BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 42 Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 tentang. pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Menteri/Pimpinan Lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor wilayah DJBC Jawa Barat

PENCATATAN ASET DI SIMAK BMN UNTUK BELANJA BARANG BANTUAN PEMERINTAH DAN SERAH TERIMA ASET BMN UNTUK BELANJA MODAL

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 240/PMK.06/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 240/PMK.06/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Penatausahaan. Barang Milik Negara. Persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh

PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU PEMERINTAH DAERAH YANG DITUJUKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Abstract. 1. Pentingnya Penghapusan BMN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 113/PMK.01/2006 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG

PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (URGENSI DAN TATA CARANYA)

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

BMN YANG SELAIN DARI APBN

Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4515); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Dr. W. Riawan Tjandra, S.H., M.Hum. Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 138/PMK.06/2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No.95 2 umum, perlu dilakukan penyesuaian terhadap mekanisme pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang oleh Pemerintah Pusat atau Pemerin

Potret Kebijakan Penggunaan Barang Milik Negara Dari Berbagai Sudut Pandang

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam pengelolaan keuangan negara. yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi,

I. DASAR HUKUM II. RINGKASAN LAPORAN BARANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.06/2006 TENTANG

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 5 18/12/ :47

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.06/2011 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat kita bahas melalui topik tersebut. Pada kesempatan ini, penulis ingin

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENGALIHAN ASET DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian Internal..., Eka, Fakultas Ekonomi 2017

BAB I PENDAHULUAN. tidak, sebelum munculnya reformasi akuntansi, Indonesia masih. menggunakan UU Perbendaharaan Indonesia atau ICW Staatblads 1928.

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/KMK.01/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.06/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PERMENTAN/PL.020/3/2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembara

2017, No Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan da

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA /ESELON I/SATUAN KERJA...

2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah pemerintahan akan saling terkait fungsinya guna memperjuangkan

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 ayat (2)

TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

HIBAH BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA. 12 JP (540 menit) Penatausahaan meliputi tiga kegiatan yaitu Inventarisasi, Pembukuan dan Pelaporan.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2017

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penyelesaian Terhadap Barang

STANDAR PROSEDUR OPERASI PENERBITAN IJIN PEMBONGKARAN BARANG IMPOR DI LUAR KAWASAN PABEAN. Nomor : SOP/WBC.14/KPP.MP.02/1

BAB I PENDAHULUAN. Pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM PEMULIHAN ASET TINDAK PIDANA KORUPSI

OLEH: Prof.Dr.Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan instansi di bawah Kementrian

P - 34/BC/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.45/Menhut-II/2008 TENTANG PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUNAN SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 6 /BC/2011 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut pasal 42 Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara menyatakan bahwa menteri keuangan mengatur pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Menteri/Pimpinan Lembaga adalah pengguna Barang bagi kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya, dan kepala kantor dalam lingkungan kementerian negara/lembaga adalah kuasa Pengguna Barang dalam lingkungan yang bersangkutan. Pada pasal 44 menyatakan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib mengelola dan menatausahakan barang milik negara yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya. Setiap instansi baik pemerintah maupun swasta selalu memiliki aset, baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud. Barang Milik Negara merupakan salah satu aset pemerintah yang berwujud. Barang Milik Negara meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah yang meliputi barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis, barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dan perjanjian/kontrak, barang yang diperoleh berdasarkan undang undang, atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh ketentuan umum. Barang Milik Negara juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu aset lancar dan 1

aset tetap. Barang Milik Negara yang termasuk dalam aset lancar adalah persediaan. Menurut PSAP Nomor 05 disebutkan bahwa persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. Berdasarkan ketentuan pasal 32 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik negara baik pengamanan fisik, administrasi maupun hukum. Pengamanan fisik dan administrasi atas persediaan pun perlu dilaksanakan sesuai dengan akuntansi persediaan. Oleh karena itu pengelolaan persediaan harus dilaksanakan dengan baik. KPPBC Tipe Madya Pabean B Yogyakarta merupakan instansi pemerintah dibawah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang melakukan pengawasan dan pelayanan pada bidang kepabeanan dan cukai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Dalam melakukan kegiatannya, KPPBC Tipe Madya Pabean B Yogyakarta membutuhkan persediaan untuk menunjang kegiatannya. Karena persediaan sangat penting dalam kegiatan pelayanannya maka dibutuhkan penatausahaan dan pengelolaan persediaan agar aktivitas pelayanan tetap lancar. Pengelolaan dan penatausahaan persediaan pun harus dilakukan 2

dengan baik dan sesuai dengan peraturan, sedangkan hal tersebut masih kurang mendapatkan perhatian. Kurangnya perhatian terhadap penatausahaan persediaan diketahui pada penyimpanan persediaan yang belum dilengkapi dengan kartu barang, kartu gantung barang, denah lokasi barang, alat pengaman, alat bantu dan alat kesehatan sesuai dengan peraturan yang menjadi acuan dalam penatausahaan persediaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih minimnya usaha pengendalian terhadap penyimpanan barang persediaan di gudang. Apabila barang yang ada di gudang tidak dilengkapi dengan kartu barang maka akan berdampak pada sulitnya mengetahui barang apa saja yang tersimpan di gudang secara berkala dan jumlahnya berapa, sehingga pada waktu akan dilakukan pemakaian harus dilakukan pengecekan satu persatu. Apabila di dalam gudang juga tidak dilengkapi dengan denah lokasi maka akan menimbulkan kesulitan ketika mencari letak persediaan yang ada di dalam gudang. Hal tersebut akan mengurangi efektifitas dan efisiensi dalam pencarian barang. Selain itu, tidak dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penatausahaan persediaan. Tidak ada pembinaan terhadap penatausahaan persediaan akan berdampak pada proses penatausahaan. Penatausahaan persediaan yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan akan menyebabkan laporan akhir pada persediaan menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak adanya pengawasan dan pengendalian terhadap tertib administrasi akan berdampak pada kemungkinan adanya 3

penggelapan persediaan yang dilakukan oleh pengelola persediaan sehingga menyebabkan kerugian bagi instansi terkait. Hal - hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penatausahaan persediaan tidak memenuhi peraturan yang ada sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk perbaikan dalam penatausahaan persediaan agar pelaksanaan penatausahaan dilaksanakan secara lebih baik lagi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang berjudul TINJAUAN ATAS PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B YOGYAKARTA. 1.2 Rumusan Masalah Berikut adalah rumusan masalah dalam penelitian ini: apakah implementasi penatausahaan persediaan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 113 tahun 2006 tentang Pedoman Penatausahaan Persediaan Di Lingkungan Departemen Keuangan? 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis membatasi masalah hanya pada penatausahaan persediaan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap tertib administrasi pelaksanaan penatausahaan persediaan. 4

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian dan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui implementasi penatausahaan persediaan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 113 tahun 2006 tentang Pedoman Penatausahaan Persediaan Di Lingkungan Departemen Keuangan. 1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi Penulis Memberikan kesempatan kepada penulis untuk manambah, mengaplikasikan dan membandingkan ilmu yang telah diterima selama di bangku kuliah dengan dunia kerja yang sebenarnya. b. Manfaat bagi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam melakukan perbaikan pada pelaksanaan penatausahaan persediaan yang sudah dilakukan. c. Manfaat bagi Pihak Lain Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau acuan untuk penelitian selanjutnya. 5

1.6 Kerangka Penulisan Penerapan Penatausahaan PMK No. 113 Penemuan masalah dan evaluasi permasalahan Penarikan kesimpulan Gambar 1 Kerangka Penulisan Tugas Akhir 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan uraian dari Tugas Akhir ini secara garis besar yang terdiri dari beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang Tugas Akhir, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, kerangka Penulisan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir. 6

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN Bab ini berisi tentang profil instansi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta. Bab ini juga berisi tinjauan pustaka, metodologi penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pikir Tugas Akhir BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan rumusan masalah yang ada pada bab 1. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan masalah dalam Tugas Akhir. 7