(Pertemuan 5) TANAMAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN LINGKUNGAN BIOTIK

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL MATA PELAJARAN IPA

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

I. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau

INTERAKSI DALAM EKOSISTEM BENTUK INTERAKSI PIRAMIDA EKOLOGI SIKLUS BIOGEOKIMIA

Faktor biotik dalam lingkungan. Tim dosen biologi

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

Permasalahan OPT di Agroekosistem

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman perkebunan penting sebagai

2) Komponen Penyusun Ekosistem

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

PERTEMUAN XIII: POPULASI DAN KOMUNITAS. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

1. Individu. 2. Populasi. 3. Komunitas. 4. Ekosistem. 5. Bioesfer

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai bahan pangan utama (Purwono dan Hartono, 2011). Selain

TINJAUAN PUSTAKA. berubah kembali ke asal karena adanya tambahan substansi, dan perubahan bentuk

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang tergolong

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

I. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang dapat berupa pohon, herba, rumput maupun tumbuhan tingkat

RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. 2.

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata

II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

Apabila terdapat sepetak padi, 2 ekor ular, 10 ekor katak dan 20 ekor cacing dalam suatu ekosistem sawah. Maka 10 ekor katak disebut...

BAB I PENDAHULUAN. siam atau kirinyu (ki rinyuh), dalam bahasa Inggris disebut siam weed

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip ekologi telah diabaikan secara terus menerus dalam pertanian modern,

EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN. Ina Rosdiana Lesmanawati Jurusan Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jumlah spesies dalam satu komunitas yang sering disebut dengan. banyak spesies tersebut (Anonimus, 2008).

MODUL ONLINE 22.1 ARTI PENTING LINGKUNGAN HIDUP BAGI MANUSIA PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

II. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

TANAMAN SEBAGAI UNIT EKOLOGI

B I O T I K Interaksi Antar Komponen Ekosistem

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

I. PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan pengembangan energi alternatif bioetanol sebagai

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata

I. PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki lahan pasir pantai seluas sekitar hektar atau

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN SECARA TERPADU

Interaksi antarspesies dapat menjadi faktor seleksi yang kuat dalam evolusi

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertanaman padi seperti lahan gogo, sawah tadah hujan, hingga sistem irigasi

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

KEBERLANJUTAN KEANEKARAGAMAN HAYATI: EVOLUSI & INTERAKSI SPESIES

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jumlah spesies dalam komunitas yang sering disebut kekayaan spesies

TINJAUAN PUSTAKA. Tristaniopsis merguensis Griff.

I. PENDAHULUAN. tanaman kedelai secara signifikan. Perbaikan sistem budidaya kedelai di Indonesia,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inventarisasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang jenis-jenis tumbuhan bawah

Komponen rantai makanan menurut nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan

EKOLOGI (EKOSISTEM) SMA REGINA PACIS JAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu negara, baik di bidang ekonomi, keamanan, politik dan sosial. Oleh sebab

I. PENDAHULUAN. perkebunan tebu terbesar di Lampung adalah PT. Gunung Madu Plantation

Nama : Kelas : Berilah tanda cek ( ) pada kolom dengan jujur sesuai dengan keadaan diri sendiri setelah mengikuti materi ekosistem!

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

DINAMIKA POPULASI. III. Populasi Manusia Pertumbuhan populasi saat ini Struktur umur

Konsep Populasi dan Komunitas. Ekologi Perairan Pertemuan Saifullah Jurusan Perikanan Untirta

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

PERUBAHAN SUMBERDAYA HAYATI DAN LINGKUNGAN Kasus Lingkungan Pertanian

Pertanian Berkelanjutan untuk Mengoptimalkan Sumber Daya Pertanian Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. sektor pertanian (MAF, 2006). Gas rumah kaca yang dominan di atmosfer adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan penting

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

Pada mulsa eceng gondok dan alang-alang setelah pelapukan (6 MST), bobot gulma naik dua kali lipat, sedangkan pada mulsa teki dan jerami terjadi

PENGELOLAAN HAMA TERPADU (PHT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA. Nini Rahmawati

1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI

Transkripsi:

(Pertemuan 5) TANAMAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN LINGKUNGAN BIOTIK

EKOLOGI PERTANIAN (AGROEKOLOGI) Bagaimana mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip ekologi untuk mendesain dan memanage sistem produksi pangan agar lebih sustainable (berlanjut) Kondisi : krisis dalam pertanian karena kebutuhan pangan meningkat problem dalam praktek pertanian modern

Praktek Pertanian Konvensional Tujuan utama : Memaksimalkan produksi Memaksimalkan profit 6 praktek pertanian konvensional/modern : Pengolahan tanah intensif Monokultur Irigasi Penggunaan pupuk anorganik Pengedalian hama secara kimiawi Manipulasi genetik tanaman

Produksi pangan dianggap seperti proses industri yang menganggap tanaman seperti miniatur pabrik Output dapat dimaksimalkan dengan penambahan input Efisiensi produksi meningkat dengan manipulasi gen Tanah dianggap hanya sebagai medium tempat akar tumbuh

Pertanian konvensional lebih bersifat short cut (jalan pintas) Pertanian konvensional tidak sustainable (berlanjut): Degradasi tanah, penggunaan air berlebihan, polusi lingkungan, ketergantungan input eksternal, kehilangan keragaman genetik dll

TANAMAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN Faktor biotik Perspektif organisme-organisme Perspektif organisme-lingkungan-organisme Modifikasi allelopati terhadap lingkungan Sejarah study allelopati Kesimpulan

Perspektif organisme-organisme Pengaruh organisme pada organisme lain yang saling berinteraksi Pengaruh bisa positif (+), negatif (-), atau tidak ada pengaruh/ netral (0) Derajat pengaruhnya tergantung dari tingkat ketergantungan dan tingkat intensitas interaksinya

Perspektif ORGANISME ORGANISME Interaksi Tidak interaksi INTERAKSI A B A B Catatan Netralisme 0 0 0 0 Tidak ada saling pengaruh Kompetisi - - 0 0 A dan B sama2 dirugikan Mutualisme + + - - Interaksi obligat Protokooperasi + + 0 0 Tidak obligat Komensalisme + 0-0 A komensal obligat, B inang Amensalisme - 0 0 0 A dirugikan dgn adanya B Parasitisme + - - 0 A parasit, B inang Predasi + - - 0 A predator, B mangsa + pertumbuhan organisme meningkat - Pertumbuhan organisme menurun 0 Pertumbuhan organisme tidak terpengaruh

Kompetisi Dua populasi organisme hidup bersama pada suatu area dengan sumber daya yang terbatas bagi keduanya, Dapat timbul dominansi satu populasi terhadap yang lain Bila tidak terjadi interaksi hidupnya lebih baik Masing-masing berinteraksi dengan mengambil sesuatu dari lingkungan Contoh: tanaman dan gulma berkompetisi pada lahan dengan kandungan nitrogen terbatas

Mutualisme Dua organisme tergantung satu dengan yang lain dan lebih buruk hidupnya bila tidak hidup bersama Kedua organisme memodifikasi lingkungan yang lebih sesuai bagi kehidupan keduanya Contoh: Rhizobium dan tanaman legum

Protokooperasi Bila interaksi menguntungkan kedua organisme tetapi tidak terjadi pengaruh negatif bila tidak saling berinteraksi Contoh: penyerbukan oleh serangga polinator

MUTUALISME DAN PROTOKOOPERASI MERUPAKAN CONTOH DARI SIMBIOSIS YANG MAKNANYA ADALAH HIDUP BERSAMA

KOMENSALISME Bila satu organisme menyediakan kondisi yang dibutuhkan organisme lain tetapi tidak terpengaruh bila organisme lain tersebut tidak ada Organisme lain tersebut menderita bila tidak ada organisme yang pertama Contoh: pada agroforestri kakao membutuhkan tanaman tinggi sebagai naungan. Tanaman naungan tidak mengalami pengaruh bila tanaman kakao tidak ada

AMENSALISME Bila satu organisme menyebabkan pengaruh negatif pada organisme lain tetapi tidak mempengaruhi dirinya sendiri Contoh: allelopathy tanaman menghasilkan senyawa kimia yang berpengaruh pada tanaman lain di sekitarnya tapi tidak berpengaruh pada tanaman penghasil tadi. Tanaman lain akan aman bila tidak ada tanaman penghasil senyawa kimia tersebut

PARASITISME Satu organisme (parasit) makan organisme lain (inang) tetapi inang biasanya tidak mati Parasit dapat hidup pada inang dalam jangka waktu yang lama, inang tetap bertahan hidup tetapi kemampuan hidupnya berkurang Pada kasus tertentu (parasitoid) inang dapat mengalami kematian seperti parasit telur Trichogramma

PREDASI Interaksinya lebih langsung, satu organisme (predator) memakan organisme lain (mangsa/prey) Contoh: - Belalang sembah - Laba-laba

Perspektif ORGANISME LINGKUNGAN ORGANISME Apabila aktivitas suatu organisme merubah/memodifikasi lingkungan sekitarnya dan berpengaruh terhadap organisme lain yang hidup di tempat yang sama INTERFERENSI Interferensi : Removal : Organisme yang mampu menghilangkan sesuatu faktor dalam lingkungan, misalnya mengurangi ketersediaan suatu SDA yang dibutuhkan organisme lain. Umumnya bersifat negatif. Addition : Organisme menambah sesuatu ke dalam lingkungan, yang dapat berpengaruh negatif, positif atau netral terhadap organisme lain.

Interferensi removal : Kompetisi Intraspesifik interspesifik Parasitime (a.l. patogen tanaman) Herbivory (a.l. hama tanaman) Interferensi additional : Epifitisme Simbiosis Allelopati Pengaruh allelopati terhadap tanaman : Tanaman penutup tanah Tanaman mulsa Penghambatan tanaman oleh gulma

Kompetisi intraspesifik : Lebih intensif karena masing-masing memiliki kebutuhan yang sama Contoh: pertanaman monokultur Kompetisi interspesifik : Bila tingkat SDA tidak mencukupi bagi kebutuhan keduanya Contoh: tanaman budidaya dan gulma

PARASITISME Dua organisme hidup bersama, yang satu (parasit) hidup pada tubuh organisme lain (inang) Yang diambil terjadi pada tubuh inang Parasit tergantung pada inang, hidup lebih pendek, memiliki potensi reproduksi yang tinggi Contoh: tanaman parasit pada pohon

Herbivori Hama pemakan tumbuhan lebih bersifat langsung, tanaman sebagai lingkungan yang diambil Tiga pengaruh negatif dari herbivori: - mengurangi area fotosintetik yg penting bagi pertumbuhan tanaman - mengurangi biomass yang akan dikembalikan dalam tanah - menyebabkan kerusakan pada bagian tanaman yang akan dipanen dan dijual, sehingga terjadi pengurangan nilai ekonomis Herbivori kadang berpengaruh positif, penggembalaan di padang rumput menguntungkan karena menghilangkan rumput yang berlimpah dan memberi kesempatan tumbuh spesies tanaman yang tertekan oleh keberadaan spesies tanaman lain yang lebih dominan

Interferensi additional Aktivitas organisme dapat menghasilkan sesuatu yang ditambahkan pada lingkungan dan berdampak pada organisme lain yang hidup pada tempat yang sama Dampaknya bisa negatif bila yang ditambahkan menghambat pertumbuhan organisme lain atau mengusir organisme lain Dampak positif bila yang ditambahkan mendukung pertumbuhan organisme lain

Epifitisme Satu organisme menyediakan tempat bagi organisme lain tanpa mengambil nutrisi dari organisme pertama tadi. - epifit : bila habitatnya batang pohon - epifil : habitatnya daun Air didapat dari presipitasi, dan nutrisi dari partikel terbawa angin atau pembusukan bagian batang pohon. Contoh : alga, lichenes, anggrek, panili

Simbiosis Protokooperasi Tidak tergantung satu dengan yang lain Contoh: tanaman penghasil nektar dan lebah madu Mutualisme Bila terjadi saling ketergantungan Contoh: mikoriza (ektomikoriza dan endomikoriza), rhizobium

Allelopati Tanaman menghasilkan komponen yang dilepaskan ke lingkungan yang bersifat menghambat (inhibitor) atau menunjang (stimulator) bagi organisme lain. Komponen allelopati berupa komponen metabolit primer maupun sekunder atau produk degradasi komponen atau biomas Umumnya bersifat toksik, larut air atau volatil, bisa persisten atau tahan lama: tannin, asam phenol, terpenes dan alkaloid Dilepaskan tanaman lewat cucian daun, terlepas dari daun kering, volatil dari daun, eksudat dari akar, atau dilepas dari tutupan tanaman saat dekomposisi

Allelopati Di alam allelopati dapat menjelaskan beberapa fenomena : Dominansi satu spesies pada spesies lain Suksesi dan pergantian spesies pada suatu habitat tertentu Berkurangnya produktivitas ekosistem Pola distribusi spesies yang unik dalam ekosistem

RANGKUMAN Penyebab interferensi (A) Penerima interferensi (B) Tipe dan identitas interferensi Kompetisi sama2 sama2 Pengurangan SDA Parasitisme Parasit Inang Pengurangan hara Herbivory Herbivor Konsumen Pengurangan biomassa Epifitisme Inang Epifit Penambahan permukaan habitat Protokooperasi sama2 sama2 Penambahan bahan atau strutkur Mutualisme sama2 sama2 Penambahan bahan atau strutkur Lokasi interferensi Pengaruh terhadap A habitat Tubuh inang = _ Tubuh inang, habitat Pengaruh terhadap B + atau + Tubuh inang 0 + Habitat atau tubuh A/B Habitat atau tubuh A/B +(0) +(0) + ( ) + ( ) Allelopati Tanaman allelopati Tanaman /orgn. lain Penambahan bahan aktif Habitat organisme A + atau 0 +, atau 0

Tipe interferensi Simetris (kedua organisme menghasilkan interferensi) Asimetris (Interferensi dilakukan oleh salah satu organisme) Langsung (terjadi dalam/pada tubuh salah satu atau ke2 organisme) Protokooperasi Mutualisme Herbivory Parasitisme Epifitisme Tidak langsung (terjadi dalam habitat organisme) Kompetisi Protokooperasi Mutualisme Allelopati

Allelopati pada Gulma Gulma dapat menghasilkan allelopat dan berpengaruh pada tanaman yang dibudidayakan pada tempat yang sama Senyawa allelopat dapat berpengaruh pada perkecambahan benih, pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanaman di tanah Contoh: Paspalum conjugatum dengan jagung

Allelopati dari tanaman budidaya Tanaman penutup (cover crops) : Untuk melindungi tanah dari erosi, menambah bahan organik, meningkatkan retensi dan penetrasi air Menghasilkan allelopat untk mengendalikan gulma

Mulsa organik Bagian dan sisa-sisa tanaman dapat digunakan sebagai mulsa Mulsa tersebut dapat melepaskan senyawa allelopat untuk mengendalikan gulma

Tanaman budidaya dapat menghambat pertumbuhan gulma Tanman budidaya dapat mengeluarkan allelopat yang dapat mengendalikan gulma Contoh: beet, peas, cucumber

Stimulasi pertumbuhan Beberapa laporan senyawa allelopat dapat menstimulasi pertumbuhan Pada konsentrasi rendah senyawa allelopat dapat menstimulasi pertumbuhan tanaman Contoh: gulma corn cockle (Agrotemma githago) - agrostemmin

M A T O R S A K A L A N G K O N G