BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. selama ini berorentasi pada suatu titik pusat pada guru. Kenyataan ini dapat dilihat dilapangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian dan definisi Pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditunjukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada tingkat sekolah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan pendidikan,terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. yang melatar belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatu perbuatan yang nyata dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai pemerdayaan, merupakan proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. misalnya dengan jalan memilih metode mengajar yang baik dan benar. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes) adalah bagian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. efektif apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran jasmani, pembinaan gerakan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesegaran dan penampilan puncak atau sering disebut prestasi. Dengan prestasi olahraga dapat membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan kesegaran jasmani berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar. Dikatakan bugar apabila seseorang dalam kehidupannya dapat melaksanakan aktivitas yang lain tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Diharapkan dengan berolahraga, tubuh dapat menjadi sehat, baik jasmani maupun rohani. Permainan sepak bola dalam perkembangannya semakin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat dan telah masuk ke sekolah melalui kegiatan kurikulum. Gejala ini terjadi karena permainan sepak bola merupakan olahraga yang cukup menarik. Sepak bola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola, lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain atau biasa disebut kesebelasan. Masing-masing kesebelasan berusaha untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya agar tidak kebobolan. Dalam permainan ini diperlukan kerja sama yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

Kegiatan olahraga yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan organik, neuromuscular, intelektual dan emosional secara menyeluruh sebagai bagian integral dari pendidikan jasmani yang juga memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional dan lebih khusus lagi permainan sepak bola berpengaruh terhadap kesegaran jasmani bagi para pemainnya. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dari siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar menjadi cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi juga pada hampir semua mata pelajaran termasuk pendidikan jasmani. Tinggi rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani guru harus menguasai materi yang diajarkan dan cara penyampaiannya. Cara penyampaian pelajaran sering disebut sebagai strategi mengajar merupakan faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru. Cara penyampaian pelajaran dengan satu arah akan membingungkan siswa dan siswi menjadi pasif (bersifat menerima saja) tentang apa yang dipelajarinya, materi abstrak tidak bermakna, sehingga proses belajar membosankan. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran pendidikan jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan

materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, guru harus menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikannya. Cara penyampaian pelajaran sering juga disebut model atau gaya mengajar merupakan faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru. Namun dari kenyataan diatas masih banyak guru penjas yang masih terbatas dalam mengajar pembelajaran praktek pendidikan jasmani karena berbagai macam keterbatasan menyediakan sarana yang menunjang dalam mata pelajaran pendidiikan jasmani dan penggunaan model pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar merupakan salah satu cara pendekatan yang bisa diharapakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, yang terkadang pembelajaran penjas lebih banyak melaksanakan secara teori dari pada pratek. Dengan demikian permasalahan berupa rendahnya efektifitas belajar mengajar dalam kelas di SMP. Hal ini berkaitan dengan masih ditemukannya keragaman masalah dalam pembelajaran penjas, yaitu tentang kelemahan guru dalam mencari metode atau gaya mengajar yang tepat, tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaraan masih kurang, para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham, keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang.

Kenyataan ini dapat dilihat dilapangan melalui pengamatan-pengamatan yang dilakukan peneliti bahwa gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar mengajar kurang mempertimbangkan aspek perkembangan psikomotor siswa. Seiring dengan itu timbul suatu pertanyaan apakah tidak ada metode yang bisa digunakan dan diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan pendidikan jasmani. Sebagai seorang guru tentu saja harus berupaya mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar lebih bersifat inovatif. Selaku calon pendidik, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk menemukan gaya mengajar yang lebih baik untuk digunakan dalam mempelajari keterampilan gerak. Metode bermain merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode bermain memberikan andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan metode bermain yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efisien, dan diharapkan mencapai tujuan dengan yang diharapkan. Penggunaan metode bermain yang tepat dan sesuai dengan kondisi dan suasana kelas serta dengan melakukan variasi pengajaran akan meningkatkan motivasi belajar mengajar. Terkait dengan mutu pendidikan khususnya siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014 / 2015, sampai saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran pendidikan jasmani siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air

Putih Kabupaten Batu bara bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola masih dalam kategori rendah, disebabkan keterbatasan guru dalam mengupayakan keaktifan dalam kebebasan siswa dalam pembelajaran. Dalam hal memahami materi pendidikan jasmani, khususnya mengenai Passing dengan kaki bagian dalam, siswa kurang termotivasi untuk mempelajarinya, kurang mengerti dan tidak respon aktif, karena dalam penyampaian yang dilakukan selama ini tidak dapat membuat materi tentang passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola lebih tertarik untuk dibahas, maka siswa tidak menguasai semua teknik teknik passing degan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Sehingga dalam hal ini mengakibatkan penguasaan teknik passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola siswa masih rendah mulai dari teknik awalan, perkenaan dan sikap akhirnya. Pada saat melakukan gerakan gerakan teknik dasar passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola sering melakukan kesalahan terutama pada saat sikap perkenaan bola yang dilakukan sering tidak terarah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Pendidikan Jasmani, ternyata dari 30 orang siswa kelas VII-3 ternyata 23 orang siswa (76,66%) belum memiliki ketuntasan belajar, selebihnya 7 orang siswa (23,33%) telah memiliki ketuntasan belajar. Hal ini merupakan salah satu masalah yang perlu dicari solusinya. Perlu dicari metode atau model pembelajaran yang dapat mendukung guru dalam meningkatkan kemampuan siswa melakukan passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepkbola yang baik.

Berdasarkan penilaian penulis, bahwa hasil belajar Sepak bola siswa tersebut masih kategori rendah, maka dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memberikan suatu metode bermain, karena dalam metode bermain guru mendesain pembelajaran dengan sedemikian rupa dengan guru merancang permainan yang tujuannya untuk meninggkatkan hasil belajar passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepkbola, guru dituntut untuk memiliki penampilan yang baik, wawasan dan pengetahuan yang luas tentang materi ajar yang akan disampaikan dari mulai menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik serta memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Karena metode bermain ini, merupakan cara atau strategi penyajian mengajar yang dilakukan oleh guru untuk memajukan pembelajaran siswa sebagai variasi dalam proses belajar mengajar. Dan metode bermain ini juga merupakan pendekatan mengajar yang bergantung pada guru. Guru menyiapkan semua aspek pengajara dari mulai guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemostrasikan pengetahuan dan keterampilan, memberi bimbingan dan pelatihan, mengecek dan memberikan umpan balik serta memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, sedangkan siswa menjadi pengikut apa yang diputuskan guru. Guru sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan belajar.

Darilatar belakang tersebut, peneliti tertarik ingin mengadakan penelitian tentang Upaya meningkatkan hasil belajar passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola dengan menggunakan metode bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014/2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah tersebut dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Cara penyampaian guru terlalu monoton. 2. Rendahnya minat belajar siswa. 3. Kurangnya perhatian guru dalam memilih media pembelajaran. 4. Metode atau model pembelajaran yang kurang cocok dengan suatu materi pembelajaran. 5. Kurangnya inisiatif guru dalam menyampaikan materi. 6. Rendahnya nilai belajar siswa terutama pada pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepkbola dikelas VII-3 SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara TahunAjaran 2014/2015. C. Pembatasan masalah Untuk menghindari penafsiran dan sekaligus membuat sasaran pembahasan menjadi lebih berfokus maka perlu dibuat pembatasan masalah dengan tujuan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun yang menjadi pembatasan masalah terdapat dalam variabel bebas dan variabel terikat. Pembatasan masalah dalam variabel bebas adalah Penggunaan Metode Bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014/2015. Sedangkan yang menjadi pembatasan masalah dalam variabel terikat adalah Upaya meningkatkan Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : Bagaimanakah peningkatan hasil belajar passing sepak bola dengan kaki bagian dalam melalui metode bermain pada siswa kelas VII-3 SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014/1015? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Peningkatan hasil belajar Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola dengan menggunakan metode bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014/1015.

F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu : 1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan memberi informasi tentang bagaimana penggunaan metode bermain untuk meningkatkan hasil belajar passing dengan kaki bagian dalam pada permaianan sepak bola pada siswa. 2. Bagi guru, untuk meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan efektifitas pembelajaran melalui penggunaan metode bermaian dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran sepak bola. 4. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini akan menambah wawasan dalam pengetahuan olahraga khususnya sepak bola.