LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH


- 1 - PROYEKSI RASIO-RASIO DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.

No.13/ 24 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN METODE STANDAR DALAM PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO PASAR

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR BAGI BANK UMUM SYARIAH

KEBIJAKAN SISTEM PENGUKURAN PROFIL RISIKO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Bank Danamon Laporan Tahunan Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /SEOJK.05/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

a. Penilaian Faktor Profil Risiko

PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN PROFIL MATURITAS

PEDOMAN PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RISIKO PERBANKAN ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN RISIKO

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2016 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO DANA PENSIUN

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11 /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TRANSAKSI REPURCHASE AGREEMENT BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

- 1 - LAPORAN REALISASI RENCANA BISNIS 1) PT Bank Periode :

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

Yth. Direksi atau yang setara pada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi di tempat.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/PERUSAHAAN REASURANSI/PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun...2 PT. XYZ. (alamat perusahaan) - 2 -

FORMULIR LAPORAN PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN BULANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DAN

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN. Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 104, , (repo )

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /SEOJK.03/2016 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO DAN PEMENUHAN CAPITAL EQUIVALENCY MAINTAINED ASSETS

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

30-Jun-17 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Total

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

2017, No Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jas

Tabel 1.1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

Transkripsi:

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

- 1 - MATRIKS JENIS RISIKO, PARAMETER DAN INDIKATOR PENILAIAN RISIKO INHEREN Risiko Kredit 1. Komposisi Portofolio Aset dan Tingkat Konsentrasi 2. Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan 3. Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Penyediaan Dana 4. Faktor Eksternal a. Aset per Akun Neraca Total Aset b. Kredit atau Pembiayaan kepada Debitur Inti Total Kredit atau Pembiayaan c. Kredit atau Pembiayaan per Sektor Ekonomi Total Kredit atau Pembiayaan d. Kredit atau Pembiayaan per Kategori Portfolio Total Kredit atau Pembiayaan e. Aset dan Transaksi Rekening Administratif (TRA) Kualitas rendah Total Aset dan TRA f. Aktiva Produktif dan TRA Bermasalah Total Aset dan TRA g. Agunan yang Diambil Alih Total Aset h. Kredit atau Pembiayaan Kualitas Rendah Total Kredit atau Pembiayaan i. Kredit atau Pembiayaan Bermasalah Total Kredit atau Pembiayaan j. Kredit atau Pembiayaan Bermasalah dikurangi CKPNnya Total Kredit atau Pembiayaan dikurangi CKPNnya Jenis...

- 2 - k. CKPN atas Kredit atau Pembiayaan Total Kredit atau Pembiayaan l. Proses penyediaan dana, tingkat kompetisi, dan tingkat pertumbuhan aset m. Strategi dan produk baru n. Signifikansi penyediaan dana yang dilakukan secara tidak langsung o. Perubahan kondisi ekonomi, perubahan teknologi, ataupun regulasi yang memengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, siklus usaha debitur, dan berdampak pada kemampuan debitur untuk membayar kembali pinjamannya. p. Rasio Utang Piutang Transaksi OTC (Transaksi Jual Efek Lainnya + Transaksi Jual Efek Perusahaan Efek lainnya + Gagal serah Perusahaan Efek + Transaksi Beli Efek lainnya + Transaksi Beli Efek Perusahaan Efek lainnya + Gagal Terima Perusahaan Efek) q. Rasio Piutang Marjin dan Reguler Utang piutang transaksi OTC Total Aset Efek Dalam Rekening Efek Nasabah (Efek Jaminan) (Saldo Debit Rekening Efek Nasabah + Piutang NPR transaksi beli sejak tanggal penyelesaian) Jenis...

- 3 - r. Rasio Utang Repo Efek Repo atau Re-repo (Utang Repo Surat Berharga Negara + Utang Repo Obligasi atau Sukuk Korporasi + Utang Repo Efek Bersifat Ekuitas) s. Rasio Piutang Reverse repo Efek Reverse repo (Piutang Reverse repo Surat Berharga Negara + Piutang Reverse repo Obligasi atau Sukuk Korporasi + Piutang Reverse repo Efek Bersifat Ekuitas) t. Rasio Tagihan Premi Terhadap Premi Bruto (Premium Receivables to Gross Premium Ratio) Risiko Pasar 1. Volume dan Komposisi Aset Trading, Derivatif, dan Fair Value Option (FVO) 2. Strategi dan Kebijakan Bisnis: a. Karakteristik Trading b. Kompleksitas a. Aset Trading, Derivatif dan FVO Total Aset b. Kewajiban Trading, Derivatif, dan FVO Total Kewajiban c. Total Structured Product Total Aset Jenis

- 4 - Instrumen/Produk c. Volume dan Karakteristik Risiko Suku Bunga pada Non-Trading Book d. Potensi Keuntungan/Kerugian dari Aset Trading, Derivatif, dan FVO Pendapatan Operasional e. Total Derivatif Total Aset f. Posisi Devisa Neto Total Modal g. Ekuitas Kategori AFS Total Modal h. Aset Keuangan dengan suku bunga tetap yang jatuh tempo di atas satu tahun Total Aset i. Aset Keuangan dengan Sisa Jatuh Tempo Diatas Satu Tahun Kewajiban Keuangan dengan Sisa Jatuh Tempo diatas Satu Tahun j. Unrealized Loss Surat Berharga (AFS) Modal k. Karakteristik trading Konglomerasi Keuangan l. Posisi pasar Konglomerasi Keuangan dalam industri keuangan m. Kompleksitas produk/instrumen yang memiliki Risiko pasar termasuk didalamnya besarnya dana kelolaan, jumlah dan jenis reksa dana yang dikelola. n. Karakteristik aktivitas bisnis yang berdampak pada Risiko suku bunga pada non trading dan karakteristik nasabah utama Konglomerasi Keuangan Jenis

- 5 - o. Rasio piutang pembiayaan dengan suku bunga floating terhadap aset p. Rasio piutang pembiayaan dengan suku bunga floating terhadap total piutang pembiayaan q. Rasio piutang pembiayaan dalam valas terhadap total aset r. Rasio Haircut Portofolio Jumlah Haircut Penyesuaian Risiko Pasar Jumlah Portofolio Efek s. Rasio pembiayaan dalam valas terhadap total pembiayaan t. Rasio kewajiban dalam valas terhadap total kewajiban u. Rasio pinjaman dalam valas terhadap total pinjaman v. Gap antara aset dalam valas dibandingkan dengan kewajiban dalam valas w. Laju Pertumbuhan Investasi (Growth in Investment) Risiko Likuiditas 1. Komposisi Aset, Kewajiban, dan Transaksi Rekening Administratif (TRA) 2. Konsentrasi Aset dan Kewajiban 3. Kerentanan pada Kebutuhan Pendanaan 4. Akses pada Sumber-Sumber Pendanaan a. Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder terhadap Total Aset b. Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder Pendanaan Jangka Pendek c. Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder Pendanaan Non Inti d. Aset Likuid Primer Pendanaan Non Inti Jangka Pendek Jenis...

- 6 - e. Pendanaan Non Inti Total Pendanaan f. Rasio Pendanaan Non Inti - Aset Likuid Total Aset Produkif - Aset Likuid g. Signifikansi TRA (kewajiban komitmen dan kontinjensi) h. Konsentrasi aset Konsentrasi aset pada aset tertentu atau penyediaan dana pada sektor yang tidak dikuasai LJK dalam Konglomerasi Keuangan yang dapat mengganggu kondisi likuiditas apabila terjadi default. i. Konsentrasi kewajiban Konsentrasi kewajiban pada penyedia dana besar yang cenderung sensitif terhadap peringkat kredit (credit sensitive) dan suku bunga (interest rate sensitive) yang dapat menimbulkan masalah pada posisi likuiditas LJK dalam Konglomerasi Keuangan apabila terjadi penarikan dana dalam jumlah besar. j. Kerentanan Konglomerasi Keuangan pada kebutuhan pendanaan dan kemampuan Konglomerasi Keuangan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. k. Kemampuan Konglomerasi Keuangan memperoleh sumber-sumber pendanaan pada kondisi normal maupun krisis. Risiko Operasional 1. Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis a. Skala usaha dan struktur organisasi b. Kompleksitas proses bisnis dan keragaman produk/jasa c. Corporate action dan pengembangan bisnis baru Jenis

- 7 - d. Keterlibatan pihak ketiga (outsourcing) pada aktivitas operasional tertentu sehingga tidak sepenuhnya berada dalam pengendalian LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Penggunaan jasa pihak ketiga berpotensi mengganggu operasional LJK dalam Konglomerasi Keuangan seperti kegagalan pihak ketiga dalam memberikan jasa sesuai yang disepakati, pelanggaran terhadap pengamanan data atau informasi atau perlakuan salah kepada nasabah 2. Sumber Daya Manusia (SDM) a. Penerapan manajemen SDM b. Kegagalan karena faktor manusia (human error) c. SDM tidak memiliki sertifikasi keahlian d. Turn over pegawai yang memiliki izin Wakil Pedagang Efek 3. Sistem Teknologi Informasi (TI) dan Infrastruktur Pendukung a. Kompleksitas sistem TI b. Perubahan sistem TI c. Kerentanan sistem TI terhadap ancaman dan serangan TI d. Maturity sistem TI e. Kegagalan sistem TI f. Keandalan infrastruktur pendukung 4. Fraud a. Kerugian yang ditimbulkan akibat fraud b. Pelaku fraud Jenis

- 8-1) Fraud internal Fraud internal merupakan tindakan penyalahgunaan yang disengaja oleh pegawai LJK dalam Konglomerasi Keuangan dan melanggar Undang- Undang yang menyebabkan kerugian/potensi kerugian bagi LJK tersebut. Bentuk-bentuk fraud internal antara lain, pencurian dan penggelapan uang. 2) Fraud eksternal Fraud eksternal merupakan tindakan pencurian yang disengaja oleh pihak ketiga dan melanggar Undang-Undang yang menyebabkan kerugian/potensi kerugian bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan, baik secara finansial maupun nonfinansial. Bentuk-bentuk fraud eksternal antara lain, penipuan dan pencurian. 5. Kejadian Eksternal Frekuensi dan materialitas kejadian eksternal yang berdampak terhadap kegiatan operasional LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Risiko Hukum 1. Faktor Litigasi a. Besarnya nominal gugatan yang diajukan atau estimasi kerugian yang mungkin dialami oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan akibat dari gugatan tersebut dibandingkan dengan modal Konglomerasi Keuangan. b. Besarnya kerugian yang dialami oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan karena suatu putusan dari pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dibandingkan dengan modal Konglomerasi Keuangan. c. Dasar dari gugatan yang terjadi dan pihak yang tergugat/menggugat oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan dalam suatu gugatan yang diajukan serta tindakan dari manajemen atas suatu gugatan yang diajukan. Jenis

- 9 - d. Kemungkinan timbulnya gugatan yang serupa karena adanya standar perjanjian yang sama dan estimasi total kerugian yang mungkin timbul dibandingkan dengan modal Konglomerasi Keuangan. 2. Faktor Kelemahan Perikatan a. Tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian b. Terdapat kelemahan klausula perjanjian dan/atau tidak terpenuhinya persyaratan yang telah disepakati. c. Pemahaman para pihak terkait dengan perjanjian, terutama mengenai setiap jenis Risiko yang ada dalam suatu transaksi yang kompleks dan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami atau tidak lazim bagi masyarakat umum. d. Tidak dapat dilaksanakannya suatu perjanjian baik untuk keseluruhan maupun sebagian. e. Keberadaan dokumen pendukung terkait perjanjian yang dilakukan oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan dengan pihak ketiga. f. Pengkinian dan review dari penggunaan standar perjanjian oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan dan/atau pihak independen, g. Penggunaan pilihan hukum Indonesia atas perjanjian yang diadakan oleh oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan dan juga penggunaan forum penyelesaian sengketa. h. Perubahan klausula polis yang tidak dilaporkan kepada Otoritas. Jenis

- 10-3. Faktor Ketiadaan Peraturan Perundang-undangan a. Jumlah dan nilai nominal dari total produk LJK dalam Konglomerasi Keuangan yang belum diatur oleh peraturan perundang-undangan secara jelas dan produk tersebut cenderung memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, dibandingkan dengan modal yang dimiliki Konglomerasi Keuangan. b. Penggunaan best practice atas suatu standar perjanjian yang biasa digunakan oleh LJK anggota Konglomerasi Keuangan masih mengacu pada perjanjian yang belum terkini walaupun telah ada perubahan best practice atau peraturan perundang-undangan maupun hal lainnya. Risiko Reputasi 1. Pengaruh Reputasi Pemilik Konglomerasi Keuangan berikut Perusahaan-Perusahaan Lainnya yang Memiliki Hubungan Kepemilikan, Pengendalian dan/atau Kepengurusan. a. Kredibilitas pemilik dan perusahaan terkait. b. Kejadian yang memengaruhi reputasi (reputational event) pada pemilik dan perusahaan terkait. 2. Pelanggaran Etika Bisnis a. transparansi informasi keuangan; dan b. pelanggaran hal-hal yang telah disepakati dalam kerjasama bisnis dengan pemangku kepentingan lainnya. 3. Kompleksitas Produk dan Kerjasama Bisnis LJK dalam Konglomerasi Keuangan a. Jumlah nasabah yang menggunakan produk yang kompleks pada LJK dalam Konglomerasi Keuangan. b. Jumlah dan materialitas kerjasama LJK dalam Konglomerasi Keuangan dengan mitra bisnis, dalam hal terdapat potensi adanya kejadian yang memengaruhi reputasi mitra bisnis. Jenis

- 11 - Risiko Stratejik 4. Frekuensi, Materialitas dan Eksposur Pemberitaan Negatif LJK dalam Konglomerasi Keuangan 5. Frekuensi dan Materialitas Keluhan Nasabah 1. Kesesuaian Strategi dengan Kondisi Lingkungan Bisnis a. Frekuensi dan materialitas pemberitaan negatif. b. Jenis media dan ruang lingkup pemberitaan negatif. a. Frekuensi keluhan nasabah terhadap jasa dan produk yang disediakan oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan. b. Materialitas keluhan nasabah. Penetapan tujuan stratejik perlu mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bisnis Konglomerasi Keuangan: a. Faktor internal, antara lain: 1) Visi, misi, dan arah bisnis yang ingin dicapai oleh LJK 2) Kultur organisasi, terutama jika penetapan tujuan stratejik mensyaratkan perubahan struktur organisasi dan penyesuaian proses bisnis; 3) Faktor kemampuan organisasi yang mencakup antara lain sumber daya manusia, infrastruktur, dan sistem informasi manajemen; 4) Tingkat toleransi Risiko yaitu tingkat kemampuan keuangan LJK menyerap Risiko; dan b. Faktor eksternal, antara lain: 1) Kondisi ekonomi makro; 2) Perkembangan teknologi; dan 3) Tingkat persaingan usaha. Jenis...

- 12-2. Strategi Bisnis LJK dalam Konglomerasi Keuangan Penilaian strategi bisnis: a. Strategi berisiko rendah adalah strategi di mana LJK dalam Konglomerasi Keuangan melakukan kegiatan usaha pada pangsa pasar dan nasabah yang telah dikenal sebelumnya atau menyediakan produk yang bersifat tradisional sehingga tingkat pertumbuhan usaha cenderung stabil dan dapat diprediksi. b. Strategi berisiko tinggi adalah strategi di mana LJK dalam Konglomerasi Keuangan berencana masuk dalam area bisnis baru, baik pangsa pasar, produk atau jasa, atau nabasah baru. 3. Posisi Bisnis LJK dalam Konglomerasi Keuangan 4. Pencapaian Rencana Bisnis LJK dalam Konglomerasi Keuangan Penilaian posisi bisnis didasarkan pada: a. Pasar di mana LJK dalam Konglomerasi Keuangan melaksanakan kegiatan usaha; b. Kompetitor dan keunggulan kompetitif; c. Efisiensi dalam melaksanakan kegiatan usaha; d. Diversifikasi kegiatan usaha dan cakupan wilayah operasional; dan e. Kondisi ekonomi makro dan dampaknya pada kondisi Konglomerasi Keuangan. Gap antara realisasi dan rencana bisnis LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Risiko Kepatuhan 1. Jenis dan Signifikansi Pelanggaran yang Dilakukan a. Jumlah sanksi denda kewajiban membayar yang dikenakan oleh Otoritas kepada LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Jenis...

- 13 - b. Jenis pelanggaran atau ketidakpatuhan yang dilakukan LJK dalam Konglomerasi Keuangan. 2. Frekuensi Pelanggaran yang Dilakukan atau Track Record Kepatuhan a. Jenis dan frekuensi pelanggaran yang sama yang ditemukan setiap tahunnya dalam 3 tahun terakhir. b. Signifikansi tindak lanjut LJK dalam Konglomerasi Keuangan atas temuan dalam 3 tahun terakhir. Risiko Transaksi Intra-Grup 3. Pelanggaran terhadap Ketentuan atas Transaksi Keuangan yang Sama 1. Komposisi Transaksi Intra-Grup dalam Konglomerasi Keuangan (KK) Frekuensi pelanggaran atas ketentuan pada transaksi keuangan yang sama karena tidak sesuai dengan standar yang berlaku umum. a. Total transaksi intra-grup Total aset b. Total transaksi intra-grup termasuk transaksi intra-grup Off Balance Sheet Total modal c. Total aset LJK dalam KK dari transaksi intra-grup Total aset LJK tersebut d. Total kewajiban LJK dalam KK dari transaksi intra-grup Total aset LJK tersebut e. Total pendapatan LJK dalam KK dari transaksi intra-grup Laba bersih LJK tersebut Jenis...

- 14 - f. Total biaya LJK dalam KK dari transaksi intra-grup Laba bersih LJK tersebut g. Eksposur kepada pemegang saham pengendali (termasuk eksposur pinjaman dan off-balance sheet seperti jaminan dan komitmen) h. Eksposur yang timbul dari penempatan aset nasabah kepada perusahaan lain dalam satu grup 2. Dokumentasi dan Kewajaran Transaksi a. Dokumentasi perjanjian b. Pemenuhan azas arm s length (kewajaran transaksi) c. Dampak transaksi kepada kinerja keuangan LJK 3. Informasi lainnya a. Terdapat sentralisasi manajemen terkait dengan likuiditas jangka pendek. b. Dukungan intra-grup tidak mengikat secara hukum dan/atau tidak dapat dieksekusi. c. Operasional transaksi dimana satu perusahaan bertindak dengan atau atas nama dari perusahaan lain dalam satu grup. d. Penyediaan jasa manajemen dan jasa lainnya seperti kegiatan back-office antar perusahaan dalam satu grup. e. Pembelian atau penjualan aset kepada perusahaan lain dalam satu grup. Jenis...

- 15 - Risiko Asuransi 1. Risiko Teknikal 2. Dominasi Risiko Asuransi terhadap Keseluruhan Lini Usaha 3. Bauran Risiko Produk dan Jenis Manfaat 4. Struktur Reasuransi a. Rasio Cadangan Teknis terhadap Premi Neto (Technical Reserve to Net Earned Premium Ratio) Cadangan Teknis Periode Berjalan Premi Neto Periode Berjalan b. Rasio Klaim terhadap Premi (Claim Ratio) 1) Rasio klaim bruto terhadap premi bruto: Klaim Bruto Periode Berjalan Premi Bruto Periode Berjalan 2) Rasio klaim neto terhadap premi neto: Klaim Neto Periode Berjalan Premi Neto Periode Berjalan c. Rasio Premi Neto terhadap Modal Sendiri (Net Premium to Equity Ratio) Premi Neto Periode Berjalan Modal Sendiri Periode Berjalan Jenis

- 16 - d. Rasio Pembatalan Polis (Lapse Ratio) Jumlah Polis yang Batal Selama Periode Berjalan Jumlah Polis Baru pada Periode Sebelumnya Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 25 Mei 2015 KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN, Salinan sesuai dengan aslinya Direktur Hukum I Departemen Hukum, Ttd. Ttd. Ttd. NELSON TAMPUBOLON Sudarmaji