BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PEMANFAATAN GONI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPATU WANITA TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

BAB II METODE PERANCANGAN

TEKNIK PEMBUATAN POLA SEPATU MODEL OXFORD Oleh: Supriyanta Tyas Purnomo

BAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah:

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha


BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Desain Alas Kaki Casual untuk Anak Perempuan Usia 8-12 Tahun dengan Eksplorasi dan Aplikasi Motif Batik Anak

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCIPTAAN SEPATU KULIT DENGAN ORNAMEN DAUN SIRIH

BAB IV ANALISIS HASIL EKSPERIMEN

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. Peranan wanita makin dirasakan dalam berbagai sektor, seiring dengan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Fungsi Sandal dan totebag

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II STUDI LITERATUR

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB II METODE PERANCANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

Perancangan Sepatu Casual untuk Pria Muda dengan Keywords Simple dan Dinamis

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

Perancangan Sneakers yang Mudah Dibersihkan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN E. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn.

BAB IV TINJAUAN KARYA. Dalam pengkajian Tugas Akhir ini saya melakukan kajian dengan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. setelah ditenun dengan tali sebagai perintang atau menolak warna. Ikat celup di

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB V APLIKASI HASIL EKSPERIMEN PADA PRODUK AKSESORIS

Sejarah Lempar Lembing

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Pengertian Sepatu Sepatu adalah pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit (karet dsb), bagian telapak dan tumitnya tebal dan keras (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Sedangkan menurut Basuki, DA (2010) pada awalnya perkembangan sepatu adalah sebagai protection of the foot, pelindung kaki dari serangan bermacam macam iklim (dingin, panas, dan hujan) ataupun rasa sakit saat menginjak suatu benda tajam atau runcing. Pada mulanya sepatu merupakan alat khusus yang digunakan untuk melindungi kaki yang terbuat dari daun (papyrus), kulit kayu, dan kulit binatang, kemudian seiring dengan perkembangan zaman, kegunaan sepatu bukan hanya sebagai pelindung kaki namun sepatu digunakan pula sebagai salah satu pelengkap pakaian manusia. Perkembangan sepatu dimulai dari daerah Mediterania dan daerah Eropa, perbedaan asal sepatu ini sebabkan karena faktor iklim yaitu pada daerah Mediterania sepatu digunakan untuk melindungi kaki dari batu kecil dan sengatan sinar matahari sedangkan di daerah Eropa sepatu digunakan sebagai pelindung kaki dari hawa buruk seperti dinginnya salju didaerah itu (Basuki dan Indrati, 1984: 5, 8-10). Menurut Basuki, AD (2013) fungsi utama sepatu adalah menjaga dan melindungi bagian atas kaki, dan menjaga serta melindungi bagian telapak kaki, selain itu fungsi sepatu lainnya adalah menjaga dan menopang bentuk kaki selama melaksanakan pekerjaan, untuk mengatasi bentuk-bentuk kaki yang abnormal selain itu sebagai pelengkap pakaian dan untuk menunjukkan status sosial/tingkat dan derajat dalam kehidupan dimasyarakat. 19

2. Desain Modular Desain modular merupakan pendekatan yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) yang dapat mandiri dibuat dan kemudian digunakan dalam sistem yang berbeda untuk mengarahkan beberapa fungsi. Gagasan pokok modular desain adalah untuk mengembangkan serangkaian komponen-komponen produk dasar yang dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda. Desain modular dengan bagian yang terpisah-pisah, memungkinkan perusahaan untuk melakukan reparasi, pemeliharaan atau penggantian salah satu modul atau komponen yang rusak. Sebuah sistem modular dapat dicirikan sebagai berikut: Fungsional, modul dapat digunakan kembali. Termasuk berorientasi objek deskripsi fungsi modul. Kemudahan perubahan untuk mencapai transparansi teknologi. Selain pengurangan biaya (karena kustomisasi yang lebih rendah, dan waktu belajar kurang), dan fleksibilitas dalam desain, modularitas menawarkan manfaat lain seperti augmentasi (menambah solusi baru hanya dengan cara menghubungkannya dengan modul baru). 3. Velcro Gambar 3. 1 Velcro Sumber : Akhmad Asrari, 2011 Velcro adalah peranti populer untuk mengikat dua sisi kain, pertama kali diciptakan pada tahun 1948 oleh insinyur listrik bernama George de Mestral. Ia mematenkannya pada tahun 1955 dan dibuat secara praktikal sampai diperkenalkan secara komersial pada akhir tahun 1950-an. Fungsi velcro 20

yaitu sebagai perekat antar sisi yang mudah untuk diaplikasikan diberbagai benda. Sekarang ini penggunaan velcro sudah banyak ditemukan pada beberapa fashion item contohnya tas, sepatu, baju, topi dan lain sebagainya. 4. Konversi Ukuran Sepatu Eropa, Inggris dan Indonesia Pada dasarnya ukuran sepatu memiliki standar yang berbeda-beda, ukuran yang sering kita jumpai pada sepatu lokal atau buatan Indonesia biasanya menggunakan ukuran standar Eropa, meskipun Indonesia juga memiliki ukuran standar, namun jarang digunakan. kalau ukuran pada sepatu impor itu biasanya menyertakan ketiga ukuran tersebut yaitu Eropa, Inggris, Amerika dan Australia. Ukuran Sepatu Wanita CM 20.8 21.6 22.2 22.5 23 23.5 23.8 24.1 EU UK US AU INA 35 35.5 36 36.5 37 37.5 38 38.5 2 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 4 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 4 4.5 5 5.5 6 6.6 7 7.5 CM 24.6 25.1 25.4 25.9 26.2 26.7 27.1 27.6 EU UK US AU INA 39 39.5 40 40.5 41 41.4 42 42.5 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 Tabel 3. 1 Ukuran Sepatu Wanita Sumber : Imam Machmudi, 2014 21

5. Ergonomi Ergonomi berhubungan dengan studi tentang interaksi antara manusia dengan objek yang digunakannya serta dengan lingkungan kerja yang mereka gunakan. Definisi ergonomi secara praktis adalah perancangan objek yang akan digunakan oleh manusia (design for human use). Sanders dan Mc Cormick mendefinisikan secara lengkap tentang ergonomi. Mereka menjelaskan kedalam tiga pendekatan: fokus utama, sasaran dan pendekatan utama. Fokus utama ergonomi adalah mempertimbangkan faktor manusia dalam perancangan objek, peralatan dan juga lingkungannya. Sasaran utamanya adalah meningkatkan efektifitas hasil kerja system manusiamesin, pendekatan utama adalah dengan mengaplikasikan secara sistematis data tentang karakteristik kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem ataupun prosedur. Fokus dari ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur serta lingkungan yang digunakan dalam bekerja dan hidup sehari-hari. Perhatian utama dari ergonomi adalah pada manusia dan bagaimana rancangan suatu produk atau barang yang mempengaruhi manusia yang menggunakannya. Ergonomi yang juga disebut dengan human factors berusaha mencari perubahan terhadap produk atau barang yang digunakan manusia agar dapat meningkatkan kemampuan sekaligus mengatasi keterbatasan-keterbatasan manusia. Bagan 3. 1 Jenis Sepatu Berdasarkan Fungsinya Sumber : Basuki, 2003 22

6. Antropometri Antropometri berasal dari anthro yang memiliki arti manusia dan metri yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya. Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya. a. Antropometri Kaki Kaki menyediakan permukaan utama interaksi dengan lingkungan selama penggerak. Dengan demikian, penting untuk mendiagnosis masalah kaki pada tahap awal untuk pencegahan cedera, manajemen resiko dan kesejahteraan umum. Gambar 3. 2 Antropometri Kaki Sumber : Nurmianto, 1996 23

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Trend Sepatu 2017 Menurut Tamar Najarian, (2016) Ada beberapa penampilan yang paling terbaru dan banyak yang telah didaur ulang dan direnovasi untuk memenuhi kebutuhan tahun 2017 ini. Salah satunya yaitu perpindahan dari tahun 1970-an, tetapi tetap mempertahankan residu, dan dimasukkan era 80-an dan 90-an, sambil memfokuskan pada futuristik juga. Sepatu runcing akan memberikan sesuatu yang lebih dibanding bulat persegi yang biasa kita asumsi. Platform, tali, gesper, dan banyak tekstur semua yang diharapkan untuk tahun 2017 ini. Hal ini juga akan menimbulkan kesan yang menarik. 24

Gambar 3. 3 Trend Sepatu 2017 Sumber : Tamar Najarian, 2016 25

2. Biopop Gambar 3. 4 Biopop Sumber : Trend Forecasting Biopop diilhami oleh tampilan dalam foto-foto mikroskopik dunia remik seperti virus, bakteri, jamur, dan sebagainya yang berasal dari temuan di laboratorium biologi. Kemajuan berbagai bentuk biomorfosis muncul dalam nuansa warna-warni cemerlang yang amat kaya. Biopop juga diyakini memberikan sebuah harapan yang memberikan aura kegembiraan, tercermin dalam objek yang dibuat dengan dorongan bermain tinggi dan warna-warna cerah. Gambar 3. 5 Biopop Color Inspiration Sumber : Trend Forecasting 26

C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN 1. Komponen-Komponen Sepatu Menurut Basuki, AD (2013) sebuah sepatu merupakan satu unit yang terdiri dari beberapa bagian dan komponen sepatu yang dirakit menjadi satu, dengan bentuk dan desain yang bermacam-macam. Dilihat dari letak dan cara mengerjakannya, maka sepatu dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu bagian atas sepatu (shoe upper) dan bagian bawah sepatu (shoe bottom). a. Bagian Atas Sepatu (Shoe Upper) Bagian atas adalah bagian sepatu yang terletak di sebelah atas, merupakan bagian sepatu yang melindungi dan menutup sebelah atas dan samping kaki. Bagian atas umumnya terdiri dari beberapa komponen sepatu yang dirakit menjadi satu diantaranya yaitu : 1) Vamp (bagian depan) adalah komponen bagian atas sepatu yang menutupi bagian depan dan tengah atas sepatu. 2) Quarter (bagian samping) sebanyak dua buah untuk setiapa setengah pasang sepatu, merupakan komponen bagian samping luar (quarter out) dan samping dalam (quarter in) belakang sepatu. 3) Tongue (lidah sepatu) komponen sepatu yang letaknya pada bagian atas sepatu yang menutupi punggung kaki. 4) Back Strap, komponen ini terletak pada bagian belakang tempatnya di tengah tengah bagian quarter luar dan dalam, sekaligus berfungsi untuk menggabungkan kedua quarter tersebut. b. Bagian Bawah Sepatu (shoe bottom) Batasan mengenai bagian bawah (shoe bottom) adalah menunjukkan keseluruhan bagian bawah sepatu, merupakan bagian sepatu yang melindungi dan menjadi alas telapak kaki, termasuk juga variasi-variasi bentuk komponen yang ada dan bentuk konstruksinya. 27

Bagian bawah atau bagian pengesolan adalah bagian yang terletak disebelah bawah. Bagian bawah terdiri dari beberapa komponen sepatu yang dirakit menjadi satu, terkecuali pada bagian hak (tumit), apabila terpisah dari sol luarnya. Bagian ini adalah bagian yang benar-benar mendapat tekanan dari berat tubuh oleh karena itu bahan-bahan yang digunakan haruslah lebih tebal dan kuat, berbeda dengan bahan untuk bagian atas yang lebih tipis, adapun macam-macam komponen bagian shoe bottom diantaranya: 1) In sol (sol dalam) Komponen ini adalah sol yang letaknya paling dalam(setelah kaki), yang dibatasi oleh pelapis kaki atau sock lining. Sol dalam merupakan fondasi sepatu, bentuknya seperti telapak acuan, tempat untuk meletakkan bagian atas sepatu pada waktu proses lasting. 2) Tamsin atau penguat tengah Nama lain dari tamsin yaitu shank atau arch brance yang dipasang antara sol luar dan sol dalam gunanya untuk menjaga agar kedudukan sepatu tetap. 3) Pengisi (filler) Pengisi (filler) adalah komponen bagian atas yang terletak antara sol luar dan sol dalam yang berguna untuk mengisi ruang kosong diantara sol luar dan sol dalam. 4) Out sol (sol luar) Sol luar adalah komponen sepatu yang terletak dibagian paling bawah dan sebagai alas kaki yang langsung bergeseran dan bersentuhan dengan tanah. 5) Hak (heel) Komponen ini terbuat dari karet cetak. Fungsi dari hak ini adalah menahan sepatu agar tidak licin sewaktu dipakai, di samping itu pemasangan hak harus tepat di belakang, bawah telapak bagian tumit gunanya untuk menyerasikan kedudukan sepatu. 28

6) Tatakan/lapis sol dalam Nama lain komponen ini adalah sock lining, merupakan bagian komponen dari in sol yang langsung bersentuhan dengan kaki terbuat dari kulit kambing/domba disamak dengan bahan penyamak nabati, luasnya seluas sol dalam. 2. Karakter Sepatu Wanita Menurut Suliestiyah Wiryodiningrat dan Dwi Asdono Basuki (2007:26), Perkembangan desain sepatu merupakan bagian dari perkembangan dunia mode. Sepatu merupakan bagian/pelengkap dari penampilan sesorang, yaitu penampilan mulai dari ujung rambut sampai pada ujung yang merupakan satu kesatuan yang utuh, harmonis, dan serasi. Penampilan tersebut dipengaruhi oleh mode, sedangkan mode selalu berkembang/dinamis sesuai dengan jamannya. Dalam dunia mode, dikenal beberapa aliran mode, yaitu: 1) Aliran klasik adalah aliran yang bersifat kekal dan abadi, pada bentuk ini hampir tidak ada perubahan sepanjang tahun bersifat tetap dan statis. 2) Aliran non klasik adalah aliran yang terdapat perubahan-perubahan pada suatu kurun waktu tertentu, biasanya kurang lebih 10 tahun sekali, dan biasanya perubahan itu hanya pada bagian-bagian tertentu. 3) Aliran trand yaitu kecenderungan perubahan mode untuk periode satu tahun yang akan datang, seperti perubahan warna, motif, garis, dan rancangan bahan. Sepatu dapat memberikan nilai karakter pada setiap wanita, oleh karena itu banyak sepatu dibuat yang nantinya akan memberi perubahan fashion dalam dunia sepatu, fashion didefinisikan sebagai hal yang diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Sehingga dapat disimpulkan sepatu fashion adalah sepatu yang mampu mengekspresikan penggunanya dalam berpenampilan, sepatu ini bersifat unik, berani, anggun, dan mewah dan memiliki estetika yang amat 29

tinggi. Sepatu fashion berfungsi untuk menunjukkan derajat sosial penggunanya, nilai ekonomi, alat ekspresi diri dan sebagai busana pelindung tubuh (Troxell, 2001). Fashion adalah proses penyebaran sosial (social diffusion) dimana sebuah gaya baru diadopsi oleh kelompok konsumen (Salomon, 2000). Fashion melahirkan beberapa gaya mode salah satunya adalah modern chic adalah gaya yang selalu up to date, menarik, fashionabel, anggun, dan modis yang menyesuaikan dengan segala aktivitas manusia dimana sekarang ini dengan mempertimbangkan pola fikir manusia dan segala kemudahan untuk memenuhi kebutuhan. Gaya dan style sepatu dapat terlihat dari jenisjenis sepatu yang sering para wanita gunakan. Menurut Sukmo Pinuji (2009:230) ada beberapa model sepatu untuk para wanita diantaranya seperti: a. Pump shoes Sepatu dengan desain pungung kaki terbuka dan awalnya dipakai ( tanpa tumit ) oleh laki-laki dan hamba di tahun 1500 maka mereka disebut Pompes. Dngan ujung kaki yang tertutup setengah dari punggung kaki. Sepatu yang terkesan casual ini biasanya digunakan oleh seorang wanita karena kenyamanannya serta wanita yang memiliki kepribadian, rendah hati dan menyukai kesederhanaan. Pada desain sepatu yang telah diciptakan ada salah satu sepatu boot yang memiliki kombinasi dengan bentuk pump shoes. Sepatu pump shoes, sepatu yang identik dengan sepatu yang casual, casual sendiri memiliki arti sederhana, yang pada dasarnya sepatu casual dibuat untuk kegiatan yang santai, sehingga lebih terkesan sederhana dan apa adanya. Sepatu yang casual lebih mengedepankan kenyamanan pada penggunanya, tidak terlalu kaku, dan formal (Suliestiyah Wiryodiningrat dan Dwi Asdono Basuki, 2007:23). 30

b. Boot Sepatu yang tertutup secara keseluruhan dan ada sebagian model boot yang hanya sampai pergelangan kaki (mata kaki), sampai setengah betis dan ada yang sampai lutut. Bagi para wanita sepatu ini memiliki karakter yang kuat, berani, mandiri dan anggun. Pada desain sepatu yang telah diciptakan memiliki bentuk boot dengan ketinggian bahan yang menutupi mata kaki, perbedaan model boot pada desain ini terletak pada hak yang digunakan serta pola bagian sepatu. Sepatu boot kebanyakan memakai kancing, demikian juga dengan sepatu boot wanita dibuat sampai menutupi bagian lutut dan dipasang kancing-kancing untuk memegang kaki ( Basuki, AD. 2013). c. Wedges heel Sepatu model ini diperuntukkan bagi para wanita yang tidak nyaman dengan sepatu berhak kecil. Wedges heel merupakan jenis sepatu dengan model hak yang mempunyai ukuran yang sama dari depan sampai belakang dan menyatu dengan sol sepatu. Pada desain sepatu boot yang telah diciptakan terdapat dua jenis sepatu yang memiliki hak seperti ini, wedges yang diguakan terbuat dari kayu yang memiliki permukaan depan lebih rendah dari pada bagian tumit kaki. Hak sepatu ini tidak mudah patah dan cocok bagi para wanita yang memiliki berat badan lebih. Wanita yang suka mengenakan high wedges adalah pribadi yang sangat tahu kualitas dirinya dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, namun mereka sering melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri dan sulit ditebak. d. Flat shoes Merupakan sepatu yang paling aman, nyaman dan sesuai untuk melindungi telapak kaki. Pada sepatu ini tidak terdapat hak karena permukaan sol pada sepatu ini datar menyentuh lantai. Biasanya sol yang digunakan pada sepatu ini adalah sol karet yang berbentuk lembaran, karena 31

sol karet memiliki kelenturan serta permukaan yang tipis dan datar, hal ini lah yang membuat kaki nyaman karena semua beban ditumpuan pada talapak kaki yang rata menempel pada permukaan tanah. Berdasarkan jenis sepatu yang telah didesain terdapat beberapa sepatu yang memiliki desain sol yang sama dengan flat shoes, pada sepatu boot yang berjenis flat ini didesain denga shoe upper yang tingginya sampai mata kaki dan sol dibuat datar menggunakan sol karet sehingga permukaannya terlihat datar menempel lantai. D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Daftar harga beberapa sepatu modular yang ada di dunia: No Gambar Produk Merek Harga 1 Alterre (Sepatu modular accessories yaitu bagian talinya dapat di ganti) $180.00 Gambar 3. 6 Alterre 2 Snooz (Sepatu modular untuk pria dengan sistem resleting) 60.499 Gambar 3. 7 Snooz 32

3 Camileon (Sepatu modular dengan sistem lipat pada bagian haknya) $99.99 Gambar 3. 8 Camileon 4 Tanya Heath (Sepatu modular dengan sistem buka pasang pada bagian haknya) 280 Gambar 3. 9 Tanya Heath Tabel 3. 2 Daftar harga beberapa sepatu modular yang ada di dunia 33