Savitri Wanabuliandari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PROSIDING ISBN :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

Lembaran Ilmu Kependidikan

Azi Nugraha. mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku terjadi. Tingkah laku yang tergantung pada insight (pengamatan atau

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

Utari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Jl. Kedungmundu Raya No 18 Semarang, b Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Semarang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BRPIKIR MATEMATIS RIGOROUS (RMT) PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII D SMP NUSANTARA KRIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL GENERATIVE LEARNING DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

Automotive Science and Education Journal

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACRO MEDIA FLASH PROFESSIONAL 8

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

Journal of Educational Research and Evaluation

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

1 2

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Unnes Physics Education Journal

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA BOOKLET BERMUATAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP

Fajriyati*, Rasmiwetti**, Roza Linda*** Phone :

Unnes Journal of Mathematics Education Research

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

Unnes Journal of Mathematics Education Research

Lembaran Ilmu Kependidikan

DEVELOPMENT MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENT THROUGH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION ON MATTER OF BUILD FLAT QUADRILATERAL FOR SMP/MTs

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

Nur Sahara. Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

Anita Sri Rejeki Hutagaol STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang Sintang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

Transkripsi:

PENINGKATAN DISPOSISI MATEMATIS DENGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINKING ALOUD PAIRS PROBLEM SOLVING (TAPPS) BERBASIS MULTIMEDIA Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Email : savitri.wanabuliandari@umk.ac.id ABSTRACT This research is aimed to develop the mathematics learning materials quadrilateral with a model-based Multimedia TAPPS, so that it becomes a valid, practical and effective learning device. The study is also aimed to determine the increase of mathematical disposition. The development of learning device is done by using 4-D Thiagarajan model, which has been modified which include Define, Design, and Develop. The types of learning devices which developed are syllabus, lesson plans, worksheets, and Multimedia. The validity of the learning device is determined based on the expert validation. The Practicality of learning device can be seen from the response of the students, teachers and management teacher learning in the classroom. The effectiveness of learning can be obtained by doing a test device. Keyword: Multimedia, TAPPS, Mathematical disposition ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika materi segiempat dengan model TAPPS berbasis Multimedia, sehingga menjadi perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan disposisi matematis. Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model 4-D Thiagarajan, yang telah dimodifikasi yaitu meliputi Define, Design, dan Develop. Jenis perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Silabus, RPP, LKS, dan Multimedia. Kevalidan perangkat pembelajaran ditentukan berdasarkan validasi ahli. Kepraktisan perangkat pembelajaran dilihat dari respon peserta didik, respon guru dan pengelolaan pembelajaran guru di kelas. Keefektifan pembelajaran didapatkan dengan melakukan uji coba perangkat. Kata kunci: Multimedia, TAPPS, Disposisi Matematis PENDAHULUAN Salah satu pembelajaran matematika di sekolah adalah agar peserta didik memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam penyelesaian masalah. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa dalam tujuan pembelajaran terdapat komponen disposisi matematis. Oleh karena itu, disposisi matematis perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Kenyataannya masih banyak peserta didik yang masih merasa bahwa matematika tidak bermanfaat sehingga menyebabkan rendahnya 138 Jurnal Refleksi Edukatika

kemampuan pemecahan masalah. Kesulitan dalam hal pemecahkan masalah peserta didik dapat disebabkan karena ketidakcermatan dalam membaca soal, ketidakcermatan dalam berpikir, kelemahan analisis masalah, dan kurang gigih dalam menyelesaikan masalah. Kekurang gigihan dalam menyelesaikan masalah menunjukkan bahwa disposisi matematis peserta didik masih rendah. Menurut Carr, Lane, dan Seuer (Maxwell, 2001: 31) disposisi matematis adalah segala sesuatu yang menyangkut motivasi, rasa ingin tahu, ketekunan, mau mengambil resiko, dan berpikiran terbuka. Disposisi matematis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam belajar matematika (Anku, 1996: 1). Menurut Maxwell (2001: 30) disposisi matematis yang rendah dikarenakan peserta didik menganggap matematika tidak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan ini sesuai dengan yang terjadi saat ini. Peserta didik beranggapan matematika sulit, tidak penting, dan tidak menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa disposisi matematis pada peserta didik masih rendah. Menurut Carr (Maxwell, 2001: 32), disposisi dan kemampuan adalah dua hal yang berbeda. Bila ada dua peserta didik yang mempunyai kemampuan sama, tetapi memiliki disposisi berbeda, diyakini akan menunjukkan hasil belajar yang berbeda. Peserta didik yang memiliki disposisi yang kuat akan lebih gigih, tekun, dan berminat untuk mengeksplorasi halhal baru, dan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan Tishman, Jay dan Perkins (1993: 147) yang sepakat bahwa disposisi yang kuat akan menumbuhkan pikiran peserta didik untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Menurut Maxwell (2001: 32) kesenangan dalam matematika menunjukkan disposisi matematisnya. Jika peserta didik merasa matematika sulit dan kurang menyenangkan berarti menujukkkan disposisi matematis yang rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika di SMPN 3 Kudus didapatkan hasil bahwa sikap peserta didik terhadap matematika sangatlah kurang. Berdasarkan angket disposisi matematis yang diberikan kepada peserta didik pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa respon peserta didik terhadap matematika kurang baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis perhitungan yang mendapatkan skor rata-rata 50 padahal skor tertinggi adalah 100. Ini dikarenakan peserta didik beranggapan bahwa matematika sulit artinya peserta didik tidak memiliki sikap percaya diri,gigih dan ulet. Peserta didik juga malas untuk mempelajari kembali atau mencari sumber-sumber lain yang relevan artinya tidak memiliki sikap ingin tahu dan ingin merefleksi cara berpikirnya. Peserta didik juga merasa matematika tidak penting dan tidak berguna artinya tidak memiliki sikap menghargai dan mengapresiasi peranan matematika, sehingga ini menunjukkan bahwa disposisi matematisnya masih rendah. Rendahnya disposisi matematis juga disebabkan karena guru belum mampu meciptakan pembelajaran yang kreatif, menyenangkan dan aktif, guru belum mengenal macam-macam model pembelajaran dan kurang menguasai teknologi. Di SMPN 3 Kudus guru masih melakukan pembelajaran tanpa alat bantu mengajar, padahal alat bantu mengajar sangat penting dalam penyampaian materi geometri yang bersifat abstrak. Hal ini menyebabkan peserta didik tidak bisa diajak untuk berpikir Peningkatan Disposisi Matematis dengan Pengembangan Perangkat Matematika dengan Model Thinking Aloud Pairs Problem Solving (TAPPS) Berbasis Multimedia 139

dan beraktifitas untuk mendapatkan sendiri pengetahuannya. Oleh karena itu perlu adanya media pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik agar muncul disposisi matematis. Agar disposisi matematisnnya meningkat guru harus melakukan variasi model pembelajaran. TAPPS merupakan model pembelajaran yang cocok untuk peningkatan disposisi matematis peserta didik. Hal ini didukung oleh penelitian dari Tishman, Jay, dan Perkins (1993: 151) yang menjelaskan bahwa dengan menggunakan model TAPPS peserta didik dapat saling berinteraksi dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penggunakan model ini pada peserta didik dapat memunculkan disposisi matematisnya. Hassard (2000: 36) menjelaskan langkahlangkah model TAPPS adalah sebagai berikut. 1. Peserta didik 1 membaca masalah dengan keras, mencoba menyelesaikan masalah dengan berbicara keras. Peserta didik 2 menjadi pendengar peserta didik 1. Pendengar tidak memberikan jawaban. 2. Diskusikan hasilnya dikelas tanyakan kebeberapa peserta didik yang menjadi pemecah masalah untuk menjelaskan cara berpikir mereka serta tanyakan komentar dari pendengar. Visualisasi diperlukan untuk menjelaskan geometri yang bersifat abstrak dan kurang disukai peserta didik. Dengan pembelajaran berbasis multimedia, peserta didik tidak mudah bosan. Konsep pembelajaran dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan peserta didik untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi diolah dengan baik menggunakan multimedia. Jadi manfaat multimedia adalah menjadikan proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, menghemat waktu, memudahkan dalam belajar, dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pengembangan model TAPPS berbasis multimedia bisa menjadi salah satu alternatif untuk variasi pembelajaran. Pelaksanaan model TAPPS berbasis multimedia ini memungkinkan peserta didik bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah sehingga peserta didik akan di tuntut berperan secara aktif dalam kelompoknya dan dalam hal ini guru berperan sebagai fasilisator dalam pembelajaran. Jadi, peserta didik akan terlibat langsung untuk membangun dan menemukan konsep-konsep sendiri agar pembelajaran lebih bermakna, sehingga akan meningkatkan disposisi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi segiempat dengan model TAPPS berbasis multimedia yang valid dan praktis, sehingga diperoleh pembelajaran efektif. Manfaat penelitian ini adalah (1) meningkatkan profesionalitas guru, memberikan informasi mengenai penggunaan model TAPPS berbasis multimedia (2) melatih agar peserta didik lebih aktif dalam belajar, mengembangkan jiwa kerjasama, menghargai, dan membangun kepercayaan diri, serta meningkatkan disposisi matematis masalah matematika khususnya pada materi segiempat. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah perangkat pembelajaran matematika dengan model TAPPS berbasis multimedia untuk meningkatkan disposisi matematis materi segiempat pada peserta didik kelas VII SMP. 140 Jurnal Refleksi Edukatika

Adapun Perangkat yang dikembangkan berupa Silabus, RPP, LKS,dan Multimedia. 2. Prosedur Pengembangan Perangkat Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah memodifikasi model 4-D dari Thiagarajan, Sammel dan Sammel (1974: 5-9). Modifikasi dari Thiagarajan terdiri dari tiga tahap (3-D), yaitu: (1) pendefinisian (define), (2) perancangan (design) dan (3) pengembangan (develop). a). Rancangan uji coba perangkat pembelajaran Tabel 1. Rancangan Uji Coba Perangkat (Arikunto, 2002b: 79) Kelas kontrol O 1 X O 2 Kelas eksperimen O 1 Z O 2 Keterangan: O 1 : pretest. X : Perlakuan dengan model konvensional Z : Perlakuan dengan pembelajaran matematika model TAPPS berbasis multimedia. materi segiempat O 2 : posttest. b). Variabel Penelitian Tabel 2. Variabel Penelitian Hipotesis Hasil perangkat pembelajaran matematika materi segiempat dengan model TAPPS berbasis multimedia yang dikembangkan valid. Variabel Variabel : Kualitas Perangkat terhadap model TAPPS berbasis multimedia baik. matematika materi segiempat dengan model TAPPS berbasis multimedia dapat meningkatkan disposisi matematis guru a. Variabel bebas: model TAPPS berbasis multimedia b. Variabel terikat: disposisi matematis 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : dokumentasi, angket, dan observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Proses Uji Validitas Perangkat lima ahli yang berkompeten untuk menilai kelayakan perangkat pembelajaran. Hasil validasi ahli yang diperoleh seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Nilai Rata-rata Validasi Ahli Nilai ratarata Nilai Validator 1 2 3 4 5 Rat a Silabus 96 90 90 97 97 94 RPP 96 94 91 98 97 95 LKS 97 90 88 97 98 96 Ket a. Respon peserta didik terhadap model TAPPS berbasis multimedia baik. b. Respon guru a. Variabel : respon peserta didik b. Variabel : respon Multim edia 97 91 89 97 96 94 Peningkatan Disposisi Matematis dengan Pengembangan Perangkat Matematika dengan Model Thinking Aloud Pairs Problem Solving (TAPPS) Berbasis Multimedia 141

2. Hasil Uji Kepraktisan Perangkat a. Respon Peserta Didik Hasil jawaban peserta didik yang tertuang dalam angket respon peserta didik mendapatkan respon yang positif. b. Respon guru Data yang ditunjukkan dari respon guru diperoleh hasil: Penilaian Bapak/ Ibu terhadap setiap perangkat pembelajaran dan instrumen menunjukkan hasil yang baik dan sanga. 3. Hasil Uji Efektifitas Perangkat a. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada data awal dan akhir pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan datanya normal. b. Hasil Homogenitas Pada data awal dan akhir pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau homogen. c. Uji Peningkatan Secara rata-rata klasikal diperoleh nilai sebesar 0,74 yang berarti tafsiran peningkatan disposisi matematis yang terjadi termasuk kategori tinggi. B. PEMBAHASAN 1. Pembahasan Validasi Perangkat a. Validasi terhadap Silabus Validasi silabus mengacu pada unsur-unsur yang harus ada pada silabus, seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian materi, kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, penilaian, sumber belajar, alokasi waktu, sistem pengembangannya, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, struktur kalimat, serta petunjuk/ arahan. b. Validasi terhadap RPP Validasi RPP meliputi kelengkapan komponen RPP, perencanaan rumusan tujuan pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media pembelajaran, penggunaan standar proses, skenario pembelajaran yang sesuai dengan model TAPPS berbasis multimedia, perencanaan penilaian, dan bahasa yang digunakan. c. Validasi terhadap LKS Aspek yang dinilai pada lembar validasi LKS adalah: dapat memunculkan disposisi matematis dan kemampuan pemecahan masalah, kesesuai dengan model TAPPS, kejelasan penomoran, menggugah keingintahuan peserta didik, daya tarik visual, kesesuaian tata bahasa, kalimat dengan taraf berfikir peserta didik, kejelasan petunjuk, dan tidak memuat kalimat ambigu, kebenaran materi, kesesuaian dengan silabus. d. Validasi terhadap Buku Peserta Didik Aspek yang dinilai pada lembar validasi buku peserta didik meliputi kesesuai dengan model TAPPS berbasis multimedia, penggunaan huruf dan tata bahasa, kebenaran materi, mendorong minat baca, dapat memunculkan disposisi matematis dan kemampuan pemecahan masalah, kejelasan kalimat. e. Validasi terhadap Multimedia Validasi Slide Multimedia meliputi: kelengkapan komponen, kesesuaian dengan tujuan, kebenaran konsep, komponen media pada gambar, tulisan, dan animasi, dapat menggugah keingintahuan peserta didik, dan kesesuaian dengan model TAPPS. 2. Pembahasan Kepraktisan Perangkat Respon positif juga diberikan oleh guru terhadap perangkat pembelajaran matematika dengan model TAPPS berbasis multimedia. Guru pelaksana dan 3 observer lain menyatakan bahwa perangkat yang dibuat sudah baik dan dapat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran. 142 Jurnal Refleksi Edukatika

3. Pembahasan Efektifitas Perangkat Hasil analisis terhadap disposisi matematis digunakan untuk menentukan efektivitas perangkat pembelajaran menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran efektif. Untuk menguji peningkatan disposisi matematis digunakan Uji normalized gain. Kegunaan dari uji normalized gain adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan disposisi matematis sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil perhitungan untuk peningkatan disposisi matematis dengan menggunakan normalized gain dapat dilihat pada Tabel. 4. berikut ini. Tabel. 4. Hasil Peningkatan Disposisi Matematis Kriteria Jumlah Peserta didik Persentase Rendah 0 0,00 % Sedang 10 26,3 % Tinggi 28 73,7 % Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil peningkatan disposisi matematis peserta didik kelas uji coba perangkat dengan tingkat peningkatan rendah 0 %, sedang 26,4 %, dan tinggi 73,7 %. Rata-rata skor disposisi matematis yang diukur berdasarkan hasil pretest adalah 50,42. Rata-rata skor disposisi matematis yang diukur berdasarkan hasil postest adalah 86,97 dengan nilai maksimal adalah 100, sehingga rata-rata klasikal nilai normalized gain adalah 74 %. Jadi secara rata-rata klasikal diperoleh nilai normalized gain sebesar 74 % atau 0,74 yang berarti tafsiran peningkatan disposisi matematis yang terjadi termasuk kategori tinggi. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini diambil berdasarkan analisis dan pembahasan. 1. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini valid. 2. Hasil penggunaan perangkat pembelajaran matematika dinyatakan praktis. a. Peserta didik memberikan respon positif. b. Guru memberikan respon positif. 3. menggunakan model TAPPS berbasis Multimedia pada materi keliling dan luas segiempat menyatakan bahwa pembelajaran efektif, dinyatakan dengan terjadi peningkatan disposisi matematis yang tinggi pada kelas yang menggunakan model TAPPS berbasis Multimedia. DAFTAR PUSTAKA Anku, S.A. 1996 Disposition towards Mathematics: a Case from a Canadian University. http://findarticles. com/p/articles/mi_qa3673/is_n4_v116/ai _n28673065/. (diunduh 23 September 2011). Arikunto, S. 2002b. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Catharina, T.A. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES PRESS. Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement versus traditional methods: A sixthousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. Volume 66 No. 1. Hal 64-74. Peningkatan Disposisi Matematis dengan Pengembangan Perangkat Matematika dengan Model Thinking Aloud Pairs Problem Solving (TAPPS) Berbasis Multimedia 143

Hassard, Jack. 2000. Science As Inquiry. United States of America: Good Year Books. Katz, L.G. 1985. Dispositions as Educational Goals. Teaching and Teacher Education. Volume 1 No. 4. Hal 301-307. Marina, M., Takac, D., dan Aleksandar, M. 2011. Multimedia Approach in Teaching Mathematics Example of Lesson About The Definite Integral Application For Determining an Area. International Journal of Mathematical Education in Science and Technology. Volume 42 No. 2. Hal 175 187. Maxwell, K. 2001. Positive Learning Disposition in Mathematics. http://www.education. auckland.ac.nz/webdav/site/education/ shared/about/research/docs/foed%20 Papers/Issue%2011/ACE_Paper_3_Iss ue_11.doc. (diunduh 21 November 2011). Mayer, R. 2009. Multimedia Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Thiagarajan, S. 1978. Instructional Product Verification and Revision: 20 Questions and 200 Speculations. Educational Communication and Technology (An Analysis of Research Needs in Educational Communication and Technology), 26 (2) Part 2: 133-141. New York: Springer. Thiagarajan, S., Semmel, D.S., dan Semmel, M.I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota. Tishman, S., Jay E. dan Perkins, D.N. 1993 Teaching Thinking Dispositions: From Transmission to Enculturation. http://www.jstor.org/stable/1476695 (diunduh 20 November 2011). Trianto. 2009. Mendesain Model Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. NCTM. 1989. Evaluation: Standard 10- Mathematical Disposition. http://www.fayar.net /east/teacher. web/math/standards/previous/currevstd s/evals10.htm (diunduh 20 November 2011). Pearson Education. 2000. Mathematical Disposition. http://www.teachervision. fen.com/math/teachertraining/55328.html?for_printing=1 (diunduh 23 September 2011). Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 144 Jurnal Refleksi Edukatika