BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

FITRI ANDRE INA EB19

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

ABSTRAK. oleh BERTY DEVI S

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. September 2016 sampai dengan Februari pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan dari 40 perusahaan selama 3 periode, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan 2012. Dengan demikian total data yang didapatkan sebanyak 120 data (40 perusahaan x 3 periode). Dari 40 perusahaan terdapat 3 perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier. Sehingga jumlah perusahaan menjadi 37 perusahaan selama 3 periode yaitu dari tahun 2010 sampai dengan 2012. Dengan demikian total data yang didapatkan sebanyak 111 perusahaan (37 perusahaan x 3 periode). Tujuan penelitianini adalah meneliti pengaruh variable bebas, yaitu total asset turn over (TATO), net profit margin (NPM), return on asset (ROA), Debt equity Ratio (DER) dan earning per share (EPS) terhadap harga saham. Dengan demikian terdapat 5 varaibel bebas dan 1 variabel terikat. Berikut data 111 sampel perusahaan yang diteliti :

48 Tabel4.1. Deskriptif Data Variabel Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Berdasarkan tabel di atas : 1) Nilai TATO terendah sebesar 0,0200 dan nilai TATO tertinggi sebesar 2,50. Dengan nilai rata-rata 0,3333 dan nilai standar deviasi sebesar 0,31535. 2) NPM memiliki nilai terendah sebesar 0,0073 dan nilai tertinggi sebesar 2,29. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,2336 dan nilai standar deviasi sebesar 0,25741. 3) DER memiliki nilai terendah sebesar 0,0002 dan nilai tertinggi sebesar 5,70. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,9266 dan nilai standar deviasi sebesar 0,96774. 4) ROA memiliki nilai terendah sebesar 0,0017 dan nilai tertinggi sebesar 0,49. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,0628 dan nilai standar deviasi sebesar 0,0674.

49 5) EPS memiliki nilai terendah sebesar 0,000 dan nilai tertinggi sebesar 634,00. Dengan nilai rata-rata sebesar 44,245 dan nilai standar deviasi sebesar 105,935. 6) Harga saham memiliki nilai terendah sebesar 50 dan nilai tertinggi sebesar 3200. Dengan nilai rata-rata sebesar 647,23 dan nilai standar deviasi sebesar 603,115. B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Uji data dilakukan dengan analisa One-Sample Kolmogrov- Smirnov dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : Ha : Data residual berdistribusi normal Ho : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : a) Nilai Asym.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka data berdistribusi normal b) Nilai Asym.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.

50 Tabel 4.2. Hasil Pengujian Normalitas Pada Analisis Regresi Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Dari tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig.(2- tailed) nya sebesar 0,145 atau nilainya lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada penilaian ini berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti data berdistribusi normal.

51 Tabel 4.3. Grafik Normalitas Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 2. Uji Multikolinieritas Dalam penelitian ini pengujian multikolinieritas menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factors). Kolinierganda (Multikolinierity) merupakan hubungan linier yang sama kuat antara variabel-variabel bebas dalam persamaan model regresi berganda. Uji Multikolinieritas digunakan

52 untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi (Priyatno, 2010:81). Pengujian multikolinieritas ini dilakukan terhadap hasil regresi antara TATO, NPM, DER, ROA, dan EPS terhadap harga saham. Dalam Uji Multikolinieritas, suatu data dalam model analisis dikatakan tidak terjadi multikolinier jika nilai VIF lebihkecildari 10. Dan sebaliknya, suatu data dikatakan terjadi multikolinier jika nilai VIF lebih besar dari 10. Hasil pengujia nmultikolinieritas terhadap model regresi adalah sebagai berikut : Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinieritas Pada Analisis Regresi Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Hasil pengujian multikolinieritas pada tabel 4.4 terlihat bahwa variabel independen (TATO, NPM, DER, ROA dan EPS) yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan VIF juga menujukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan

53 bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas atau tidak ada multikolonieritas. 3. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t, pada kesalahan pengganggu pada period t-1. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Tabel 4.5. HasilPengujianAutokorelasiPadaAnalisisRegresi Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Dari hasil pengolahan data tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari gejala autokorelasi, karena angka yang dihasilkan dalam kolom Durbin_Watson menunjukkan angka 1,131 yang terletak diantara -2 sam +2.

54 4. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah satu model regresi ada kesamaan atau ketidaksamaan variasi. Untuk pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Pada analisis grafik Scatterplot deteksi ada tidaknya dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.1 Scater Plot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21

55 Berdasarkan gambar 4.1, dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Kali ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. C. Pengujian Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat tiga hipotesis yang perlu diuji secara empiris. Semua hipotesis yang diuji tersebut adalah dugaan tentang hubungan antara variable TATO, NPM, DER, ROA dan EPS terhadap harga saham. Berikut adalah uraian hasil analisis data terhadap model regresi logaritma untuk menguji hipotesis yang diajukan tersebut : 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) berguna untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu (TATO, NPM, ROA, DER, dan EPS) terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham. Berikut adalah hasil perhitungan koefisien determinasi terhadap model regresi:

56 Tabel 4.6. Nilai Koefisien Determinasi Pada Analisis Regresi Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Dari tabel 4.6. di atas dapat diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau Adjusted R. Square adalah 0,328 atau (32,8%) artinya pengaruh variable bebas (TATO, NPM, DER, ROA, dan EPS) mampu menjelaskan sebesar 32,8% variasi variabel dependen (Harga Saham). Sedangkan sisanya yaitu (100% - 32,8% = 67,2%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 2. Uji Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk menunjukkan pengaruh TATO, NPM, ROA, DER, dan EPS terhadap harga saham secara bersama-sama. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan program spss 21.

57 Tabel 4.7. Hasil Uji Secara Simultan Pada Analisis Regresi Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Dari pengujian regresi pada tabel 4.7 diperoleh nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa TATO, NPM, DER, ROA dan EPS secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap harga saham secara signifikan. 3. PengujianHipotesissecaraParsial (Uji t) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan tingkat dignifikansi, masing-masing variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, jika mempunyai tingkat dignifikansi < 0,05. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini :

58 Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesissecara Parsial pada Analisis Regresi Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 21 Hasil pengujian dapat dilihat dari nilai uji t dan hasil signifikansi pengujiannya dapat dilihat dari tabel 4.8 di atas. Dari uji statistik t antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Pengaruah Total Asset Turn Over (TATO) terhadap Harga Saham Hasil pengujian terhadap variabel TotalAsset Turn Over (TATO) menunjukkan nilai t sebesar -1,875 dengan nilai signifikan sebesar 0,064 > 0,05. Dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa TATO tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

59 2) Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham Hasil pengujian terhadap variable Net Profit Margin (NPM) menunjukkan nilai t sebesar -0,447 dengan ini signifikan sebesar 0,656 > 0,05. Dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa NPM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 3) Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER )terhadap Harga Saham Hasil pengujian terhadap variable Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan nilai t sebesar 1,727 dengan ini signifikan sebesar 0,087 > 0,05. Dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 4) Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham Hasil pengujian terhadap variable Return On Asset (ROA) menunjukkan nilai t sebesar 4,194 dengan ini signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

60 5) Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Hasil pengujian terhadap variable Earning Per Share (EPS) menunjukkan nilai t sebesar 4,400 dengan ini signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.9. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulkan model regresi yang dapat dibentuk, yaitu : Harga Saham = 348.289 475.779 TATO 94.143 NPM + 104.006 DER + 4634.435 ROA + 2.082 EPS

61 1) Nilai Konstanta adalah 348.289 artinya jika variabel independen (TATO, NPM, DER, ROA dan EPS) nilainya 0, maka harga saham bernilai 348.289. 2) Nilai koefisiensi regresi Total Asset Turn Over (TATO) sebesar - 475.779. Hal ini menunjukkan TATO berpengaruh negatif terhadap harga saham, artinya setiap kenaikan 1% dari harga saham akan menurunkan harga saham sebesar -475.779 (nilai koefisiensinya). 3) Nilai koefisiensi regresi Net Profit Margin (NPM) sebesar 94.143. Hal ini menunjukkan NPM berpengaruh negatif terhadap harga saham, artinya setiap kenaikan 1% dari harga saham akan menurunkan harga saham sebesar nilai koefisiensinya (-94.143). 4) Nilai koefisiensi regresi Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 104.006. Hal ini menunjukkan DER berpengaruh positif terhadap harga saham, artinya setiap kenaikan 1% dari harga saham akan menaikkan harga saham sebesar nilai koefisiensinya (104.006). 5) Nilai koefisiensi regresi Return On Asset (ROA) sebesar 4634.435. Hal ini menunjukkan ROA berpengaruh positif terhadap harga saham, artinya setiap kenaikan 1% dari harga saham akan menaikkan harga saham sebesar nilai koefisiensinya (4634.435). 6) Nilai koefisiensi regresi Earning Per Share (EPS) sebesar 2.082. Hal ini menunjukkan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham, artinya setiap kenaikan 1% dari harga saham akan menaikkan harga saham sebesar nilai koefisiensinya (2.082).

62 D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh TATO, NPM, DER, ROA, dan EPS terhadap harga saham. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1) Pengaruah Total Asset Turn Over (TATO) terhadap Harga Saham Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah TotalAsset Turn Over (TATO) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa variabel TATO (Sig. 0.064 > 0.005) cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hasil ini mendukung penelitian dari Eka Prasetya Harmoni (2009), yang mengatakan bahwa nilai ROA, ROE, EPS, dan TATO tidak berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap harga saham. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak mampu memprediksi kecenderungan laba yang mungkin dihasilkan oleh aktiva. 2) Pengaruh Net Profit Margin(NPM) terhadap Harga Saham Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah NetProfit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa variabel NPM (Sig. 0.656 > 0.005) cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Pengujian terhadap variable berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hasil ini mendukung penelitian dari Husaini (2012), yang

63 menyatakan bahwa NPM berpengaruh terhadap harga saham. NPM menunjukkan bahwa investor dalam melakukan investasi tidak memperhitungka nvariabel NPM untuk memprediksi harga saham NPM merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola penjualannya dalam mencapai laba. Semakin tinggi nilai NPM semakin efisien perusahaan tersebut mendapatkan laba dari penjualan. Hal itu juga menunjukkan bahwa perusahaan mampu menekan biaya biaya dengan baik. Begitu juga sebaliknya, NPM yang semakin menurun menunjukkan ketidakmampuan perusahaan memperoleh laba atas penjualan dan mengelola biaya biaya atas kegiatan operasionalnya, sehingga menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan. NPM berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham menunjukkan bahwa investor cenderung kurang memperhatikan NPM sebagai rasio yang dapat dipertimbangkan dalam keputusan investasi mereka. Hal itu juga menunjukkan bahwa investor kurang percaya pada kemampuan perusahaan dalam mengelola efisiensi kinerja operasionalnya. NPM perusahaan sektor property dan real estate mengalami fluktuasi bahkan terdapat beberapa perusahaan yang memiliki NPM negatif. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan investor untuk tidak menggunakan NPM dalam memilih obyek investasinya.

64 3) Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER )terhadap Harga Saham Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa variabel NPM (Sig. 0.656 > 0.005) cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Pengujian terhadap variable berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini mendukung Fitri Hartati (2013), yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Yang menyebabkan Debt to Equity Ratio (DER) tidak signifikan adalah hutang ataupun modal sendiri yang dimiliki masing-masing perusahaan mengalami peningkatan maupun penurunan. 4) Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ROA (Sig. 0.000 < 0.005) cenderung berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian Husaini (2012), yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini terjadi bila penggunaan dan pengelolaan aset perusahaan yang optimal sehimgga akan menaikkan profitabilitas dan harga saham perusahaan

65 5) Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ROA (Sig. 0.000 < 0.005) cenderung berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal ini mendukung Eka Prasetya Harmoni (2009), yang menyatakan bahwa EPS tidak berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap harga saham.