PUSPA LITA DESTIANI,2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

1 BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus. Sistem tenaga listrik dikatakan memiliki keandalan yang baik jika

2014 ANALISIS KOORDINASI SETTING OVER CURRENT RELAY

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WONOGIRI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan penduduk. Listrik

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik untuk dapat dimanfaatkan

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan

BAB 2 KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

DAFTAR ISI BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI

BAB II PERHITUNGAN ARUS HUBUNGAN SINGKAT

STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proteksi. Sistem proteksi berguna untuk mengamankan area-area penyaluran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

ANALISIS KOORDINASI PROTEKSI RELAI ARUS LEBIH PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian

RANCANG BANGUN SIMULATOR PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT FASA KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN RELAI TIPE MCGG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH DAN SISTEM PROTEKSINYA

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

BAB I PENDAHULUAN. jaringan listrik yang berada paling dekat dengan konsumen (mayarakat).

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

BAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PENGARUH PEMASANGAN SISTEM PROTEKSI RELE TERHADAP KEMUNGKINAN GANGGUAN SYMPATHETIC TRIPPING PADA PENYULANG

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah dapat merusak peralatan-peralatan produksi yang terhubung dalam

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Gangguan pada Sistem Distribusi Daya. (Faults)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

GANGGUAN SISTEM DAPAT DISEBABKAN OLEH : KARENA KESALAHAN MANUSIA DARI DALAM / SISTEM ATAU DARI ALAT ITU SENDIRI DARI LUAR ALAM BINATANG

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR)

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR

Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kv Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas dan kehandalan yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataanya terdapat

1. BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KOORDINASI PROTEKSI PADA PT.PLN (PERSERO) GARDU INDUK WONOSOBO MENGGUNAKAN SOFTWARE APLIKASI ETAP TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. itu susut pada sistem jaringan tersebut perlu diperhitungkan lebih teliti.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem yang digunakan di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan yaitu sistem pembangkit tenaga listrik terisolir. Sistem Pembangkit Terisolir merupakan sistem yang hanya mempunyai sebuah pusat listrik dan tidak ada interkoneksi antara pusat listrik serta tidak ada hubungan dengan jaringan umum (Interkoneksi PLN). Sistem yang terisolir misalnya terdapat di Industri pengolah kayu yang berada di tengah hutan atau pada pengeboran minyak lepas pantai yang berada di tengah laut. Pada Sistem yang terisolir umumnya digunakan PLTD atau PLTU. Pada sistem terisolir, pembagian beban hanya dilakukan di antara unit-unit pembangkit di dalam satu pusat listrik sehingga tidak ada masalah penyaluran daya antara pusat listrik seperti halnya pada sistem Interkoneksi. Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan - gangguan yang dapat mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan adalah penghalang dari suatu sistem yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari kondisi normal. Suatu gangguan di dalam peralatan listrik didefinisikan sebagai terjadinya suatu kerusakan di dalam jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik keluar dari saluran yang seharusnya. (Widianto, dkk.). Berdasarkan ANSI/IEEE standar 100-1992 gangguan didefinisikan sebagai suatu kondisi fisis yang disebabkan kegagalan suatu perangkat, komponen, atau suatu elemen untuk bekerja sesuai dengan fungsinya. Gangguan hampir selalu ditimbulkan oleh hubung singkat antar fase atau hubung singkat fase ke tanah. Suatu gangguan hampir selalu berupa hubung langsung atau melalui impedansi. Istilah gangguan identik dengan hubung singkat, sesuai dengan ANSI/IEEE Std. 100-1992. Berdasarkan kesimetrisannya, gangguan terdiri dari gangguan simetris dan asimetris. Gangguan simetris adalah gangguan yang terjadi pada semua fasanya sehingga arus dan tegangan pada masing-masing fasa bernilai sama, yaitu di antaranya Hubung Singkat 3 fasa dan Hubung singkat 3 fasa ke tanah. Sedangkan

2 gangguan asimetris adalah gangguan yang mengakibatkan arus yang mengalir pada setiap fasa tidak seimbang, yaitu di antaranya hubung singkat 1 fasa ke tanah, hubung singkat fasa ke fasa, dan hubung singkat 2 fasa ke tanah. (Kurnia, 2010) Berdasarkan standar PUIL 2000 arus hubung singkat adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedansi yang sangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya (short circuit current). Hubung singkat terjadi akibat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dari gangguan adalah rusaknya peralatan listrik. Faktor eksternal adalah antara lain cuaca buruk/ bencana alam, seperti badai, hujan, gempa bumi, angin ribut, kecelakaan kendaraan, runtuhnya pohon, petir, aktifitas konstruksi, ulah manusia, dan lain-lain. Gangguan hubung singkat menyebabkan keluarnya satu unit pembangkit, penurunan tegangan yang cukup besar, rendahnya kualitas tenaga listrik, pengurangan stabilitas sistem yang menyebabkan jatuhnya generator, dan merusak peralatan pada daerah terjadinya gangguan tersebut. Analisis hubung singkat adalah analisis yang mempelajari kontribusi arus gangguan hubung singkat yang mungkin mengalir pada setiap cabang didalam sistem (di jaringan distribusi, transmisi, trafo tenaga atau dari pembangkit) sewaktu gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam sistem tenaga listrik. Pada sistem tenaga listrik yang di miliki PT. Pertamina cukup rumit tetapi bisa diselesaikan dengan menggunakan teori rangkaian biasa seperti rangkaian seri, paralel, campuran dan lain sebagainya untuk mempermudah perhitungan gangguan arus hubung singkat secara manual. Namun karena perkembangan zaman semakin maju, kita lebih dipermudah dengan banyaknya software atau program yang bisa membantu pekerjaan kita, sehingga dapat mempercepat pekerjaan terselesaikan. Salah satunya yaitu program software Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) 7.5.0. program ini mampu bekerja secara offline untuk simulasi sistem tenaga listrik dan online untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Program ini dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam sistem tenaga listrik dengan lebih cepat dan tepat.

3 Secara umum, gangguan hubung singkat yang terjadi pada busbar sangat jarang, tetapi gangguan tersebut bisa menyebabkan terganggunya saluran tenaga listrik. Salah satu kasus yang pernah terjadi di PT. Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan yaitu pada saat pemeliharaan salah satu busbar tetapi tim pemeliharaan tersebut melakukan kesalahan karena tidak sesuai prosedur sehingga sistem terputus/ trip di seluruh saluran pada busbar dan orang tersebut mengalami luka bakar. Kelalaian/ kecerobohan waktu melakukan pemasangan atau pemeliharaan peralatan juga merupakan sumber gangguan. Oleh sebab itu, penulis akan menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada gangguan arus hubung singkat di busbar. Terdapat tiga titik busbar yang akan di analisa yaitu gangguan arus hubung singkat pada busbar 20kV, 3,15kV dan 0,42kV dengan menggunakan spesifikasi data dari PT. Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan dan dibantu oleh standarisasi dari library ETAP 7.5.0. Berdasarkan latar belakang diatas penulis memberi judul Skripsi yaitu Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Sistem Tenaga Listrik Di PT. Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan Menggunakan Software ETAP 7.5.0. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan adalah sebagai berikut : a. Bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada gangguan arus hubung singkat di busbar 20kV, 3,15kV dan 0,42kV? b. Seberapa besarkah hasil gangguan arus hubung singkat di busbar 20kV, 3,15kV dan 0,42kV dengan menggunakan simulasi program software ETAP 7.5.0 dan menggunakan perhitungan manual? c. Jenis gangguan arus hubung singkat manakah yang memiliki gangguan terbesar dan terkecil? d. Dalam perhitungan tersebut, manakah yang memiliki kinerja yang lebih cepat dan tepat?

4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam Skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada gangguan arus hubung singkat di busbar 20kV, 3,15kV dan 0,42kV. b. Mengetahui nilai-nilai gangguan arus hubung singkat di busbar 20kV, 3,15kV dan 0,42kV dengan menggunakan simulasi program software ETAP 7.5.0 dan menggunakan perhitungan manual. c. Mengetahui jenis gangguan arus hubung singkat manakah yang memiliki gangguan terbesar dan terkecil. d. Mengetahui perhitungan manakah yang memiliki kinerja lebih cepat dan tepat. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh dari Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Manfaat teoritis Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian Skripsi ini, dapat memberikan referensi pengembangan dalam menganalisa kemungkinankemungkinan yang terjadi pada gangguan hubung singkat di bubar dengan menggunakan program software ETAP 7.5.0 dan menggunakan perhitungan manual berdasarkan kesimetrisanya. Sehingga dapat menentukan sistem koordinasi pengaturan kerja rele proteksi untuk melindungi sistem tenaga listrik dari kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan yang akan terjadi. b. Manfaat aplikatif - Bagi Peneliti : Dapat dijadikan referensi di dalam pengembangan penelitian selanjutnya, sehingga dapat menghasilkan operasi sistem tenaga listrik yang semakin lebih baik lagi. - Bagi PT. Pertamina RU VI Balongan : Sebagai salah satu kontribusi dan pertimbangan untuk menggunakan program software ETAP 7.5.0 secara keseluruhan dalam menjalankan operasi sistem tenaga listrik dan dapat mengurangi operasi sistem secara manual.

5 1.5 Struktur Organisasi Skripsi Untuk memudahkan pembahasan yang akan dilakukan Skripsi ini di bagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Bab ini membahas tentang penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II : Kajian Pustaka Bab ini secara umum membahas tentang teori-teori dasar yang mendukung dalam proses simulasi dan analisis yang dilakukan. BAB III : Metode Penelitian Bab ini membahas tentang metodologi-metodologi penelitian serta berisi spesifikasi data-data yang diperoleh dari observasi dan studi literatur yang akan digunakan dalam proses simulasi dan analisis gangguan arus hubung singkat yang akan di bahas dalam bab selanjutnya. BAB IV : Hasil dan Pembahasan Bab ini membahas tentang hasil simulasi program menggunakan Software Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) 7.5.0 dan hasil perhitungan gangguan arus hubung singkat secara manual. BAB V : Simpulan dan Rekomendasi Bab ini berisi tentang simpulan dan rekomendasi dari hasil pembahasan yang telah diperoleh.