Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing OSPF menggunakan Mikrotik

dokumen-dokumen yang mirip
Praktikum Minggu ke-10 Konfigurasi Routing Dinamis OSPF dan RIP menggunakan Mikrotik

Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing Dinamis RIP dan BGP menggunakan Mikrotik

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Modul 3. Routing Static

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi Jaringan Menggunakan Protokol IPIP Tunnel. dengan Topologi Mesh di ISP Cobralink dibuat dengan

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

MIKROTIK. ROUTING dynamic AGUS SETYWAN. Smkn 3 buduran. sidoarjo

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

TOPOLOGI.

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover

Routing Dinamik. Divisi Training PT UFOAKSES SUKSES LUARBIASA Jakarta

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI

BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Management

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Interface yang merupakan penjembatan untuk menghubungkan mikrotik dengan Winbox menggunakan protocol berbasis MAC.

Mikrotik Indonesia - BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Ma...

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

Dynamic Routing Topologi 1

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB IV PEMBAHASAN. dengan metode protokol Multi Protocol Label Switch (MPLS) pada Perusahaan Daerah

Static Routing & Dynamic Routing

ANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO Kamaldila Puja Yusnika

IP Subnetting dan Routing (1)

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

KONFIGURASI CISCO ROUTER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

XI Teknik Komputer dan Jaringan MANAGEMENT NETWORK

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Identifikasi Masalah. PDAM Kota Surabaya mempunyai beberapa cabang. Cabang cabang

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

BAB II LANDASAN TEORI. Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Modul Pembahasan Superlab Mikrotik Competition IDN 2016

OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi. link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Nugroho Agus H., M.Si.

Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

BAB IV PEMBAHASAN. data dengan metode protokol Load Balancing pada Perusahaan Daerah Air

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS.

Modul Pelatihan Routing dengan Cisco NCC Teknik Informatika ITS

Dasar-dasar Routing. seth :80:ad:17:96: :20:4c:30:29:29. khensu :80:48:ea:35:10

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

MODUL 5 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

ROUTING PADA PSTN & JARINGAN KOMPUTER. Ir. Roedi Goernida, MT.

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 DYNAMIC ROUTING

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO


IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

MODUL 5 KONFIGURASI MIKROTIK : DHCP SERVER

(Studi Kasus di Department Human Resource Kementerian Dalam Negeri Timor Leste) Diajukan Kepada. Fakultas Teknologi Informasi

Workshop IPv6 on MikroTik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Protokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.

SIMULASI JARINGAN. Oleh: Andrew Fiade, S.T., M.Kom. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

DISTRIBUSI JARINGAN MENGGUNAKAN ROUTING OSPF DENGAN METODE REDISTRIBUTION

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING DINAMIK

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

PENERAPAN PROTOKOL ROUTING OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) PADA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK UNTUK MEMINIMALISIR DOWNTIME INTERNET

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN ROUTING PROTOCOL OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DENGAN MENERAPKAN METODE FAILOVER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux

Implementasi Routing Pada IP Camera Untuk Monitoring Ruang di Universitas Sam Ratulangi

JURNAL PRAKTIKUM (LAB. ACTIVITY) KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Oleh: NAMA : No. BP : Dosen: Lilik Suhery, M.Kom,

Transkripsi:

Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing OSPF menggunakan Mikrotik TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami konfigurasi dynamic routing pada perangkat mikrotik 2. Memahami cara mengkonfigurasi protocol OSPF pada perangkat mikrotik 1. Soal no 1 : Konfigurasi OSPF menggunakan menu Kerjakan soal seperti pada website berikut ini, anda dapat mengkonfigurasi OSPF menggunakan menu yang telah disediakan pada WinBox Soal no 1 berasal dari : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154 Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89. Cara Kerja OSPF Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF: Setiap router membuat Link State Packet (LSP) Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area. Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.

Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6 LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek. Konfigurasi OSPF - Backbone Area OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area. OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya: Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal. Standart/Default Area -> Merupakan sub-area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area). Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area). Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area. Studi Kasus Kali ini kita akan mencoba melakukan implementasi untuk konfigurasi Backbone - Area 0 pada OSPF. Adapun langkah-langkahnya cukup mudah. Disini kami mempunyai 3 router dengan masing-masing router memiliki

jaringan LAN. Kita akan mencoba supaya setiap jaringan LAN pada ketiga router tersebut bisa saling komunikasi tanpa kita tambahkan rule static route secara manual. Untuk gambaran topologi bisa dilihat pada tampilan berikut. Konfigurasi dari setiap router juga sama tidak ada perbedaan. Langkah awal kita masuk pada menu Routing -> OSPF -> Network. Kemudian tambahkan network yang terdapat di router. Catatan : sebelum melakukan konfigurasi routing OSPF seperti panduan di bawah ini, jangan lupa untuk mensetting IP address pada masingmasing interface. Anda bebas untuk memilih IP address untuk tiap-tiap interface pada router.

OSPF Networks - Router Pertama OSPF Networks - Router Kedua

OSPF Networks - Router Ketiga Setelah kita menambahkan network pada masing-masing router, jika kita melihat pada OSPF -> Interfaces maka secara otomatis akan muncul interface router dimana network tersebut terpasang. Dengan kita menambahkan network itu secara otomatis pula OSPF pada masing-masing router telah aktif. Pada menu IP -> Routes juga akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag DAo (Dinamic, Active, Ospf). Sampai pada langkah ini seharusnya jika kita melakukan test ping maka setiap jaringan lokal sudah bisa reply. Dan berarti konfigurasi untuk OSPF Backbone (Area 0) telah selesai. Reference : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154

2. Soal no 2 : konfigurasi diagram network berikut ini menggunakan OSPF secara manual Gambar 1. Topologi Jaringan untuk soal Routing OSPF no 2 Terdapat 3 buah router, dengan hostname masing-masing adalah Mikrotik0, Mikrotik1, dan Mikrotik2. MikroTik0 memiliki IP Address: 192.168.1.1/30 dan 172.16.1.1/24 MikroTik1 memiliki IP Address: 192.168.1.2/30 dan 192.168.2.1/30 MikroTik2 memiliki IP Address: 192.168.2.2/30 dan 172.16.2.1/24 1. Konfigurasi routing OSPF secara manual a. Buka aplikasi winbox untuk Mikrotik0, Mikrotik1, dan Mikrotik2 Gambar 2 Login ke mikrotik b. Buka terminal baru pada menu New Terminal sehingga muncul terminal baru seperti gambar berikut ini:

Gambar 3 Terminal mikrotik Lakukan hal yang sama untuk MikroTik1 dan MikroTik2 c. Hapus terlebih dahulu konfigurasi yang ada di mikrotik [admin@mikrotik] > system reset-configuration d. Ganti hostname/identity dari masing-masing mikrotik dengan menggunakan perintah: [admin@mikrotik] > system identity set name=mikrotik0 Lakukan hal yang sama untuk MikroTik1 dan MikroTik2 e. Berikan pengalamatan pada masing-masing interface/port pada masing-masing mikrotik dengan menggunakan perintah: Pada MikroTik0 [admin@mikrotik0] > ip address add interface=ether1 address=172.16.1.1/24 [admin@mikrotik0] > ip address add interface=ether2 address=192.168.1.1/30 Pada MikroTik1 [admin@mikrotik1] > ip address add interface=ether1 address=192.168.1.2/30 [admin@mikrotik1] > ip address add interface=ether2 address=192.168.2.1/30

Pada MikroTik2 [admin@mikrotik2] > ip address add interface=ether1 address=192.168.2.2/30 [admin@mikrotik2] > ip address add interface=ether2 address=172.16.2.1/24 Ada tiga elemen dasar konfigurasi OSPF di MikroTik : Mengaktifkan OSPF instance Konfigurasi OSPF area Konfigurasi OSPF network Router akan menggunakan salah satu IP address router sebagai router-id (default instance router-id 0.0.0.0). Setiap router OSPF harus menggunakan identitas (ID) sebagai pengenal satu sama lain. Jika tidak dikonfigurasikan, maka router OSPF akan mengambil IP Address dari salah satu interfacenya yang aktif untuk dijadikan Router ID. Dan bila terdapat beberapa IP Address, maka IP Address tertinggi yang akan dipilih. Dalam beberapa kasus di rekomendasikan untuk membuat Loopback IP address sebagai router-id. Loopback IP address adalah virtual (semu) yang bisa digunakan untuk identitas router dalam jaringan. Interface Loopback merupakan interface yang tidak pernah berada dalam posisi down, sehingga IP Address pada interface ini sangat cocok untuk dijadikan Router ID. f. Mengaktifkan OSPF instance dan loopback Setelah semua interface sudah diberi IP address sesuai dengan topologi diatas, langkah berikutnya adalah membuat interface loopback. Buatlah Interface bridge tanpa menambahkan port kedalam interface bridge tersebut, tujuannya adalah agar interface bridge tesebut dianggap interface loopback. ( Pada Router 0 : [admin@mikrotik0] > interface bridge add name=loopback [admin@mikrotik0] > ip address add address=1.1.1.1/32 interface=loopback [admin@mikrotik0] > routing ospf instance set 0 router-id=1.1.1.1 Pada Router 1 : [admin@mikrotik1] > interface bridge add name=loopback [admin@mikrotik1] > ip address add address=2.2.2.2/32 interface=loopback [admin@mikrotik1] > routing ospf instance set 0 router-id=2.2.2.2 Pada Router 2 : [admin@mikrotik2] > interface bridge add name=loopback [admin@mikrotik2] > ip address add address=3.3.3.3/32 interface=loopback [admin@mikrotik2] > routing ospf instance set 0 router-id=3.3.3.3

g. Konfigurasi OSPF network dan area Pada MikroTik0 [admin@mikrotik0] > routing ospf network add network=192.168.1.0/30 area=backbone [admin@mikrotik0] > routing ospf network add network=172.16.1.0/24 area=backbone Pada MikroTik1 [admin@mikrotik1] > routing ospf network add network=192.168.1.0/30 area=backbone [admin@mikrotik1] > routing ospf network add network=192.168.2.0/30 area=backbone Pada MikroTik2 [admin@mikrotik2] > routing ospf network add network=192.168.2.0/30 area=backbone [admin@mikrotik2] > routing ospf network add network=172.16.2.0/24 area=backbone h. Cek tabel routing di salah satu router [admin@mikrotik0] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 ADC 172.16.1.0/24 172.16.1.1 ether8 0 1 ADC 192.168.1.0/30 192.168.1.2 ether9 0 2 ADo 192.168.2.0/30 192.168.1.1 110 3 ADo 172.16.2.0/24 192.168.1.1 110 Pada tabel routing diatas terlihat bahwa ip dengan prefix 192.168.2.0/30 dan 172.16.2.0/24 mempunyai flag Ado yang menandakan routing OSPF telah masuk ke router kita. Keterangan : ADC : Active Dynamic Connected ADo : Active Dymamic OSPF i. Cek tabel routing : [admin@mikrotik0] > routing ospf neighbor print

3. Soal no 2 : Konfigurasi router-router berikut ini menggunakan OSPF. Silahkan tentukan sendiri IP address, netmask, dll. Gambar 4. Topologi Jaringan untuk soal Routing OSPF no 3