KARAKTERISTIK PERJALANAN SISWA SEKOLAH SWASTA PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN BEBERAPA ALTERNATIF MANAJEMEN LALULINTAS PADA SEKOLAH SWASTA DI PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN BUS KAMPUS Ronny Esha 1, Reza Aipassa 2, Rudy Setiawan 3

ANALISIS LAYANAN SHUTTLE UNTUK MENGOPTIMALKAN FASILITAS PARKIR DI KAMPUS

SIMULASI MANAJEMEN LALULINTAS PADA SEKOLAH SWASTA DI PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

INSENTIF YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA BERKENDARA BERSAMA KE KAMPUS. Martua Feizal Lamora Sihombing 1, Martin 2, Rudy Setiawan 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MENGGUNAKAN SEPEDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASIWA MENGGUNAKAN JASA ANTAR JEMPUT KE KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kendaraan di DKI Panjang Jalan/ Luas Wilayah, km/km2. Kend/Panjang Jalan Sepeda Motor, , 61% 2.

LAMPIRAN A KUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SIMULASI MANAJEMEN LALULINTAS PADA KAWASAN JALAN RAYA NGINDEN DAN JALAN NGAGEL JAYA SELATAN

PENGELOLAAN LAYANAN ANTAR-JEMPUT UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Mudik-Balik Gratis Moda Kereta Api di Jawa Timur

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy

BAB III LANDASAN TEORI

PENERAPAN MANAJEMEN TRANSPORTASI KAMPUS SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN MOBIL (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA) Abstrak

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia

POTENSI PENERAPAN REMOTE PARKING AREA UNTUK MENINGKATKAN OKUPANSI MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

Kata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

yaitu apabila bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar

UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI MELALUI PENYEDIAAN ASRAMA MAHASISWA STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diketahui tidak dapat hidup sendiri

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktifitas keseharian penduduk perkotaan makin tinggi sejalan dengan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prasarana dan sarana perkotaan, misalnya peningkatan dan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

Evaluasi Kinerja Kapasitas dan Kebutuhan Ruang Parkir di Kantor Dinas Perhubungan kota Surabaya

LAMPIRAN A QUISIONER

KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : namun masih sering terjadi kemacetan di pintu masuk terminal terutama pada

BAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan transportasi di daerah Yogyakarta terjadi sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ruang parkir harus selalu dilakukan mengingat minimnya lokasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

EVALUASI KECELAKAAN LALULINTAS SELAMA MUDIK LEBARAN MELALUI JALUR DARAT DI INDONESIA TAHUN 2015 DAN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Wawancara dengan Moda Transportasi Penumpang/Orang (angkutan Kota, Mobil Pribadi dan Kendaraan bermotor Roda dua)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA PARKIR DI GRAHA AMERTA RSUD DR.SOETOMO SURABAYA : Muhammad Usman NIM : Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISTIK POLA PERJALANAN DI KOTA YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

PEMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH DASAR SWASTA DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian bab sebelumnya dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Balai Pustaka Jakarta, Idem

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

Karakteristik Pengguna Kereta Api Komuter Surabaya - Sidoarjo

: Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan. b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSTRIBUSI MOBILITAS SISWA SMAN FAVORIT TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI KOTA BANDUNG

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR...

ECO TRANSPORTATION Sustainable Transportation Options Lab Transportasi (DTS - FTUI) Konsorsium Sepeda Untuk Sekolah (SUS) 360 Bike Co

Transkripsi:

KARAKTERISTIK PERJALANAN SISWA SEKOLAH SWASTA PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA Ferdinand Litan 1, Rudy Setiawan 2, Harry Patmadjaja 3 ABSTRAK: Semakin banyaknya sekolah swasta di Surabaya yang berlokasi dalam kawasan perumahan sangat berpotensi menimbulkan masalah lalulintas di sekitar sekolah tersebut terutama dimana terdapat beberapa sekolah dalam area yang berdekatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perjalanan siswa sekolah swasta di kawasan perumahan Pakuwon City Surabaya, sehingga dapat direncanakan strategi manajemen transportasi sekolah yang sesuai dengan kondisi sekitar sekolah. Penelitian akan dilakukan di SD Xin Zhong, SMP Xin Zhong, Kelompok Bermain Kristen Gloria, TK Kristen Gloria,SD Kristen Gloria, SMP Kristen Gloria dan SMA Kristen Gloria 2 yang berada di kawasan perumahan Pakuwon City. Berdasarkan beberapa analisa data dapat disimpulkan bahwa metode berkendara bersama dan penggunaan jasa antar-jemput berpotensi untuk diterapkan oleh sekolah untuk mengurangi masalah lalulintas kendaraan di sekitar sekolah. Sekolah dapat mendorong orang tua berkendara bersama dan menggunakan jasa antar-jemput dengan memberikan fasilitas khusus seperti pintu masuk-keluar dan tempat parkir yang mudah di akses kendaraan orang tua dan nyaman. Kata Kunci: manajemen transportasi sekolah, karakteristik perjalanan. 1. PENDAHULUAN Semakin banyaknya sekolah swasta di Surabaya yang berlokasi dalam kawasan perumahan sangat berpotensi menimbulkan masalah lalulintas di sekitar sekolah tersebut terutama dimana terdapat beberapa sekolah dalam area yang berdekatan. Masalah tersebut dapat berupa kemacetan, polusi udara dan suara, juga berpotensi meningkatkan kecelakaan. Hal serupa juga terjadi di perumahan Pakuwon City Surabaya, berpotensi akan timbulnya masalah kemacetan lalulintas di sekitar kawasan persekolahan. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah sekolah di perumahan Pakuwon City dan banyaknya jumlah siswa yang bersekolah terutama bagi siswa yang menggunakan mobil dan sepeda motor. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan transportasi yang baik. Penelitian akan dilakukan di SD Xin Zhong, SMP Xin Zhong, Kelompok Bermain Kristen Gloria, TK Kristen Gloria, SD Kristen Gloria, SMP Kristen Gloria dan SMA Kristen Gloria 2 yang berada di kawasan perumahan Pakuwon City. Pengumpulan data penelitian akan dilakukan dengan pembagian angket orang tua siswa dan angket sekolah. 1 Mahasiswa Universitars Kristen Petra, ferdinandlitan@gmail.com 2 Dosen Universitas Kristen Petra, rudy@peter.petra.ac.id 3 Dosen Universitas Kristen Petra, harryp@peter.petra.ac.id 1

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perjalanan siswa sekolah swasta di kawasan perumahan Pakuwon City Surabaya, sehingga dapat direncanakan strategi manajemen transportasi sekolah yang sesuai dengan kondisi sekitar sekolah. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan kepada sekolah dan orang tua siswa mengenai karakteristik perjalanan siswa sekolah, sehingga sekolah dapat memilih dan menerapkan strategi manajemen transportasi sekolah yang tepat. 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada beberapa sekolah swasta yang besar, umumnya orang tua siswa lebih memilih menggunakan mobil pribadi ke sekolah. Hal ini dikarenakan faktor keamanan siswa yang ke sekolah. Manajemen transportasi sekolah mengajak orang tua, siswa dan pegawai sekolah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dalam perjalanannya dan menggunakan alternatif lainnya dalam perjalanan ke sekolah dan dari sekolah. Dengan menggunakan manajemen transportasi sekolah, dapat memberikan nilai ekonomis kepada sekolah dan orang tua siswa, mengurangi masalah parkir dan lalulintas, mengurangi polusi udara dan suara, serta dapat meningkatkan kesehatan. Manajemen sistem transportasi yang baik dapat memecahkan masalah kemacetan lalulintas yang terjadi (Todd Litman, 2012). Manajemen transportasi sekolah pada umumnya merupakan kebijakan yang di lakukan oleh sekolah atau dewan komite orang tua. Kebijakan tersebut dapat berupa fasilitas tempat parkir khusus untuk kendaraan jasa antar-jemput, fasilitas pintu masuk untuk program berkendara bersama, dan penggunaan shuttle bus sekolah. Carpooling atau berkendara bersama adalah cara sederhana bagi individu untuk mengambil bagian dalam tantangan perubahan iklim sambil menyimpan uang, mengurangi kemacetan dan menghemat energi sepanjang jalan. Carpooling adalah pengaturan penghematan biaya yang ideal, terutama bagi orang-orang yang bolak-balik jauh ke dan dari tempat kerja setiap hari, memiliki akses terbatas ke angkutan umum dan beberapa pilihan transportasi yang tersedia bagi mereka (Trans Canada Carpool.ca, 2010). 3. METODOLOGI Survei pendahuluan dilakukan dengan menemui pihak sekolah untuk mencari informasi, menanyakan pendapat sekolah mengenai penelitian dan kesediaan pihak sekolah untuk membantu jalannya penelitian. Pertanyaan angket dibuat dua model. Model pertama dibagikan kepada siswa untuk diisikan oleh orang tua siswa mengenai karakteristik perjalanan siswa. Model kedua berisi pertanyaan mengenai fasilitas sekolah dan karakteristik kedatangan guru karyawan sekolah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell dengan mentransformasi jawaban pertanyaan angket menjadi kode karakteristik untuk kemudian diolah dengan metode chi square dibandingkan setiap variabel karakteristik menjadi grafik presentase karakteristik. Hasil pengolahan data akan dianalisa untuk memilih strategi manajemen transportasi yang sesuai dengan karakteristik perjalananan siswa dan sekolah. 4. ANALISA DATA Berdasarkan beberapa analisa data dapat disimpulkan bahwa metode berkendara bersama dan penggunaan jasa antar-jemput dapat di terapkan oleh sekolah untuk mengurangi masalah lalulintas kendaraan di sekitar sekolah. 2

Sekolah dapat mendorong orang tua siswa berkendara bersama dengan memberikan beberapa fasilitas untuk kendaraan orang tua yang berkendara bersama. Fasilitas tersebut dapat berupa pintu masuk dan keluar khusus beserta lokasi drop zone terdekat seperti pada Gambar 1. Pintu Masuk Khusus Pintu Masuk Umum Pintu Masuk Khusus Pintu Masuk Umum Gambar 1. Contoh Strategi Manajemen Transportasi Berkendara Bersama Berdasarkan analisa data, strategi berkendara bersama sudah pernah dilakukan oleh sebagian kecil orang tua siswa dari Surabaya Timur dan Utara. Berdasarkan Gambar 2 dan Gambar 3 itu orang tua siswa yang pernah berkendara bersama juga berasal dari berbagai latar belakang ekonomi. Oleh karena itu strategi berkendara bersama cukup mudah untuk di terapkan. Pernah 13% Tidak Pernah 87% n= 165 Gambar 2. Presentase Pernah/Tidak Pernah Siswa Sekolah Berkendara Bersama 3

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pernah Tidak Pernah 3 Unit 2 Unit 1 Unit Gambar 3. Presentase Kepemilikan Mobil Orang Tua Siswa Berdasarkan Pernah/Tidak Pernah Siswa Sekolah Berkendara Bersama Selain itu sekolah juga dapat mendorong orang tua siswa untuk menggunakan jasa antar-jemput dengan memberikan beberapa fasilitas khusus seperti pintu masuk dan keluar khusus dan tempat parkir khusus untuk kendaraan antar-jemput. Tempat parkir tersebut lebih mudah diakses kendaraan dan lebih nyaman seperti pada Gambar 4. Lokasi Parkir Khusus Lokasi Parkir Khusus Gambar 4. Contoh Strategi Manajemen Transportasi Penggunaan Antar-jemput 4

Berdasarkan Gambar 5, strategi penggunaan antar-jemput sudah digunakan oleh sebagian orang tua siswa dan didominasi oleh orang tua yang bertempat tinggal lebih jauh. Penggunaan strategi ini juga memiliki nilai ekonomis bagi orang tua. Oleh karena itu strategi ini cukup mudah untuk diterapkan. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Mobil Sepeda Motor Antar-jemput >10 km 7,5-10 km 5-7,5 km 2,5-5 km 0-2,5 km Gambar 5. Presentase Jarak Tempat Tinggal Orang Tua Siswa Berdasarkan Jenis Kendaraan Pengantar Berdasarkan Tabel 1, variabel yang saling mempengaruhi adalah : jenjang pendidikan siswa dan pernahtidak pernah berkendara bersama(p3 dan P8), pengemudi kendaraan dan pernah-tidak pernah berkendara bersama(p6 dan P8), jam tiba di sekolah dan pernah-tidak pernah berkendara bersama(p11 dan P8), kendaraan parkir atau tidak parkir dan pernah-tidak pernah berkendara bersama(p14 dan P8). Tabel 1. Hasil Uji Chi Square P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P1 X X I I I I I I X I X I I I I I P2 X X X X X X X X X X X X I X I P3 X X X X D I X X X X X X X X P4 X X X I I X X X X X I I I P5 X X I I X X X X X I I I P6 X D I X X X X X X X X P7 I I X X X X X I I I P8 X I D I I D I I I P9 I I I I X I I I P10 X X X X X X X P11 X X X X X X P12 X X X X X P13 X X X X P14 I I I P15 X X P16 P17 Keterangan: X = Tidak Dilakukan Uji Chi Square I = Kedua Variabel Tidak Saling Mempengaruhi D = Kedua Variabel Saling Mempengaruhi P1 = Jarak Tempat Tinggal X 5

P2 = Sekolah Xin Zhong atau Gloria P3 = Jenjang Pendidikan Siswa P4 = Kepemilikan Mobil P5 = Jenis Kendaraan P6 = Status Pengemudi P7 = Jumlah Anak Dalam Kendaraan P8 = Berkendara Bersama P9 = Sistem Berkendara Bersama P10 = Waktu Perjalanan ke Sekolah P11 = Jam Tiba di Sekolah P12 = Waktu Perjalanan Pulang Sekolah P13 = Jam Tiba kendaraan Penjemput P14 = Kendaraan Pengantar Parkir atau Tidak Parkir P15 = Pengaturan Sirkulasi Kendaraan P16 = Pengaturan Lokasi Dropzone P17 = Pengaturan Parkir Kendaraan Hasil uji chi square menunjukkan bahwa variabel kepemilikan mobil dan pernah-tidak pernah berkendara bersama yang pada awalnya diduga memiliki hubungan saling mempengaruhi ternyata tidak saling mempengaruhi. Begitu juga dengan variabel jarak tempat tinggal dan jenis kendaraan pengantar yang pada awalnya diduga memiliki hubungan tidak saling mempengaruhi ternyata memiliki hubungan saling mempengaruhi. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa ada beberapa variabel yang saling mempengaruhi dan dapat dilakukan kajian penelitian selanjutnya untuk mencari variabel mana yang mempengaruhi dan dipengaruhi. 5. KESIMPULAN Berdasarkan Berbagai Analisis yang sudah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat diambil bebebrapa kesimpulan karakteristik perjalanan siswa sekolah. Secara keseluruhan siswa Sekolah Xin Zhong dan Gloria memiliki karakteristik perjalanan antara lain: Sebagian besar(85%) siswa bertempat tinggal di Surabaya Timur, Sebagian kecil(13%) siswa pernah berkendara bersama, Sebagian besar(97%) kendaraan tidak parkir setelah menurunkan siswa. Siswa Sekolah Xin Zhong sendiri memiliki karakteristik perjalanan antara lain: Jarak rata-rata perjalanan siswa dari tempat tinggal ke sekolah sekitar 6,4 km dengan jarak terdekat 1,2 km dan jarak terjauh 14 km, Sebagian besar(50%) orang tua siswa menggunakan sistem bergantian mengantar dalam berkendara bersama. Siswa Sekolah Gloria sendiri memiliki karakteristik perjalanan antara lain: Jarak rata-rata perjalanan siswa dari tempat tinggal ke sekolah sekitar 6,2 km dengan jarak terdekat 1,2 km dan jarak terjauh 22 km, Sebagian besar(40%) orang tua siswa menggunakan sistem bebagi biaya dalam berkendara bersama. Sedangkan hasil grafik presentase penilaian pengaturan sirkulasi kendaraan di sekolah, lokasi dropzone dan sistem parkir menunjukkan kesamaan antara sekolah Xin Zhong dan Gloria, Sehingga solusi berkendara bersama dapat diterapkan di dua sekolah tersebut Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas dapat diperoleh beberapa saran untuk yang dapat digunakan oleh sekolah Xin Zhong dan Gloria antara lain sebagai berikut : 6

Kebijakan pertama yang dapat diterapkan oleh sekolah adalah dengan menghimbau orang tua siswa untuk berkendara bersama dengan sistem berkendara bergantian mengantar dan memberikan fasilitas khusus berupa pintu masuk dan dropzone khusus. Kebijakan kedua yang dapat diterapkan oleh sekolah adalah dengan menghimbau orang tua untuk menggunakan jasa antar-jemput dan memberikan fasilitas khusus berupa pintu masuk khusus dan tempat parkir khusus. 6. DAFTAR REFERENSI Litman, Todd. (2012). School Transport Management.. Victoria Transport Policy Institute. 22 Agustus 2013 <http://www.vtpi.org/tdm/tdm36.htm>. Trans Canada Carpool.ca. (2010). Carpool Information. Trans Canada Carpool.ca. 17 Desember 2013 < http://www.carpool.ca/information.aspx>. 7