BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian. Dengan diketahuinya hubungan variabel tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari permasalahan yang diteliti ( Suyanto, 2008, p.33). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan Cross Sectional. Rancangan Cross Sectional adalah suatu penelitian di mana variabel-variebel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005, p.148). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Futuhiyah Mranggen Demak tahun 2010 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2010 C. Populasi dan Sampel

39 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007, p.68). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SMA Futuhiyah Mranggen Demak tahun ajaran 2009/2010 sebanyak 200 siswi. 2. Sampel dan Teknik Sampling a. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005, p.79). Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003, p.96). Kriteria Inklusinya adalah 1) Siswi kelas X dan XI SMA Futuhiyah Mranggen Demak 2) Siswi SMA yang hadir pada saat pengambilan data 3) Siswi SMA yang bersedia menjadi responden b. Besar sampel Dalam penelitian ini sampel diambil dari sebagian siwi kelas X dan XI di SMA Futuhiyah Mranggen Demak tahun ajaran 2009/2010, kelas X

40 sebanyak 102 siswi dan kelas XI sebanyak 98 siswi. Besarnya sampel dalam penelitian ini dapat dihitung menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005, p.92). n = 133 responden Dimana: N : Besar populasi n : Besar sampel d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05) Jadi sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 133 dari 200 siswi dengan tingkat kepercayaan 95%, sehingga kelas X diambil 68 siswi dan kelas XI diambil 65 siswi. c. Teknik Sampling Teknik Sampling merupakan proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007, p.81).

41 Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Stratified Random Sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang digunakan apabila suatu populasi terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen.(notoatmodjo, 2005, p.86). Untuk mendapatkan sampel yang memadai secara proporsional maka dilakukan pengambilan sampel secara stratifikasi dengan menggunakan perhitungan (Suyanto, 2008, p.42) sebagai berikut: Didapatkan perhitungan sampel untuk masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

42 Sampel strata dari masing-masing kelas diambil secara acak (random) dengan menggunakan undian atau lotre dari jumlah populasi strata yang ada. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Macam Variabel a. Variabel bebas (Independent) 1) Pengetahuan perawatan organ genetalia eksterna 2) Sikap perawatan organ genetalia eksterna b. Variabel terikat (Dependent) Perilaku perawatan organ genetalia eksterna 2. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suat obyek atau fenomena (Hidayat, 2007, p.87). Tabel 3.1. Definisi Operasional VARIABEL Pengetahuan perawatan organ genetalia DEFINISI OPERASIONAL Merupakan kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan tentang pengetahuan ALAT UKUR HASIL UKUR SKALA Kuesioner terdiri dari 10 item pertanyaan a. Baik apabila dapat menjawab kuesioner > 75%. (jumlah skor Interval

43 eksterna Sikap perawatan organ genetalia eksterna Perilaku perawatan organ genetalia eksterna perawatan organ genetalia eksterna meliputi manfaat, tujuan serta cara perawatan organ genetalia eksterna. Merupakan suatu keyakinan yang mempengaruhi pendapat responden mengenai perawatan organ genetalia eksterna Upaya yang telah dilakukan responden dalam merawat organ genetalia eksterna tertutup dengan alternatif jawaban: Positif: B: 1 dan S: 0 Negatif: B: 0 dan S: 1 Kuesioner terdiri dari 10 item pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban: Positif: SS: 4, S: 3, TS: 2, STS:1 Negatif: SS: 1, S: 2, TS: 3, STS: 4 Kuesioner terdiri dari 5 item pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban: Positif: S: 2, K: 1, T: 0 Negatif: S: 0, K: 1, T: 2 pengetahuan > 7,5) b. Cukup apabila dapat menjawab kuesioner 60-75% (jumlah skor pengetahuan 6-7,5) c. Kurang apabila dapat menjawab kuesioner < 60% (jumlah skor pengetahuan < 6) a. Mendukung apabila jumlah skor sikap > nilai median dari total skor sikap. b. Kurang mendukung, bila jumlah skor nilai median dari total skor sikap. a. Baik apabila jumlah skor perilaku > nilai median dari total skor perilaku. b. Kurang baik apabila jumlah skor nilai median dari total skor perilaku. Interval Interval E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti mengajukan izin ke SMA Futuhiyah Mranggen Demak untuk melakukan penelitian.

44 2. Peneliti melakukan pendekatan kepada kepala sekolah, bagian kesiswaan dan guru BP SMA Futuhiyah Mranggen Demak untuk menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian agar proses pengambilan data mudah dilaksanakan. 3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. 4. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner. 5. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani. 6. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti atau tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya. 7. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner 8. Peneliti mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi dan diperiksa kembali kelengkapan jawaban dari responden. 9. Data yang telah diperiksa, kemudian diolah dengan program komputer. 10. Pada tahap akhir dilakukan pembuatan laporan hasil penelitian. F. Metode Pengumpulan data 1. Sumber data a. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden menggunakan kuesioner dengan cara angket. Data primer dalam penelitian ini adalah:

45 1) Pengetahuan perawatan organ genetalia eksterna 2) Sikap perawatan organ genetalia eksterna 3) Perilaku perawatan organ genetalia eksterna b. Data sekunder Data sekunder adalah data tentang gambaran umum sekolah di SMA Futuhiyah Mranggen Demak, dengan jumlah siswi kelas X dan XI yang masih aktif sebanyak 200 siswi. Data ini diperoleh dari dokumentasi SMA Futuhiyah Mranggen Demak. 2. Instrumen Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku perawatan organ genetalia eksterna pada siswi SMA Futuhiyah Mranggen Demak. Kuesioner dalam penelitian ini meliputi: a. Pengetahuan Pertanyaan pengetahuan meliputi manfaat, tujuan dan cara merawat organ genetalia eksterna yang terdiri dari 10 item pertanyaan tertutup dengan menggunakan skala Guttman dengan alternatif jawaban positif: benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0. Sedangkan pertanyaan negatif: benar diberi skor 0 dan salah diberi skor 1. Pertanyaan positif terdapat pada pertanyaan nomor 1, 3, 4, 7, 9, 10 dan pertanyaan negatif pada pertanyaan nomor 2, 5, 6, dan 8. b. Sikap

46 Pertanyaan sikap terdiri dari 10 item pertanyaan tertutup dengan menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban positif: sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2 dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1. Sedangkan pertanyaan negatif: sangat setuju (SS) diberi skor 1, setuju (S) diberi skor 2, tidak setuju (TS) diberi skor 3 dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 4. Pertanyaan positif terdapat pada pertanyaan nomor 11, 12, 14, 16, 18, 19 dan pertanyaan negatif terdapat pada pertanyaan nomor 13, 15, 17 dan 20. c. Perilaku Pertanyaan perilaku terdiri dari 5 item pertanyaan tertutup dengan menggunakan skala Guttman dengan alternatif jawaban positif: sering diberi skor 2, kadang-kadang diberi skor 1, dan tidak pernah diberi skor 0. Sedangkan pertanyaan negatif: sering diberi skor 0, kadang-kadang diberi skor 1 dan tidak pernah diberi skor 2. Pertanyaan positif terdapat pada pertanyaan nomor 21, 22, 23, 24 dan pertanyaan negatif terdapat pada pertanyaan nomor 5. G. Analisis Data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkahlangkah yang harus ditempuh (Hidayat, 2007, p.121), diantaranya: 1. Editing

47 Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan pada tahap pengumpulan data. 2. Coding Pada tahap ini dilakukan pemberian kode pada data yang telah dikumpulkan: a. Pengetahuan Pengetahuan, dikategorikan menjadi: 1) Kategori baik bila jumlah skor pengetahuan > 7,5 atau > 75% dari persen benar 2) Kategori cukup bila jumlah skor pengetahuan 6-7,5 atau 60-75% dari persen benar 3) Kategori kurangn bila jumlah skor pengetahuan < 6 atau < 60 % dari persen benar b. Sikap Dari total skor sikap kemudian dihitung mean (rata-rata), kemudian dilakukan klasifikasi sebagai berikut: 1) Kalau berdistribusi normal Mendukung bila mean atau rata-rata Kurang mendukung bila mean atau rata-rata 2) Kalau berdistribusi tidak normal Mendukung bila median Kurang mendukung median

48 c. Perilaku Dari total skor perilaku kemudian dihitung mean (rata-rata), kemudian dilakukan klasifikasi sebagai berikut: 1) Kalau berdistribusi normal Baik bila mean atau rata-rata Kurang baik bila mean atau rata-rata 2) Kalau berdistribusi tidak normal Baik bila > median Kurang baik bila median 3. Entri data Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi. 4. Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis (Hidayat, 2007, p.122). Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Univariat

49 Melakukan analisis pada tiap variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang di teliti (Notoatmodjo, 2005, p.188) yaitu: pengetahuan, sikap dan perilaku perawatan organ genetalia eksterna. Macam-macam bentuk analisis univariat: 1) Rata-rata hitung (mean) Rata-rata hitung adalah nilai tengah yang paling sering digunakan dalam menganalisis data, sering hanya disebut rata-rata atau mean. Rumus dari rata-rata hitung adalah: 2) Modus Modus adalah nilai atau hasil pengukuran yang sering diperoleh dari sebuah penelitian. Dimana: Mo = modus b = batas bawah kelas interval berfrekuensi terbanyak 0,5 p = panjang kelas interval b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sebelumnya. b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya. 3) Median (nilai tengah)

50 Rumus dari nilai tengah atau median adalah: Me = (n + 1) : 2 4) Maximum Maximum adalah nilai terbesar dari hasil pengukuran. 5) Minimum Minimum adalah nilai terendah atau terkecil dari hasil pengukuran. b. Analisis Bivariat Melakukan analisis terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005, p.188). Analisis bivariat adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan skala interval yang akan dilakukan uji kenormalan data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, kemudian dianalisis dengan uji Rank Spearman karena data berdistribusi tidak normal. Uji kenormalan data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, jika p value > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika p value < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Setelah dilakukan uji kenormalan data diperoleh hasil p value 0,011 untuk variabel sikap dan 0,000 untuk variabel perilaku. Maka dapat disimpulkan bahwa data sikap dan perilaku berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji Rank Spearman karena data berdistribusi tidak normal. Jika p value < 0,05 maka terdapat hubungan antara dua variabel, sedangkan jika p value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara dua variabel.

51 H. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Untuk mendapatkan instrumen yang valid yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dan juga reliable yaitu instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Arikunto, 2006). Uji Validitas dapat menggunakan rumus pearson product moment setelah itu diuji dengan uji t dan baru dilihat penafsiran dari indeks korelasi (Hidayat, 2007, p.105). Rumus pearson product moment r hitung = { n X n( XY) ( X ).( Y) 2 2 ( X ) }{ n Y 2 ( Y) 2 Keterangan: r hitung : Koefisien korelasi Xi Yi n : Jumlah skor item : Jumlah skor total (item) : Jumlah responden Rumus: Uji t t hitung r = ( n 2) 1 r 2 Keterangan: t : Nilai t hitung

52 r : Koefisien korelasi hasil r hitung n : Jumlah responden Uji validitas dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada 20 responden di MA Futuhiyah Mranggen Demak sebagai sarana uji. Dari pengisian kuesioner tersebut, apabila r hitung lebih besar dari r tabel (0,444), maka kuesioner tersebut memiliki syarat validitas dan layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Sedangkan apabila r hitung kurang dari r tabel (0,444) maka pertanyaan harus diperbaiki, diganti atau dihilangkan. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Spearman Brown (Hidayat, 2007, p.113). r 11 2. rb = 1 + r b Keterangan: r 11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item r b : Koefisien Product Moment antara belahan Berdasarkan uji Alfa Cronbach diperoleh hasil bahwa ketiga variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku perawatan organ genetalia eksterna adalah reliabel karena memiliki nilai alfa cronbach lebih besar dari 0,6 yaitu 0,877 untuk variabel pengetahuan, 0,894 untuk variabel sikap dan 0,843 untuk variabel perilaku perawatan organ genetalia eksterna.

53 I. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia (Hidayat, 2009, p.82). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti (Hidayat, 2009 p.83).