BAB I PENDAHULUAN. hajatan menyediakan pertunjukan keyboard bongkar pada umumnya berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Ular tangga diciptakan pada abad ke-2 sebelum masehi dengan nama Paramapada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ketoprak. Ketoprak berasal dari kata tok dan prak yaitu bunyi dari kentongan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo seperti pada upacara-upacara

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu kesenian yang sangat indah dan tidak dapat dilepaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan lembaga pendidikan dasar dan menengah dijajaran

BAB I PENDAHULUAN. Remaja berasal dari bahasa latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

2016 HUBUNGAN ATTACHMENT ANAK TERHADAP ORANGTUA DAN PEER PRESSURE DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMAN 1 SUKATANI PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini banyak sekali ditemukan berbagai macam event-event hiburan yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PELARANGAN DAN PENERTIBAN PENYAKIT MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, pada tahun 2010 tercatat 48 % kekerasan terjadi pada anak,

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan di negara kita karena

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan evaluasi pengajaran. Pembelajaran telah terjadi ketika seorang

BAB I PENDAHULUAN. dengan mudahnya mengakses berbagai informasi, pengetahuan penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

Merayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Lisza Megasari, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bahagia. Kebahagiaan menjadi harapan dan cita-cita terbesar bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah yang dalam masa perkembangannya berada di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya sebagai media hiburan saja melainkan sebagai media komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan awalnya dianggap sebagai kemampuan general manusia untuk

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain

BAB I PENDAHULUAN. sandang ini merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dibuktikan dengan data yang didapatkan, dimana menurut survey yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut. sebagai masa-masa penuh tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. budaya dalam negeri. Dunia musik telah mengalami perkembangan, genre musik

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB V PENUTUP. dalam arti dia memiliki penyesuaian sosial (social adjustment) yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh ramping atau sekedar terlihat lebih ramping. Menurut Franka (2010) tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar yang terdapat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ratna Megawangi, Membiarkan Berbeda?, Bandung, Penerbit Mizan, 1999, p. 101

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keyboard bongkar adalah salah satu jenis kesenian musik untuk menghibur orang-orang yang hadir dalam pesta hajatan, baik itu perkawinan maupun sunatan. Adapun yang menjadi alasan bagi mereka yang mengadakan hajatan menyediakan pertunjukan keyboard bongkar pada umumnya berdasarkan permintaan dari masyarakat yang ada dilingkungan sekitar. Keyboard ini muncul seiring dengan perkembangan teknologi, dan sebagai pengganti seni pertunjukkan tradisional seperti kuda lumping, ludruk dan lain sebagainya yang terdapat di desa Martebing. Pergeseran ini terjadi di akibatkan minat masyarakat untuk melihat kesenian tradisional ini menurun karena dianggap tidak modern sedangkan untuk keyboard sendiri, antusias masyarakat untuk melihatnya jauh lebih besar. Namun kehadiran keyboard bongkar ini mulai meresahkan kalangan orang tua maupun pemuka agama, sebab pertunjukkan ini disamping sebagai hiburan juga mempertontonkan hal-hal yang dulunya dianggap tabu seperti memakai pakaian yang minim/ pendek juga melakukan gerakan-gerakan erotis serta membuka atau membongkar satu persatu bajunya ketika tengah malam. Maka dari sinilah muncul istilah keyboard bongkar. Pertunjukkan ini disaksikan oleh masyarakat khususnya para remaja dan permainan ini berlangsung sampai pukul 01.00-02.00 WIB (dini hari). Melihat 1

kondisi tersebut, sedikit banyaknya mempengaruhi perilaku masyarakat terutama para remaja, sebab masa remaja merupakan usia pubertas yang mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif. Pada masa ini mereka hanya bisa menampung semua pengaruh negatif tersebut. Biasanya pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap sesuatu dan ingin mencobanya lebih besar termasuklah rasa ingin tahu dan ingin mencoba dari sesuatu hal yang negatif. Hasil observasi sementara, pertunjukan keyboard bongkar di mulai dari pukul 23.00 WIB. Umumnya penonton yang lebih banyak adalah remaja, baik yang berpacaran maupun yang tidak membawa pacar. Mereka larut dalam gerakan-gerakan yang dilakukan biduan keyboard, bahkan siapa yang memiliki uang dapat memberikan kepada sang biduan sambil memegang bagian tubuh yang menurut biduan sesuai dengan bagian tubuh yang mereka bisa sentuh. Biasanya para biduan yang ingin melakukan aksi bongkarnya, terlebih dahulu mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan meminum minuman keras untuk menghilangkan rasa malu pada dirinya. Mereka merasa sangat nyaman dan bebas ketika mereka sudah mengkonsumsi obat-obatan dan meminum minuman keras tersebut. Sesuai dengan istilahnya, tepat tengah malam para biduan akan melakukan aksinya, yaitu membongkar satu persatu pakaian yang dikenakannya sampai mereka sudah tidak mengenakan satu pakaian apapun. Maka dari penjelasan latar belakang ini, penulis tertarik sekali mengupas problematika didalamnya dengan judul Pengaruh Keyboard Bongkar Terhadap Perilaku Menyimpang Pada Kalangan Remaja Di Desa Martebing Kecamatan Dolok Masihul. 2

1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Sejarah musik keyboard bongkar yang berada di tengah masyarakat saat ini khusunya di desa Martebing kecamatan Dolok Masihul. 2. Pola asuh dan pendidikan agama dalam pencegahan sifat kenegatifan yang diberikan orang tua kepada anak sebagai pondasi awal pengetahuan. 3. Peran orang tua kepada anak (khususnya remaja) ketika melihat anaknya menjurus kearah yang negatif. 4. Dampak negatif (perilaku menyimpang) bagi remaja yang di akibatkan dari pertunjukkan keyboard bongkar. 5. Tanggapan masyarakat terhadap kehadiran keyboard bongkar. 6. Pengaruh keyboard bongkar terhadap perilaku menyimpang di Desa Martebing 1.3 Pembatasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dilapangan perlu diberi batasan-batasan terhadap masalah yang akan di bahas agar tidak terjadi kesimpang siuran dan meringankan segala faktor yang dihadapi seperti waktu, tenaga dan biaya. Hal ini berguna agar dalam melaksanakan penelitian terarah, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada Pengaruh Keyboard Bongkar Terhadap Perilaku Menyimpang Pada Kalangan Remaja Di Desa Martebing Kecamatan Dolok Masihul. 3

1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, masalah perlu dirumuskan agar lebih spesifik sehingga lebih jalas dan lebih mudah dimengerti. Untuk menentukan jawaban atas pertanyaan dari penelitian ini, maka perlu dirumuskan masalah dari beberapa pertanyaan yaitu: 1. Sejak kapankah seni pertunjukan keyboard bongkar mulai muncul di desa Martebing kecamatan Dolok Masihul? 2. Perilaku menyimpang apa sajakah yang dilakukan remaja saat menonton keyboard bongkar? 3. Bagaimanakah dampak yang muncul setelah adanya keyboard bongkar dikalangan remaja? 4. Bagaimanakah tanggapan masyarakat dengan adanya pertunjukan keyboard bongkar tersebut? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sejak kapan pertunjukan keyboard bongkar mulai muncul di desa Martebing kecamatan Dolok Masihul 2. Untuk mengetahui perilaku menyimpang yang dilakukan remaja saat menonton keyboard bongkar 3. Untuk mengetahui dampak yang muncul setelah adanya keyboard bongkar dikalangan remaja 4. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat dengan adanya pertunjukan keyboard bongkar 4

1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dalam rangka pengembangan ilmu psikologi, khusunya tentang kenakalan remaja dan perilaku menyimpang pada remaja serta dampak-dampak yang akan diakibatkan dari perilaku menyimpang. 2. Secara praktis, dapat menambah referensi yang ada mengenai kenakalan remaja dan memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut. 5

6