DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

dokumen-dokumen yang mirip
DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

MAYA PURNASARI B

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

Pratama Ilham Safitrie B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghadapi pergeseran. Salah satu komponen penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Adanya partisipasi

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. penugasan pemerintah dibidang ketenaga listrikan dalam rangka menunjang

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan, hal itu merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

FARIDA NUR HIDAYATI B

BAB I PENDAHULUAN. manajerial. Hasil penelitian partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

SKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE 3A SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi-fungsinya. Peranan tersebut ditujukan pada seseorang yang

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial

BAB I PENDAHULUAN. yang dibiayai dari uang publik. Melalui anggaran, akan diketahui

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

CHRISTINE PRAMITA W.

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi kinerja para pegawai,

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah. Adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggabungkan pendekatan top down dengan pendekatan bottom up dalam

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief exeutive officer (CEO) pada

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

Transkripsi:

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Universitas Swasta di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : SETIAWAN B 200 050 160 FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi pada hakekatnya merupakan lembaga yang berfungsi untuk melestarikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu, Perguruan Tinggi juga berfungsi mengembangkan kualitas sumberdaya manusia dan menghasilkan jasa-jasa. Kompetensi pendidikan pada organisasi pendidikan semakin kompleks. Sekarang ini, khususnya di Surakarta banyak sekali terdapat Perguruan Tinggi. Dengan banyaknya Perguruan Tinggi yang bermunculan, maka masing-masing Perguruan Tinggi harus mempertahankan organisasinya agar tetap survive dan selalu mengembangkan organisasinya untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Agar tujuan dapat tercapai, salah satunya adalah meningkatkan kinerja manajerialnya. Karena kinerja manajerial yang baik akan sangat berpengaruh dan membantu organisasi agar tetap eksis dan berguna bagi masyarakat dan bagi organisasi itu sendiri. Salah satu bagian dari literatur akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah bagian yang membahas hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan 1

2 manajemen. Partisipasi yang berarti juga meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan. (Ikhsan dan Ishak, 2005: 173). Tujuan organisasi yang dibantu penetapannya oleh orang- orang tersebut kemudian akan dipandang sebagai tujuan yang selaras dengan tujuan pribadi mereka (Ikhsan dan Ishak, 2005: 175). Partisipasi dapat meningkatkan hubungan yang positif antara manajer puncak, menengah dan bawah. Untuk menjamin agar keputusan yang dibuat oleh manajer puncak tidak menyimpang dari kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer, diperlukan kegiatan pengendalian. Disamping itu dibutuhkan komunikasi yang baik antara manajer puncak dengan para manajer tingkat menengah dan bawah, sehingga para manajer merasa diikutsertakan dalam penetapan anggaran. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran diklaim oleh sebagian besar orang sebagai obat mujarab untuk memenuhi kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri dari para anggota organisasi. Penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. (Top down approach) pendekatan dari atas ke bawah atau (Bottom up approach) pendekatan dari bawah ke atas. Penyusunan anggaran dari bawah ke atas yaitu anggaran yang disusun oleh manajer pelaksana dan memperoleh informasi dari staf manajemen mengenai keadaan perusahaan secara keseluruhan dan manajer tingkat atas akan menilai sekaligus mengesahkan anggaran yang dibuat oleh

3 manajer tingkat bawah. Partisipasi penyusunan anggaran merupakan pendekatan yang secara umum dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajer, yaitu ketika suatu tujuan dirancang dan secara partisipasi disetujui maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya, karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. Masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan partisipasi anggaran dan kinerja telah diteliti secara luas, namun kebanyakan bukti-bukti empiris memberikan hasil yang bervariasi dan tidak konsisten. Misalnya (Brownell dan MccInnes 1983); (Trisnawati, 2000) ; (Falikhatun, 2005); (Nor, 2007) menemukan bahwa partisipasi penyusunan ganggaran dan kinerja memiliki hubungan yang sangat positif. Sedangkan peneliti lain seperti (Sumarno, 2005); menemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Hasil penelitian yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa hasil temuan mereka tidak konsisten antara satu dengan lainnya, sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung yang sederhana antara partisipasi dan kinerja. Dalam hal ini, mungkin pendekatan kontijensi (contingency approach) dapat dipergunakan untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai penelitian tersebut. Pendekatan ini

4 memberikan gagasan bahwa sifat hubungan yang ada dalam partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja mungkin berbeda dari satu situasi dengan situasi lain dan bersifat kondisional. Pendekatan kontijensi memungkinkan adanya variabel- variabel lain yang dapat bertindak sebagai faktor moderating atau intervening yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah (Handoko, 1984: 299). Struktur organisasi yang terdesentralisasi diperlukan pada kondisi administratif, tugas dan tanggungjawab yang semakin kompleks, yang selanjutnya memerlukan pendistribusian otoritas pada manajemen yang lebih rendah. Pelimpahan wewenang yang terdesentralisasi diperlukan karena dalam struktur yang terdesentralisasi para manajer/ bawahan diberikan wewenang dan tanggungjawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Sehingga, struktur organisasi yang terdesentralisasi pada dasarnya mampu untuk meningkatkan kinerja manajerial karena manajer akan bertanggung jawab pada tugas- tugas yang harus dilakukannya. Keberhasilan dalam mengelola suatu organisasi tidak lepas dari faktor kepemimpinan dan sikap bawahan dalam melaksanakan tugas mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah suatu aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha,

5 1996: 300). Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ulang antara variabel Partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial untuk mendapatkan data empiris apakah kedua variabel ini memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Juga melihat dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dapat berpengaruh secara tidak langsung, maka dalam penelitian inipun akan meneliti desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating, apakah mampu memoderasi hubuingan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Adapun judul penelitian ini adalah DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba memunculkan permasalahan yang berkaitan dengan: 1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

6 2. Apakah desentralisasi dapat memoderasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. 3. Apakah gaya kepemimpinan dapat memoderasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah lebih terfokus pada sejauh mana pengaruh desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada Universitas Swasta di Surakarta. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk mengetahui pengaruh variable moderasi (desentralisasi dan gaya kepemimpinan) terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.

7 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi secara praktis dan manfaat individual bagi penulis dalam menjalankan studi akademis. 2. Bagi pihak yang diteliti, diharapkan dapat memberikan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan sistem penyusunan anggaran. 3. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan serta referensi yang berguna bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dengan desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variable moderating. F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mencakup segala konsep yang mendasari penelitian, mengenai pengertian anggaran, manfaat anggaran, tujuan anggaran, partisipasi penyusunan anggaran, desentralisasi, gaya kepemimpinan, kinerja

8 manajerial, pendekatan kontijensi, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode penelitian, populasi, sampel dan pemilihan sampel, data dan metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, teknik pengujian data, serta metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, saran saran yang sekiranya bermanfaat untuk diajukan serta keterbatasan keterbatasan dalam penelitian ini.