BAB I PENDAHULUAN. perekrutan dan aktivasi trombosit serta pembentukan trombin dan fibrin 1. Proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah. 1

BAB I PENDAHULUAN. vaskular. Penyakit ginjal kronik (PGK) menjadi masalah global didunia dengan

Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Aktivasi koagulasi dan fibrinolitik merupakan bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan 8 16% di dunia. Pada tahun 1999 berdasarkan data Global burden of

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan umumnya bersifat irreversibel, ditandai dengan kadar

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. hidup saat ini yang kurang memperhatikan keseimbangan pola makan. PGK ini

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK)mempunyai risiko lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2000 jumlah

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan diri dalam bidang life support atau organ support pada pasienpasien

I. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta

BAB I PENDAHULUAN. (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitein menimbulkan keadaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara maupun zat buangan yang ada di dalam tubuh. Volume darah pada manusia

MAKALAH HEMATOLOGI Percobaan Pembendungan (Rumple Leed Test)

BAB V HEMOSTASIS Definisi Mekanisme hemostasis Sistem koagulasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. satu emerging disease dengan insiden yang meningkat dari tahun ke tahun. Data

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang bersifat progresif dan irreversibel yang menyebabkan ginjal kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyebab dari disfungsi ginjal progresif yang berlanjut pada tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Singapura dan 9,1% di Thailand (Susalit, 2009). Di Indonesia sendiri belum ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan khusus di ruang rawat intensif (ICU). Pasien yang dirawat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur femur memiliki insiden berkisar dari 9,5-18,9 per per

Mekanisme Pembekuan Darah

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi dari 2-3 bulan hingga tahun (Price dan Wilson, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Gagal ginjal adalah masalah kesehatan dunia. Prevalensi yang semakin meningkat, tingginya biaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah besar. dalam bidang obstetri, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di seluruh dunia oleh World Health Organization (WHO) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) sudah merupakan salah satu ancaman. utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.

BAB I PENDAHULUAN. buruk, dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. 1 Jumlah pasien PGK secara

BAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak negara tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 150 ribu orang dan yang membutuhkan terapi pengganti ada

PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sel trombosit berbentuk discus dan beredar dalam sirkulasi darah tepi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah. penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

I. PENDAHULUAN. selain kelainan vaskular ( Junaidi, 2011). Terdapat dua macam stroke,

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepsis dan syok sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Adanya kelainan struktural atau fungsional pada. ginjal yang berlangsung selama minimal 3 bulan disebut

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis reguler

BAB 1 PENDAHULUAN. Transplantasi ginjal merupakan pilihan pengobatan untuk pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. dari mulai faal ginjal normal sampai tidak berfungsi lagi. Penyakit gagal ginjal

BAB I PENDAHULUAN. kronik atau disebut chronic kidney disease(ckd). Chronic kidney disease

Pengertian trombosit dan Vena

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di

BAB I PENDAHULUAN. Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein yang sangat penting, disintesa dihati dan dikumpulkan didalam alfa granul trombosit.

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PATOLOGI GAGAL GINJAL KRONIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam jangka waktu yang lama (Noer, Soemyarso, 2006). Menurut (Brunner

ABSTRAK. PERBANDINGAN KADAR PROTHROMBIN TIME (PT) DAN ACTIVATED PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (aptt) ANTARA PASIEN HIPERTENSI DAN NOMOTENSI

CONTOH SOAL BIOLOGI S2LC 2018

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara

penyakit yang merusak massa nefron ginjal.

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hemostasis adalah proses yang mempertahankan integritas sistem peredaran darah setelah terjadi kerusakan vaskular. Dalam keadaan normal, dinding pembuluh darah yang cedera dengan cepat memulai serangkaian proses terkoordinasi yang dirancang untuk menutup kerusakan yang disebabkan oleh cedera. Peristiwa ini menyebabkan pembentukan gumpalan dan membutuhkan perekrutan dan aktivasi trombosit serta pembentukan trombin dan fibrin 1. Proses ini diatur oleh beberapa mekanisme, sehingga dapat mencegah peradangan dan kerusakan jaringan pembuluh darah 2. Gangguan dari fungsi trombosit atau kaskade koagulasi biasanya menyebabkan gangguan pendarahan, sedangkan hiperaktivitas trombosit dan kelainan pada mekanisme regulasi juga dapat menyebabkan pembentukan trombin yang berlebihan dan trombosis patologis. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat, PGK biasanya terkait dengan kecenderungan terjadinya keadaan protrombik pada tahap awal dari PGK dan berkembang lebih lanjut pada stadium akhir dari penyakit ginjal, yang dapat menyebabkan pendarahan. 3 Disfungsi trombosit diamati terutama dalam keadaan uremia yang lanjut dan mungkin karena toksin uremik yang terjadi dalam sirkulasi. Urea sendiri tidak mengakibatkan disfungsi platelet dan tidak ada korelasi antara nitrogen urea darah dan waktu pendarahan pada PGK 4. Bahan toksik lainnya yang dapat

menyebabkan pendarahan pada PGK termasuk asam guanidinosuksinik dan asam fenolat. Trombositopenia, trombosis glomerulus dan trombus pada arteri kecil dan kapiler glomerulus merupakan kondisi umum pada penyakit ginjal. Trombosit terlibat langsung dalam patogenesis penyakit glomerulus, melalui berbagai mekanisme termasuk pelepasan molekul aktif dengan meningkatkan deposisi kompleks imun dan mengubah permeabilitas glomerular 5. Disfungsi trombosit pada PGK dan gagal ginjal terminal terjadi karena kelainan trombosit intrinsik dan gangguan interaksi platelet pada pembuluh darah. Hal ini merupakan respon dari trombosit pada saat terjadinya cedera pada pembuluh darah dengan aktivasi dari trombosit, perekrutan, adhesi dan agregasi pada PGK. 6 Kelainan koagulasi berhubungan dengan penyakit ginjal yang terlihat pada PGK, gagal ginjal akut, sindrom nefritik, glomerulonefritis, neoplasma dan transplantasi ginjal. Fungsi trombosit yang abnormal juga terjadi karena akumulasi toksin metabolit. Hiperkoagulopati dengan kecenderungan untuk terjadinya trombosis juga dapat terjadi. Aktivitas fibrinolitik, anti-trombin III dan protein C menjadi berkurang dan terjadi peningkatan faktor V, VII, VIII dan X (nilai protrombin time (PT), Activated Partial Thromboplastin Time (aptt) memanjang). 7 Penyakit ginjal dapat juga disebabkan oleh fenomena tromboemboli. Hal ini terkait dengan akses vaskular untuk dialisis. Lebih dari 60% pasien dengan kateter vena sentral mengalami trombosis 8. PGK secara umum, telah diakui

sebagai risiko untuk pendarahan perioperatif dan data menunjukkan keadaan hiperkoagulasi pada PGK. 9 Subdanuddin dan kawan-kawan melaporkan bahwa ada peningkatan D- Dimer yang signifikan pada pasien PGK stadium 3 dan 4. Mereka juga mengatakan pasien dengan PGK stadium 3 dan 4 berhubungan dengan koagulasi yang abnormal dan gangguan pendarahan. 10 Di Amerika Serikat, data tahun 1995-1999 menyatakan insiden PGK diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Di Malaysia, dengan populasi 18 juta, diperkirakan terdapat 1.800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di negara-negara berkembang lainnya, insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta per tahun 11. Data di Indonesia dijumpai adanya peningkatan jumlah pasien gagal ginjal yang melakukan tindakan hemodialisa dari 4.997 pasien baru pada tahun 2007 menjadi 15.353 pada tahun 2011. (Gambar 1.) Gambar 1. Dikutip dari 4th Annual Report of IRR 2011

Penelitian ini ingin melihat bagaimana hubungan antara PGK dengan gangguan koagulasi pada pasien PGK yang belum dilakukan tindakan hemodialisa 1.2. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan PGK dengan gangguan hemostasis 1.3. Hipotesis Penelitian Ada hubungan PGK dengan gangguan hemostasis 1.4. Tujuan penelitian 1.4.1 Tujuan umum Terdapat adanya hubungan PGK dengan peningkatan gangguan hemostasis. 1.4.2. Tujuan khusus 1. Mendeskripsikan gangguan trombosit pada pasien PGK stadium III,IV dan V pre dialisis. 2. Mendeskripsikan hasil pemeriksaan koagulasi pada pasien PGK stadium III,IV dan V pre dialisis. 3. Membuktikan hubungan keparahan PGK dengan peningkatan gangguan hemostasis. 1.5. Manfaat Penelitan

1. Memberi masukan perlu dilakukan pemeriksaan hemostasis pada pasien dengan PGK 2. Memberi masukan perlu dilakukan terapi penanganan gangguan hemostasis pada pasien dengan PGK 3. Memberi sumbangan ilmu untuk menilai kemungkinan adanya kelainan hemostasis pada pasien dengan PGK