BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

SKRIPSI. Disusun oleh :

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern ini, keberadaan pasar modal di

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini jika berbicara mengenai investasi tentu kita akan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia terus diwarnai

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pertumbuhan perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Management (DIM) yang meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat instrumen keuangan jangka panjang seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berupa dana yang bersifat abstrak berupa surat-surat berharga di bursa efek.

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang gencar dalam. melakukan pembangunan disemua sektor, salah satunya pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa dana yang bersifat abstrak berupa surat-surat berharga dibursa efek.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar modal memiliki fungsi ekonomi sebagai pasar yang menyediakan fasilitas atau sarana dalam mempertemukan dua pihak yang memiliki kepentingan, yaitu pihak investor yang kelebihan dana dan pihak emiten yang memerlukan dana. Adanya pasar modal, maka investor dapat menginvestasikan dananya dengan ekspektasi mendapatkan imbalan atas investasinya (return). Pasar modal syariah dapat dikatakan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, instrumen yang diperdagangkan didalamnya tidak boleh terkait dengan kegiatan bisnis yang diharamkan seperti riba (bunga), perjudian, spekulasi, produsen minuman keras, produsen makanan mengandung unsur babi, dan sebagainya. Terlepas dari investasi saham memiliki tingkat risiko, para investor selalu menginginkan return yang maksimal seperti yang diharapkan berdasarkan tingkat risiko tertentu. Menurut Halim (2005) hubungan

2 antara risiko dan return bersifat linier. Artinya, semakin tinggi risiko yang ditanggung, semakin tinggi pula return yang diterima investor. Oleh karena itu, investor sering memilih saham-saham yang memiliki risiko tinggi karena diharapkan memiliki return yang tinggi. Sebaliknya, saham yang memiliki tingkat risiko rendah dapat diharapkan memiliki tingkat pengembalian yang rendah pula. Return yang akan diterima para investor di masa yang akan datang memberikan risiko karena perolehan yang diterima mungkin lebih besar maupun lebih kecil dari dana yang telah diinvestasikan. Return saham merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan (Tandelilin, 2010). Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) paling tidak mereka dinilai telah memenuhi penyaringan syariah dan kriteria untuk indeks. Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional No. 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Kriteria untuk indeks adalah Kapitalisasi pasar (market

3 capitalization) dari saham dimana JII menggunakan kapitalisasi pasar harian rata-rata selama satu tahun. Dari kedua penilaian tersebut, untuk perusahaan emiten dapat digolongkan dalam daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu saham dari emiten dipilih yang tidak bertentangan dengan syariah dan telah listing minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk 10 besar kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap komponen indeks dilakukan setiap 6 bulan sekali (Auliyah dkk, 2006). Maraknya investasi di pasar modal mengakibatkan meningkatnya jumlah investor yang beralih dari sektor perbankan ke dalam sektor pasar modal. Investor dalam menanamkan dananya membutuhkan berbagai informasi yang berguna untuk memprediksi hasil investasinya dalam pasar modal. Informasi yang biasa digunakan oleh para investor dikelompokkan dalam dua hal yaitu informasi fundamental dan informasi yang bersifat teknikal (Faried, 2008) Analisis teknikal menggunakan data pasar dari saham (misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham. Analisis fundamental menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan melalui rasio-rasio keuangan. Analisis fundamental lebih sering dipakai untuk mengestimasi imbal hasil (return) berdasarkan harga saham sekarang dengan nilai intrinsik perusahaan. Menurut Sharpe (2005) rasio

4 keuangan yang dapat digunakan untuk mengistimasi imbal hasil (return) atas saham di masa depan yaitu, Debt Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Price Book Value (PBV), dan Return On Equity (ROE). Debt Equity Ratio (DER) umumnya disebut dengan rasio utang. Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan pada modal sendiri yang digunakan untuk membayar kewajiban tersebut. Meningkatnya pendanaan dalam bentuk utang perusahaan merupakan sinyal negatif bagi investor karena dipandang sebagai perusahaan yang memiliki kewajiban yang tinggi terhadap pihak ketiga atau kreditur. Perusahaan juga diharuskan membayar bunga yang tinggi, sehingga keuntungan perusahaan menurun. Investor melihat ini sebagai kabar buruk sehingga menurunkan minat investor untuk membeli saham pada perusahaan tersebut. Hal ini mempengaruhi turunnya harga saham karena permintaan saham juga turun sehingga menurunkan tingkat return saham perusahaan tersebut (Faried, 2008). Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Saham yang memiliki return tinggi pada umumnya memiliki pendapatan yang lebih besar daripada yang diperkirakan, sedangkan saham dengan return yang rendah memiliki pendapatan dibawah perkirakan. Rasio EPS

5 membantu investor karena menggambarkan laba perusahaan yang siap dibagikan oleh pemegang saham. Daya tarik investor akan meningkat apabila EPS meningkat, sehingga harga saham cenderung akan naik. Jadi, earning per share memiliki hubungan yang positif dengan harga saham. Apabila jumlah earning per share meningkat, maka harga saham akan naik begitu juga dengan tingkat return investasinya, begitu juga sebaliknya. Rasio Net Profit Margin (NPM) menunjukkan antara laba bersih setelah pajak terhadap penjualan perusahaan. Prosentase laba atas penggunaan modal semakin meningkat, memperlihatkan efisien dan efektifnya produksi, distribusi, keuangan atau manajemen umum perusahaan salam menggunakan aktivanya. NPM yang semakin tinggi menunjukkan semakin meningkatnya keuntungan bersih perusahaan sehingga prosentase laba yang dibagi ke pemegang saham akan meningkat. Meningkatnya NPM dapat memberikan daya tarik investor untuk menanamkan saham perusahaan sehingga harga saham cenderung meningkat kemudian meningkatnya rasio NPM juga akan berpengaruh terhadap return saham. Price to Book Value (PBV) yang merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Bila suatu perusahaan mempunyai PBV di atas 1 (>1) maka harga saham perusahaan tersebut dinilai lebih tinggi daripada nilai bukunya yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut semakin

6 baik dimata investor. Dengan demikian semakin tinggi PBV maka return saham akan meningkat (Faried, 2008). Rasio on Equity (ROE) menggambarkan tingkat pengembalian atas hasil sekuritas yang memberitahukan kepada para pemegang saham seberapa efektif dan efisien modal yang digunakan untuk menghasilkan laba. Tingkat ROE mempunyai hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga saham karena besarnya ROE akan memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima oleh investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga saham cenderung naik (Harahap, 2007). Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin menganalisis faktor-faktor atau variable-variabel yang menjadi dalam mengestimasi return atau imbal hasil atas investasi saham syariah melalui analisis fundamental menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan. Sehingga diharapkan investor dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam saham syariah di pasar modal Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2011) dengan judul Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Syariah (Study Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index), perbedaan penelitian ini dengan

7 penelitian sebelumnya adalah pada periode pengamatan yaitu pada tahun 2009 hingga 2012. B. Batasan Masalah Peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini dengan uraian sebagai berikut: 1. Objek penelitian Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang terdaftar pada kelompok Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. 2. Periode tahun pengamatan Periode pengamatan yang diteliti adalah tahun 2009-2012. 3. Variabel Penelitian Variabel Dependen (Y) Variable independen (X) = Return saham = DER, EPS, NPM, PBV, dan ROE C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor fundamental Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index? 2. Apakah faktor fundamental Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index?

8 3. Apakah faktor fundamental Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index? 4. Apakah faktor fundamental Price Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index? 5. Apakah faktor fundamental Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index? 6. Apakah faktor fundamental Debt Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Price Book Value (PBV) dan Return On Equity (ROE) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2009-2012. 2. Menguji pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2009-2012.

9 3. Menguji pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2009-2012. 4. Menguji pengaruh Price Book to Value (PBV) terhadap return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun tahun 2009-2012. 5. Menguji pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2009-2012. 6. Menguji pengaruh fundamental Debt Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Price Book Value (PBV) dan Return On Equity (ROE) secara simultan terhadap return saham syariah pada perusahaan yang termasuk di Jakarta Islamic Index? E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tentang studi faktor fundamental ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bidang Teoritis Digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang ini khususnya manajemen keuangan.

10 2. Bagi Investor Penelitian ini digunakan oleh investor maupun calon investor untuk memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada saham syariah. 3. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat digunakan untuk dasar pertimbangan dalam melakukan kebijakan keuangan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan sehingga nilai saham meningkat dan mempunyai return perusahaan yang tinggi. 4. Bagi Masyarakat Diharapkan mampu membantu mengamati kinerja pasar modal dengan prinsip syariah melalui kinerja perusahaan yang termasuk didalamnya sehingga mendapatkan informasi untuk berinvestasi pada saham syariah.