BAB III METODE PENELITIAN. Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. jadwal penelitian sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

PENGEMBANGAN FRAMEWORK KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA ALAM TIM PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. : Kecamatan Astanaanyar dan Bojongloa Kidul

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 WEDI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dari lapangan. Metode penelitian yang digunakan penulis

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian. Penentuan lokasi penelitian diperlukan sebagai wilayah untuk memperoleh

PENGEMBANGAN MEDIA ULAR TANGGA SIAGA UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN GEMPA BUMI.

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS XI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

BAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggambarkan tingkat kemandirian dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANGGI PRATIWI A

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

BAB 3 METODE PENELITIAN

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB 3 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tahap pertama: dalam tahap pertama ini penulis menentukan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi.

BAB III METODE PENELITIAN. pedoman atau alat bantu peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI SKRIPSI. Untuk Mememuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wedi, Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam waktu tujuh bulan, mulai bulan Mei 2015 sampai November 2015. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut: Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No Kegiatan Penelitian Mei Juni Juli Agustus September Oktober November 1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan Proposal 3 Observasi Lapangan 4 Penyebaran Kuesioner 5 Analisis dan Pengolahan Data 6 Penyusunan Laporan Sumber: Peneliti(2015) B. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu 17

18 yang ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan warga sekolah SMA Negeri 1 Wedi yang terdiri dari guru, karyawan, dan siswa. Untuk mendapatkan data guru dan siswa peneliti melakukan teknik simple random sampling. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono (2013). Untuk menentukan ukuran sampel digunakan teknik tertentu. Sampel tersebut adalah besarnya jumlah dari populasi untuk tingkat kesalahan taraf 1%, 5%, dan 10%. Jumlah sampel yang diambil adalah 89 siswa, yaitu jumlah dari populasi N 120 yang ada dalam tabel berdasarkan taraf kesalahan 10%, terdapat S jumlah sampel 89 siswa. Sehingga sampel yang di ambil dalam penelitian ini meliputi siswa kelas XI sejumlah 89 siswa yang akan di berikan angket. 3. Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013: 121). Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu teknik mengambil sampel secara acak dari

19 populasi untuk mendapatkan data/informasi, tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.peneliti memberikan kesempatan sama pada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel peneliti dengan melakukan pengundian. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 63). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi berdasakan kajian yang dilakukan LIPI-UNESCO/ISDR, untuk mengetahui kesiapsiagaan komunitas masyarakat dalam mengantisipasi bencana gempabumi & tsunami membuatf ramework kesiapsiagaan komunitas sekolah dalam mengantisipasi bencana gempabumi untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan komunitas sekolah dengan menggunakan 5 parameter. Tabel 3.2 Parameter Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi No No Item Parameter Kuesioner Guru Kuesioner Siswa 1 Pengetahuan dan sikap 1-10 1-10 2 Kebijakan dan Panduan - - 3 Rencana Tanggap Darurat 11-19 11-20 4 Sistem Peringatan Bencana 20-22 21-23 5 MobilisasiSumber Daya 23-25 24-26 Sumber : LIPI-UNESCO/ISDR, 2006

20 Parameter pada tabel 3.2 kemudian dikembangkan peneliti menjadi pertanyaan-pertanyaan yang dituangkan dalam bentuk kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data kesiapsiagaan guru dan siswa. Parameter kebijakan dan panduan terdapat dalam pedoman wawancara terstruktur untuk memperoleh data kesiapsiagaan sekolah. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan 3 macam teknik pengumpulan data, yakni kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2011 dalam buku metode penelitian kombinasi, 2013 :193). Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan.sedangkan berdasarkan siapa yang harus atau mengisi kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner langsung, yaitu pengisian kuesioner diisi sendiri oleh subyek yang diteliti. Kuesioner pengukuran kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana gempabumi dibuat dengan skala guttman

21 yaitu kuesioner yang jawabannya dalam bentuk Benar atau Salah (Ya/Tidak).Responden diminta untuk memilih jawaban Ya atau Tidak sesuai dengan keadaan responden masing-masing. Berikut adalah penjelasan pemberian nilai pada instrumen peran guru dan kesiapsiagaan komunitas sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi: Ya = 1 Tidak = 0 2. Wawancara Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2013: 189) wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh.wawancara terstruktur dilakukan untuk mendapatkan data kesiapsiagaan sekolah (S1). Instrumen wawancara terstruktur dengan bentuk chek list, yang terdiri dari dua penilaian, ya atau tidak. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis gambar maupun elektronik. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009 : 221).

22 E. Teknik Analisis Data Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan metode survey dengan analisis deskriptif yaitu analisis yang dilakukan dengan cara melakukan perhitungan sehingga setiap rumusan masalah dapat ditemukan jawabannya secara kuantitatif (Sugiyono, 2013: 232 ). Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan setelah peneliti mendapatkan data penelitian hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen. Analisis tingkat kesiapsiagaan bencana gempa bumi menggunakan hasil pengolahan data yang telah disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian ditafsirkan dalam kalimat. Angka indeks penelitian ini meliputi indeks per parameter yaitu pengetahuan dan sikap, kebijakan dan panduan (untuk sekolah), rencana tanggap darurat, sistemperingatan bencana dan mobilisasi sumberdaya pada setiap sumber data. Angka indeks masing-masing parameter tersebut digabungkan dengan cara dijumlahkan dengan menggunakan cara indeks gabungan tidak ditimbang. Penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung berdasarkan rumus: Indeks = x 100 Sumber : LIPI-UNESCO/ISDR, 2006 Total skor riil parameter diperoleh dengan menjumlahkan riil seluruh pertanyaaan dalam parameter yang bersangkutan. Skor

23 maksimum diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam parameter yang diindeks (masing-masing pertanyaan bernilai satu). Rentang kategori nilai indekskesiapsiagaan bencana gempabumi dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Nilai Indeks Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi No Nilai indeks Kategori 1 80-100 Sangat siap 2 65-79 Siap 3 55-64 Hampir siap 4 40-54 Kurang siap 5 Kurang dari 40 (0-39) Belum siap Sumber: LIPI-UNESCO/ISDR (2006) Indeks gabungan dari beberapa parameter dihitung menggunakan indeks gabungan ditimbang, artinya masing masing parameter mempunyai bobot yang berbeda. Angka indeks gabungan dalam kajian ini meliputi: Indeks komunitas sekolah yang terdiri dari sekolah, guru dan siswa. Bobot masing masing parameter sebagai berikut:

24 Tabel 3.4 Bobot Masing Masing Parameter Untuk Indeks Komunitas Sekolah (%) No Komponen Komunitas Sekolah Parameter KA PS EP WS RMC Total 1 Sekolah (S1) - 10 14 4 6 34 2 Guru (S2) 30-7 2 3 42 3 Siswa (S3) 20-2 1 1 24 Total 50 10 23 7 10 100 Sumber: LIPI-UNESCO/ISDR, (2006) Keterangan: KA (Knowledge Attitude) atau Pengetahuan dan Sikap PS (Policy Statement) atau Kebijakan dan Panduan EP (Emergency Planning) atau Rencana Tanggap Darurat WS (Warning Sistem) atau Sistem Peringatan Bencana RMC (Resource Mobilization Capacity) atau Mobilisasi Sumber Daya Perhitungan Indeks Kesiapsiagaan Sekolah IndeksSekolah (S1) = (10/34)*indeks PS + (14/34)*indeks EP + (4/34)*indeks WS + (6/34)*indeks RMC = 0,29*indeks PS + 0,41*indeks EP + 0,12*indeks WS + 0,18*indeks RMC

25 Indeks Guru (S2) = 0,71*indeks KA + 0,17*indeks EP + 0,05*indeks WS + 0,07*indeks RMC Indeks Siswa (S3) = 0,83*indeks KA + 0,08*indeks EP + 0,04*indeks WS + 0,04*indeks RMC Indeks Total Parameter Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah (KS) Tabel 3.5 Tabel Perhitungan Indeks Total Parameter Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah Indeks KA (KS) = (30/50)*indeks KA(S2) + (20/50)*indeks KA (S3) = 0,60*indeks KA (S2) + 0,40*indeks KA (S3) Indeks PS (KS) = Indeks PS (S1) Indeks EP (KS) = 0,61*indeksEP(S1) + 0,30*indeksEP(S2) + 0,09*indeks EP(S3) Indeks WS (KS) = 0,57*indeksWS(S1) + 0,29*indeksWS(S2) + 0,14*indeksWS(S3) Indeks RMC (KS) = 0,60*indeks RMC (S1) + 0,30*indeksRMC(S2) + 0,14*indeks RMC(S3) Indeks KS total = 0,50*indeks KA (KS) + 0,10*indeks PS (KS) + 0,23*indeksEP(KS) + 0,07*indeks WS (KS) + 0,10*indeks RMC (KS) Sumber: LIPI-UNESCO/ISDR(2006)