ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS Disajikan Oleh Nama :David Sebastian Kelas :P4 NPM :1011010101
Latar Belakang Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer pada jaringan paket switched. IP melakukan pemilihan routing untuk setiap paket. Tidak ada pertukaran informasi kontrol (handshake) untuk membentuk hubungan dari ujung ke ujung sebelum transmisi data. Karenanya, IP disebut protokol tanpa koneksi (connectionless). MPLS, Multiprotocol Label Switching, adalah arsitektur jaringan yang didefinisikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk memadukan mekanisme label swapping dilayer 2 dengan routing dilayer 3 untuk mempercepat pengiriman paket
Metode Penelitian 1.Metode yang digunakan : Pengukuran packet loss Pengukuran Throughput Pengukuran Delay Pengukuran Jitter
Grafik Packet Loss
Grafik Throughput
Grafik Delay
Grafik Jitter
Analisa 1.Pada packet loss video : Proses pengambilan data pada pembebanan packet TCP dilakukan sebelum client melakukan streaming menggunakan netmeeting, hal ini dimaksudkan supaya protokol RTP yang membawa payload H.261 / paket video tampak. Dari gambar grafik di atas terlihat bahwa semakin besar paket TCP yang dibebankan pada server MCU semakin besar pula packet loss untuk payload H.261, hal ini dapat disebabkan oleh kongesti dalam jaringan serta keterbatasan buffer pada MCU 2. Pada Throughput Transmisi Video : terlihat bahwa besarnya throughput bervariasi antara 164,83 kbps sampai 178,31 kbps untuk paket video pada berbagai kondisi, hal ini disebabkan pengaturan panjang paket yang Berbedabeda oleh layer aplikasi neetmeeting akibat adanya pembebanan. Dari hasil pengamatan pada saat ujicoba, pembebanan TCP tidak terlalu berpengaruh pada kualitas video. pada pembebanan paket UDP throughput ratarata video sebesar 164.83 kbps sampai 178.17 kbps, penurunan throughput tersebut diakibatkan karena besar noise lebih besar daripada streaming video sehingga bandwidth lebih banyak digunakan oleh beban.
Analisa 3.Pada Delay Transmisi Video : Dari grafik pada gambar diatas terlihat bahwa Pada kondisi tanpa beban transmisi video memiliki delay yang sama pada kedua jaringan, pada kondisi terbebani 200 kb transmisi video pada jaringan MPLS memiliki nilai lebih besar daripada delay pada jaringan IP, namun pada kondisi terbebani 2 Mb kondisi delay untuk kedua jaringan hampir sama. 4.Pada Jitter Transmisi Video : Dari gambar grafik di atas terlihat bahwa pada pembebanan paket UDP didapatkan hasil yang sama dengan sistem videostreaming jaringan IP bahwa semakin besar beban TCP dan UDP, besar jitter semakin meningkat, hal tersebut disebabkan karena besar packet loss meningkat dan salah satu efek daripada packet loss adalah jitter
Kesimpulan 1. Dari hasil pengujian videostreaming jaringan IP terdapat packet loss tanpa beban sebesar 0.15%, sedangkan pada sistem videostreaming jaringan MPLS terdapat packet loss sebesar 0.76 %. 2. Pada pengukuran delay, transmisi video pada jaringan MPLS memiliki delay lebih besar daripada jaringan. 3. Pada pengukuran throuhput, besar throuhput tanpa beban jaringan MPLS hampir sama namun ketika dibebani dengan 2 Mb, throughput MPLS lebih besar daripada jaringan IP 4. Pada paket data yang besar, pengiriman melalui jaringan MPLS dapat lebih cepat dari pengiriman melalui jaringan IP karena besar jitter jaringan MPLS lebih kecil dari jaringan IP.
Saran 1. Jaringan MPLS baik bila diimplementasikan pada perusahaan yang membutuhkan pengiriman paket data yang besar pada jaringan komputernya, 2. Munculnya teknologi MPLS mendorong teknolgi lain yang hampir sama yaitu IP VPN. Dengan alasan skalabilitas pula IP VPN dapat menjadi pilihan lain dan mudah diimplementasikan pada jaringan besar seperti internet selain MPLS karena VPN mengenkripsi paket data sehingga hanya orang yang memiliki kunci paket data tersebut yang bisa membaca isi paket.