Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 29, Nomor 3 Juli - September 2014

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH. Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Sri Arnita Abutani, Darlis, Yusrizal, Metha Monica dan M. Sugihartono 2

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG

IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG

LIMBAHPUN BERMANFAAT INOKULAN RB UNTUK PRODUKSI KOMPOS BERMUTU

PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin

IMPLEMENTASI SISTEM LEISA PADA BUDIDAYA SAPI KELOMPOK PETERNAK GADING TANI, DESA ARISAN GADING, KECAMATAN INDRALAYA SELATAN, KABUPATEN OGAN ILIR

INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit adalah rata rata sebesar 750 kg/ha/tahun. Berarti

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PEMANFAATAN BOKHASI, IRIGASI PROBASA, HIDROPONIK PADA TANAMAN HORTIKULURA PADA LAHAN KERING

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM PERTAMINAFLip DESA PARTUNGKO NAGINJANG, KECAMATAN HARIAN, KABUPATEN SAMOSIR. (Senin, 18 Mei 2015)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK BERBASIS TRIKOLIMTAN DI KOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI 1

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS TEKNOLOGI MODEL RUMAH PANGAN LESTARI DI KECAMATAN KUMPEH ULU

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

INTRODUKSI TEKNOLOGI PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS REUSE, REDUCE DAN RECYCLE (3R) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI 1

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

PENDAHULUAN. Latar Belakang

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

Pemanfaatan dan Pengolahan Pupuk Organik Dari Limbah Tanaman Jagung Dan Kulit Coklat

PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI 1 Novalina, Zulkarnain, Wilma Yunita dan Yusnaini 2

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BAGI KELOMPOK TANI DESA KARTAMA PEKANBARU

No Komoditi Produk Dosis Waktu & Cara Aplikasi Dicampur dengan NPK saat pupuk dasar dan pupuk susulan

Johanis A. Jermias; Vinni D. Tome dan Tri A. Y. Foenay. ABSTRAK

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

tokoh masyarakat. Estetika dan peningkatan pendapatan rumah tangga menjadi faktor pendorong RT lain untuk mereplikasi model.

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

1. JUMLAH RTUP MENURUT GOL. LUAS LAHAN

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan

Transkripsi:

PEMANFAATAN LIMBAH DRUM CAT MENJADI DEKOMPOSTER SISTEM KIPAS SEBAGAI TEKNOLOGI UNTUK MENGOLAH LIMBAH PERTANIAN 1 Elis Kartika, Made Deviani Duaja, Lizawati, Gusniwati and Arzita 2 ABSTRAK Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan limbah untuk mengolah limbah. Teknologi yang akan diterapkan adalah pemanfaatkan ember bekas cat yang dioloh menjadi dekomposer sistem kipas untuk mengolah limbah pertanian dan limbah rumah tangga. Kegiatan dilakukan terhadap kelompok ibu PKK per dusun, dengan target 30 KK setiap dusun. Setiap KK akan membuat satu dekomposter sistem kipas. Dalam satu bulan setiap KK menghasilkan 20 kg kompos. Kata kunci: Pemanfaatan limbah dan teknologi mengolah limbah pertanian. PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat di Desa Rantau Karya adalah masyarakat majemuk, terdiri dari berbagai suku Jawa, Jambi dan Batak. Hal ini merupakan suatu dinamika dalam masyarakat untuk dapat lebih maju lagi. Mata pencarian penduduk sebagian besar adalah petani. Namun hanya beberapa orang saja yang mempunyai lahan di atas 2 ha, sebagian besar hanya memiliki lahan pembagian eks-transmigrasi sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya harus menjadi buruh tani di perkebunan kelapa sawit atau penyadap pohon karet. Sebagian besar warga tidak mampu adalah buruh tani, pada pagi sampai siang hari bekerja sebagai buruh tani di perkebunan karet atau kelapa sawit dan selanjutnya mengolah lahan sayuran. Desa Rantau Karya terdiri dari 10 RT, dengan jumlah KK per RT 15 sampai 20 KK. Setiap 5 RT disebut Dusun. Di Desa Rantau Karya terdapat dua Dusun yaitu Dusun Sukarejo dan Dusun Karangharjo. Masyarakat yang akan menjadi sasaran kegiatan I b M (Mitra I b M) adalah warga masyarakat yang tergabung dalam suatu Kelompok PKK, yang merupakan kumpulan Ibu-ibu per dusun, satu Dusun terdiri dari 5 RT, jadi setiap Kelompok PKK adalah wakil ibu-ibu dari 5 RT. Mitra I b M ada 2 yaitu Ibu Kelompok PKK Dusun Sukarejo dan Ibu Kelompok PKK Dusun Karangharjo. Kelompok PKK di Dusun Sukarejo yang akan menjadi sasaran kegiatan ini adalah Ibuibu yang tergabung dari 5 RT. Kelompok ini berdiri pada Tahun 1991, dengan jumlah anggota 59 orang. Rata-rata pendidikan anggota Kelompok PKK adalah SMP kebawah. Pada umumnya ibu-ibu ini tidak bekerja (80 persen), sisanya ada yang guru PAUD dan dagang. Kelompok PKK di Dusun Sukarejo dibagi kedalam 5 Dasa wisma, pembagian per dasa wisma didasarkan pada RT. Jadi jumlah anggota per dasa wisma tidak sama, antara 10 sampai 17 orang. Setiap rumah pada umumnya mempunyai halaman yang luas, dan banyak diantaranya bersatu dengan lahan sawit atau lahan karet. Lahan pekarangan sudah dimanfaatkan untuk warung hidup, hasilnya untuk keperluan sendiri dan dijual, namun belum optimal dalam 1 Dibiayai Dana Ditjen Dikti Tahun Anggaran 2012 2 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi

pemanfaatan lahan. Keadaan ini disebabkan pendidikan ibu-ibu yang rendah sehingga kemampuan untuk mengembangkan diri dan membantu pendapatan keluarga juga sangat rendah, keadaan ini berhubungan erat dengan kondisi ekonomi yang lemah. Untuk membantu ekonomi keluarga, para ibu di Desa ini memanfaatkan pekarangan dengan warung hidup dan TOGA. Dalam pemanfaatan pekarangan biasanya ditanam dengan tanaman sayuran secara tumpangsari dan tumpang gilir antara kacang panjang, kangkung, bayam, caisin, cabe merah, cabe rawit, tomat dan umbi-umbian seperti ubi jalar, ubi kayu, juga terdapat tanaman obat-obatan. Semua ditanam secara bercampur (polikultur). Pengolahan tanah hanya dilakukan pada awal penanaman dan dilakukan dengan sangat insentif, input pemupukan anorganik yang tinggi yaitu pupuk lengkap (Urea, SP-36, KCl dan pupuk kandang sapi). Pemupukan yang dilakukan secara terus-menerus dengan pupuk anorganik yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan struktur tanah dan menurunkan produktivitas lahan. Hal ini tampak dari hasil sayuran yang ditanam di pekarangan yang sangat rendah, dan hanya dapat dijual di warung atau pada pasar-pasar mingguan yaitu pasar yang hanya ada satu kali dalam sepekan. Rendahnya hasil ini disebabkan karena pemupukan tidak optimal, pada waktu tertentu ketika harga pupuk mahal dan langka di pasaran tanaman tidak di pupuk. Pemanfaatan limbah pertanian dari pekarangan, rumah tangga ataupun dari kebun sayuran untuk dijadikan kompos ataupun pupuk organik belum dilakukan, hal ini disebabkan karena terbatasnya informasi, penyuluhan dan pengetahuan para ibu (juga tidak ada informasi dari Kepala Keluarga). Untuk meningkatkan hasil sayuran (warung hidup) dari pekarangan dengan tetap memperhatikan kondisi ibu Kelompok PKK yang berpenghasilan sangat rendah, maka perlu dicari alternatif budidaya yang berbasis organik, dalam budidaya tersebut tidak menggunakan input yang berbahan kimia, artinya tidak perlu membeli pupuk anorganik, sehingga pengeluaran untuk membeli pupuk dapat dikurangi. Dengan semakin meningkatnya harga pupuk (pupuk Urea, TSP dan KCl, di lokasi mitra sekitar lima belas ribu rupiah per Kg), dan semakin langka ketersediaan pupuk tersebut di pasaran, diperlukan suatu alternatif untuk mengurangi pengeluaran dalam membeli pupuk dan ketergantungan penggunaan bahan-bahan kimia (pupuk anorganik) pada budidaya sayuran di pekarangan yaitu dengan membuat pupuk sendiri dari limbah pertanian, daun-daunan maupun sampah rumah tangga dengan menggunakan teknologi pengolah sampah dekomposter sistem kipas untuk mengolah limbah pertanian tersebut menjadi pupuk padat (kompos). Berdasarkan kenyataan tersebut maka perlu dilakukan penyuluhan, bimbingan dan pendampingan, cara menggunakan teknologi dekomposter sistem kipas untuk mengolah limbah pertanian, sampah rumah tangga dan pekarangan menjadi kompos. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu PKK melalui penyuluhan dan demonstrasi tentang teknologi dekomposter sistem kipas dalam mengolah sampah.

Manfaat Kegiatan Manfaat kegiatan yang diharapkan setelah selesai penyuluhan dan demonstrasi adalah: 1. Dari sisi IPTEKS adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu PKK tentang teknologi dekomposter dalam mengolah sampah menjadi kompos; 2. Keuntungannya dibandingkan dengan yang lain adalah bahannya murah, dan ada disekitar rumah atau desa dan merupakan limbah bangunan; 3. Dari sisi ekonomi adalah: mengurangi pengeluaran untuk membeli pupuk yang akan digunakan untuk memupuk TOGA dan warung hidup dengan mengolah sampah rumah tangga dan limbah pertanian berarti lingkungan menjadi bersih masyarakat desa pada umumnya adalah juga buruh bangunan sehingga sudah mengetahui tentang alat ini, sehingga pelatihan ini adalah dengan memanfaatkan alat yang ada, tidak perlu mengeluarkan biaya mengurangi waktu dan biaya untuk membeli pupuk dan pestisida kerana digunakan Trichoderma sp. Khalayak Sasaran Sasaran dalam kegiatan ini adalah: (1) Masyarakat Desa Rantau Karya khususnya ibu PKK( setiap Dusun minimal 30 orang; (2) Kepala Desa dan Penyuluh Pertanian Lapangan, di Kecamatan Geragai, untuk menyebarkan informasi dan senantiasa dapat mendampingi dan membimbing warga dalam melaksanakan teknologi yang telah didemonstrasikan. METODE PENERAPAN IPTEKS Metode yang digunakan adalah pendidikan kepada masyarakat melalui: (1) Mengadakan ceramah: tentang teknologi tepat guna dalam mengolah sampah menggunakan dekomposter; (2) Menjelaskan bagaimana cara membuat alat tersebut dan cara membuat Trichoderma sp; (3) Sebagai bakteri pengurai sekaligus biopestisida; (4) Manfaat teknologi dekomposter ini dalam pengolahan sampah; (5) Mengadakan diskusi dan tanya jawab tentang dekomposter, cara mempersiapkan alat dan bahan, dan cara pembersihan alat dan bahan (dari materi ceramah dan demonstrasi) yang telah diberikan. Keterkaitan Kegiatan ini ikut mendukung dalam merealisasikan RPJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur, untuk peningkatan kesehatan masyarakat melalui sanitasi yang bersih dan merealisasikan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL). Rencangan Evaluasi Evaluasi dilakukan sejak awal kegiatan, kriteria evaluasi adalah jumlah kehadiran dan persentase keaktifan ibu PKK pada waktu ceramah, diskusi, demonstrasi aplikasi teknologi aplikasi dekomposter. Tolak ukur dari keberhasilan penerapan IPTEKS adalah lima puluh persen dari jumlah peserta hadir dan mau aktif dari awal kegiatan yaitu dari ceramah sampai demonstrasi dan tetap melakukan pada evaluasi satu bulan kemudian. HASIL DAN PEMBAHASAN Respon Kelompok Sasaran terhadap Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat di Desa Rantau Karya khususnya ibu PKK, Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi sangat menyambut positif program pelatihan teknologi dekomposter sistem kipas ini karena bahannya mudah diperoleh dan mudah melakukan teknologi pengolahan sampah. Selama ini seluruh masyarkat di kedua Kelompok PKK, harus

membeli pupuk untuk tanaman mereka, sampah juga hanya dibakar dan ada yang terbuang begitu saja disekitar rumah. Berdasarkan keadaan tersebut maka proses pengolahan limbah pertanian dengan menggunakan teknologi sederhana dari barang bekas sangat diperlukan. Penyuluhan dengan menggunakan dan memanfaatkan barang bekas/limbah bangunan merupakan solusi yang tepat. Berdasarkan indikator keberhasilan yang tertera pada Tabel 1 terlihat bahwa kegiatan pelatihan teknologi dekomposter sistem kipas dengan memanfaatkan limbah bangunan ini sudah berhasil dengan baik. Tabel. 1. Tabel indikator keberhasilan No. Kegiatan Kehadiran (%) Keaktifan (%) Penilaian 1. Penyuluhan di Kantor Desa 100 90 Berhasil 2. Penyuluhan di rumah mitra 100 100 Berhasil kelompok ibu PKK 3. Demonstrasi penerapan 100 100 Berhasil ipteks 4. Ikut mempersiapkan bahan V V berhasil dan alat 5. Pemeliharaan V V berhasil 6. Keberlanjutan Tetap digunakan Daya Terima Masyarakat terhadap Inovasi Baru Dalam menerima inovasi baru, ibu PKK Desa Rantau Karya sudah dapat menerapkan teknologi dekomposter dan penyiapan bakteri decomposer. Setelah kegiatan pengabdian ini diterapkan, kelompok sasaran di desa Rantau Karya dan sekarang ini sudah dapat menghasilkan pupuk kompos setiap drum 20 kg /bulan dan setiap rumah tangga mempunyai 2 drum. Sementara masyarakat yang lain yang halaman dapur hidup yang lebih luas sudah berinsiatif sendiri membuat tambahan alat dekomposter untuk menerapkan teknologi tersebut. Respon Masyarakat Tetangga terhadap Inovasi Baru Masyarakat dari Desa tetangga (tetangga Desa Rantau Karya) seperti Desa Kota Baru dan Desa Jati Mulyo, memberikan respon yang positif, setelah melihat ibu PKK Desa Rantau Karya berhasil menerapkan teknologi deomposter. Mereka meminta tim pengabdian untuk diadakan penyuluhan hal yang sama di desa tersebut. Hal di atas menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan teknologi dekomposter dengan memanfaatkan barang bekas ini di Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini berhasil dengan baik. KESIMPULAN DAN SARAN Masyarakat Desa Rantau Karya khususnya ibu PKK, memberikan respon yang sangat positif dan memiliki animo yang sangat tinggi di dalam menerima inovasi baru tentang teknologi dekomposter sebagai alat untuk mengolah limbah pertanian. Dengan adanya pelatihan teknologi dekomposter ini, ibu PKK sudah dapat memupuk tanaman di pekarangan (TOGA dan warung hidup) tanpa membeli pupuk dan dengan pengolahan sampah ini halaman rumah menjadi bersih.

Perlu adanya kesinambungan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat baik melanjutkan kegiatan yang sudah diberikan maupun kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Geragai. DAFTAR PUSTAKA Setyo, P. dan Nurhidayat. 2006. Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Sofian, 2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah. Penerbit Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta. Sudrajat, H.R. 2006. Mengelola Sampah Kota. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.