LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN HASIL PPM JUDUL : PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS (Pada Ibu PKK Dusun Nayan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Yogyakarta)

LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN PELATIHAN TEKNIK PRINTING PADA MGMP GURU SENI RUPA SMP SE KABUPATEN BANTUL

PELATIHAN TEKNIK CUKIL BAGI GURU-GURU (MGMP) SENI RUPA SMP SE-KABUPATEN SLEMAN DALAM PEMBELAJARAN CETAK TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

LAPORAN KEGIATAN PPM

Kerajinan Batik Tulis

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik ialah seni kerajinan yang ada sejak zaman kerajaan Majapahit abad

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIDKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA ( SMALB-D )

IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON

BATIK TULIS KONTEMPORER DI DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENAMAS ADI BUANA Volume 02, Nomer 2, 01 Oktober 2017

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M

PENCIPTAAN BATIK MEDAN

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN OLAHRAGA MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA.

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM

KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang)

PELATIHAN SENI BATIK TULIS BAGI GURU-GURU MGMP SENI BUDAYA SMP SE-KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN TEKNIK PRODUKSI BATIK DI PERUSAHAAN BATIK DANAR HADI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Perkembangan batik tidak hanya sampai pada pengertian dan pendapat

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

LAPORAN KEGIATAN PPM PEMBUATAN BUSANA DENGAN METODE PRAKTIS BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA WATULUNYU KULONPROGO YOGYAKARTA

of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PELESTARIAN BUDAYA BANGSA INDONESIA MELALUI PRODUK BATIK Oleh : Nanie Asri Yuliati PTBB FT UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tahun 1970-an batik Indonesia diunggulkan sebagai busana resmi di Indonesia oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Jakarta Barat D.K.I. Jakarta Batik Betawi

KAJIAN PRODUK BATIK TEKNIK MALAM DINGIN DENGAN PENDEKATAN DESAIN

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

Eduarts: Journal of Arts Education

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PROSES PEMBELAJARAN BATIK TUTUP CELUP PADA SISWA KELAS XI JURUSAN DESAIN DAN PRODUKSI KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA PENGKAJIAN

PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN BAHAN BUSANA BATIK BANTULAN DENGAN STILASI MOTIF ETHNO MODERN

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah tua usianya. Seni batik

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II METODE PERANCANGAN

PELATIHAN BATIK TULIS SEBAGAI SARANA PENERAPAN KARAKTER DAN PENGETAHUAN SKILL PADA PANTI ASUHAN LMI DESA GULUN KECAMATAN TAMAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berpaham walfare state, Negara Republik Indonesia

STUDI DESAIN DAN MOTIF HIAS BATIK GAJAH OLING PRODUKSI SANGGAR BATIK SAYU WIWIT BANYUWANGI ARTIKEL ILMIAH OLEH MUTIARA ZEHAN NIM

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BISNIS TAS BATIK DAPAT MENARIK MINAT PEMBISNIS DARI BERBAGAI KALANGAN

NASKAH APA KABAR JOGJA

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

JURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. seni reka bentuk kreatif menggunakan tangan atau mesin. Menurut Nugraha

PANDUAN LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG PENDIDIKAN DASAR

BATIK SEBAGAI PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

IDENTIFIKASI PERSENTASE PRINTING, BATIK TULIS DAN BATIK CAP DI BLOK VIP International Batik Center (IBC) PEKALONGAN

DAFTAR ISI. Aan Sukmana, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani Susila K

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) KRIYA TEKSTIL

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan penelitian yang relevan 1. Membatik Membatik dalam pembelajaran di sekolah termasuk kegiatan yang

PELATIHAN MENCIPTAKAN CLOTH BOOK EDUCATIF BAGI GURU-GURU PAUD DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG

KRIYA TEKSTIL SMK. Budiyono dkk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Barat yang berbentuk selendang.

BAB V MENGGAPAI EFEKTIFITAS POKMAS. A. Penguatan Potensi untuk Meningkatkan Partisipasi Perempuan. Dari pengamatan menyimpulkan bahwa terlaksananya

LAPORAN KEGIATAN. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN Judul PkM:

LAPORAN PPL DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN DISUSUN OLEH : AJENG PUTRI INDRIASWARI

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

KAJIAN MOTIF BATIK KAPAL SANGGAT PADA BATIK JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Batik Berbasis Nilai Kearifan Lokal di Sekolah Menengah Kejuruan

MUSEUM BATIK TULIS BAKARAN DI KOTA PATI

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya berupaya untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi potensi

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

Transkripsi:

LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Drs. Mardiyatmo I Wayan Suardana, M,Sn Drs.Djoko Maruta Drs. Maraja Sitompul PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004 1

PENYULUHAN KETERAMPILAN BATIK TULIS Pada Kelompok PKK Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta Oleh : Mardyatmo, dkk ABSTRAK Salah satu upaya meningkatkan kemampuan sumber daya masyarakat yaitu dengan memberikan pembinaan secara khusus. Berkaitan dengan situasi dan kondisi yang ada, maka perlu diberikan ketrampilan praktis yang berupa pembuatan batik tulis pada Kelompok Pada Kelompok Ibu PKK Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. Batik tulis sebagai hasil warisan leluhur yang adiluhung, sudah tidak asing lagi bagi kita, namun demikian masih banyak yang belum atau tidak tahu proses pembuatannya. Hal ini kalau dikelola dengan baik, di samping memberikan ketrampilan khusus juga dapat menambah penghasilan untuk kebutuhan keluarga. Sebagai realisasinya, bentuk kegiatan yang disampaikan berupa penerapan teknik batik tulis pada kain dibuat lukisan, taplak meja, sarung bantal, korden dan lainnya. Penyampaian materi dengan metode ceramah, dan praktek, meliputi : pengetahuan batik tulis, pembuatan desain, pembuatan pola, penyantingan, pewarnaan baik indogosol maupun naptol, pelorodan (menghilangkan malam) Hasil kegiatan berupa lukisan batik, sarung bantal, taplak meja, hiasan korden Kata Kunci : Kelompok PKK, Penyuluhan Keetrampilan, Batik Tulis. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Keterampilan dan keahlian sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini, tanpa punya keahlian khusus sulit untuk bersaing dalam kehidupan sekarang, krisis yang multi demensional membuat sulitnya kehidupan ini, kurangnya lapangan pekerjaan, banyaknya pengangguran membuat kehidupan semakin kompleks, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang trampil dan berwawasan luas. Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang trampil guna mencapai. tujuan pembangunan, peranan pendidikan sangatlah penting. Sesuai dengan salah satu tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, maka Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi mempunyai tanggung jawab dalam upaya pengembangan kemampuan masyarakat. Salah satu peran Lembaga Pendidikan dalam rangka pengabdian tersebut dengan menyampaikan suatu kegiatan khusus berupa ketrampilan praktis kepada masyarakat. Untuk itu telah ditentukan sebagai obyek penyuluhan yaitu Kelompok Ibu-ibu PKK di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. Pemilihan khalayak sasaran ini dipandang tepat mengingat situasi dan kondisi yang ada di daerah tersebut yang diakibatkan oleh adanya krisis ekonomi. Pendidikan yang rendah, pengangguran, tidak mempunyai ketrampilan dan keahlian khusus. Belum banyak usaha jasa membatik di wilayah tersebut, padahal batik mempunyai prospek yang baik. Sangat bermanfaat bagi ibu-ibu, guna kebutuhan sehari-hari sebagai Ibu rumah tangga, keterampilan membatik bisa dipakai untuk pekerjaan sampingan guna menambah penghasilan dan bisa dimanfaatkan untuk diri sendiri atau keluarga, misalnya untuk hiasan dinding, taplak meja, seprai, sarung bantal, korden dan lainnya. Letaknya juga strategis, karena dekat dengan hotel dan pariwisata. 3

B. Perumusan Masalah Berdasarkan data dan permasalahan yang ada, maka dapatlah dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara memberikan pengetahuan dan ketrampilan batik tulis kepada kelompok Ibu-ibu PKK Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta., sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. C. Tujuan Kegiatan penyuluhan ketrampilan batik tulis kepada kelompok Ibu-ibu PKK Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1). meningkatkan kemampuan sumber daya masyarakat. 2). memberikan pembinaan ketrampilan teknik batik tulis. D. Manfaat Dengan adanya kegiatan pembinaan ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan potensi Pemuda dan Pemudi dalam bidang ketrampilan cetak sablon, sehingga dapat menambah penghasilan, serta sebagai kegiatan kreatif. Bagi pelaksana kegiatan pengabdian, sejalan dengan salah satu tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menyumbangkan pengetahuannya sebagai langkah nyata ikut serta dalam pembinaan dan pembangunan masyarakat di luar kampus. Bagi lembaga yang pelaksana program kegiatan, dapat terinformasikan keberadaannya, khususnya jurusan Pendidikan Seni Rupa dan program studi Seni Kerajinan. E. Review Kepustakaan Untuk meningkatkan sumber daya manusia perlu diberikan kepada mereka kegiatan ketrampilan khusus. Salah satu bentuk penyampaian yang praktis kepada masyarakat yaitu berupa teknik membatik tulis. Apakah batik itu? Batik adalah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting disebut membatik (bahasa Jawa : mbatik). Membatik menghasilkan batik atau batikan berupa macam-macam motif 4

dan mempunyai sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri., (Hamzuri, 1981: VI) Dalam perkembangan selanjutnya dipergunakanlah alat-alat lain yang lebih baik untuk mempercepat proses pengerjaan, misalnya dengan cap. Demikian pula memproses batik menjadi kain batik. Kerja mencap ini pun menghasilkan motif seperti batik yang sebenarnya, bukan batik lagi. Motif batik cap yang nantinya menjadi kain motif batik cap, mutunya tidak mungkin dapat mengimbangi batik sebenarnya. Sekarang oleh masyarakat keduanya disebut batik. Untuk membedakan masing-masing disebut batik tulis dan batik cap. Sesuai dengan perkembangan teknik modern, maka cara mengerjakan batik dimodernisasi. Teknik modern ini menghasilkan kain dengan motif seperti batik. Karena hasilnya bukan batik lagi, maka lebih tepat diberi nama kain motif batik seperti batik yang sebenarnya. Secara garis besar membatik dapat dibagi menurut tahapan sebagai berikut : 1). proses pembuatan gambar (disain), 2). proses penyantingan (pemberian malam), 3). proses pewarnaan (pencelupan atau dengan kuas langsung/ teknik colet), 4). Penghilangan malam (lorod) Dalam proses batik tulis, perlengkapan atau peralatannya sangat sederhana bisa didapat dengan mudah dan pengerjaan tidak sulit, bisa dikerjakan di manamana tidak memerlukan tempat khusus, sehingga bisa sebagai pekerjaan sambilan, tapi kalau digunakan sebagai mata pencarian tetap dikerjakan secara profesional usaha batik tulis ini sangat menjanjikan prosfek yang baik untuk mata pencaharian. 5

BAB II METODE PENGABDIAN A. Metode Pengabdian Metode yang digunakan dalam memecahkan masalah di atas melalui tahapan sebagai berikut : Analisis situasi dan studi kelayakan yang terkait dengan permasalahan di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. 1.. Sebetulnya proses batik tulis ini sederhana dan sangat mudah, orang awampun apabila diberikan contoh pasti akan dapat dan cepat membuatnya. bahwa membatik dapat dilakukan oleh siapa saja baik lakilaki maupun wanita, orang dewasa atau anak-anak. Sebab bahan-bahan yang dipergunakan mudah sekali untuk didapat serta harganya sangat murah. Hal ini kalau dikelola dengan baik, di samping memberikan ketrampilan khusus juga akan memberikan tambahan penghasilan yang cukup. 2. Identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada. 3. Perencanaan program dengan mempertimbangkan aspek sarana dan prasarana. 4. Pelaksanaan program kegiatan 5. Evaluasi program B. Pendekatan Pembinaan Dalam upaya menerapkan metode pelaksanaan program tersebut lebih ditekankan pada pendekatan individual yang dalam penyampaian materinya dengan menggunakan ceramah dan demonstrasi (praktek), meliputi beberapa topik, yakni : 1). Tentang Membatik, 2). Pengetahuan tentang Alat, Bahan, 3). Pembuatan desain/ pola, 4). Pemberian malam/ penyantingan, 5). Praktek pewarnaan (pencelupan / pencoletan) 6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Program kegiatan pembinaan ini dilaksanakan di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. Sasaran kegiatan penyuluhan praktek keterampilan membatik ini melibatkan kelompok Ibu-ibu PKK, menempati lokasi di Rumah Kepala RW Kepanjen Kegiatan penyuluhan teknik sablon tersebut dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2004 selama 8 kali pertemuan. Pelaksanaan kegiatan diadakan pada waktu sore hari pukul 14.00 hingga selesai. Dalam pelaksanaan kegiatan ini materi yang disampaikan disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya, yaitu berupa ketrampilan teknik membatik yang meliputi : teori dan teknik batik tulis, demonstrasi, pemberian tugas, dan evaluasi. Mengingat kebutuhan dan kondisi yang ada, maka dalam pelaksanaan penyuluhan ketrampilan ini lebih ditekankan pada penerapan membatik pada kain membuat lukisan dan sarung bantal, seprai, korden dll Pada awal pertemuan, peserta diberikan pengetahuan tentang batik, meliputi bahan, alat, cara penggunaan, dan pengolahannya baik pewarnaan sistem celup maupun sistem celup. Sehingga mereka tahu betul mengenai sifat dan karakternya masing-masing. Juga diberikan pengetahuan dan teknik pembuatan disain Pada pertemuan ke-dua, diberikan penjelasan mengenai, teknik penyantingan baik dengan menggunakan canting maupun dengan kuas sistem block penuh dan pecah. Pada pertemuan ke-tiga, peserta diberi latihan menyanting dengan menggunakan kertas secara berulang-ulang Pada pertemuan ke-empat peserta diberi kesempatan untuk latihan menyanting secara mandiri membuat karya mandiri, langsung menggunakan kain 7

Pada pertemuan ke lima Peserta latihan pemberian warna baik sistem celup maupun sistem colet Pertemuan ke enam dan seterusnya praktek mandiri dari pemberian lilin/malam, pewarnaan sampai menghilangkan malam (ngolrod). Hasil nyata dari kegiatan praktek batik tulis ini, adalah peserta mendapatkan pengetahuan teknikteknik membatik dan praktek langsung ; pembuatan desain, penyantingan (pemberian malam), pewarnaan (celup dan colet), pembersihan malam (pelorodan). Hasil jadinya berupa lukisan batik, sarung bantal, korden, taplak meja dll. B. Pembahasan Pada dasarnya selama pelatihan, mereka sangat pro-aktif dengan adanya kegiatan tersebut, dan menginginkan kegiatan yang bersifat kelanjutan. Di samping hasil yang dinilai positif, sebetulnya pelaksanaan kegiatan pembinaan penyuluhan tersebut masih banyak kekurangan serta hambatannya, sebagai contoh misalnya dalam hal pembuatan disain (gambar). Biasanya pada pembuatan bentuk disain ini peserta mengalami banyak kesulitan, karena untuk pembuatannya memerlukan kemampuan menggambar dan keahlian khusus bidang disain. Padahal peserta adalah para ibu-ibu dan ada juga nenek-nenek yang tidak mempunyai basis tersebut, sehingga untuk pembuatan disain yang dipraktekkan, mencontoh gambar-gambar wayang dari buku dan ada juga dibuatkan orang lain serta contoh dari tim penyuluh. Sedangkan pada teknik penyantingan, pewarnaan dan pelorodan peserta sebagian besar sudah dapat mengerjakannya. Dengan adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak maka hal tersebut dapat diatasi dengan baik dan berjalan lancar. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut kelompok sasaran mendapat pengetahuan dan ketrampilan baru. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir. Mereka sangat responsif dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk dapat mengerti, serta memahami proses dan teknik membatik 8

Faktor-faktor yang mendukung akan keberhasilan di dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini antara lain: 1). adanya fasilitas tempat yang cukup memadai 2). semangat dan motivasi yang tinggi dari peserta di dalam mengikuti kegiatan. 3). kekompakan dari tim, dan kerja samanya. Faktor-faktor penghambat di dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan ini terletak pada pengaturan jadwal kegiatannya. Juga terbatasnya dana, khusus untuk kegiatan yang bersifat praktek seperti ini banyak membutuhkan dana. Peserta yang heterogen, bermacam sifat dan kondisinya, ada yang drop-out, bekerja serabutan, dan ibu-ibu yang sulit meninggalkan bayinya, sehingga ada peserta terpaksa mengajak anaknya, tentunya mengganggu konsentrasi ibunya dan peserta lainnya. 9

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari pelaksanaan kegiatan membatik dalam rangka pengabdian kepada masyarakat di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa: 1. Peserta belum pernah mendapat pengetahuan dan materi teknik batik tulis. 2. Peserta mempunyai motivasi tinggi, dan mereka tidak banyak mengalami kesulitan dalam praktek, kegiatan tersebut sangatlah menarik dan bermanfaat. 3. Mendukung adanya kegiatan yang serupa di masa mendatang. B. Saran Beberapa himbauan dan saran sebagai pertimbangan pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dimasa mendatang, yakni: 1. Perlu pengaturan jadwal kegiatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi. 2. Perlu ada peningkatan pendanaan pada setiap kegiatan yang bersifat praktek. 3. Pencairan dana bisa tepat pada waktunya, dan bisa turun sekaligus. 10

Daftar Pustaka 1. Batik-Patrnen, Naskah berupa Gambar, Koleksi Musium Pusat Jakarta. 2. Marzuki, Jazir : Tirtaamidjaja, N ; Anderson, B.R.O.G. Batik, Pola & Tjorak- Patren & Motif. Djambatan, Jakarta. 3. Hamzuri, Batik Klasik, Djambatan, Jakarta, 1981 11

Lampiran : JADWAL KEGIATAN No Tanggal Kegiatan Materi 1 9 Juli 2004 1. Orientasi tentang membatik, meliputi : pengetahuan alat,bahan, dan kegunaannya 2. Teknik pembuatan desain /latihan 3. Teknik penyantingan di kertas (pemberian malam) 2 16 Juli 2004 4. Teknik penyantingan di kain dengan canting (pemberian malam) 3 23 Juli 2004 5. Praktek membuat karya lukis batik dengan canting dan kuas (pemberian malam) 4 30 Juli 2004 6. Kegiatan mandiri / praktek membuat batik 5 7 Agustus2004 7. Kegiatan mandiri (lanjutan) 6 14 Agustus 2004 8. Kegiatan mandiri (lanjutan) 7 21 Agustus 2004 9. Kegiatan mandiri (lanjutan) 8 3 September 2004 10. Praktek Lukis batik dan evaluasi 12