PENGEMBANGAN MODEL KOLABORASI JIGSAW ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA KELAS V SD PADA PELAJARAN IPS

dokumen-dokumen yang mirip
Economic Education Analysis Journal

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Fashion and Fashion Education Journal

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Automotive Science and Education Journal

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS 1 SEKOLAH DASAR Oleh: Srikandi Octaviani 1 STKIP PGRI METRO

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Economic Education Analysis Journal

PENGEMBANGAN PERMAINAN KUARTET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Economic Education Analysis Journal

Joyful Learning Journal

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

Economic Education Analysis Journal

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

Unnes Science Education Journal

PENERAPAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT. Info Artikel. Abstrak. Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS VISUAL SISWA PADA KONSEP SISTEM INDRA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

Journal of Primary Education

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Elementary Education

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... viii

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS 1) Oleh Muji Desy Susanty 2), Pargito 3), Darsono 4)

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

Indonesian Journal of History Education

Joyful Learning Journal

Kata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING SD NEGERI PLOSO 1 PACITAN

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Joyful Learning Journal

EFEKTIVITAS METODE OUTDOOR STUDY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SRUMBUNG JURNAL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN BERBASIS ATONG PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PKn 1

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Journal of Elementary Education

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Journal of Primary Education

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

MODEL BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

Joyful Learning Journal

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING-PROMPTING DENGAN PENILAIAN PRODUK

TESIS. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PESERTA DIDIK SMP/ MTs KELAS VIII

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL KOLABORASI JIGSAW ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA KELAS V SD PADA PELAJARAN IPS Ika Ari Pratiwi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muria Kudus e-mail : ikaaripratiwi@gmail.com Info Artikel Sejarah artikel Diterima Oktober 2015 Disetujui Nopember 2015 Dipublikasikan Nopember 2015 Kata Kunci: Role Play, Jigsaw, Kemampuan Kerjasama, Pelajaran IPS Keywords: Collaborative Model, Role Play Jigsaw, cooperation skill, social science subject Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengembangkan model kolaborasi jigsaw, role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa yang valid, efektif dan praktis. Metode penelitian adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Tahap uji coba pengembangan terdiri atas uji coba ahli, uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Keefektifan model kolaborasi jigsaw role playing diperoleh rata-rata 51,83 dalam kategori baik diterapkan dalam pelajaran IPS, peningkatan kemampuan bekerjasama siswa hasil N-gain = 0,56 dengan kategori sedang, peningkatan hasil belajar IPS N-gain = 0,50 dengan kategori sedang dan hasil ketuntasan klasikal pembelajaran IPS 97,14%. Hasil respon guru dan siswa terhadap model yang digunakan adalah berkriteria baik. Model final penelitian ini menghasilkan yang dikemas dalam suatu buku pedoman. Abstract The research aims to develop a collaborative model of jigsaw role playing to enhance the students ability to cooperate valid, effective and practical. The research method is a research and development (R&D). The test phase consisted of test development experts, limitedscale trials and large scale trials. The effectiveness of the collaboration models jigsaw role playing gained an average of 51,83 in both categories applied in social studies, an increased ability to cooperate student outcomes N-gain = 0.56 with moderate category, improved learning outcomes IPS N-gain = 0.50 by category being and learning outcomes classical completeness IPS 97,14%. This research resulted in the final model of collaboration models jigsaw role playing is packaged in a guidebook. Research on the experimental class there are significant differences with the control class. Collaboration model jigsaw role playing to enhance the ability of elementary students cooperate well in social studies. 2015 Universitas Muria Kudus ISSN 2460-1187

PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan perpaduan antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dan siswa, maupun interaksi antara siswa dengan sumber belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi tersebut, siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran berlangsung secara interaktif, menyenangkan, menantang, serta dapat memotivasi peserta didik sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk tujuan yang sama dengan saling membantu untuk belajar (Acikgoz dalam Sengul dan Katranci, 2012:1). Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersamasama siswa yang berbeda latar belakangnya. Dalam pembelajaran kooperatif siswa diajarkan keterampilan khusus agar bekerjasama dalam kelompok dapat berjalan lancar yaitu sebagai pendengar aktif, mampu memberi penjelasan yang baik dan berdiskusi dengan teman kelompok (Widowati, 2008: 11). Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa pada pelajaran IPS SD adalah sudah digunakannya model pembelajaran tutor sebaya atau diskusi kelompok. Namun pada kenyataannya peran aktif siswa belum maksimal. Pembelajaran tutor sebaya hanya dilakukan oleh siswa yang tergolong pandai untuk membantu temannya yang tergolong lemah belajar, maka belum ada timbal balik saling memberi ilmu pada kegiatan belajar seperti ini. Secara emosional masih ada juga siswa yang tidak mau membantu temannya serta ada beberapa siswa yang malu karena dipandang lemah jika mereka meminta bantuan teman. Sehingga siswa kurang semangat dan kurang tertarik dengan model pembelajaran ini, selain itu kemampuan komunikasi dan kerjasama antar siswa kurang karena pada proses pembelajaran di kelas mereka kurang berpatisipasi untuk mengungkapkan gagasannya. Hasil pembelajaran yang telah berlangsung perlu dilakukan suatu pengembangan model pembelajaran yaitu diupayakannya model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa pada materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia bagi siswa kelas V Sekolah Dasar. Model kolaborasi jigsaw role playing adalah pengembangan model perpaduan antara pembelajaran jigsaw dengan role playing. Pembelajaran jigsaw adalah pembelajaran tim ahli atau tutor sebaya sedangkan role playing adalah bermain peran. Jigsaw dapat berhasil mengurangi keengganan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas dan membantu menciptakan suasana aktif

yang berpusat pada peserta didik (Mengduo dan Xiaoling, 2010: 114). Role playing menekankan sifat sosial pembelajaran, dan melihat perilaku kerjasama siswa untuk merangsang baik secara sosial maupun intelektual. Role playing sebagai strategi pengajaran menawarkan beberapa keuntungan untuk guru dan siswa (Jarvis, at al., 2002:1-2). Penerapan Model Kolaborasi Jigsaw Role Playing pada materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, bukan hanya sekedar kerja kelompok namun merupakan kelompok tim ahli yang menyampaikan materi kepada kelompok lain, dan kembali ke kelompok asal untuk disampaikan kepada teman dalam kelompoknya (Trianto,2007:57). Model kolaborasi jigsaw role playing menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dalam kelompok, semua siswa dapat mengeksplor diri sebagai ahli, mengungkapkan gagasan kepada teman serta dapat menerima penjelasan dari teman yang lain, serta bermain peran sebagai tokoh bangsa bersama kelompoknya. Model kolaborasi jigsaw role playing didesain untuk meningkatkan kemampuan kerjasama siswa kelas V Sekolah Dasar. Sejalan dengan penelitian Kam-wing (2004: 92) berjudul Using Jigsaw II in Teacher Education Programmes, didapatkan hasil Jigsaw II sebagai metode pembelajaran kooperatif dapat secara efektif digunakan, tidak hanya meningkatkan motivasi dan kinerja siswa tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial mereka untuk kerja kelompok. Sandra (1999: 1) mendefinisikan kolaborasi sebagai sebuah proses di mana dua atau lebih orang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek bersama-sama. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap menjelaskan dan memperagakan peranan tokoh bangsa. Pada akhirnya kemampuan kerjasama siswa dapat terbentuk pada siswa kelas V SD dengan adanya pembelajaran model kolaborasi jigsaw role playing. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik kolaborasi jigsaw role playing; (2) mengembangkan desain pada pelajaran IPS; (3) mengkaji kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa kelas V SD pada pelajaran IPS; (4) mengkaji model final kolaborasi jigsaw role playing. Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian model pembelajaran di Sekolah Dasar. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama dengan kolaborasi jigsaw role playing. METODE PENELITIAN Metode penelitian pengembangan (Research and Development) menurut Sugiyono (2010:407) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tertentu. Penelitian dan pengembangan model Jigsaw Role

Playing pada pelajaran IPS kelas V memodifikasi 10 langkah Sugiyono menjadi 6 langkah, dengan pertimbangan penyesuaian tingkat kedalaman dan penyesuaian kebutuhan penelitian. Semua tahapan dalam 6 langkah penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi produk, (6) ujicoba produk. Desain uji coba dilakukan oleh (1) uji ahli yang dilakukan oleh validator atau dosen ahli 3 orang dan guru sejawat 1 orang, (2) uji skala terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk berjumlah 15 siswa, (3) uji lapangan atau uji skala luas pada kelas V di SD Ledok 02 Salatiga. Desain uji coba skala luas menggunakan kelas eksperimen dan kontrol pretest-postest. Jenis data dan analisa untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk menetapkan karakteristik, keefektifan dan keberterimaan model kolaborasi jigsaw role playing, dituangkan pada tabel 1. Tabel 1 Jenis Data, teknik, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data No Jenis Data Teknik Instrumen Analisis Data 1. Karakteristik (berdasarkan Observasi proses pembelajaran Observasi lembar observasi Deskriptif analisis respons guru wawancara lembar angket deskriptif kebutuhan) respons siswa Angket lembar angket deskriptif 2. Keefektifan Uji ahli angket lembar angket deskriptif 3. Keberterimaan (Validitas) Hasil pembelajaran IPS Tes tertulis lembar soal skor penilaian, t-test Hasil kemampuan bekerjasama angket lembar amgket deskriptif Hasil penerapan model kolaborasi jigsaw role playing Observasi lembar observasi deskriptif respons guru Angket lembar angket Deskriptif respons siswa Angket lembar angket deskriptif Target keberhasilan penelitian ini diukur dari: (1) karakaktiristik kolaborasi jigsaw role playing yang dikembangkan berdasarkan prinsip dari hasil analisis kebututhan dan validitas. (2) keefektifan untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa kelas V pada pelajaran IPS. (3) keberterimaan model kolaborasi jigsaw role playing dengan hasil respon guru dan siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian diawali dengan analisis kebutuhan pada pelajaran IPS materi peranan tokoh bangsa di kelas V guna mengetahui karakteristik model yang akan dikembangkan. Data hasil kebutuhan siswa, wawancara guru dan observasi terhadap pembelajaran IPS di kelas V dianalisis. Tahapan analisis kebutuhan menjadi karakteristik kolaborasi jigsaw role playing melalui data kebutuhan materi, kebutuhan model, dan kebutuhan karakretistik bekerjasama dikembangkan menjadi model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa kelas V pelajaran IPS. Hasil pengembangan berupa yang dikemas dalam suatu buku pedoman dilangkapi dengan perangkat pembelajaran. Model kolaborasi jigsaw role playing adalah perpaduan antara model jigsaw dan model role playing, sehingga pengertian model kolaborasi jigsaw role playing yakni model pembelajaran kelompok oleh beberapa siswa untuk menguasai dan mengajarkan materi kepada anggota tim lain dengan cara tutor sebaya atau tim ahli kemudian melakukan kegiatan bermain peran, memperagakan dan mendiskusikannya secara bersama-sama mengekplorasi perasaan, sikap dan nilai dari suatu materi ajar. Model ini dilakukan untuk melatih kemampuan bekerjasama siswa dalam menjelaskan dan memperagakan materi ajar kepada siswa lain. Siswa harus menghargai pentingnya bekerja bersama sebagai sebuah tim dan memprioritaskan tujuan tim di atas tujuan individu. Sehingga siswa mampu berfikir kritis dan memiliki ketrampilan bekerjasama untuk belajar dan berinteraksi. Pengembangan model kolaborasi jigsaw role playing ini akan diterapkan pada pelajaran IPS Kelas V SD pada materi Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Usaha Mempersiapkan Kemerdekaan dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Penelitian dan pengembangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa kelas V. Pemilihan materi ajar ini diambil berdasarkan Standar Kompetensi (SK) 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia, yang kemudian diturunkan menjadi 2 Kompetensi Dasar (KD). Pada materi ajar tersebut memuat tugas peranan para tokoh bangsa dan disajikan proses kerjasama para tokoh bangsa dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan maupun dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Untuk itu peneliti mengembangkan materi ajar tersebut dengan menggunakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa. Panduan pengembangan model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan kerjasama siswa berisikan pengembangan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model kolaborasi jigsaw role playing yang memuat kemampuan kerjasama siswa; materi ajar memuat kemampuan bekerjasama; lembar kerja siswa; kisi-kisi soal evaluasi, lembar evaluasi, kunci jawaban dan pedoman

penilaian; lembar penilaian dan pengamatan. Peta pengembangan model kolaborasi jigsaw role playing disesuaikan dengan materi pembelajaran IPS kelas V SD. Materi pembelajaran dijabarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengacu pada Standar Proses Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, dan Indikator yang tertulis di RPP diturunkan dari silabus. Rangkuman pengembangan RPP ditunjukkan Tabel 2. Tabel 2 Rangkuman Pengembangan RPP Pada Model Kolaborasi Jigsaw Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Bekerjasama Siswa kelas V Pada Pelajaran IPS No Komponen RPP RPP Model Kolaborasi Jigsaw Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Bekerjasama 1 Spesifikasi Subjek Pembelajaran 3 Tujuan Pembelajaran Memuat satuan pendidikan, kelas/semester, waktu pelaksanaan Menggunakan perumusan kalimat sesuai kompetensi dasar, menggambarkan proses belajar melalu model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama. 4 Materi Pembelajaran Peranan tokoh dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan dan peristiwa proklamasi kemerdekaan 5 Metode Pembelajaran 6 Langkah-Langkah Pembelajaran 7 Evaluasi program dan hasil belajar Memuat model pembelajaran kolaborasi jigsaw role playing Sesuai sintak, yaitu persiapan dan penjelasan kegiatan, persiapan kegiatan (kelompok asal), diskusi kelompok dan latihan bermain peran, rumah pelaporan kelompok dan kegiatan bermain peran (kembali ke kelompok asal), berdiskusi setelah bermain peran dan pengujian. Mencakup penilaian akhir pembelajaran, penilaian melalui pengamatan, dan refleksi. 8 Sumber Belajar Menggunakan materi ajar yang telah dikembangkan. 9 Kelengkapan Instrumen meliputi penanggung jawab (Guru subjek pembelajaran dan Kepala Sekolah), kisi-kisi soal dan soal evaluasi, kunci jawaban, pedoman penilaian (sumber: tesis Pratiwi, I., Ari (2014) Model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa kelas V pada pelajaran IPS, sebelum diterapkan kepada siswa maka di validasi oleh 3 dosen ahli (validator) dan seorang guru sejawat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur validasi ahli dengan angket yang berisi

aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan model. Hasil validasi oleh 1, 2 dan 3 komponen kelayakan isi diperoleh rata-rata skor 3,6, kelayakan penyajian diperoleh rata-rata skor 3,8 dan kelayakan model diperoleh rata-rata skor 3,6 dalam kategori baik sehingga hasilnya valid dan dapat digunakan untuk uji coba. Hasil validasi guru kelayakan isi diperoleh rata-rata skor 3,87, kelayakan penyajian diperoleh rata-rata skor 3,85 dan kelayakan model diperole rata-rata skor 4 dalam kategori baik sehingga dapat digunakan untuk uji coba skala terbatas dan skala luas. Hasil observasi pada uji coba skala terbatas yang dilakukan dengan lembar observasi pada pelaksanaan pembelajaran hasil tertulis diperoleh ratarata skor 86,7 dengan ketuntasan klasikal 100%. Keberterimaan model kolaborasi jigsaw role playing bagi siswa kelas V pada pelajaran IPS dalam uji coba skala terbatas melalui observasi diperoleh rata-rata skor 54,1. Berdasarkan kriteria penilaian maka kemampuan siswa dalam pelajaran IPS dengan menggunakan masuk dalam kategori baik. Peningkatan kemampuan bekerjasama siswa pada model kolaborasi jigsaw role playing pada pelajaran IPS di kelas uji terbatas menggunakan angket. Lembar angket bertujuan untuk menganalisis respon siswa terhadap sikap kerjasamanya ketika pembelajaran model kolaborasi jigsaw role playing berlangsung diperoleh rata-rata skor 72,13. Berdasarkan kriteria penilaian maka kemampuan bekerjasama siswa dalam pelajaran IPS dengan menggunakan model kolaborasi jigsaw role playing masuk dalam kategori sangat baik. Hasil uji coba skala terbatas untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama berserta perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, materi ajar, lembar kerja siswa, soal evaluasi dan pedoman penilaian kemudian diuji cobakan pada skala luas. Keefektifan pembelajaran model kolaborasi jigsaw role playing pada pelajaran IPS dan peningkatan kemampuan bekerjasama diukur berdasarkan peningkatan hasil gain ternomalisasi serta ketuntasan belajar klasikal pada siswa kelas V. Peningkatan kemampuan bekerjasama dapat diketahui dari hasil penghitungan gain ternomalisasi dengan nilai g = 0,56 lebih dari 0,30 dan kurang dari samadengan 0,70 atau 0,30 < g = 0,56 0,70 maka rata-rata peningkatan (N- Gain) pada kemampuan bekerjasama adalah kategori sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan bekerjasama siswa kelas V baik diterapkan pada model kolaborasi jigsaw role playing. Peningkatan kemampuan bekerjasama dianalisis pada masingmasing aspek yaitu a) kebersamaan menyelesaikan tugas didapatkan hasil N- Gain 0,5 kriteria sedang; b) mendiskusikan materi ajar didapatkan hasil N-Gain 0,6 kriteria sedang ; c) bertukar pikiran didapatkan hasil N-Gain 0,5 kriteria sedang dan d) kekompakan bermain peran didapatkan hasil N-Gain 0,5 kriteria sedang. Berdasarkan penghitungan nilai gain ternomalisasi di dapatkan hasil bahwa masing-masing

indikator terdapat peningkatan kemampuan bekerjasama yang baik menggunakan model kolaborasi jigsaw role playing pada pelajaran IPS SD, namun yang paling tinggi peningkatannya adalah pada aspek mendiskusikan materi ajar hal ini disebabkan proses diskusi tidak hanya dilakukan oleh sebuah kelompok namun juga berdiskusi dengan kelompok ahli tanpa pilih-pilih teman. Peningkatan hasil belajar IPS dengan model kolaborasi jigsaw role playing diperoleh dengan menghitung menggunakan rumus N-gain berdasarkan perolehan skor rata-rata pretest dan posttest. Uji N-gain kelas eksperimen diperoleh nilai gain lebih dari sama dengan 0,30 dan kurang dari sama dengan 0,70 atau 0,30 <g = 0,50 0,70 dengan kategori sedang. Uji N-gain kelas kontrol diperoleh nilai gain ternomalisasi pada kelompok kontrol sebesar 0,21 kurang dari sama dengan 0,30 atau g = 0,21 0,30 dengan kategori rendah. Hasil gain ternomalisasi kelompok eksperimen lebih besar dari hasil gain ternomalisasi kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model kolaborasi jigsaw role playing lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model diskusi sebangku dan ceramah. Ketuntasan klasikal siswa pada hasil pretes kelas kontrol diperoleh hasil 70,58% dan kelas eksperimenl diperoleh hasil 71,42% keduanya masih di bawah 75% hal ini menunjukkan hasil belajar secara klasikal belum tuntas. ketuntasan klasikal siswa pada hasil postes kelas kontrol diperoleh hasil 77,14% dan kelas eksperimen diperoleh hasil 97,14%. Hasil uji ketuntasan klasikal kelas kontrol lebih rendah dibanding dengan ketuntasan klasikan siswa pada kelas eksperimen. Hasil presentase ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan selisih 20%. Selama proses pembelajaran kegiatan bekerjasama sudah tampak di dalam pembelajaran IPS. Mulai awal pelajaran siswa diminta untuk membentuk kelompok, pada pertemuan pertama Kompetensi Dasar (KD) peranan tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaanpembentukan kelompok masih dibimbing oleh guru namun pada pertemuan ketiga Kompetensi Dasar (KD) peranan tokoh pada peristiwa proklamasi kemerdekaan siswa melakukan kerjasama berdasarkan kelompok belajar sesuai pilihannya. Siswa dengan senang dapat melakukan kerjasama tutor sebaya karena merupakan hal baru yang pernah mereka lakukan dalam kegiatan pembelajaran. Mereka saling berbagi materi kepada teman berdasarkan materi handout yang sudah dikembangkan. Mereka mampu mendengar dan memperhatikan penjelasan teman saat berbicara. Suasana keakraban dan kekompakan terjalin dalam proses kerjasama kelompok. Mereka sangat berantusias mengikuti pelajaran IPS dengan memainkan drama berperan sebagai tokoh bangsa, dengan kompak dan tertib pembelajaran model kolaborasi jigsaw role playing. Dalam hal ini peningkatan kemampuan bekerjasama siswa adalah: 1) kebersamaan siswa menyelesaikan tugas, 2) mendiskusikan materi ajar dengan tepat, 3) saling tukar

pendapat, dan 4) kekompakan dalam bermain peran. Hasil kepraktisan model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan kerjasama siswa kelas V dapat dianalisa melalui respon guru dan respon siswa setelah kegiatan pembelajaran model kolaborasi jigaw role playing. Dari hasil angket diperoleh hasil bahwa model kolaborasi jigsaw role playing sesuai dengan materi ajar peranan tokoh bangsa dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Tahap dan sistematika modelnya mudah, sehingga model ini layak diterapkan kepada siswa dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS. Materi ajar yang disampaikan telah dikembangkan dengan memuat nilai kerjasama para tokoh bangsa dalam mempersiapkan dan memproklamasikan kemerdekaan. Dalam proses pembelajaran dengan model kolaborasi jigsaw role playing, siswa terdorong untuk melakukan kerjasama dengan teman-temannya melalui kegiatan berukar pikiran menjelaskan materi tokoh bangsa dan mendiskusikannya kepada teman dari kelompok lain serta terjalin kekompakan kelompok dalam kegiatan bermain drama memerankan sebagai tokoh bangsa pada materi usaha mempersiapkan kemerdekaan dan peristiwa proklamasi kemerdekaan. Berdasarkan rekapitulasi angket guru yang berjumlah 10 soal oleh dua orang guru di SD Ledok 02 dengan total skor 9 dan SD Mangunsari 07 total skor 10 kedua diperoleh rata-rata skor 9,5. Sebagai rincian didapatkan hasil respon guru pada komponen penerapan model kolaborasi jigsaw role playing diperoleh rata-rata skor 2, komponen kesesuaian model dengan materi diperoleh rata-rata skor 1,67 dan komponen kemampuan bekerjasama diperoleh rata-rata skor 2. Berdasarkan angket respon siswa diperoleh hasil pada aspek penerapan model nilai rata-rata 33,25 atau 95% siswa dapat memahami proses pembelajaran, senang belajar menggunakan model kolaborasi jigsaw role playing serta dapat melakukan setiap tahapan model pembelajaran dengan mudah. Pada aspek kesesuaian model dengan materi ajar nilai rata-rata 34,33 atau 98,08% siswa lebih aktif dan kreatif belajaran tentang peranan tokoh bangsa, cocok untuk belajar materi peranan tokoh bangsa karena dengan model tersebut materi ajar mudah dipahami. Pada aspek kemampuan bekerjasama nilai rata-rata 34,43 atau 98,37% siswa dapat melakukan kegiatan kerjasama dan bergaul dengan semua teman di kelas, siswa merasa lebih mudah belajar dengan bekerjasama daripada belajar sendiri, dengan model kolaborasi jigsaw role playing siswa merasa senang bekerjasama dengan tutor sebaya dan lebih tertarik mempelajari tokoh bangsa dengan bermain peran, maka kekompakan kelompok akan lebih terjalin. Untuk itu hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan model kolaborasi jigsaw role playing diakui oleh 97,14% siswa atau dengan nilai rata-rata 34.

SIMPULAN DAN SARAN Karakteristik kolaborasi jigasw role playing adalah perpaduan antara model jigsaw dan model role playing yang menekankan pada aspek sosial, yakni kemampuan bekerjasama dengan dengan teman tanpa pilih-pilih. Siswa mampu bergaul dan menyatu dengan teman serta mempunyai semangat kebersamaan berdiskusi menyelesaikan masalah bersama, bertukar pikiran materi pelajaran sehingga mampu menghargai pentingnya bekerja. Hasil validasi terhadap perangkat pembelajaran yang telah dilakukan oleh tiga dosen ahli dan satu guru sejawat menunjukkan model kolaborasi jigsaw role playing memperoleh skor yang positif dengan kategori baik. Keefektifan model berdasarkan hasil analisa terhadap Uji N- gain kelas eksperimen diperoleh nilai 0,30 < g = 0,50 0,70 dengan kategori sedang. Uji N-gain kelas kontrol diperoleh nilai gain ternomalisasi pada kelompok kontrol sebesar g = 0,21 0,30 dengan kategori rendah. Hasil gain ternomalisasi kelompok eksperimen lebih besar dari hasil gain ternomalisasi kelompok kontrol, maka peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model kolaborasi jigsaw role playing lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model diskusi sebangku dan ceramah. Ketuntasan klasikal 97,14% dengan rata-rata 85, 36 pada kelas eksperimen dan 77,14% dengan rata-rata 77,35 pada kelas kontrol. Hasil uji ketuntasan klasikal kelas kontrol lebih rendah dibanding dengan ketuntasan klasikan siswa pada kelas eksperimen. Hasil presentase ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan selisih 20%. Kepraktisan model berdasarkan pada hasil respon guru dan siswa yang memberikan informasi respon positif terkait dengan pembelajaran IPS menggunakan model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa. Model final pada penelitian dan pengembangan ini adalah tersusunnya model kolaborasi jigsaw role playing untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa kelas V pada pelajaran IPS adalah berupa buku panduan yang dilengkapi dengan perangkat pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Jarvis, L., Odell, K., dan Troiano, M. 2002. Role-Playing as a Teaching Strategy. Staff Development and Presentation Kam-wing, C. 2004. Using Jigsaw II in Teacher Education Programmes. Hong Kong Teachers Centre Journal, Volume 3, pp.91-97 Mengduo, Q., dan Xiaoling, J. 2010. Jigsaw Strategy as a Cooperative Learning Technique: Focusing on the Language Learners. Chinese Journal of Applied Linguistics (Bimonthly), Volume 33 No.4 Hal.113-123 Pratiwi, I., Ari (2014). Pengembangan Model Kolaborasi Jigsaw Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Bekerjasama Siswa Kelas V SD Pada Pelajaran IPS. Tesis. Semarang: UNNES Sandra A, Howard, Ed.D. 1999. Guiding Collaborative Teamwork In The

Classroom. Journal of Effective Teaching. Volume 3 No.1 Sengül1, S dan Katranci, Y. 2012. Teaching the Subject Sets with the Dissociation and Re-Association (Jigsaw). International Online Journal of Educational Sciences, Volume 4 No.1, pp.1-18 Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Widowati, T. 2008. Buku Ajar Pembelajaran Inovatif. Semarang: Universitas Negeri Semarang