FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

No. RPP/TSP/TSP.../08 Revisi : 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 1 dari 6

No. RPP/TSP/TSP.../09-10 Revisi : 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 1 dari 5

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Oleh : As at Pujianto

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

STRUKTUR KAYU I SPL 509

S1 Teknik Sipil FT UNS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK SILABUS


KONTRAK PEMBELAJARAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : EVALUASI PEMBELAJARAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FISIKA No. SIL/TSP/TKF 202/13 Revisi: 00 Tgl: Hal 1 dari 6

S1 Teknik Sipil FT UNS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. di alam dan pertama kali digunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu sampai saat

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

PERBANDINGAN PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU DENGAN BAUT DAN PAKU BERDASARKAN PKKI 1961 NI-5 DAN SNI 7973:2013

BATANG GANDA DENGAN KLOS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGGUNAAN KAWAT BAJA SEBAGAI PENGGANTI BATANG TARIK PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

KAJIAN KOEFISIEN PASAK DAN TEGANGAN IZIN PADA PASAK CINCIN BERDASARKAN REVISI PKKI NI DENGAN CARA EXPERIMENTAL TUGAS AKHIR

ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

V. PENDIMENSIAN BATANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

batang tunggal yang dipisahkan pada ujung-ujungnya dan yang pada pertengahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU

PENELITIAN TERHADAP KEGAGALAN STRUKTUR RANGKA ATAP KAYU BENTANG 12 METER DAN METODE PERBAIKAN STRUKTURNYA

(trees). Terdapat perbedaan pengertian antara pohon dan tanam-tanaman

PERILAKU BALOK KOMPOSIT KAYU PANGGOH BETON DENGAN DIISI KAYU PANGGOH DI DALAM BALOK BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENDAHULUAN Latar Belakang

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

RPS MATA KULIAH STRUKTUR BAJA I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGANTIN INDONESIA I

Struktur Kayu. Christin Remayanti, ST., MT. & Dr. Eng. Indradi Wijatmiko

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Kayu mempunyai kuat tarik dan tekan relatif tinggi dan berat yang relatif

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGANTIN INDONESIA II

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERENCANAAN DIMENSI BATANG

PENGENALAN ALAT SAMBUNG KAYU

BAB I PENDAHULUAN. baja. Akan tetapi kayu yang juga merupakan salah satu bahan konstruksi

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS ALGORITMA PEMROGRAMAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR DESAIN JEMBATAN KAYU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU MERBAU DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT. Disusun Oleh : Eric Kristianto Upessy

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. Perencanaan batang tarik

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

I. KONTRAK PERKULIAHAN

Pertemuan IV,V,VI,VII II. Sambungan dan Alat-Alat Penyambung Kayu

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

penelitian ini perlu diketahui tegangan dan kelas kuat kayu teriebih dahulu sebelum

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

STUDI LITERATUR PERANCANGAN DIMENSI RANGKA BATANG BAJA RINGAN BERDASARKAN ANALISIS LENDUTAN DAN KEKUATAN BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

SAMBUNGAN LAS 6.1 PERHITUNGAN KEKUATAN SAMBUNGAN LAS Sambungan Tumpu ( Butt Joint ).

SIFAT MEKANIK KAYU. Angka rapat dan kekuatan tiap kayu tidak sama Kayu mempunyai 3 sumbu arah sumbu :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNOLOGI BAHAN / 2 SKS

Nessa Valiantine Diredja 1 dan Yosafat Aji Pranata 2

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PERBANDINGAN KEKUATAN BUTT JOINT DAN SCARF JOINT PADA KAYU DENGAN ALAT SAMBUNG PEREKAT

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

STUDI PUSTAKA KINERJA KAYU SEBAGAI ELEMEN STRUKTUR

Transkripsi:

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : STRUKTUR KAYU KODE MATA KULIAH : SPR 226 SEMESTER : GANJIL PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ( S1 ) 2. TEKNIK SIPIL ( D3 ) DOSEN PENGAMPU : DRS. DARMONO, M.T. dan DRS. PANGAT, M.T. I. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah Struktur Kayu merupakan mata kuliah teori yang membahas tentang: (1) sifat-sifat kayu (sifat fisik dan mekanis), cacat-cacat pada kayu, (2) menentukan tegangan izin kayu dan pengaruh arah serat kayu terhadap kekuatan kayu, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan konstruksi, (4) Alat sambungan baut beserta perhitungannya, (5) Alat sambung paku beserta perhitungannya, (6) Alat sambung pasak beserta perhitungannya, (7) Sambungan dengan gigi, (8) Pendimensian batang tarik, batang tekan, dan batang lentur, (9) Perhitungan perencanaan batang yang menerima berbagai beban kombinasi dengan berbagai jenis alat sambung. II. KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN 1. Menjelaskan struktur tampang melintang kayu. 2. Menjelaskan sifat fisis kayu. 3. Menjelaskan sifat higroskopik kayu. 4. Menjelaskan sifat mekanik kayu. 5. Menjelaskan penggolongan kayu berdasarkan tingkat keawetan, kekuatan, dan pemakaian. 6. Menjelaskan tegangan izin lentur kayu. 7. Menjelaskan tegangan izin desak kayu. 8. Menjelaskan tegangan menjelaskan izin tarik kayu. 9. Menjelaskan tegangan izin geser kayu. 10. Menjelaskan sambungan kayu dengan alat sambung baut untuk sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua. 11. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung baut. 12. Menjelaskan bentuk dan ukuran paku di pasaran. 13. Menjelaskan beban yang diizinkan perpaku. 14. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan paku. 15. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan paku.

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 2 dari 8 16. Menjelaskan macam-macam pasak berdasarkan cara pemasangannya. 17. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung paku. 18. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan pasak. 19. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung pasak kayu keras. 20. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung pasak kayu keras. 21. Menjelaskan macam-macam sambungan gigi menurut garis bagi sudut luar. 22. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan gigi tunggal. 23. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan gigi tunggal. 24. Menjelaskan penentuan sudut sambungan gigi rangkap berdasarkan pembebanan pada kedua gigi. 25. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan gigi rangkap. 26. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan gigi rangkap. 27. konstruksi sambungan gigi tunggal dan gigi rangkap. 28. Mendimensi batang tarik. 29. Mendimensi batang tekan. 30. Mendimensi batang lentur. 31. Menghitung sambungan batang yang mendukung gaya normal dan momen dengan menggunakan berbagai alat sambung. 32. Merencanakan konstruksi bangunan kayu. 33. sambungan titik buhul konstruksi bangunan kayu. III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Aspek Kognitif dan Kecakapan Berpikir 1. Menjelaskan struktur tampang melintang kayu. 2. Menjelaskan sifat fisis kayu. 3. Menjelaskan sifat higroskopik kayu. 4. Menjelaskan sifat mekanik kayu. 5. Menjelaskan penggolongan kayu berdasarkan tingkat keawetan, kekuatan, dan pemakaian. 6. Menjelaskan tegangan izin lentur kayu. 7. Menjelaskan tegangan izin desak kayu. 8. Menjelaskan tegangan menjelaskan izin tarik kayu. 9. Menjelaskan tegangan izin geser kayu. 10. Menjelaskan sambungan kayu dengan alat sambung baut untuk sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua.

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 3 dari 8 11. Menjelaskan bentuk dan ukuran paku di pasaran. 12. Menjelaskan beban yang diizinkan perpaku. 13. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan paku. 14. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan paku. 15. Menjelaskan macam-macam pasak berdasarkan cara pemasangannya. 16. Menjelaskanpersyaratan konstruksi sambungan pasak. 17. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan pasak kayu keras. 18. Menjelaskan macam-macam sambungan gigi menurut garis bagi sudut luar. 19. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan gigi tunggal. 20. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan gigi tunggal. 21. Menjelaskan penentuan sudut sambungan gigi rangkap berdasarkan pembebanan pada kedua gigi. 22. Menjelaskan persyaratan konstruksi sambungan gigi rangkap. 23. Menjelaskan perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan gigi rangkap. 24. Mendimensi batang tarik. 25. Mendimensi batang tekan. 26. Mendimensi batang lentur. 27. Menghitung sambungan batang yang mendukung gaya normal dan momen dengan menggunakan berbagai alat sambung. 28. Merencanakan konstruksi bangunan kayu. B. Aspek Psikomotorik 1. Mendimensi batang lentur. 2. Mendimensi batang tarik. 3. Mendimensi batang tekan. 4. konstruksi sambungan gigi tunggal dan gigi rangkap. 5. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung baut. 6. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung paku. 7. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung pasak kayu keras. 8. sambungan titik buhul konstruksi bangunan kayu. 9. Menghitung sambungan batang yang mendukung gaya normal dan momen dengan menggunakan berbagai alat sambung.

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 4 dari 8 C. Aspek Afektif, Kecakapan Sosial, dan Personal 1. Memiliki ketelitian dan kecermatan dalam menginterpretasikan standar perencanaan yang berlaku. 2. Melakukan perhitungan dengan konsentrasi, teliti, dan memenuhi target waktu yang diberikan. 3. Memiliki rasa tanggungjawab dan kedisiplinan dalam mengerjakan tugas. 4. Mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama, dan menyampaikan pendapat dalam penyelesaian masalah melalui forum diskusi. 5. Bersikap terbuka dan tanggap dalam menerima informasi tentang perkembangan teknologi konstruksi modern. IV. SUMBER BACAAN 1. Breyer, D.E., 1980, Design of Wood Structure. 2. DPMB, 1961, Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5, Departemen Pekerjaan Umum. 3. Frick Heinz, Menggambar Bangunan Kayu. 4. Hansen, H.J., 1970, Modern Timber Design. 5. Heinz Frick, 1977, Ilmu Konstruksi Kayu, Kanisius, Yogakarta. 6. Felix Yap KH, 1964, Konstruksi Kayu, Dhiwantara, Bandung. 7. Suwarno Wiryomartono, 1976, Konstruksi Kayu, UGM Press, Yogyakarta 8. JF. Dumanauw, Mengenal Kayu. 9. Sadji, 1996, Konstruksi Kayu SP.1511. 10. Soerjanto Basar Moelyono, Pengantar Perkayuan. V. PENILAIAN Butir-butir penilaian akhir mata kuliah ini terdiri dari: 1. Kehadiran dan partisipasi aktif dalam perkuliahan. 2. Tugas mandiri. 3. Hasil penulisan makalah/tugas kelompok. 4. Ujian tengah semester. 5. Ujian akhir semester.

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 5 dari 8 Tabel 1. Penguasaan Kompetensi (Nilai Akhir Semester) No. Nilai Syarat 1. A Mahasiswa mencapai nilai minimal 86. 2. A- Mahasiswa harus mencapai nilai 81 85 3. B+ Mahasiswa harus mencapai nilai 76-80. 4. B Mahasiswa harus mencapai nilai 71-75. 5. B- Mahasiswa harus mencapai nilai 66 70. 6. C+ Mahasiswa harus mencapai nilai 61 65. 7. C Mahasiswa harus mencapai nilai 56 60 8. D Mahasiswa mencapai nilai maksimum 56. VI. SKEMA KERJA Minggu Kompetensi Ke: Dasar 1 Pendahuluan (memahami dasar-dasar struktur kayu) Materi Dasar Struktur tampang melintang kayu. Sifat fisis kayu. Sifat higroskopis kayu. Sifat mekanik kayu. Penggolongan kayu berdasarkan tingkat keawetan, kekuatan, dan pemakaian. Strategi Perkuliahan Referensi Tegangan izin lentur kayu. Tegangan izin desak kayu. Tegangan izin tarik kayu. Tegangan izin geser kayu. 2 4 Analisis sambungan dengan alat sambung baut Sambungan kayu dengan alat sambung baut untuk sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua. konstruksi sambungan

Minggu Ke: FAKULTAS TEKNIK No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 6 dari 8 Kompetensi Dasar 5-6 Analisis sambungan dengan alat sambung paku Materi Dasar kayu dengan alat sambung baut. Bentuk dan ukuran paku di pasaran. Beban yang diizinkan perpaku. Persyaratan konstruksi sambungan paku. Perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan paku. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung paku. Strategi Perkuliahan Referensi 7 Mid semester Ujian Tulis Materi Minggu 1-6 8 Analisis sambungan dengan alat sambung pasak Macam-macam pasak kayu dan cara pemasangannya. Persyaratan konstruksi sambungan pasak keras dan Kubler. Perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung pasak kayu keras keras dan Kubler. konstruksi sambungan kayu dengan alat sambung pasak kayu keras dan Kubler.

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 7 dari 8 Minggu Kompetensi Ke: Dasar 9-10 Analisis sambungan gigi Materi Dasar Macam-macam sambungan gigi menurut garis bagi sudut luar. Strategi Perkuliahan Referensi Persyaratan konstruksi sambungan gigi tunggal. Perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan gigi tunggal. Penentuan sudut sambungan gigi rangkap berdasarkan pembebanan pada kedua gigi. Persyaratan konstruksi sambungan gigi rangkap. Perhitungan konstruksi sambungan kayu dengan gigi rangkap. konstruksi sambungan gigi tunggal dan gigi rangkap. 11-12 Pendimensian batang tarik, batang tekan, dan batang lentur 13-15 Perhitungan batang yang menerima beban kombinasi Mendimensi batang tarik. Mendimensi batang tekan. Mendimensi batang lentur. Menghitung sambungan batang yang mendukung gaya normal dan momen dengan menggunakan berbagai alat sambung.

No. SIL/TSP/SPR 226/20 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 8 dari 8 Minggu Kompetensi Ke: Dasar 16 Pembahasan tugas akhir semester Materi Dasar Merencanakan konstruksi bangunan kayu. sambungan titik buhul konstruksi bangunan kayu. Strategi Perkuliahan Referensi