BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi. Hal tersebut terlihat. kelancaran aktivitas perusahaan adalah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam menyelesaikan pekerjaannya serta mendapatkan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki kemampuan membuktikan kepada pelanggan serta

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang datang dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

Bentuk Dokumen Keluaran

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) UPJ GROGOL DALAM KEMUDAHAN PEMBAYARAN TAGIHAN REKENING LISTRIK S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung (Sumber : website PDAM Tirtawening Kota Bandung [PDA12])

Bab I PENDAHULUAN. Menurut Hansen dan Mowen (2004:4) Sistem informasi akuntansi. manajemen adalah sistem informasi yang memproses input sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat. Informasi tersebut dapat menjadi dasar dan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi atau yang sering disingkat dengan SIA merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. relevan, tepat, akurat, dan lengkap telah menjadi kebutuhan (Fedora Calista, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berat. Lingkungan sekitar perusahaan semakin kompleks dan

Bab 1. Pendahuluan. mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memanfaatkan dengan optimal segala

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh melampaui batas-batas negara karena perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan Indonesia saat ini masih lemah, kerapuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi harus direncanakan,diimplementasikan dan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi yang sangat berkembang serta sudah menjadi pilihan utama

BAB I PENDAHULUAN. dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada. Semua dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. INKA (INDUSTRI KERETA API) PERSERO SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi modern (Mahendra dan Affandy, 2013). Dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. manajer. Pada era saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan teknologi informasi disegala sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam hal pengolahan data. Pada awalnya pemakaian sistem informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan berbasiskan pada teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa terlepas dari penggunaan teknologi dari perolehan informasi. Disegala

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mendasar atau kepentingan tingkat yang lebih tinggi.

FICKRI ARDIANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, khususnya di Indonesia, dimana perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi keuangan suatu organisasi (Nabizadeh, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Tidak terkecuali penggunaan teknologi informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi dan keuangan

Komitmen Manajemen Puncak Dan Manajemen Proyek Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi. Sistem pemrosesan

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. juga informasi dapat membantu perusahaan selangkah lebih depan dari. perusahaan lain dalam hal meningkatkan kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan sistem informasi dan teknologi saat ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab I PENDAHULUAN. salah satu gejala dari globalisasi yang terus merambah di dunia ini. Teknologi tidak

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul didalam perusahaan itu sendiri seperti kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perusahaan di Indonesia. Berbagai upaya harus dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi dan modernisasi dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi dan bisnis. Hal tersebut terlihat dari kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih berada pada fase yang penuh ketidakpastian dimana pertumbuhan ekonominya semakin melemah. Mengahadapi fenomena tersebut perusahaan dituntut untuk lebih peka dan proaktif dalam menjalankan kegiatan bisnisnya serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi terhadap sumber daya yang dimiliki agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu sumber daya yang berperan penting dalam membantu kelancaran aktivitas perusahaan adalah informasi. Informasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Perusahaan sangat membutuhkan informasi yang cepat, akurat, relevan, dan tepat waktu untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan dalam penerjemahan suatu informasi yang mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Informasi yang paling sering dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam mendukung pengambilan keputusan dihasilkan dari suatu sistem informasi akuntansi berupa laporan keuangan perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang 1

2 menghasilkan laporan keuangan untuk pihak manajemen tersebut, dianggap sangat perlu bagi perusahaan. Untuk mempermudah pekerjaan sumber daya manusia serta menghasilkan laporan keuangan yang lebih cepat, akurat, dan relevan bagi perusahaan, sistem informasi akuntansi yang digunakan harus terkomputerisasi karena dengan sistem yang manual sangatlah tidak efektif. Efektif atau tidaknya penggunaan sistem informasi yang digunakan dilihat dari sejauh mana output yang dihasilkan telah memenuhi kriteria kualitatif laporan keuangan. Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:1) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainnya menjadi informasi. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2009:28) menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut Onaolapo dan Odetayo (2012), mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektivitas organisasi. Efektivitas sistem informasi akuntansi sangat tergantung pada keberhasilan kinerja antara sistem, pemakai (user), dan sponsor. Faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi diharapkan dapat memberikan pengaruh positif yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan sistem dalam menjalankan fungsinya. Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer tidaklah menjamin bahwa tidak terdapat permasalahan yang dihadapi perusahaan.

3 Menurut DeLone dan Raymond dalam Acep Komara (2005) penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Potensi kegagalan sistem di dalam suatu perusahaan dapat mengurangi ketidakefektivan sistem informasi akuntansi yang diterapkan. Fenomena yang berkaitan dengan efektivitas sistem informasi akuntansi terjadi pada PT PLN di Wilayah Palabuhanratu, Sukabumi. Pada tanggal 26 April 2016 sistem jaringan pembayaran rekening listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB) Palabuhanratu mengalami gangguan. Akibatnya, sejumlah pelanggan listrik harus menangguhkan pelunasan rekening gelombang kedua sampai jaringan berfungsi dengan baik. Antrean panjang para pelanggan terlihat di Kantor Pos dan KUD Mina Palabuhanratu. Mereka tidak bisa membayar rekening listriknya karena data pelanggan tidak terakses di unit penerima pembayaran rekening. Menanggapi adanya gangguan pada sistem PPOB, Manager PLN UPJ Palabuhanratu Ade Sutisna saat ditemui Pelita mengakuinya. Dia menjelaskan, jaringan online pembayaran listrik mengalami kelumpuhan sehingga Kantor Pos dan KUD tidak bisa menerima pembayaran rekening listrik dari para pelanggan. Para petugas di titik pembayaran tidak bisa membuka data pelanggan. Untuk itu Ade menyampaikan permohonan maaf. Hal seperti ini terjadi di hampir semua kota karena ada gangguan pada satelit, jelas Ade. Mengenai tingkat gangguan, Ade menerangkan, sebenarnya tidak total. Sistem yang terkena gangguan hanya data untuk transaksi pembayaran gelombang

4 kedua, sedangkan untuk gelombang pertama, sistem berjalan normal. Biasanya, lanjut dia, gangguan satelit tidak berlangsung lama, paling lama satu hari. Sejumlah warga yang akan melunasi rekening listriknya pada gelombang kedua sempat marah-marah kepada petugas KUD. Pelanggan kecewa saat petugas KUD tidak bisa mengakses data rekening listrik. Padahal, tanggal 20 merupakan batas akhir pembayaran rekening listrik untuk gelombang kedua. Sebelumnya warga tidak diberi tahu tentang adanya kemacetan pada sistem jaringan rekening listrik. Nia Kurniawati, misalnya, datang pagi-pagi ke KUD Mina. Dia masuk ke dalam antrean menuju loket pembayaran. Ketika tiba gilirannya, ternyata petugas KUD tidak bisa mengakses data rekeningnya. Saya datang ke loket KUD Mina pagi-pagi hanya mau bayar tagihan listrik. Sesampai di loket pembayaran listrik, petugas KUD tidak menerima pembayaran rekening listrik tanpa memberi-tahukan masalahnya. Saya baru tahu ada gangguan setelah cukup lama menunggu, kata Nia. Nia khawatir, kalau sampai batas waktu terakhir belum melunasi rekening listrik, dia terkena denda sementara dirinya tidak bermaksud untuk mengulurngulur pembayaran. Nia mengklaim, kesalahan bukan pada pelanggan, jadi tidak boleh ada pengenaan denda terhadap mereka yang terlambat membayar rekening listrik karena terjadi gangguan pada sistem jaringan. Kekhawatiran seperti dialami Nia tersebut dijawab oleh Ade. Dalam hal ini dia menjelaskan, denda yang dikenakan pada para pelanggan karena adanya keterlambatan input data ke sistem jaringan akan dikembalikan oleh PLN. Dia

5 memahami kalau ada pelanggan yang kesal dan kecewa atas adanya gangguan sistem PPOB tersebut.( http://www.pelita.or.id/baca.php?id=57463 ) Berdasarkan berita yang penulis kutip tersebut di atas maka fenomena efektivitas sistem informasi akuntansi dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Fenomena Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi No. Fenomena 1. PLN UPJ Palabuhanratu a. Petugas tidak dapat membuka dan mengakses data pelanggan. b. Sistem online pada UPJ, Kantor Pos, dan KUD tidak terintegrasi dengan baik karena terjadinya gangguan pada jaringan sistem. c. Terjadi keterlambatan dalam input data ke sistem jaringan. d. Akibat sistem error mengakibatkan petugas tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien. e. Sistem tidak dapat membantu manajemen dalam melayani pelanggan serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Sistem informasi akuntansi yang efektif dapat mengukur keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Menurut Ismail (2009) dalam penelitiannya, mengatakan bahwa kecanggihan teknologi akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan yang efektif. Ismail dan King (2007), mengatakan perusahan yang memiliki kecanggihan teknologi memiliki tingkat keselarasan SIA

6 yang baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan. Dwitrayani (2012) dalam Ratnaningsih dan Suaryana (2014) mengungkapkan bahwa kecanggihan teknologi informasi dan partisipasi manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Peningkatan efektivitas sistem informasi akuntansi memerlukan adanya peran dan partisipasi manajemen dalam mendukung implementasi dan pengembangan sistem informasi akuntansi (Ratnaningsih dan Suaryana, 2014). Kegiatan operasional perusahaan selalu melibatkan peran manajemen di dalamnya. Manajemen dihadapkan dengan berbagai persoalan organisasi yang memerlukan pengambilan keputusan. Partisipasi manajemen berpengaruh terhadap pengembangan organisasi. Partisipasi manajemen akan mendorong pengguna untuk mengembangkan sikap positif terhadap sistem informasi akuntansi (Ismail, 2009). Pengetahuan manajer akuntansi terhadap sistem informasi juga merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam aplikasi serta pengembangan sistem informasi akuntansi (Ratnaningsih dan Suaryana, 2014). Hasil penelitian Kouser et al., (2011) menyatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi diantaranya partisipasi manajer pelaksanaan sistem informasi akuntansi dan pengetahuan manajer akuntansi. Menurut Komala (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi dan memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas informasi.

7 Hasil penelitian Ismail (2009) menyatakan bahwa faktor utama yang yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi antara lain pengetahuan manajer akuntansi, efektivitas vendor dan efektivitas perusahaan akuntansi (KAP). Sedangkan kecanggihan sistem informasi akuntansi, partisipasi manajer, pengetahuan manajer sistem informasi akuntansi, efektivitas konsultan dan lembaga pemerintah, ternyata memiliki hubungan yang signifikan dengan efektivitas sistem informasi akuntansi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Kadek Indah Ratnaningsih dan I Gusti Ngurah Agung Suaryana pada tahun 2014 dengan judul Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen dan Pengetahuan Manajer Akuntansi Pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada efektivitas sistem informasi akuntansi hotel berbintang di Kabupaten Badung. Ini memberikan bukti bahwa perusahaan yang memiliki kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer yang tinggi akan meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi perusahaan. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Ratnaningsih dan Suaryana (2014), penulis mengambil obyek penelitian yang memiliki karakteristik berbeda yakni pada salah satu BUMN di Kota Bandung yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 setelah 2 tahun

8 berselang dari penelitian terdahulu yaitu pada tahun 2014, serta penelitian ini menggunakan teknik sampling yang berbeda. Apabila Ratnaningsih dan Suaryana menggunakan teknik purposive sampling, maka penulis menggunakan teknik sampling jenuh, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Pertimbangan inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan Pengetahuan Manajer Akuntansi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Studi pada PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten). 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Dengan memperhatikan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perlu adanya batasan ruang lingkup untuk mempermudah pembahasan agar masalah yang diteliti memperoleh kejelasan dan penelitian lebih terarah, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kecanggihan teknologi informasi pada PT PLN (Persero) 2. Bagaimana partisipasi manajemen pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

9 3. Bagaimana pengetahuan manajer akuntansi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 4. Bagaimana efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) 5. Seberapa besar pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi secara simultan pada PT PLN (Persero) 6. Seberapa besar pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi secara parsial pada PT PLN (Persero) 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kecanggihan teknologi informasi pada PT PLN (Persero) 2. Untuk mengetahui partisipasi manajemen pada PT PLN (Persero) 3. Untuk mengetahui pengetahuan manajer akuntansi pada PT PLN (Persero) 4. Untuk mengetahui efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) 5. Untuk mengetahui pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas

10 sistem informasi akuntansi secara simultan pada PT PLN (Persero) 6. Untuk mengetahui pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi secara parsial pada PT PLN (Persero) 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan sesungguhnya berkaitan dengan judul yang penulis ambil. Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini dibagi menjadi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1.4.1 Kegunaan Teoritis/Akademis 1. Dapat memberikan bukti empris mengenai pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi. 2. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan disiplin ilmu ekonomi, khususnya ilmu akuntansi serta studi literatur lainnya dengan keadaan sesungguhnya yang ada di perusahaan. 1.4.2 Kegunaan Praktis/Empiris 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sistem informasi akuntansi khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas sistem informasi akuntansi, serta sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. 2. Bagi Perusahaan

11 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran bagi perusahaan dalam mengelola, mengevaluasi dan mengembangkan sistem informasi akuntansi yang sedang dijalankan sehingga kedepannya sistem yang ada dapat lebih disempurnakan serta diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain Masyarakat akademik pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya sebagai bahan referensi dan masukan bagi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan topik permasalahan yang ada di dalam skipsi ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di Jalan Asia Afrika No.63 Bandung 40111, untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan objek yang akan diteliti maka penulis melaksanakan penelitian pada waktu yang telah ditentukan yakni bulan Mei 2016.