Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

dokumen-dokumen yang mirip
REKAYASA JALAN REL. MODUL 5 : Bantalan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB VII BANTALAN REL

BAB I PENDAHULUAN 1.2. JENIS PEMBANGUNAN JALAN REL

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU

REKAYASA JALAN REL MODUL 3 : KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN PEMBEBANANNYA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN PEMBEBANANNYA. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB III LANDASAN TEORI A. Struktur Jalur Kereta Api

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 516/KA. 604/DRJD/2002 TENTANG

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL

BAB V ANALISIS PRASARANA DAN SARANA PELAYANAN ANGKUTAN BARANG

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBEBANAN PADA STRUKTUR JALAN REL

TUGAS PERENCANAAN JALAN REL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

REKAYASA JALAN REL. MODUL 8 ketentuan umum jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

SIFAT MEKANIK KAYU. Angka rapat dan kekuatan tiap kayu tidak sama Kayu mempunyai 3 sumbu arah sumbu :

BAB III LANDASAN TEORI. Tujuan utama dilakukannya analisis interaksi sistem ini oleh para

V. PENDIMENSIAN BATANG

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

REKAYASA JALAN REL. MODUL 4 : Penambat rel dan balas PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KULIAH PRASARANA TRANSPORTASI PERTEMUAN KE-8 PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL

ANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

BAB VI TINJAUAN KHUSUS METODE BETON PRESTRESS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

BAB I KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN PEMBEBANAN NYA

Struktur dan Konstruksi II

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

PENGETAHUAN DASAR KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEGANGAN TEGANGAN IZIN MAKSIMUM DI BETON DAN TENDON MENURUT ACI Perhitungan tegangan pada beton prategang harus memperhitungkan hal-hal sbb.

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tentang teori dari beberapa sumber buku seperti buku - buku

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktural yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

Gambar 5.1. Proses perancangan

Penambat. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

BAB III STRUKTUR JALAN REL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

PENGUJIAN BANTALAN BETON UNTUK TRACK JALAN KERETA API SEPUR 1435 MM MENGGUNAKAN STANDAR UJI AREMA

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

KATA PENGANTAR. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diselesaikan pada semester VIII,

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI Pendahuluan

ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038)

REL. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO-PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

WESEL (SWITCH) Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

(trees). Terdapat perbedaan pengertian antara pohon dan tanam-tanaman

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Alternatif Rangka Atap..I Gusti Agung Ayu Istri Lestari 95

Transkripsi:

Nursyamsu Hidayat, Ph.D. 1

Mengikat rel, sehingga lebar sepur terjaga Meneruskan beban dari rel ke lapisan balas Menumpu batang rel agar tidak melengkung ke bawah saat dilewati rangkaian KA 2

Kayu Beton Slab-Track Tergantung: Karakteristik beban Umur rencana Kondisi subgrade Harga Baja/besi 3

Bantalan kayu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Kayu harus tua, sehat, utuh, dan tidak boleh mengandung kambium. Kayu tidak boleh mengan dung bekas dahan (mata kayu). 4

Keuntungan: Lebih nyaman, mudah diperoleh Mudah dibentuk Elastis Kerugiannya Cepat rusak Penambat menjadi kurang kuat Sekarang relatif mahal 5

Untuk memperpanjang umur bantalan, antara rel dan bantalan harus dipasang pelat andas. Jenis kayu yang dapat dipakai: kayu besi, kayu jati. 6

Persyaratan mutu, kekuatan dan keawetan kayu 1. Kayu utuh, padat, tidak bermata, tidak ada bekas ulat dan tidak ada tanda mulai lapuk. 2. Kadar air maksimum 25 % 3. Bantalan kayu terbuat dari kayu mutu A dengan kelas kuat/awet I atau I 7

Persyaratan kayu mutu A 1. Kayu harus kering udara 2. Besar mata kayu tidak melebihi 1 / 6 lebar bantalan (atau lebih dari 3,5 cm) 3. Bantalan tidak boleh mengandung sisi lengkung yang lebih besar daripada 1 / 10 tinggi dan 1 / 10 lebar bantalan 4. Miring arah serat (tg ) tidak lebih dari 1/10 5. Retak arah radial tidak boleh lebih dari ¼ tebal bantalan dan retak-retak menurut lingkaran tumbuh tidak melebihi 1 / 5 tebal bantalan. 8

Nama Perdagangan Kelas Kuat Kelas Awet Merbau I - II I II Ulin, Borneo, Kayu Besi I I Sawo Kecik I I Berumbung Gerunggang I II II Jati II I II Sonokeling II I 9

Umur Bantalan Umur kelas awet I = 8 tahun dan umur kelas awet II = 5 tahun, pada kondisi terbuka dan berhubungan dengan tanah lembab, tidak ada serangan rayap dan bubuk kayu. 10

Ukuran Bantalan Jalan Lurus : 200 x 22 x 13 (cm) Jembatan : 180 x 22 x 20 (cm) Bentuk penampang melintang bantalan kayu harus berupa empat persegi panjang pada seluruh tubuh bantalan 11

Syarat Kekuatan Bantalan Kelas Kayu I II Momen Maksimum (kg.m) 800 530 Jenis Tegangan Ijin I Kelas Kuat II Lentur ( lt dalam kg/cm 2 ) 125 83 Tekan Sejajar Serat ( tk// dalam kg/cm 2 ) 108 71 Tarik Sejajar Serat ( tr// dalam kg/cm 2 ) 108 71 Tekan Tegak Lurus Serat ( tk dalam kg/cm 2 ) 33 21 Geser ( dalam kg/cm 2 ) 17 10 12

Perkuatan bantalan kayu pada rel panjang Tahanan balas dalam menahan gaya sentrifugal di lengkungan dan gaya tekuk pada rel panjang adalah dari gesekan di sisi, bawah dan ujung bantalan. Maka kekuatan balas dapat diperbesar dengan memperluas permukaan bantalan sleepers anchor 13

Kerusakan bantalan kayu Kayu melapuk kekuatan menurun Penambat kendor, akibat repetisi beban Susut kayu 14

Kelebihan Tahan lama Ringan, mudah diangkut/dipasang Lebih kuat menahan beban Kekurangan Dibanding bantalan kayu dan beton, bentuk penampang bantalan besi kurang stabil secara vertikal, lateral, maupun longitudinal Beratnya kecil, sehingga gaya gesek antara permukaan bantalan dgn balas juga kecil tidak bisa utk jalur yang cepat, dan rel panjang Korosif mahal 15

Dimensi bantalan di jalur lurus: Panjang : 2000 mm Lebar Atas : 144 mm Lebar Bawah : 232 mm Tebal Baja : minimal 7 mm 16

Syarat Kekuatan Bantalan Besi Bagian Tengah dan Bawah harus mampu menahan momen 650 kg-m. Tegangan ijin bantalan besi 1600 kg/cm 2 sehingga momen tahanan bantalan besi minimal 40,6 cm 3 17

Salah satu kelemahan bantalan besi adalah pada stabilitas lateral, shg tidak bisa dipakai pada rel panjang menerus Dapat diatas dengan anchoring devices/safety cap (spt pd bantalan kayu) Atau dengan mengubah bentuk bantalan Y-sleepers 18

Terbuat dari beton tulangan prategang Perlu dibuatkan angker penambat 19

Kelebihan Memiliki daya tahan yang tinggi Tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan bantalan kayu Lebih ekomonis, karena bisa tahan sampai 20 tahun Berat sendiri cukup besar (160-200 kg). Lebih kuat untuk menahan tekanan beban kereta, gaya vertikal, lateral maupun longitudinal cocok untuk lalulintas kecepatan tinggi, dan tonase berat Pemeliharaan rendah Komponen lebih sederhana 20

Kekurangan Harga bahan bantalan yang mahal Memerlukan ketelitian yang cukup tinggi sehingga membutuhkan tenaga ahli Lebih kaku, sehingga getaran yang ada cukup terasa 21

Monoblock Proses posttension Proses pretension Bi-block / twin block 22

Cara penarikan kabel Pre Tension Misal : WIKA, Adhi Karya, BSD, Bv 53 (Jerman), Dow-Mac (Inggris). Post Tension Misal : B 55 (Jerman), Franki Bagon (Belgia). Pada proses pretension, penyaluran kabel melalui tegangan geser antara kabel dan beton sedangkan proses post tension melalui sistem penjangkaran di ujung kabel. 23

1.Longline Production Kabel pratekan sepanjang 600 m ditegangkan Shoulder penambat diposisikan Penggetaran dan curing Cor Setelah keras dan kuat, dipotong 2 meter-an 24

2. Thosti Production Bantalan dicetak dalam mangkuk cetakan 2 meteran Terdiri 2 buah bantalan Cor Kabel ditegangkan Penggetaran dan curing (1 hari) Dilepas dari cetakan 25

Bantalan slab adalah suatu bantalan yang langsung menjadi satu dengan badan jalan yang dicor dalam bentu slab 26

Kelebihan: Perawatan mudah Kualitas sangat tinggi Lebih nyaman Digunakan untuk lintasan kereta cepat dan frekuensi arus tinggi 27

Kekurangan: Mahal Perlu tenaga ahli untuk pengerjaannya Memerlukan ketelitian yang tinggi 28

Posisi bantalan harus tertanam pada balas sehingga stabil terhadap kemungkinan geser kesamping atau ke arah longitudinal 29

Jarak bantalan tergantung pada Tipe, potongan melintang dan kekuatan rel Jenis dan kekuatan bantalan Balas Beban gandar, volume, dan kecepatan kereta 30

Jarak bantalan di Indonesia 60 cm pada lintasan lurus (1667 per km) 60 cm (diukur pada rel luar) pada tikungan Jarak ini berubah pada posisi sambungan rel 31