BAB II URAIAN TEORITIS. karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

KEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan Kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan. mendukung pendapatan rumah tangga (dalam Kuncoro, 2000:15).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berada di muka bumi ini. Kneller dalam Prasetyo (2009:3) menyebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2). b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran berpendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan karena sistem

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Akuntansi. Oleh: Angen Adhy Sampurna A

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. faktor demografi (Ahmad et al 2013). Risiko berperan penting dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Objek

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

JURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran sudah menjadi masalah klasik dan seakan-akan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pengangguran di Indonesia sekarang ini terus bertambah,

BAB I PENDAHULUAN. dapat membuka lapangan pekerjaan karena kemampuan pemerintah sangat

sampel yang digunakan sebanyak 180 responden, dengan menggunakan teknik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Minat Wirausaha. untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

BAB II URAIAN TEORITIS. lebih dari lima puluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri: (1) manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sektor UKM sangat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

banyak Rp 1 miliar per tahun.

Transkripsi:

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengetahuan Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2). Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani dengan baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Harris dalam Suryana (2010:5) wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kewirausahaan. 8

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai 8 kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007:21). Menurut Hendro (2011:5) kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu yang ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif. Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan 9

keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha (Ranto, 2007:22). Menurut Suryana (2010:4) Terdapat beberapa bentuk pengetahuan tentang kewirausahaan yang harus dimiliki wirausaha, yaitu: a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan wirausaha. b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko. 2.2 Lingkungan Eksternal Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan (Mahanani 2014:38). Menurut Hayy dan Agus (2010) faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. faktor-faktor 10

eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain: lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Dewanti (2008:11) menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh menurut Dewanti adalah peluang yaitu situasi yang menguntungkan, model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah. Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya di antaranya adalah faktor lingkungan. Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Indarti (2008:20) menyatakan ada tiga faktor lingkungan yang mempengaruhi wirausaha sukses yakni ketersediaan informasi, akses kepada modal dan kepemilikan jaringan sosial. Penelitian oleh Mazzarol dalam Saud (2009:2) menemukan bahwa faktor lingkungan (faktor sosial, ekonomi, politik dan perkembangan infrastruktur) mempengaruhi dorongan untuk mendirikan usaha. Zimmerer (2004:12) menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti faktor ekonomi dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa, kemajuan teknologi, perkembangan e-commerce dan the world wide web, terbuka 11

lebarnya peluang internasional dan perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi minat kewirausahaan. Keputusan pribadi untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya masalah faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam Ximenes 2014). Pembentukan organisasi baru memerlukan sumber daya termasuk sumber daya keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah ide mereka menjadi sebuah perusahaan, sumber daya keuangan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan seperti lembaga keuangan, investor dan lain-lain. Ini penggunaan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan seperti seperti uang jaminan, transaksi, dan lain-lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman (Evans dan Jovanovic dalam Ximenes 2014). Namun, Kim dalam ximenes (2014) menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari pinjaman bank atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau memberikan modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman. Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai cara (Reynolds dalam Ximenes 2014:6). 12

Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri. Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan diproduksi (Gomezelj dalam Ximenes 2014:7). 2.3 Minat Berwirausaha Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Lebih lanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas (Tarmudji, 2006:87). Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Menurut Daryanto (2009:53) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. 13

Minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah bidang usaha (Subandono, 2007). Menurut Fuadi (2009) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Yuwono dan Partini (2008:78) menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu: 1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu. 2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya. 3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya. Kartono dalam Yuwono (2008:80) menyatakan bahwa minat merupakan momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang dianggap penting. Fryer dalam Yuwono (2008:88) menyatakan bahwa minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha meliputi karakteristik (jenis kelamin dan usia), lingkungan (lingkungan keluarga, 14

lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat), kepribadian (ektraversi, kesepahaman / Agreebleeness, berani mengambil resiko, kebutuhan berprestasi dan independen, evaluasi diri serta overcondence / kepercayaan diri yang lebih) dan motif berwirausaha (bekerja dan penyaluran ide kreatif). Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya (Suryana, 2006:24). Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2006:55) menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni: 1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. 2. Ingin memiliki karier yang memuaskan. 3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain. 4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis. 5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas. 6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang. 7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Wirasasmita dalam Suryana (2006:55) dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni: 1. Alasan keuangan Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan. 15

2. Alasan sosial Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3. Alasan pelayanan Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. 4. Alasan pemenuhan diri Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum. 16

2.4 Penelitian Terdahulu No 1. 2. 3. Peneliti (Tahun Penelitian) Purnomo, Singgih (2009) Lestari dan Trisnadi (2012) Yuliawan dan Mbayak (2012) Judul Penelitian Pengaruh Faktor Keluarga, Pendidikan dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaa n Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Minat Berwirausaha Variabel Penelitian Independen: keluarga, pendidikan dan lingkungan Dependen: minat berwirausaha Independen: pendidikan kewriausahaan Dependen: minat berwirausaha independen: kepribadian, lingkungan, demografi,, ketersediaan infomasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal Dependen: minat berwirausaha Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Alat Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Hasil Penelitian 1. Hipotesis kedua yang menyatakan variable keluarga berpengaruh dominan terhadap minat berwirausaha mahasiwa tidak terbukti. 2. Hasil data menunjukkan bahwa variable pendidikan dan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta. 3. Variabel lingkungan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat wirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta. 1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. 2. Minat berwirausaha mahasiswa juga diperkuat oleh faktor demografis seperti gender, pengalaman kerja, dan pekerjaan orang tua. 1. variabel kepribadian, lingkungan, demografis, ketersediaan infomasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara bersamasama berpengaruh terhadap minat berwirausaha. 2. secara statistik untuk pengujian secara parsial dimana variabel kepribadian, ketersediaan informasi kewirausahaan, dan kepemilikan jaringan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. 17

No 4. 5. Peneliti (Tahun Penelitian) Koranti, Komsi (2013) Babatunde, Ekundayo (2014) Judul Penelitian Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha The Impact Of Entrepreneur ship Education On Entrepreneuri al Intentions Among Nigerian Undergradua tes Variabel Penelitian Independen: faktor eksternal dan faktor Internal Dependen: minat berwirausaha Independen: Entrepreneurship education Dependen : Intention entrepreneurship Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Alat Regresi Linear Berganda Deskriptif Hasil Penelitian 1. Faktor eksternal dalam hal ini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, baik secara parsial maupun simultan. 2. Faktor internal dalam hal ini adalah kepribadian dan motivasi mahasiswa juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa baik secara parsial maupun simultan. 1. Pendidikan kewirausahaan telah berdampak pada niat wirausaha. 2. Sejumlah besar mahasiswa Universitas Landmark memiliki niat yang kuat menjadi wiraswasta berdasarkan eksposur mereka terhadap pendidikan kewirausahaan. 3. Pendidikan kewirausahaan yang berkualitas memainkan peran penting kapasitas intelektual yang diperlukan, keterampilan dan jenis hak kebiasaan kerja atau sikap yang dapat memungkinkan mereka untuk menciptakan lapangan kerja. Sumber: Data diolah (2015) 2.5 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain minat berwirausaha sebagai variabel terikat, pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal sebagai variabel bebas. 18

Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan (Suryana, 2006:5). Menurut Lestari dan Trisnadi (2012), menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Faktor lingkungan juga akan mempengaruhi seorang wirausaha, karena faktor lingkungan adalah faktor yang dipicu dengan model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sumber ide, sumber daya alam, manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah (Dewanti, 2008:11). Hal inilah yang memicu bahwa faktor lingkungan merupakan faktor awal seorang wirausaha memulai usaha, seperti lingkungan keluarga, dimana seorang memulai usaha karena dipengaruhi oleh faktor untuk meneruskan usaha keluarga, ataupun karena faktor keturunan yang sudah sejak awal berwirausaha, sehingga minat usaha tersebut semakin kuat tertanam dalam diri enterprenuer yang menyebabkan seorang wirausaha ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Selain itu lingkungan masyarakat juga dapat menunjang minat usaha, hal ini ditegaskan oleh Lupiyoadi (2007:12) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. 19

Hubungan antara faktor lingkungan terhadap minat usaha dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan Koranti (2013) yang menjelaskan bahwa faktor lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat usaha. Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa banyak faktor yang mendukung minat usaha seorang wirausahawan, sehingga dalam mengembangkan suatu usaha seorang wirausahawan sudah mempunyai banyak pengetahuan serta bekal yang cukup demi kemajuan usahanya. Selain itu sebelum memulai suatu usaha faktor lingkungan sangat perlu diperhatikan karena hal ini berpengaruh terhadap minat usaha yang akan dikembangkan serta menentukan apakah usaha yang sedang berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat atau tidak. Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha. Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual pada gambar berikut. 20

Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Minat Berwirausaha (Y) Lingkungan Eksternal (X2) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Lestari dan Trisnadi, Lupiyoadi, Dewanti dan Suryana diolah (2015). 2.6 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis penelitian ini adalah: Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 21