselor/ psikolog SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang adalah atas pertimbangan konselor/psikolog membantu siswa yang mengalami kleptomania belajar untuk mengubah perilakunya. Siswa yang mempunyai sifat impulsive (dorongan) yang tidak bisa dikendalikan untuk mencuri, mempunyai rasa cemas dan resah apabila keinginannya belum berhasil, dan berupa kebiasaan-kebiasaan mengoleksi barang hasil curian. Konselor/ psikolog disini berperan membantu dalam proses belajar dengan menciptakan kondisi kekeluargaan yang nyaman, saling terbuka, bisa menjaga rahasia sehingga siswa mau bercerita tentang masalah yang dialaminya. Sehingga konselor/ psikolog dapat memberikan nasehat, ajaran agama seperti memberikan pemahaman mana yang hak dan batil, dengan bercerita dan menjelaskan akibat dari mencuri itu apa,dengan cara menonton video tentang pencurian yang menarik dan berpengaruh kepada siswa tersebut sehingga semuanya akan berpengaruh kepada siswa tersebut apabila cerita, nasehat dan nonton video tersebut memiliki kemiripan dengan dirinya. dan dapat mengubah perilakunya serta dapat menyelesaikan masalahnya. b. Treatment/ terapi Rational Emotif Treatment/ terapi yaitu proses bantuan atau perawatan dan pengobatan terhadap segala gangguan atau penyakit jiwa (ruhani dan nafsani) seperti mempunyai perasaan cemas, gelisah, was-was, marah, benci, merasa bersalah, merasa berdosa, dan lain-lain yang ada pada diri

102 siswa. Treatment / terapi yang diberikan dalam menangani kasus kleptomania yaitu dengan memberikan terapi prilaku rasional emotif yang mana konselor/psikolog dan guru agama bekerja sama untuk membantu siswa yang mengalami kleptomania dengan cara sholat berjamaah, dzikir asmaul khusna dan berdoa bersama karena dengan cara seperti itu untuk menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang ada dalam dirinya seperti rasa cemas, rasa was-was, rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa marah dan rasa benci. Dengan sholat, dzikir dan berdoa bersama membuat siswa lebih bisa mengendalikan emosionalnya dan merasa tenang, persepsi, cara berfikir atau keyakinan serta pandangan-pandangan siswa yang irasional dan ilogis menjadi rasional dan logis. Disamping itu terapi taubat juga sangat membantu siswa benarbenar menyesali perbuatannya (mencuri) dengan cara meminta ampunan dari Allah SWT, meminta maaf kepada kedua orang tuanya, dan teman yang merasa telah dirugikan. Dengan terapi taubah ini juga bisa memperbaiki dan merubah sikap, sifat siswa agar menjadi lebih baik lagi. 3. Metode bimbingan dan konseling Islam di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang Dalam suatu bimbingan dan konseling Islam metode penyampaian menjadi bagian yang sangat penting, karena metode terkait dengan bagaimana seorang pembimbing menyampaikan nasehat, memberikan pemahaman kepada yang dibimbing. Keberhasilan pembimbing dapat dinilai apakah

103 metode yang digunakan tepat atau tidak, klien memahami atau tidak. Inilah fungsi dari metode bimbingan dan konseling Islam. Adapun metode yang digunakan oleh pembimbing dalam menangani siswa kleptomania yaitu dengan menggunakan metode langsung, dimana pembimbing berdialog langsung dengan siswa secara tatap muka. Pembimbing dalam memberikan layanan, harus memahami kondisi klien, menjalani hubungan baik, dan saling percaya. Pembimbing juga memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya pada saat proses bimbingan berlangsung agar tercapai pemahaman yang diinginkan. Dengan adanya pelayanan bimbingan secara langsung ini, siswa dengan mudah mengungkapkan segala permasalahannya, baik yang bersifat pribadi maupun umum, karena pembimbing adalah orang yang dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. Selain itu, siswa juga meyakini bahwa pembimbing dapat membantu mengatasi permasalahannya siswa yang mengalami kleptomania. Lingkungan juga menjadi factor yang menentukan. Dengan adanya perhatian dari orang tua dan guru BK/ psikolog SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang semakin memudahkan siswa untuk keluar dari masalahnya. Setelah kita lihat contoh kasus kleptomania yang dialami oleh siswa pada bab tiga, yang mana tiap-tiap siswa mengalami keguncangan jiwa dan mentalnya terutama sifat impulsive (dorongan) yang tidak dapat di kendalikan untuk mencuri yang ada di dalam dirinya, kecemasan, kegelisahan, ketakutan, merasa ketagihan, merasa bersalah dan berdosa. Hal ini terjadi pada siswa

104 yang mengalami kleptomania. Dengan kondisi seperti ini maka perlu adanya bimbingan dan konseling Islam. Dengan tujuan agar siswa mendapatkan ketenangan, kesabaran, keikhlasan, dan mampu mengendalikan dirinya, dan mampu mengaktualisasikan dirinya kembali secara positif. Hal ini sejalan dengan teori Musnamar (1992: 33) yang menyatakan bahwa bimbingan dan konseling Islam mempunyai tujuan membantu individu untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Selain itu konselor juga mengajak klien untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Dari hasil penelitian, ternyata bimbingan dan konseling Islam yang dilakukan di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang terhadap siswa kleptomania adalah dengan: a. Menumbuhkan sikap optimis dalam diri siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. b. Menumbuhkan harapan bahwa kehidupan yang lebih baik masih bisa dimiliki. c. Memotivasi dalam mengembalikan rasa percaya dirinya agar dapat mengaktualisasikan dirinya kembali. d. Menumbuhkan rasa tenang dan menghilangkan rasa gelisah pada diri siswa. e. Menumbuhkan rasa sabar, ikhlas pada diri siswa dan keluarganya. Ditinjau dari segi kesehatan mental (jiwa), treatment/terapi seperti Sholat berjamaah, Dzikir asmaul khusna, doa bersama dan terapi taubat

105 berperan dalam pembinaan, karena sholat, dzikir, doa bersama dan taubat berhubungan langsung dengan sifat mengingat Allah, memohon ampun dan mengungkapkan perasaan, serta orang yang dalam ketakutan, kecemasan, kegelisahan akan memperoleh ketenangan batin dan jiwa, karena orang yang semakin banyak sholat, dzikir, doa bersama dan taubat semakin tinggi ketenangan jiwanya dan semakin tinggi ketaqwaan dan keimanannya. Dengan pemberian bimbingan dan konseling Islam diharapkan siswa akan mengerti bahwa semua yang dihadapinya tidak lain merupakan cobaan dari Allah dan harus kita terima dengan lapang dada, karena Allah SWT telah merencanakan sesuatu yang terbaik untuk hambanya dan Allah memberikan cobaan pada hambanya pasti sudah diperhitungkan sesuai dengan kemampuan hambanya, maka dari itu sudah seharusnya siswa yang mengalami kleptomania ikhlas, sabar dan tabah dalam menghadapi masalahnya. Disinilah bentuk dakwah yang direalisasikan melalui bimbingan dan konseling Islam di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang, dimana guru BK/psikolog dapat melakukan suatu pendekatan yang tepat, yaitu suatu upaya merubah dari tingkah laku yang tidak baik menjadi baik. Dan yang baik menjadi lebih baik dan mampu menjaganya. Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan konseling Islam di jadikan salah satu metode atau sarana pemulihan kleptomania karena dengan pendekatan agama adalah pendekatan yang humanistic, untuk itu bimbingan konseling Islam sangat diperlukan pada siswa yang mengalami kleptomania guna menyadarkan siswa akan fitrahnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT

106 dan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Yang mana hasil penulisan ini sejalan dengan teorinya Faqih yang menyatakan bahwa dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah, berarti yang bersangkutan dalam kehidupannya akan berprilaku tidak keluar dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan hidup seperti itu maka akan tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.