BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. terampil, bermartabat, bermoral dan berkualitas. Usaha perbaikan mutu

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu. sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar berperan sangat

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

I PENDAHULUAN. SMP Negeri 4 Terbanggi Besar yang terletak di jalan Proklamator Raya Link.IV

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Kota Metro adalah kota pendidikan, terdapat Sekolah Menengah Tingkat Atas

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

I. PENDAHULUAN. penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab I ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yaitu latar

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tiga sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses Belajar Mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

I. PENDAHULUAN. perilaku dari pengalaman atau latihan yang diperkuat (Slavin, 2000: 143) dengan. demikian, kalau dalam istilah mengajar (pengajaran)

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, dengan harapan siswa-siswi dapat memahami isu-isu global yang

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

I. PENDAHULUAN. yang fleksibel, serta akomodatif terhadap tantangan zaman dalam menjalani

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI 1. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru

I. PENDAHULUAN. pengembangan, definisi istilah, dan ruang lingkup penelitian. konsep yang saling berkaitan yaitu belajar (learning) dan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kewajiban utama yang harus dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan rata-rata 71,19.

BAB I PENDAHULUAN. yang satu dengan yang lain. Mereka mimiliki kelebihan dan kekurangan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang disadari untuk menumbuh-kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL

I. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. sangat berperan adalah lembaga pendidikan. Dalam mencapai tujuan

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. hasil belajar pada posisi yang penting di dalam proses pembelajaran. Akan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

1. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu berupa rumusan

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan penerus. Pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman yang modern ini, pembelajaran pada umumnya menitikberatkan pada cara belajar siswa aktif.

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu

I. PENDAHULUAN. maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor-faktor eksternal

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi perubahan keadaan di dalam kehidupan di dunia yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. agar berperan secara aktif serta partisipatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Menurut Nana Syaodih &

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada yang tinggi,sedang dan rendah. Jika prestasi belajar siswa tinggi menunjukkan keberprestasian dalam kegiatan belajar dan sebaliknya jika prestasi belajar rendah menunjukkan tujuan belajar belum tercapai. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (006:18) apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka prestasi siswa pada mata pelajaran tersebut belum tuntas. Selama ini pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Pagelaran masih memperoleh hasil yang kurang maksimal. Ini terlihat pada keberhasilan belajar siswa dalam mencapai tujuan pelajaran. Prestasi belajar siswa mayoritas masih di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah. Berikut ini data prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 01/013

Tabel 1.1 Prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 01/013 Rentang Nilai Frekuensi Persentase Keterangan > 65 < 65 107 143 4,8 57, 50 100,00 Tuntas Belum Tuntas Sumber: SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 01/013 Kriteria yang dijadikan pedoman dalam menentukan ketuntasan belajar siswa ( KKM ) mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1Pagelaran adalah 65. Jika siswa memperoleh nilai minimal 65 maka siswa tersebut dianggap tuntas dan sebaliknya jika siswa memperoleh nilai < 65, maka siswa tersebut dianggap belum tuntas. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa persebaran nilai siswa tidak merata, yaitu terdapat 143 siswa atau 57, % yang mendapat nilai dibawah 65 atau dinyatakan belum tuntas, sedangkan sebanyak 107 siswa atau 4,8 % siswa yang dinyatakan tuntas atau mendapat nilai diatas 65 pada mata pelajaran Ekonomi. Karena mengingat adanya perbedaan dari setiap individu baik motivasi, minat, aktivitas, cita-cita, lingkungan keluarga, dan lain-lain yang dimiliki setiap siswa akan mengakibatkan prestasi belajar yang diperoleh siswa berbeda-beda pula. Terjadinya perbedaan ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya media pembelajaran yang digunakan, motivasi, dan aktivitas belajar siswa. Seharusnya dapat kita pahami dalam strategi pembelajaran, guru mengajar dan siswa belajar adalah dua proses atau jalan yang berbeda, artinya ketika guru mengajar belum tentu siswa belajar. Ketika siswa banyak melakukan

3 aktivitas, itulah sebenarnya saat siswa belajar. Proses pegetahuan dan pembelajaran akan berhasil apabila waktu terlama difokuskan pada kondisi siswa beraktivitas, bukan pada kondisi guru mengajar. Keberhasilan pembelajaran juga lebih cepat terwujud apabila dilakukan dengan suasana yang menyenangkan. Biasanya guru menganggap bahwa tugas guru adalah mengajar dan siswa adalah belajar ada pada satu proses. Sebagian guru menganggap bahwa metode ceramah dalam proses pembelajaran yang berlangsung menghabiskan 80% waktu pelajaran di kelas itu diperhatikan dan didengar oleh para siswa. Mungkin awalnya siswa terlihat antusias lalu perlahan-lahan mulai kehilangan minat. Kebosanan muncul karena mereka merasa diminta mendengar ceramah gurunya dan pada akhirnya kebanyakan siswa berbincang dengan temannya, melamun, bahkan sering izin keluar dengan berbagai alasan, sebagian siswa yang lain tertidur dan dapat ditebak oleh siswa di akhir pembelajaran guru pasti memberikan tugas pekerjaan rumah (PR) yang diambil dari LKS. Karena aktivitas siswa yang rendah itu, sehingga menyebabkan minat belajar dan prestasi belajar yang diperoleh juga menjadi rendah. Terkait dengan hal tersebut guru selaku pendidik tentunya mempunyai tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesinya yaitu mendesain sedemikian rupa cara mengajarnya untuk dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Selain itu guru berperan sebagai: sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing dan evaluator.

4 Sebagai motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Seorang guru harus berusaha membuat siswa tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan. Ketertarikan siswa pada suatu pelajaran sangat bergantung pada metode, media dan strategi guru dalam pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat hendaknya mampu dimanfaatkan untuk dijadikan media pembelajaran khususnya oleh guru mata pelajaran ekonomi, karena dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi diyakini akan mampu merubah kegiatan pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga berdampak pada penyampaian materi pelajaran yang tidak lagi monoton dan membosankan serta mampu meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa pada pelajaran tersebut. Kegiatan pembelajaran itu sendiri merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan merupakan wujud dari ketrampilan seorang guru khususnya ketrampilan dalam mengajar. Untuk pencapaian hal tersebut maka guru harus mampu memanfaatkan teknologi informasi melalui media yang ada sebagai bagian dari sumber pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media surat kabar. Pemberian tugas kepada siswa menggunakan surat kabar dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. Dengan pemanfaatan media pembelajaran surat kabar diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih giat

belajar, baik di sekolah maupun dirumah. Pemanfaatan media surat kabar juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam 5 belajar. Jika motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar mengalami peningkatan, diharapkan prestasi belajarnyapun akan meningkat. SMA Negeri 1 pagelaran memiliki 55 guru yang mengajar pada mata berbagai mata pelajaran. Rincian jumlah guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Daftar Guru Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Pagelaran No Mata Pelajaran Jumlah Guru 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 16 17 18 19 Matematika Biologi Fisika Kimia Ekonomi Sejarah Geografi Ppkn Sosiologi Tata Negara Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Agama Islam Olahraga Kesenian Bimbingan Konseling Komputer 6 4 4 3 5 3 1 7 5 1 1 3 1 6 Jumlah 55 Berdasarkan tabel di atas, guru yang menggunakan media dalam pembelajaran baru beberapa guru mata pelajaran saja. Mata pelajaran yang menggunakan media pembelajaran adalah mata pelajaran bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris. Guru mata pelajaran tersebut lebih

nyaman menggunakan media pembelajaran surat kabar dibandingkan dengan 6 mengajar secara konvensional (ceramah). Menurut guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media pembelajaran surat kabar terdapat banyak artikel yang dapat digunakan dalam pembelajaran, sedang guru Bahasa jerman dan Bahasa Inggris menggunakan media pembelajaran surat kabar pada saat materi menterjemahkan (translate) disamping mencari aartikel yang sesuai dengan materi. Guru mata pelajaran lainnya lebih senang menggunakan cara konvensional, dimana guru memberikan materi secara ceramah kemudian siswa diberi tugas menngerjakan LKS yang dipegang oleh masing-masing siswa. Menurut beberapa guru mata pelajaran lain, menggunakan media pembelajaran justru lebih ribet, siswapun terkadang kurang jelas dalam menerima pelajaran. Guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Pagelaran belum satupun menggunakan media dalam pembelajaran dikelas. Pembelajaran masih berlangsung secara konvensional dan mengerjakan LKS. Melihat tingkat prestasi belajar siswa yang masih rendah, terlihat dari masih banyaknya siswa yang memiliki prestasi belajar di bawah KKM, dan belum adanya media pembelajaran yang dipakai pada mata pelajaran Ekonomi, maka peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dapat mempengaruhi prestasi belajar Ekonomi siswa melalui motivasi dan aktivitas belajar siswa.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat di identifikasi sebagai berikut: 1 Nilai mata pelajaran Ekonomi masih dibawah KKM. KKM pada mata pelajaran Ekonomi adalah 65. Dari tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai di atas 65 atau lulus KKM adalah sebesar 4,8% atau berjumlah 107 siswa, sedang siswa yg mendapat nilai di bawah KKM sebesar 57,% atau berjumlah 143 siswa. Rendahnya kegiatan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Hal ini terlihat pada sikap dan tingkah lraku siswa yg kurang bersemangat, tidak menyimak pelajaran, mengantuk, lesu, mengobrol di kelas, malas bertanya atau menjawab pertanyaan, siswa sering izin keluar, dan siswa senang bergurau dengan teman sebangku, sehingga sering terjadi kegaduhan. 3 Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran surat kabar pada mata pelajaran Ekonomi. 4 Jumlah surat kabar yang digunakan sebagai media pembelajaran masih terbatas/sedikit. C. Batasan Masalah Mengingat keterbatasan peneliti, baik waktu, biaya, pikiran, dan tenaga, maka penelitian ini dibatasi pada kajian tentang pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah rendahnya prestasi belajar pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran. Dengan demikian, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1 apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan motivasi belajar? apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan aktivitas belajar? 3 apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar? 4 apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar? 5 apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013? 6 Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dan motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013? 7 Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dan aktivitas terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013? Atas dasar permasalahan tersebut di atas, judul penelitian ini adalah Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 pagelaran tahun pelajaran 01/013 9 E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1 Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan motivasi belajar. Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan aktivitas belajar. 3 Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar. 4 Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar 5 Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013. 6 Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dan motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013. 7 Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dan aktivitas terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013.

10 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1 Manfaat Teoritis Memperkaya konsep-konsep pembelajaran Ekonomi yang termasuk dalam ragam Pendidikan IPS. Manfaat Praktis 1 memberi sumbangan pengetahuan dalam memperluas kajian ilmu pendidikan khususnya yang menyangkut prestasi belajar Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran memberi sumbangan bagi SMA Negeri 1 Pagelaran dalam meningkatkan prestasi belajar apabila ternyata prestasi belajar Ekonomi siswa rendah. Dengan demikian kepala sekolah dapat menentukan strategi apa yang akan digunakan. 3 Menjadi bahan pertimbangan bagi para pendidik khususnya di SMA Negeri 1 Pagelaran agar lebih berusaha meningkatkan penggunaan pemanfaatan media pembelajaran surat kabar di sekolah. G. Ruang Lingkup Penelitian 1 Ruang Lingkup Obyek Penelitian Ruang lingkup obyek penelitian ini adalah lingkungan belajar di sekolah, terutama melihat dan meneliti dari segi penggunaan media, motivasi, aktivitas, dan prestasi belajar Ekonomi

11 Ruang Lingkup Subyek Penelitian Ruang lingkup subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 01/013. 3 Ruang Lingkup Tempat Penelitian Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Pagelaran 4 Ruang Lingkup Waktu Penelitian Ruang lingkup waktu penelitian adalah pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 01/013. 5 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pengetahuan sosial khususnya pada mata pelajaran Ekonomi 6 Ruang Lingkup Penelitian IPS Ruang lingkup kajian ilmu dalam penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu kajian terpadu tentang ilmu sosial yang dikemas secara sosial, psikologis untuk tujuan pendidikan. Kajian IPS di tingkat SMA disajikan secara terpisah tetapi tetap memperhatikan keterkaitan denga ilmu sosial yang lainnya yang dipahami sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial yang utuh. Menurut Sapriya (009: 13-14) dalam IPS terdapat 5 (lima) tradisi, yaitu: 1. IPS sebagai transmisi kewarganegaraan (social studies as a citizenship transmission). IPS sebagai ilmu-ilmu sosial (social studies as a social sciences) 3. IPS sebagai penelitian mendalam (social studies as a reflective inquiry) 4. IPS sebagai kritik kehidupan sosial (social studies as a social criticism)

5. IPS sebagai pengembangan pribadi individu (social studies as a personal development of the individual) 1 Berdasarkan kelima tradisi IPS di atas, maka penelitian ini masuk pada IPS sebagai pengembangan pribadi individu. Media pembelajaran sangat diperlukan dalam meningkatkan motivasi, aktivitas dan prestasi belajar ekonomi siswa. Pemanfaatan media pembelajaran mampu menarik perhatian siswa, sehingga siswa menjadi termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran menghasilkan berkembangnya cara berfikir dan pengetahuan yang dimiliki siswa, perkembangan pengetahuan tersebut dapat menyebabkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pula.