Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

Penggunaan Media Kongkrit Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Tatura Pada Materi Proses Pembentukan Tanah

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Tatura Tentang Peta Melalui Penerapan Metode Bermain Peran dan Diskusi

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No 11 ISSN X. Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah

Bab III Metode Penelitian

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari kemajuan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. Nanik Sudaryati 24

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA KELAS II B SDN BANDAR KLIPPA KEC. PERCUT SEI TUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR BAGI SISWA KELAS II SEMESTER I SD N PORANGPARING SUKOLILO PATI

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

SDN

ABSTRAK

Vol. 1 No. 1 ISSN

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Sukabanjar menggunakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Transkripsi:

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu Sayid Abdullah SD Negeri Pengawu ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar PKn konsep Materi Pengertian Perundang-Undangan dengan menggunakan model pembelajaran Word Square. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian seluruh siswa Kelas V SDN Pengawu yang berjumlah 23 siswa. Metode pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan 3 tahapan meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Word Square mengalami peningkatan setelah model ini diaplikasikan. Kata kunci: Prestasi belajar, model pembelajaran word square. I. PENDAHULUAN Upaya untuk membangkitkan motivasi siswa Kelas V SDN Pengawu dalam pembelajaran PKn sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan, serta mendesain pembelajaran dalam bentuk belajar kelompok. Namun demikian, hasil pembelajaran PKn pada Ulangan Harian Semester I materi pelajaran Lembaga Pemerintahan tingkat pusat, belum begitu memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai PKn: 6,3. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dan meningkatkan kemampuan belajar bagi siswanya dan untuk memperbaiki mutu mengajarnya. Hal ini menuntut perubahanperubahan dalam pengorganisasian kelas, metode mengajar, penggunaan prasarana, strategi pembelajaran maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar, untuk memenuhi tuntutan tersebut, guru harus mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mau belajar. 272

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang kondisi pembelajarannya hingga kini masih dihadapkan pada permasalahan pembelajaran yang menekankan pada bahan ujian dan terselesainya materi tanpa ada usaha untuk mengaktifkan siswa agar pembelajaran lebih menarik dan mengesankan. Tidaklah heran kalau dalam kenyataan dijumpai banyak siswa yang memiliki nilai PKn rendah. Hal ini disebabkan pada umumnya masih banyak guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa disertai alat peraga dalam pembelajaran, sehingga terasa membosankan dan verbalisme. Menghadapi hal tersebut guru hendaknya sedapat mungkin menggunakan alat peraga, agar siswa dapat memahami konsep PKn yang diajarkan, sehingga siswa dapat dengan mudah menyelesaikan soal-soal yang dihadapi, tidak hanya verbalisme saja. Dengan demikian penyebab rendahnya nilai ulangan PKn dapat diatasi yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada masa sekarang belajar merupakan masalah setiap orang. Hampir setiap kegemaran, keterampilan, dan sikap manusia dibentuk dan berkembang karena belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, belajarnya sebagai hasil latihan dan pengalaman individu. Kegiatan yang disebut belajar dapat terjadi dimana-mana. Sekolah merupakan salah satu tempat terjadinya proses belajar yang diusahakan dengan sengaja untuk menyajikan pengalaman bagi siswa, sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Namun demikian, kenyataan yang dijumpai di kelas terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Walaupun guru telah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, hasilnya masih jauh dari apa yang diharapkan guru. Hal ini penulis alami ketika mengajar di Kelas V pada mata pelajaran PKn, dengan materi Pemerintah Kabupaten/Kota. Penulis telah menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab, namun hasilnya masih saja kurang sesuai dengan yang diharapkan penulis. Ternyata dari 13 siswa, hanya 7 siswa yang mendapat nilai ke atas. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran PKn di Kelas V SDN Pengawu 273

II. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 dimulai bulan Agustus s.d. Oktober 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN Pengawu yang berjumlah 13 anak, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Alasan Kelas V dipilih sebagai subjek penelitian karena kondisi siswa pada kelas tersebut bermasalah sesuai dengan prestasi belajar PKn tentang Pengertian Perundang-Undangan rendah. Sumber data penelitian ini meliputi hasil tes tertulis pada mata pelajaran PKn. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yaitu nilai hasil tes pembelajaran PKn, sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang keefektifan pembelajaran di dalam kelas ketika guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Word square. Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan tes tertulis. Instrumen yang digunakan adalah buku daftar nilai PKn siswa kelas V. Indikator kinerja pada penelitian ini adalah: 1) Nilai prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. 2) prestasi belajar mencapai nilai KKM sebesar,3. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Masalah yang dialami oleh siswa Kelas V SDN Pengawu dalam pelajaran PKn adalah rendahnya metode/model pembelajaran Word Square untuk meningkatkan prestasi belajar pemahaman materi pelajaran Pengertian Perundangundangan. Hal tersebut terlihat dari nilai siswa yang rendah pada nilai seperti ditunjukan Tabel 1. 274

Tabel 1. Hasil Prestasi belajar siswa pada kondisi awal Uraian KKM Ketuntasan Nilai 50 58 0 (Tidak ada siswa yang tuntas) Dari data di atas, pada kondisi awal ini niiai rata-rata siswa hanya 58, jauh di bawah nilai KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran PKn di SDN Pengawu, yaitu. Tidak ada siswa yang mencapai KKM dari total 13 siswa Kelas V yang mencapai nilai KKM, atau 13 siswa nilainya di bawah KKM. Ada 2 faktor yang menyebabkan réndahnya model pembelajaran untuk meningkatkan Prestasi belajar Materi pengertian perundang-undangan pada siswa Kelas V SDN Pengawu, yaitu faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor guru sebagai fasilitator kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana kurikulum dan orang tua (lingkungan). Pada pembelajaran PKn selama ini masih menggunakan model pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajarmengajar. Anak cenderung tidak tertarik atau jenuh dengan pelajaran PKn khususnya pada materi pengertian perundang-undangan sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah apalagi di rumah orang tua kurang perhatian terhadap anaknya khususnya dalam hal belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti sekaligus sebagai guru kelas akan melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran Word Square untuk meningkatkan Prestasi belajar materi pengertian perundang-undangan pada siswa Kelas V SDN Pengawu. Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama diketahui bahwa banyak siswa terlihat belum aktif dan canggung karena siswa belum terbiasa melaksanakan model pembelajaran Word square, serta beberapa siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran. Setelah guru memberi motivasi, siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Meskipun demikian, motivasi pembelajaran explicit instruction terhadap siswa 275

dalam menerirma penjelasan guru masih cukup tinggi. Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa. Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran Materi pengertian perundang-undangan dengan model pembelajaran Word Square. Hasil tes dengan model pembelajaran Word Square dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Peningkatan Prestasi belajar pada Siklus I Uraian Nilai 68,4 KKM Ketuntasan 5 siswa (61,5%) Melalui penerapan model pembelajaran Word Square pada siklus I, nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 68,4, nilai tertinggi dan nilai terendah adalah. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sejumlah 5 siswa (61,5%) dari total 13 siswa Kelas V SDN Pengawu. Tabel 3. Refleksi hasil implementasi penerapan pada siklus I Uraian Kondisi Awal Siklus I Tindakan Belum menerapkan model Sudah menerapkan model pembelajaran Word square pembelajaran Word square Ketuntasan 50 58 0 siswa (0%) 68,4 5 siswa (61,5%) Dari Tabel 3 diperoleh fakta pembelajaran Word square belajar materi pengertian perundang-undangan siswa pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, nilai rata-ratanya adalah 58 (jauh dibawah nilai KKM), nilai tertinggi, nilai terendah 50 dan hanya 0 siswa (0%) yang mencapai nilai KKM. Pada siklus I, melalui penerapan model pembelajaran Word Square belajar materi pengertian perundang-undangan, siswa menunjukkan peningkatan. siswa menjadi 68,4 (masih di bawah nilai KKM),nilai tertinggi, nilai terendah dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 5 siswa (61,5%). Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini,namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru 276

kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan model pembelajaran Word Square belajar materi pengertian perundang-undangan, dengan perbaikan pada kelemahan dan kekuranganyang terjadi pada siklus I. Pada kegiatan pembelajaran siklus II berjalan baik dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran Word Square. Siswa juga tampak semakin percaya diri. Hal ini karena siswa telah melaksanakan diskusi dengan teman tim sebelumnya. Bila dibandingkan dengan penampilan kegiatan pembelajaran pada sikius I, prestasi belajar siswa lebih baik. Prestasi belajar siswa pada siklus II ditunjukan Tabel 4. Tabel 4. Prestasi belajar Siswa pada Siklus II Uraian Nilai 85 76,1 KKM Ketuntasan 13 siswa (100%) prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran Word Square pada siklus II adalah 76,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi, nilai terendah dan siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sebanyak 13 siswa (100). Peningkatan hasil prestasi belajar dengan langkah-langkah model pembelajaran Word Square diperlihatkan oleh Tabel 5. Tabel 5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II Uraian Siklus I Siklus II Tindakan Sudah menerapkan model Sudah menerapkan model pembelajaran Word Square pembelajaran PKn pembelajaran pembelajaran PKn Word Square Ketuntasan 68,4 5 siswa (61,5%) 85 76,1 13 siswa (100%) Dari Tabel 5 secara empiris diperoleh fakta bahwa hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa adalah 68,4 (di bawah nilai KKM), nilai tertinggi, nilai terendah dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumiah 5 siswa (61,5%). Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan, menjadi nilai ratarata 76,1(di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah dan siswa yang 277

mencapai nilai KKM menjadi 13 siswa (100). Peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDN Pengawu pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan tindakan kelas Ini. Perbandingan data hasil belajar siswa ditunjukan oleh Tabel 6. Tabel 6. Peningkatan hasil belajar Siswa Uraian Kondisi Awal Siklus I Siklus II KKM 50 58 0 siswa (0%) 68,4 5 siswa (61,5%) 76,1 13 siswa (100%) Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, nilai hasil belajar siswa adalah 58 (di bawah nilai KKM), nilai tertinggi, nilai terendah 50 dan tidak ada siswa yang mencapai nilai KKM. Pada siklus I, melalui penerapan model pembelajaran Word square diperoleh hasil siswa mengalami peningkatan. Nilai ratarata siswa menjadi 68,4 (masih di bawah nilai KKM), nilai tertinggi, nilai terendah dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 5 siswa (61,5%). Pada siklus II prestasi belajar siswa Kelas V menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan. Dimana nilainya menjadi 76,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah dan siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 13 siswa (100%), berarti tidak ada siswa yang nilainnya di bawah KKM. IV. PENUTUP Model pembelajaran Word Square dengan pendekatan diskusi ini layak dipergunakan dan dikembangkan para pendidik dalam usaha membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu, model ini juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mendiskusikan setiap permasalahan yang timbul pada setiap mata pelajaran untuk mencari pemecahan. DAFTAR PUSTAKA Andayani, dkk. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Herhyanto, N. dan Akib Hamid. 2004. Statistik Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka. 278

Prayitno, E.A. 2010. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Universitas Terbuka. Suparno dan Muhammad Yunus. 2003. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Rusyan, T. Atang Kusdinar & Zainal Arifin, 1992, Pendekatan dalam Proses Mengajar, Bandung: Remaja Karya. Wardani, I.G.K., Siti Julaeha dan Ngadi Marsinah. 2010. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Wardani, I.G.K., Kuswoyo Wihardit, dan Noehi Nasoetion, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Wina, A.P., Udin. 2004. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka. 279