Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Metodologi Penelitian

Bab IV Pembahasan. Gambar IV 1 alat pirolisator sederhana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

4. Hasil dan Pembahasan

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PROSES PENGUJIAN

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

Bab III Metodologi Penelitian

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

METODE PENGUJIAN KADAR RESIDU ASPAL EMULSI DENGAN PENYULINGAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III METODE PENELITIAN

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDAHULUAN

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

Bab IV Pembahasan. Pembuatan Asap cair

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

3 Metodologi penelitian

4002 Sintesis benzil dari benzoin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

Minyak terpentin SNI 7633:2011

3. Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL

PERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR

BAB III METODE PENELITIAN

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

PENGARUH SUHU PIROLISIS CANGKANG SAWIT TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS ASAP CAIR

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

METODE PENGUJIAN KADAR AIR ASPAL EMULSI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

BAB III METOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

Bab III Bahan dan Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. FPMIPA UPI, Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, dan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Cara uji penyulingan aspal cair

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BABm METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Transkripsi:

Bab III Metodologi Penelitian terdiri dari beberapa bagian yaitu perancangan alat sederhana untuk membuat asap cair dari tempurung kelapa, proses pembuatan asap cair dan karakterisasi asap cair yang dihasilkan. Sebelum dilakukan karakterisasi, asap cair yang dihasilkan dimurnikan terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan distilasi sederhana. III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan Alat yang digunakan pada pembuatan asap cair adalah sebagai berikut: 1. Tong pemanas (drum) Bahan : Plate besi Diameter : 38 cm Tinggi : 45 cm 22

2.Sochet Bahan : Stainless Diameter : 1,27 cm Tinggi : 7,5 cm 3. Pemanas Jenis : Kompor minyak tanah Kapasitas : 5 Liter 23

4. Pipa Kondensor Bahan : Stainless Diameter : 1,27 cm Panjang : 336 cm Bahan : Plastik Diameter : 1,27 cm Panjang : 600 cm 24

5. Kondensor (ember plastik) Bahan : Plastik Diameter : 38 cm Tinggi : 29 cm 6. Penampung 25

Alat yang digunakan pada distilasi sederhana adalah : Labu distilasi, pendingin Leibig, Erlenmeyer, termometer, adaptor, statip, heater, penangas, pipa penghubung antara labu distilasi dengan pendingin Leibig. Alat yang digunakan pada karakterisasi adalah : Spektrometer inframerah, NMR proton dan gas kromatografi ( GC dan GC-MS). III.1.2 Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan untuk membuat asap cair adalah tempurung kelapa yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Untuk distilasi dan karakterisasi digunakan asap cair yang dihasilkan dari pirolisis tempurung kelapa dan pelarut metanol 95%. 26

III.2 Diagram alir penelitian Keseluruhan kegiatan perancangan alat, pembuatan asap cair dan karakterisasinya digambarkan dalam bentuk bagan alir pada Gambar III.1 berikut. Menyiapkan alat dan bahan Merancang alat pirolisator Pirolisis tempurung kelapa Asap tempurung kelapa Kondensasi Distilasi asap cair Asap cair Destilat ke-1 Destilat ke-2 FTIR NMR GC-MS GC Gambar III 1 Diagram alir penelitian 27

III.3 Prosedur kerja III.3.1 Sintesis asap cair 2 kg tempurung kelapa yang sudah dikeringkan dimasukkan ke dalam tong (drum), kemudian tong ditutup rapat, dan pipa stainless penyalur asap dihubungkan dengan socket yang ada dalam tutup drum. Ujung pipa stainless yang berbentuk spiral dimasukkan ke dalam ember. Ujung pipa stainless yang berbentuk spiral dihubungkan dengan selang plastik, dan ujung selang plastik dihubungkan dengan penampung. Ember yang di dalamnya terdapat pipa spiral, diisi dengan air, lubang buangan air dibuka, dan ember terus diisi air, sehingga sirkulasi air harus berjalan. Setelah rangkaian alat terpasang dengan baik, kompor minyak tanah dinyalakan, nyala api diatur dengan cara dipompa, sehingga nyala api menjadi biru. Setelah nyala api menjadi biru, kompor minyak tanah disimpan di bawah drum, dan penghitungan waktu dimulai, sampai dihasilkan asap cair. III.3.2 Distilasi Asap cair yang telah disimpan selama dua minggu didekantasi. Hasil dekantasi dari asap cair disaring menggunakan kertas saring. Filtrat ditambahkan batu didih dan dimasukkan ke dalam labu dasar bulat. Labu dasar bulat dimasukkan ke dalam penangas yang telah diisi minyak kelapa. Labu distilasi ditutup dan dihubungkan dengan pipa pendingin leibig, pada bagian atas labu distilasi dipasang termometer. Sirkulasi air dijalankan, baru heater dinyalakan. Untuk mengatur suhu pemanasan, tombol heater diputar, dan dikontrol dengan memasang termometer pada penangas minyak kelapa. Pemanasan dilakukan hingga destilat asap cair dihasilkan. Destilat didistilasi kembali sehingga dihasilkan destilat ke-2. 28

III.3.3 Karakterisasi III.3.3.1 NMR Proton Sebelum dilakukan pengukuran NMR proton, asap cair dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Beberapa tetes asap cair dimasukkan ke dalam tabung kecil, kemudian ditambah beberapa tetes metanol. Beberapa tetes larutan asap cair dalam metanol, dimasukkan ke pipa kecil. Ketinggian larutan diukur, dengan menggunakan penggaris. Tinggi larutan asap cair dalam metanol, minimal 4 cm. Pipa yang telah terisi larutan asap cair dalam metanol dimasukkan ke dalam alat NMR proton, dan dibiarkan beberapa menit. III.3.3.2 Spektrum Inframerah Asap cair hasil pirolisis langsung diteteskan pada spacer (sepotong plastik dengan tebal tertentu). Spacer ditempatkan pada sel inframerah yang terdiri dari dua lempeng hablur NaCl. Jarak antara kedua lempeng diatur hingga 0,1mm, kemudian discan dengan spektrofotometer dan serapan diukur pada panjang gelombang antara 4600-400cm -1. Dengan cara yang sama pengukuran spektrum inframerah dilakukan terhadap destilat ke satu, destilat ke dua dan residu asap cair. III.3.3.3 Gas Kromatografi Kondisi alat GC diatur sedemikian rupa, untuk karakterisasi fenol. Kondisi GC pada identifikasi fenol sebagai berikut : Jenis kolom : (6 ft 1/8 in.) stainless steel column packed with 0.1% SP1000 on 80/100 Carbopack C Suhu injektor : 225 C Detector temp : 225 C Detector gases : 250 ml/min, air ; 20 ml/min, H 2 Oven : 210 C N 2 carrier gas : 20 ml/min 29

Siring alat injeksi dibersihkan dengan pelarut yang sesuai. Larutan standar diinjeksikan pada alat GC. Asap cair dilarutkan dalam metanol, kemudian larutan asap cair diinjeksikan pada alat GC. III.3.3.4 GC-MS Kondisi alat GC-MS, untuk karakterisasi asap cair dari tempurung kelapa adalah sebagai berikut : Kolom kapiler : DB-17, P = 30 m, diameter = 0,25 mm Injektor : 300 o C Detektor : 300 o C Suhu program : 40 o C/2menit/10 o C per menit /270 o C/10 menit Splitless : Pressure 68 Kpa, flow : 1,3 ml/min Linear velocity: 40,16 flow : 1,3 ml/min Asap cair hasil distilasi ke-2, dilarutkan dalam metanol. Larutan diinjekkan ke GC-MS, dan hasilnya berupa spektogram GC-MS. 30