ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Titik Impas dan Efisiensi Pada Usaha Domba...Reka Maharnika ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor)

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

ANALISIS PROFITABILITAS DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI KABUPATEN SRAGEN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDRICIPTA ADITAMA. Nama : Muhammad Farris A Nasution NPM :

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK POTONG DI DESA HARJOWINANGUN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN AMBUNTEN, KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI KECAMATAN GODONG BUSINESS REASONABLE ANALISYS OF BREEDING DUCK AT GODONG RESIDENCE

KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan)

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

POTENSI PENGEMBANGAN USAHATERNAK KELINCI DI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI VALENT FEBRILIANY

ANALISIS PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL PETERNAKAN AYAM BROILER Kasus PT Kusuma Niaga Persada Nusantara

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Sapi Perah Laktasi... Refi Rinaldi

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU SEGAR (Studi Kasus Usaha Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI ARIEF AMIN SINAGA

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

ANALISIS POLA SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN AYAM BURAS (Studi Kasus pada Peternakan Ayam Buras Jimmy s Farm, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecilnya laba yang dapat dicapai. Sehingga manajemen perusahaan harus

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

HUBUNGAN ANTARA PENETAPAN HARGA SUSU DI KOPERASI DENGAN STRUKTUR BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH

Manfaat Finansial Penggunaan Ransum Berbasis Silase... Andrian Lutfiady

Analisis Pendapatan Usaha Sapi Pasundan...Rizka Diannika Syahrizal.

III. METODE PENELITIAN

Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging nasional sekitar ton per tahun, namun belum

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) DI TINGKAT PETANI STUDI KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM KAMPUNG "BAROKAH" DI CIAMIS

Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK DOMBA DI DESA SELOREJO KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

ECONOMIC ANALYSIS OF BEEF CATTLE FARMING AT TULUNGAGUNG REGENCY (Case Study on Two Beef Fattening Farm) ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS USAHATANI TERNAK KELINCI PADA POLA PEMELIHARAAN PETERNAK SKALA MENENGAH DAN KECIL DI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

PENAMBAHAN PROBIOTIK STARBIO PADA SUPLEMEN MULTINUTRISI TERHADAP ANALISIS USAHA SAPI BALI (Bos sondaicus)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA PANERUSAN KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB III MATERI DAN METODE

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan nasional tidak terlepas dari peran bidang peternakan.

I. PENDAHULUAN. Sumber :

Transkripsi:

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY Kevin Novarsy*, Linda Herlina**, Adjat Sudradjat**. Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad e-mail :knovarsy@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini telah dilakukan di PT. IMRA pada tanggal 14 Februari 2015 hingga 2 Maret 2015. Peternakan ini terletak di Kota Cianjur tepatnya di Kebun Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI), Jalan. Landbouw, Cipanas.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan tingkat efisiensi usahaternak kelinci pedaging di PT. IMRA, mengetahui nilai Break Even Point unit dan harga pada usahaternak kelinci pedaging di PT. IMRA, serta menganalisis pendapatan dan tingkat efisiensi usaha pada perusahaan kelinci pedaging PT. IMRA. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan usahaternak kelinci pedaging di PT. IMRA merugi sebesar Rp. 56.013.445,87 dengan tingkat efisiensi sebesar 0,82. Usahaternak kelinci pedaging di PT. IMRA Indonesia memiliki nilai Break Even Point unit yaitu 3.574 ekor dan harga yaitu Rp. 199.466,38 / ekor hidup. Pendapatan perusahaan kelinci pedaging di PT. IMRA sebesar Rp. 86.810.187,47 dengan tingkat efisiensi sebesar 1,14. kata kunci: break even point, efisiensi usaha, kelinci, pendapatan, ABSTRACT The research has been done at PT. IMRA from February 14, 2015 to March 2, 2015. This farm is located in Cianjur City, Kebun Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI), Landbouw Avenue, Cipanas. The research purposes are to know the income and efficiency, break even point unit and price, also to analyse Revenue and Business Efficiency on Meat Rabbit Company of PT. IMRA. The research method used is case study. The result of research shows that total revenue on Meat Rabbit Company at PT. IMRA is 56.013.445,87 rupiahs with efficiency 0,82. Break Event Point value is 3.574 heads and price are 199.466,38 rupiahs / heads. PT. IMRA s revenue are 86.810.187,47 rupiahs with efficiency 1,14. key words : break event point, business efficiency, income, rabbit Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1

PENDAHULUAN Kelinci yang berkembang di Indonesia merupakan hasil penyebarluasan program pemerintah pada Tahun 1980-an, yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Perkembangan kelinci saat ini sangat beragam tujuan produksinya, yaitu dikembangkan sebagai ternak laboratorium, ternak kesayangan, ternak penghasil kulit bulu dan ternak penghasil daging. Beternak kelinci memiliki peluang usaha yang cukup potensial, baik sebagai usaha pokok maupun sebagai usaha sampingan. Peluangnya sebagai penyedia daging untuk dikonsumsi, serta bila diusahakan akan menguntungkan dengan margin pendapatan dari 20-200% (Raharjo, 2010). Peternakan kelinci yang ada di Jawa Barat yaitu PT. IMRA (Indonesian Meat Rabbbit). Peternakan ini terletak di Kota Cianjur tepatnya di Kebun Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI), Jalan. Landbouw, Cipanas. Visi PT. IMRA yaitu menjadi korporasi kelinci pedaging pertama dan terbesar di Indonesia. Produk yang dihasilkan oleh PT. IMRA yaitu kelinci, pakan berupa pellet untuk kelinci, Pupuk Organik Cair (POC) dan hay alfalfa. Kelinci merupakan salah satu produk utama yang dihasilkan di PT. IMRA, namun hingga saat ini produksi kelinci masih belum stabil karena PT. IMRA masih dalam proses seleksi kelinci pedaging untuk menjadikan penghasil daging yang unggul. Pakan berupa pellet untuk kelinci yang diproduksi sebagian besar untuk dijual karena penjualan pellet ini bertujuan untuk menutupi biaya produksi kelinci yang saat ini masih belum optimal. Selain dijual pellet yang diproduksi diberikan juga pada ternak agar pakan ternak tidak bergantung pada pellet lain dan biaya untuk pellet lebih murah dan terjangkau. Pupuk Organik Cair diproduksi untuk memanfaatkan limbah urine, untuk selanjutnya diolah dan dijual untuk menambah pemasukan. Hay alfalfa yang diproduksi di PT.IMRA berasal dari alfalfa yang ditanam langsung di lahan PT.IMRA. Hay alfalfa ini diberikan juga ke ternak untuk menambah asupan nutrisi, karena hay alfalfa ini merupakan tanaman legum yang tinggi protein. Jumlah kelinci yang ada di PT. IMRA yaitu 630 ekor induk. Perusahaan tersebut masih dalam proses pengembangan karena Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2

baru berdiri pada tanggal 11 Januari 2013. Pengelolaan usaha kelinci yang baik berhubungan erat dengan efisiensi usaha. Efisiensi usahaternak menjadi sangat penting karena akan berpengaruh terhadap pendapatan, apalagi perusahaan tersebut masih dalam pengembangan maka harus diteliti apakah perusahaan tersebut sudah efisien atau belum karena dapat menjadi tolak ukur keberhasilan untuk masa depan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Analisis Efisiensi Usaha dan Pendapatan Pada Perusahaan Peternakan Kelinci Pedaging. OBJEK DAN METODE 1. Objek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan peternakan kelinci pedaging PT. IMRA. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian (kasus) tertentu saja (Paturochman, 2005). 3. Penentuan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. IMRA (Indonesian Meat Rabbit). Adapun pertimbangan pemilihan wilayah PT. IMRA ini adalah PT. IMRA merupakan perusahaan peternakan kelinci pedaging dengan populasi kelinci yang cukup banyak yaitu 500 ekor yang berada di Jawa Barat tepatnya di Kota Cianjur. 4. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan responden (manajer bagian produksi dan karyawan PT. IMRA yang terlibat dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dari intansi yang terkait dalam penelitian ini yaitu antara lain dinas peternakan dan balai penelitian ternak (BALITNAK). 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3

a) Indept interview (wawancara mendalam) kepada pihak manajemen PT. IMRA. b) Wawancara langsung dengan para karyawan (bagian produksi kelinci, pellet, Pupuk Organik Cair (POC) dan hay alfalfa ) yang bekerja di PT. IMRA. c) Observasi digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari hasil wawancara. Observasi dengan cara mengamati secara langsung kondisi dari lingkungan kerja yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh data yang relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. d) Studi pustaka digunakan untuk mendapatkan data sekunder. Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan topik penelitian antara lain, jurnal, laporan dari lembaga-lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan, serta artikel. 6. Operasional Variabel Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka variabel yang diukur adalah variabel biaya produksi dan variabel penerimaan. Pendapatan usahaternak kelinci diperoleh dari selisih antara penerimaan dan biaya produksi yang dihitung selama satu tahun usaha. Penerimaan berasal dari penjualan kelinci, pellet, hay alfalfa dan Pupuk Organik Cair (POC). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Efisiensi Usaha Analisis efisiensi usaha pada PT IMRA dapat dilihat pada Tabel 1. Analisis efisiensi usaha dicari untuk melihat keuntungan suatu usaha. Besarnya imbangan antara penerimaan dan biaya produksi dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa besarnya imbangan antara penerimaan dan pengeluaran (Revenue Cost Ratio) pada usahaternak kelinci di PT IMRA adalah lebih kecil dari 1 atau sebesar 0,82 yang artinya bahwa setiap Rp. 100,00 yang dikeluarkan usahaternak kelinci mendapat penerimaan sebesar Rp. 82,00 atau kerugian sebesar Rp. 18,00. Oleh karena itu usahaternak kelinci dikatakan tidak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4

Tabel 1. Penerimaan dan Biaya Produksi Keterangan Rp/Bulan Rp/Tahun Kelinci Penerimaan Rp. 8.432.500,00 Rp. 252.975.000,00 Biaya Produksi Rp. 10.299.614,86 Rp. 308.988.445,87 Pellet Kelinci Penerimaan Rp. 11.868.257,00 Rp. 356.047.710,00 Biaya Produksi Rp. 8.204.422,00 Rp. 246.132.660,00 Pupuk Organik Cair (POC) Penerimaan Rp. 2.698.350,00 Rp. 80.950.500,00 Biaya Produksi Rp. 1.367.036,11 Rp. 41.011.083,33 Hay Alfalfa Penerimaan Rp. 430.666,67 Rp. 12.920.000,00 Biaya Produksi Rp. 665.027,78 Rp. 19.950.833,33 Total Penerimaan Rp. 23.429.773,67 Rp. 702.893.201,00 Total Biaya Rp. 20.536.100,75 Rp. 616.083.022,53 Efisiensi Usaha Kelinci 0,82 Efisiensi Usaha PT. IMRA 1,14 Sumber : Data primer 2014 efisien dan tidak mendapatkan penerimaan sehingga usahaternak kelinci tersebut sebagai manfaatnya. masih belum mendapatkan keuntungan Hal ini sesuai dengan pendapat yang maksimal. Hernanto (1993), bahwa analisis efisiensi Hasil analisis efisiensi usaha usaha dapat digunakan untuk PT. IMRA dalam setahun yang menca- melihat keuntungan pada suatu usaha kup keseluruhan usaha (Kelinci, pellet, yang diuji dengan seberapa besar nilai POC, hay alfalfa) menunjukan bahwa rupiah dari biaya yang dipakai dalam nilai efisiensi usaha lebih besar dari 1 kegiatan usaha yang memberikan atau sebesar 1,11 yang artinya setiap penerimaan sebagai manfaat. Selanjutnya Rp. 100,00 yang dikeluarkan PT.IMRA pendapat Bishop dan Toussaint mendapat penerimaan sebesar (1979) yaitu apabila R/C ratio < 1 maka Rp. 114,00 atau keuntungan sebesar usaha tersebut tidak efisien. Usahaternak Rp. 14,00. kelinci tersebut belum efisien karena masih dalam proses seleksi bibit Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5

2. Pendapatan Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran (biaya produksi). Pendapatan perusahaan peternakan kelinci PT.IMRA dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Memperlihatkan penerimaan sebesar Rp. 252.975.000,00 dan total biayanya yaitu Rp.308.988.445,87. Biaya tersebut lebih besar dari penerimaan yang didapat dari penjualan kelinci sehingga usahaternak kelinci merugi, dengan kerugian Rp. 56.013.445,87. Kerugian ini disebabkan karena produk kelinci masih dalam tahap pengembangan atau sedang dalam proses seleksi kelinci untuk menghasilkan kelinci unggul. Tabel 2. Pendapatan Perusahaan Peternakan Kelinci PT. IMRA per Tahun. Usaha Biaya Penerimaan Pendapatan Kelinci Rp. 308.988.445,87 Rp. 252.975.000,00 Rp. (56.013.445,87) Pellet Rp. 246.132.660,00 Rp. 356.047.710,00 Rp. 109.915.050,00 POC Rp. 41.011.083,33 Rp. 80.950.500,00 Rp. 39.939.416,67 Hay Rp. 19.950.833,33 Rp. 12.920.000,00 Rp. (7.030.833,33) Total Rp. 616.083.022,53 Rp. 702.893.210,00 Rp. 86.810.187,47 Sumber: Data Primer (2014) Tabel 2. menunjukan bahwa total kelinci dan hay alfalfa yang memiliki pendapatan PT. IMRA pertahun adalah pendapatan negatif. Produk kelinci dan hay sebesar Rp. 86.810.187,47 yang alfalfa di PT. IMRA masih dalam tahap pengembangan pendapatannya berasal dari produk kelinci, sehingga menghasilkan total pellet kelinci, Pupuk Organik Cair pendapatan yang negatif. (POC), dan hay alfalfa. Perhitungan pendapatan dapat dilihat pada lampiran 2. 3. Break Even Point Jumlah pendapatan terbesar di PT. IMRA Titik impas atau Break Even Point yaitu pellet kelinci dengan jum-lah Rp. merupakan keadaan suatu usaha dimana 109,915,050.00 lalu pendapatan terbesar jumlah penerimaan sama dengan biaya kedua yaitu Pupuk Organik Cair dengan produksi. Perhitungan titik impas berdasarkan jumlah Rp. 39,939,416.67 dengan adanya produksi kelinci dinyatakan dalam sa- produksi pellet kelinci dan Pupuk Organik tuan ekor dan berdasarkan harga dinyatakan Cair (POC) ini PT. IMRA bisa menutupi dalam satuan Rp/ekor. Hasil perhitu- biaya produksi beberapa produk seperti Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6

ngan titik impas usaha kelinci PT. IMRA tungan titik impas digunakan untuk dapat dilihat pada Tabel 7. mengetahui pada tingkat produksi dan harga Berdasarkan Tabel 7. Dapat dilihat jual berapa, perusahaan tidak mendapat- bahwa produksi kelinci berada di bawah kan untung maupun tidak mendapatkan kerugian. hasil perhitungan titik impas, sehingga usaha tersebut belum dapat menghasilkan Perusahaan tersebut belum mencapi keuntungan dari penjualan kelinci. Hasil titik impas disebabkan penjualan kelinci perhitungan titik impas, untuk kelinci di penghasil daging yang diproduksi PT. IMRA harus memproduksi minimal PT. IMRA saat ini belum menjadi produk 3.708 ekor sedangkan yang ada sekarang utama, karena masih dalam tahapan seleksi yaitu 2.016 ekor. nilai penjualan minimal dalam pening-katan mutu genetik. Tidak seharusnya Rp. 199.466,38/ekor hidup, mencapai titik impas disebabkan juga karena sedangkan nilai penjualan yang terjadi bulan Agustus hingga bulan Oktober sekarang yaitu Rp. 112.500,00/ekor hidup. 2014 pada PT. IMRA terjadi wabah penyakit Menurut pendapat Guritno (1996), analisis yang menyerang kelinci dan diduga titik impas bagi perusahaan adalah untuk penyakit tersebut adalah Brucellosis yang menetapkan tingkat produksi dimana tidak mengakibatkan banyak ternak yang mati ada keuntungan ataupun kerugian. Perhi- sehingga populasi kelinci menurun. Tabel 3. Titik Impas Produk Kelinci di PT. IMRA Uraian BEP Aktual Unit (ekor) 3.574 2016 Rupiah Rp. 199.466,38 Rp. 112.500,00 Sumber : Data primer 2014. KESIMPULAN 2. Pendapatan usahaternak kelinci Berdasarkan hasil penelitian pedaging di PT. IMRA merugi yang dilakukan di PT. IMRA mengenai sebesar Rp. 56.013.445,87 dengan efisiensi usaha dan pendapatan dapat tingkat efisiensi sebesar disimpulkan bahwa : 0,82. 1. Pendapatan usaha kelinci pedaging 3. Pada usahaternak kelinci PT. IMRA sebesar pedaging di PT. IMRA nilai Rp. 86.810.187,47 dengan tingkat Break Even Point unit yaitu efisiensi sebesar 1,14. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7

3.574 ekor dan harga yaitu Rp. 199.466,36/ ekor hidup. DAFTAR PUSTAKA Bishop, C.E. dan W.D. Taussaint. 1979. Pengantar Analisis Ekonomi Pertanian. Mutiara, Bandung. Guritno, T. 1996. Kamus Ekonomi. UGM Press, Yogyakarta. Hernanto, F. 1993. Ilmu Usahatani. PT. Penebar Swadaya, Jakarata Paturocman, M. 2005. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga Peternak dengan Tingkat Konsumsi (Kasus di Koprasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS Pangalengan) Sosihumaniora Vol.7, 3 November 2005. www.resources.unpad.ac.id. Raharjo, Y. C. 2010. Prospek, Peluang, dan Tantangan Agribisnis Ternak Kelinci. Prosiding. Disajikan pada Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Kevin Novarsy NPM : 200110110157 Judul Artikel : Analisis Efisiensi Usaha dan Pendapatan pada Perusahaan SASPeternakan Kelinci Pedaging Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyatan ini. Mengetahui, Dibuat di Sumedang, 6 Juli 2015 Pembimbing Utama, Penulis Dr. Ir. Linda Herlina, MP. Kevin Novarsy, S.Pt. Pembimbing Anggota, Ir. Adjat Sudradjat M, M.Si. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9