PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT Panorama Transportasi Tbk dan Anak Perusahaan

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

P.T. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

Per 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Per 31 Juli 2016 (dalam jutaan Rupiah)

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT)

P.T. APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT VICTORIA INSURANCE

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA Tbk, (dahulu BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

30 Juni 31 Desember

P.T. APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT. BANK SINARMAS Tbk.

PT Asuransi Ramayana Tbk dan Anak Perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi dan Informasi Tambahan Per 30 Juni 2011

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

PT. BANK SINARMAS Tbk.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT BANK SINARMAS Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 November 2015

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

TOTAL ASET 81,190,623

TOTAL ASET 85,982,283

TOTAL ASET 84,802,795

TOTAL ASET 84,923,383

TOTAL ASET 83,967,262

TOTAL ASET

TOTAL ASET

TOTAL ASET 89,648,272

TOTAL ASET 88,075,236

TOTAL ASET 85,932,429

TOTAL ASET 85,474,937

TOTAL ASET 87,302,409

TOTAL ASET 87,686,543

TOTAL ASET 87,035,918

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

Per 31 Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah)

PT. BANK SINARMAS Tbk.

Per 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah)

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

Per 31 Januari 2018 (dalam jutaan Rupiah)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Periode Tanggal 30 November 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

TOTAL ASET 72,968,991

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 29 Februari 2016 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 30 Nopember 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Oktober 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Desember 2015 POS POS

TOTAL ASET

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Maret 2016 POS POS

Transkripsi:

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010 EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email : bankwindu@cbn.net.id http//:www.bankwindu.com

DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT Bank Windu Kentjana International Tbk pada akhir periode 30 September 2011 dan 2010. LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 i Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 ii Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 iii Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode 30 September 2011 dan Tahun yang berakhir 31 Desember 2010 iv Laporan Perubahan Ekuitas v Laporan Arus Kas vi Catatan atas Laporan Keuangan 1 2

LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 ASET 30 September 2011 31 Desember 2010 Kas 98,144 68,077 Giro pada Bank Indonesia 372,783 292,227 Giro pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada tahun 2011 dan pada tahun 2010 53,302 161,835 Penempatan pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada tahun 2011 dan tahun 2010-435,000 Efek-efek - pihak ketiga - setelah memperhitungkan penyisihan penghapusan, pendapatan diterima dimuka dan premi yang belum diamortisasi sebesar nihil pada tahun 2011 dan tahun 2010 1,038,189 289,311 Kredit - setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 64.963 juta pada tahun 2011 dan Rp 56.657 juta pada tahun 2010 3,875,110 2,905,446 Tagihan akseptasi - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 13 juta pada tahun 2011 dan nihil pada tahun 2010 1,266 3,278 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 18,259 10,800 aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 55.277 juta pada tahun 2011 dan Rp 47.849 juta pada tahun 2010 124,776 141,794 Aset pajak tangguhan 8,268 8,268 Aset lain-lain - bersih 72,675 38,424 JUMLAH ASET 5,662,773 4,354,460 3

i LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31 Desember 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera 10,832 25,116 Simpanan Pihak-pihak berelasi 77,537 111,249 Pihak ketiga 4,933,154 3,514,436 Jumlah 5,010,691 3,625,685 Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 23,576 131,658 Kewajiban akseptasi - pihak ketiga 1,279 3,278 Hutang pajak 6,341 7,132 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 11,174 7,031 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 9,695 9,695 Liabilitas lain-lain 43,424 23,445 Jumlah Liabilitas 5,117,012 3,833,040 Ekuitas Modal saham Modal dasar - 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal ditempatkan dan disetor - 2.742.245.170 saham 375,688 375,688 Tambahan modal disetor - bersih 127,419 127,419 Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek Laba - setelah eliminasi defisit sebesar Rp 147.757 juta pada tanggal 31 Oktober 2005 melalui kuasi reorganisasi 42,654 18,313 Jumlah Ekuitas 545,761 521,420 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5,662,773 4,354,460 4

Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 i 30 September 2011 30 September 2010 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga 341,771 229,379 Beban bunga 205,917 141,194 Pendapatan bunga - bersih 135,854 88,185 Pendapatan operasional lainnya Keuntungan penjualan surat berharga 927 36,576 Provisi dan komisi lainnya 17,408 11,316 Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih 1,583 477 Pemulihan cadangan penurunan nilai aset non produktif - - Keuntungan atas kenaikan nilai wajar efek-efek 6,576 42,472 Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - - Lain-lain 15,083 20,933 Jumlah pendapatan operasional lainnya 41,577 111,774 Beban operasional lainnya Tenaga kerja 64,294 47,836 Umum dan administrasi 56,808 53,263 Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif 12,392 26,394 Penyisihan kerugian komitmen dan kontinjensi 10,813 6,773 Cadangan kerugian penghapusan aset non produktif - 693 Kerugian atas penurunan nilai efek-efek 5,159 43,057 Jumlah beban operasional lainnya 149,466 178,016 Beban operasional lainnya - bersih (107,889) (66,242) LABA OPERASIONAL 27,965 21,943 PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL Pendapatan 4,761 4,412 Beban 274 1,348 PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH 4,487 3,065 LABA SEBELUM PAJAK 32,453 25,008 BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini 8,113 6,252 Tangguhan - - 8,113 6,252 LABA BERSIH 24,340 18,756 LABA PER SAHAM DASAR 6.48 6.31 (Dalam Rupiah Penuh) ii 5

Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 30 September 2011 30 September 2010 LABA BERSIH 24,340 18,756 Pendapatan Komprehensif Lain - - Selisih Kurs Karena Adanya Penjabaran Laporan Keuangan dalam mata uang asing - - Keuntungan/Kerugian yang belum di realisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual - - Pajak Penghasilan Terkait Komponen Laba Komprehensif lain - - Pendapatan Komprehensif Lain setelah Pajak 24,340 18,756 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 24,340 18,756 ii 6

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 ASET 30 September 2011 30 September 2010 Kas 98,144 59,538 Giro pada Bank Indonesia 372,783 474,715 Giro pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 0 juta pada tahun 2011 dan Rp 1.599 juta pada tahun 2010 dan 53,302 158,318 Penempatan pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 0 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009 - - Efek-efek - pihak ketiga - setelah memperhitungkan penyisihan penghapusan, pendapatan diterima dimuka dan premi yang belum diamortisasi sebesar Rp - juta pada tahun 2011 dan Rp 861 juta pada tahun 2010 1,038,189 255,588 Kredit - setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 64.963 juta pada tahun 2011 dan Rp 50.816 juta pada tahun 2010 3,875,110 2,486,620 Tagihan akseptasi - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 13 juta pada tahun 2011 dan Rp 20 juta pada tahun 2010 1,266 1,986 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 18,259 9,388 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 55.277 juta pada tahun 2011 dan Rp 45.264 juta pada tahun 2010 124,776 82,626 Aset pajak tangguhan 8,268 5,933 Aset lain-lain - bersih 72,675 108,817 JUMLAH ASET 5,662,773 3,643,528 iii 7

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 30 September 2011 30 September 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera 10,832 7,037 Simpanan Pihak - pihak berelasi 77,537 111,437 Pihak ketiga 4,933,154 2,904,886 Jumlah 5,010,691 3,016,323 Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 23,576 41,371 Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 1,279 2,006 Hutang pajak 6,341 3,735 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 11,174 7,175 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 9,695 6,514 Liabilitas lain-lain 43,424 49,644 Jumlah Liabilitas 5,117,012 3,133,805 Ekuitas Modal saham Modal dasar - 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal ditempatkan dan disetor - 2.742.245.170 saham 375,688 375,688 Tambahan modal disetor - bersih 127,419 127,419 Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek Laba - setelah eliminasi defisit sebesar Rp 147.757 juta pada tanggal 31 Oktober 2005 melalui kuasi reorganisasi 42,654 6,617 Jumlah Ekuitas 545,761 509,724 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5,662,773 3,643,528 iii 8

Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 30 September 2011 31 Desember 2010 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Bunga 341,771 337,211 Provisi dan komisi kredit 7,542 - Jumlah pendapatan bunga 349,313 337,211 Beban bunga 205,917 201,248 Pendapatan bunga - bersih 143,396 135,963 Pendapatan operasional lainnya Keuntungan penjualan surat berharga 927 34,289 Provisi dan komisi lainnya 9,866 1,545 Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih 1,583 746 Pemulihan cadangan penurunan nilai aset non produktif - 24 Keuntungan atas kenaikan nilai wajar efek-efek 6,576 - Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - - Lain-lain 15,083 9,004 Jumlah pendapatan operasional lainnya 34,036 45,608 Beban operasional lainnya Tenaga kerja 64,294 64,686 Umum dan administrasi 56,808 53,581 Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif 12,392 26,792 Penyisihan kerugian komitmen dan kontinjensi 10,813 2,672 Cadangan kerugian penghapusan aset non produktif - - Kerugian atas penurunan nilai efek-efek 5,159 174 Jumlah beban operasional lainnya 149,466 147,905 Beban operasional lainnya - bersih (115,430) (102,297) LABA OPERASIONAL 27,965 33,666 PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL Pendapatan 4,761 4,990 Beban 274 843 PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH 4,487 4,147 LABA SEBELUM PAJAK 32,453 37,813 BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini 8,113 12,575 Tangguhan - (3,055) 8,113 9,520 LABA BERSIH 24,340 28,293 LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah Penuh) 6.48 8.81 iv 9

Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan 30 Desember 2010 30 September 2011 31 Desember 2010 LABA BERSIH 24,340 28,293 Pendapatan Komprehensif Lain - - Selisih Kurs Karena Adanya Penjabaran Laporan Keuangan dalam mata uang asing - - Keuntungan/Kerugian yang belum di realisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual - - Pajak Penghasilan Terkait Komponen Laba Komprehensif lain - - Pendapatan Komprehensif Lain setelah Pajak 24,340 28,293 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 24,340 28,293 iv 10

Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode 30 September 2011 dan 2010 KOMPEN TAHUN 2010 TAHUN 2011 MODAL LABA TOTAL MODAL LABA TOTAL DISETOR DITAHAN DISETOR DITAHAN A. MODAL DASAR 10.000.000.000 lbr saham @ Rp.100 Rp. 1.000.000.000.000,- B. MODAL DITEMPATKAN & DISETOR 3.756.875.883 lbr saham @ Rp.100,- 375,688 375,688 375,688 375,688 3.756.875.883 lbr saham @ Rp.100,- - C. TAMBAHAN MODAL - Agio Saham 127,419 127,419 127,419 127,419 - Disagio (-/-) -Cadangan Umum & Tujuan -Laba / Rugi Tahun Lalu (12,140) (12,140) 18,314 18,314 -Penurunan Nilai Surat Berharga - - - - -Revaluasi aset Tetap LABA BERJALAN 1 JANUARI S/D 30 September 2010 dan 2011 18,756 18,756 24,340 24,340 SALDO PER 30 September 2011 503,107 6,617 509,724 503,107 42,654 545,761 v 11

Laporan Arus Kas Selama Periode 30 September 2011 dan 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 30 September 2011 30 September 2010 Pendapatan bunga, provisi dan komisi 349,864 239,532 Pendapatan operasional lainnya 17,988 101,635 Pendapatan Non Operasional - 1,314 Beban bunga dan beban keuangan lainnya (205,920) (141,104) Beban umum dan administrasi (67,236) (123,181) Beban tenaga kerja (59,302) (47,855) Beban non-operasional - bersih (274) (1,347) Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan Liabilitas operasi 35,120 28,994 Penurunan (kenaikan) Aset operasi : Penempatan pada bank lain 435,000 (337,569) Efek-efek (748,878) 460,273 Kredit (969,665) (917,254) Tagihan akseptasi 2,012 8,449 Aset lain-lain (41,715) (77,451) Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi : Liabilitas segera (14,283) (8,111) Simpanan dari masyarakat 1,385,005 595,062 Simpanan dari bank lain (108,082) 19,260 Liabilitas akseptasi (1,999) (8,534) Hutang pajak - - Liabilitas lain-lain 15,223 27,583 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (47,381) (238,292) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aset tetap 4,761 3,099 Perolehan Aset tetap 9,590 26,978 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas investasi 14,351 30,078 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan setoran modal - - Kenaikan tambahan modal disetor - 189,575 setelah dikurangi biaya emisi saham - 189,575 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2,090 10,355 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 522,139 345,648 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing - - KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 524,229 356,004 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas 98,144 59,538 Giro pada Bank Indonesia 372,783 136,549 Giro pada bank lain 53,302 159,917 Jumlah Kas dan Setara Kas 524,229 356,004 vi 12

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan PT. Bank Windu Kentjana International (d/h PT. Bank Multicor Tbk.) (atau selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan pada tanggal 2 April 1974 berdasarkan Akta No. 4 dari Bagijo, SH, notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Y.A 5/369/19 tanggal 12 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1974, tambahan No. 719. Pada tahun 2007, berdasarkan Akta No. 170 tanggal 28 November 2007 dari Eliwaty Tjitra, SH notaris di Jakarta, nama perusahaan diubah menjadi PT. Bank Windu Kentjana International Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 01 tanggal 03 Januari 2008 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta sehubungan dengan penggabungan PT. Bank Windu Kentjana ke dalam Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-00982.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 08 Januari 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.58 tanggal 18 Juli 2008. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor Pusat di Equity Tower Lantai 9, Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta. Perusahaan mempunyai 1 kantor Pusat, 22 Kantor Cabang, 20 Kantor Cabang Pembantu dan 30 Kantor kas yang berlokasi di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan Tanjung Pinang sehingga total seluruh kantor 73 Kantor. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Perusahaan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1974. Perusahaan adalah sebuah Bank devisa swasta nasional. B. Penggabungan Usaha dengan PT. Bank Windu Kentjana Untuk memperkuat struktur Permodalan terkait dengan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia ( API), para pemegang saham PT. Bank Multicor Tbk dan PT. Bank Windu Kentjana, telah menyetujui untuk melakukan penggabungan usaha ( merger ). Rencana merger tersebut telah dituangkan dalam Usul Inti Kesepakatan Pemegang Saham PT. Bank Windu Kentjana dan PT. Bank Multicor Tbk tanggal 31 Juli 2007. Dalam penggabungan ini PT. Bank Multicor Tbk bertindak selaku Perusahaan yang menerima Penggabungan dan PT. Bank Windu Kentjana, sebagai Perusahaan Yang Akan Bergabung. Pada tanggal 2 Oktober 2007, Perusahaan telah mengajukan Pernyataan Penggabungan kepada Bapepam LK dan telah mendapat persetujuan efektif sesuai dengan Surat Ketua Bapepam dan LK dengan No. S-5968/BL/2007 tanggal 26 November 2007. Berdasarkan Akta No. 170 PT. Bank Multicor Tbk tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 November 2007 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, menyetujui beberapa hal sebagai berikut : 1. Menyetujui penggabungan usaha ( merger ) PT. Bank Windu Kentjana ke dalam PT. Bank Multicor Tbk. 2. Menyetujui Rancangan Penggabungan Usaha ( Merger ) yang telah disusun bersama-sama 13

oleh Direksi PT. Bank Windu Kentjana dan Direksi PT. Bank Multicor Tbk. 3. Menyetujui konsep Akta Penggabungan ( merger ) dan konsep Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. 4. Menyetujui perubahan susunan Direksi dan komisaris Perusahaan. 5. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, antara lain: Perubahan nama dari PT. Bank Multicor Tbk menjadi PT. Bank Windu Kentjana International Tbk dan perubahan lokasi. Perubahan Modal Dasar Perusahaan Rp. 1 Triliun ( 1.000.000.000.000 ) yang terbagi atas 10.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 100, dan modal Ditempatkan dan Disetor 2.742.245.170 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 274.224.517.000,- dengan perincian sebagai berikut : Jumlah Saham Nominal Jumlah Suganda Setiadi Kurnia 722.551.399 Rp. 100,- 72.255.139.900 Ir. Syamsuar Halim 593.457.809 Rp. 100,- 59.345.780.900 PT. Mitra Wadah Kencana 556.706.008 Rp. 100,- 55.670.600.800 Drs. Johnny 361.275.699 Rp. 100,- 36.127.569.900 PT. BCA Finance 129.093.590 Rp. 100,- 12.909.359.000 Masyarakat 379.160.665 Rp. 100,- 37.916.066.500 Total 2.742.245.170 274.224.517.000 Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/67/KEP.GBI/2007 tanggal 18 Desember 2007, Bank Indonesia telah memberikan izin penggabungan usaha PT. Bank Windu Kentjana ke dalam PT. Bank Multicor Tbk. dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar PT. Bank Multicor Tbk, Perusahaan Hasil Penggabungan Oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-00982.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 8 Januari 2008. Dengan efektifnya penggabungan, maka seluruh kepemilikan saham PT. Bank Windu Kentjana dihapuskan serta dilakukan konversi dan alokasi saham Perusahaan (berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Penilai Independen ) sebagai berikut : Sebelum Merger Setelah Merger Eks PT. Bank Multicor Tbk 1.729.245.170 2.185.539.162 Eks PT. Bank Windu Kentjana 202.600 556.706.008 Sejak tanggal penggabungan usaha, seluruh hubungan hukum antara nasabah/ relasi bisnis eks PT. Bank Windu Kentjana dengan PT. Bank Multicor Tbk telah dialihkan ke PT. Bank Windu Kentjana International Tbk. Neraca proforma setelah efektifnya penggabungan usaha pada tanggal 08 Januari 2008 telah dipublikasikan pada tanggal 6 Pebruari 2008 pada Koran Bisnis Indonesia. C. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 20 Juni 2007 melalui surat No.S-3023/BL/2007 dari ketua Badan Pengawas Pasar 14

Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 300.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009 seluruh saham Perusahaan sebanyak 2.742.245.170 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 24 Juni 2010 melalui surat No. S-5684/BL/2010 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif untuk Penawaran Umum Terbatas I ( PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Juli 2010. Pada tanggal 31 Juli 2010 seluruh saham Perusahaan sebanyak 3.756.875.883 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. D. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per tanggal 30 September 2011 sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur : Sjerra Salim : Ir.Syamsuar Halim : Mohamad Hasan : Donny Pradono Suleiman* : Herman Sujono : Hendri Kurniawan : Tohir Sutanto : Setiawati Samahita * Efektif terhitung sejak mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Perusahaan memiliki Komisaris Independen sebagaimana dipersyaratkan oleh Bapepam-LK sebagai perusahaan terbuka, yaitu Mohamad Hasan yang telah mendapat kan persetujuan dari Bank Indonesia pada tanggal 16 November 2009 dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Januari 2010. Per tanggal 30 September 2011 komite yang ada adalah sebagai berikut : Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua : Donny Pradono Suleiman Anggota : Muhammad Rusdji Anggota : Rusmin Susunan Komite Pemantau Resiko adalah sebagai berikut : Ketua : Donny Pradono Suleiman Anggota : Muhammad Rusdji Anggota : Rusmin 15

Susunan Komite Renumerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut : Ketua : Donny Pradono Suleiman Anggota : Syamsuar Halim Anggota : Andreas Basuki Jumlah rata-rata karyawan pada bulan September 2011 dan 2010 adalah sebanyak 1.053 karyawan dan 845 karyawan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang akhir 30 September 2011 disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ( PAPI ) 2008 dan peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas termasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan simpanan yang sangat likuid dengan jatuh tempo tiga (3) bulan atau kurang dari tanggal perolehan. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas temasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain. Perubahanini disebabkan dari pencabutan PSAK 31 Akuntansi Perbankan efektif 1 Januari 2010. Dengan demikian, untuk tujuan perbandingan penyajian, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 30 September 2010 telah disajikan kembali. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah. Angka-angka yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan ini adalah dalam jutaan Rupiah, kecuali bila dinyatakan secara khusus. b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) Revisi Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi efektif tanggal 1 Januari 2010, berikut: (i) PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, yang berisi persyaratan pengungkapan instrument keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrument keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aktiva keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aktiva dan liabilitas keuangan 16

diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. (ii) PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aktiva keuangan, liabilitas keuangan dan kontrakkontrak pembelian atau penjualan instrument non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai. Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penyesuaian transisi berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aktiva keuangan, yang merupakan selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) setelah dikurangi dampak aktiva pajak tangguhan dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan menggunakan Peraturan Bank Indonesia mengenai penyisihan penghapusan aktiva produktif. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing yang terjadi di sepanjang tahun tercatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinnya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aktiva dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia melalui reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laba rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB masingmasing sebesar: 2011 2010 Rp Rp Euro 11,901.23 12,168.79 Dolar Amerika Serikat 8,790.00 8,925.00 Dolar Autralia 8,566.30 8,646.10 Dolar Singapura 6,798.29 6,785.53 Dolar Hongkong 1,128.61 1,150.02 Yen Jepang 114.36 107.19 17

d. Transaksi Pihak pihak Berelasi Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Definisi pihak berelasi adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihakpihak berelasi dan sesuai dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 mengenai Perubahan atas Peraturan BI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Definisi pihak yang berelasi adalah antara lain: Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan ( termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi ). Perusahaan Asosiasi Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaaan). Karyawan Kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi, dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Karyawan, selain karyawan kunci, tidak dikelompokkan sebagai pihak berelasi. Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah asset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan asset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus- menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. 18

f. Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Perusahaan mengakui aktiva keuangan atau liabilitas keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aktiva keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aktiva keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrument keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aktiva keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrument keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aktiva keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aktiva keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aktiva keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut 19

pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aktiva yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aktiva Keuangan 1. Aktiva Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aktiva keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi asset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan asset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aktiva keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila asset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Aktiva keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aktiva atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aktiva tersebut merupakan bagian dari kelompok aktiva keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau 20