ISSN hal

dokumen-dokumen yang mirip
Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. walaupun harga produk luar jauh lebih mahal dari pada produk lokal. yang menjadi bahan baku utama dari komponen otomotif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Pengaruh Natural dan Artificial Aging Pada Velg Bahan A356.0 Centrifugal Casting Dengan Variasi Putaran Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN ALUMINIUM A356.0

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

ANALISIS HASIL PENGECORAN MATERIAL KUNINGAN

Pengaruh Putaran Centrifugal Casting Velg dari bahan Aluminium Scrap terhadap Karakteristik Perambatan Retak Fatik

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG POLBAN

Waluyo M Bintoro, Undiana B,, Duddy Y P Staf Pengajar Jurusan Teknik mesin Politeknik Negeri Bandung

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA VELG MERK STOMP YANG MEMENUHI STANDART ASTM

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

VARIASI PUTARAN DAN PRE HEATING CETAKAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAHAN VELG SEPEDA MOTOR DENGANMETODE CENTRIFUGAL CASTING

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

PENGARUH VARIASI PUTARAN RENDAH DAN PUTARAN SEDANG PADA CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP SIFAT FATIK PADUAN A 356 UNTUK VELG SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PERILAKU IMPAK DAN POROSITAS PADUAN Al-Si-Mg PADA PENGECORAN SENTRIFUGAL AKIBAT TEMPERATUR PEMANASAN AWAL CETAKAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap. kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

11 BAB II LANDASAN TEORI

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PADUAN VARIASI PUTARAN 0, 250, 550 RPM CENTRIFUGAL CASTING SIFAT FATIK PADUAN A 356 UNTUK VELG SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

PENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

I. PENDAHULUAN. boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit menemukan Aluminium murni di

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGEMBANGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEPATU KAMPAS REM KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN ALUMUINUM DAUR ULANG

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

Transkripsi:

Vokasi Volume IX, Nomor 2, Juli 2013 ISSN 193 9085 hal 134-140 PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN PENAMBAHAN INOKULAN AL-TiB PADA CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADUAN ALUMINIUM COR A35 VELG SEPEDA MOTOR Masy ari Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Pontianak, Jalan Ahmad Yani Pontianak 78124 E-mail: masyari_ari@yahoo.com Abstrak: Centrifugal casting adalah salah satu metode pengecoran yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk melemparkan logam cair di dalam cetakan yang berputar. Metode ini banyak digunakan untuk menghasilkan komponen-komponen yang berbentuk silindris. Salah satu produk otomotif yang dapat dihasilkan dengan metode ini adalah velg kendaraan roda dua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar dan penambahan inokulan Al-TiB pada centrifugal casting terhadap sifat fisis dan mekanis paduan aluminium cor A35 velg sepeda motor. Penelitian ini juga mengamati perubahan struktur mikro akibat kecepatan putar dan penambahan inokulan Al-TiB pada centrifugal casting. Material dasar yang digunakan adalah paduan aluminium cor A35. Paduan ini mengandung Silicon,55% dan Magnesium 0,40% sebagai unsur paduan utama. Proses pengecoran dilakukan pada preheating cetakan 250 o C dan temperatur penuangan 750 o C dengan variasi putaran 300, 500, 700, 800, 900, 00 rpm dan 00 rpm ditambah inokulan Al-TiB 0,008%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan, kekuatan tarik dan ketangguhan serta densitas hasil coran secara umum mengalami peningkatan dengan kenaikan kecepatan putar mold velg sepeda motor. Penambahan inokulan Al-TiB pada paduan aluminium cor belum memberikan pengaruh yang berarti terhadap sifat mekanis hasil coran. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan adanya perubahan bentuk dan ukuran butir akibat kecepatan putar. Penambahan inokulan Al-TiB mengubah bentuk butiran. Key words: velg, centrifugal casting, Al-TiB, A35 Industri pengecoran logam merupakan salah satu usaha yang mempunyai peranan strategis pada struktur perekonomian nasional. Produk cor logam yang termasuk mengalami peningkatan permintaan untuk diproduksi di industri kecil adalah terbesar dari jenis komponen otomotif yang salah satunya terbuat dari bahan logam non ferro seperti alumunium. Kondisi ini tentunya sangat menggembirakan karena akan meningkatkan pendapatan yang lebih besar bagi industri kecil. Namun tingkat persaingan di pasar komponen otomotif semakin tinggi terutama dari produk impor, menyusul adanya kesepakatan perdagangan bebas Asean-China (ACFTA). Berdasarkan data Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor Indonesia (GIMM) banyak produk komponen dari kawasan Asean dan China yang menyerbu Indonesia dengan harga yang lebih murah, baik yang masuk secara resmi maupun ilegal (Afriyanto, 20). Akibatnya berdampak kurang baik terhadap industri-industri otomotif dalam negeri khususnya untuk industri pengecoran lokal. Salah satu 134

135 Masy ari Vokasi produk komponen otomotif yang banyak dihasilkan dari industri-industri pengecoran logam adalah velg sepeda motor atau yang dikenal dengan istilah casting wheel. Namun secara keseluruhan peluang permintaan ini belum dapat dipenuhi secara optimal oleh industri pengecoran lokal, karena kualitas produk velg lokal jauh lebih rendah dibanding hasil pabrikasi. Hal ini dimungkinkan karena proses pengecoran yang digunakan adalah gravity casting, mengingat metode ini merupakan metode pengecoran yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan. Penelitian yang berkaitan dengan produk coran velg kendaraan roda dua dengan centrifugal casting telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Santoso (20) meneliti pengaruh variasi temperatur cetakan dan inokulan Al-TiB terhadap sifat mekanik hasil coran aluminium menggunakan metode centrifugal casting. Bambang (20) mengamati pengaruh kecepatan putar terhadap sifat fisis dan mekanis hasil coran. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Santoso (20), dengan variasi putaran yang digunakan 400, 450, 500, 550, 00, 50, 700 rpm, pre-heating pada mould 250 o C dan temperatur penuangan 750 o C. Kemudian pada tahun yang sama Bintoro (20), yang juga melakukan penelitian tentang pengaruh temperatur cetakan, bentuk produk (velg dan produk piringan pejal) dan inokulan Al- TiB pada centrifugal casting terhadap sifat fisis dan mekanis paduan aluminium. Namun dari hasil penelitian tersebut di atas sifat mekanis yang dihasilkan masih rendah dibandingkan hasil produk pabrikan. Karena ketiga penelitian menggunakan material velg bekas (skrap) kendaraan roda empat yang dilebur kembali, maka selalu terdapat perbedaan komposisi pada bahan coran. Akibat dari perbedaan komposisi tersebut, hasil yang diperoleh selalu ada perbedaan dari yang diharapkan. Dimana seperti kita ketahui skrap paduan aluminium tersebut umumnya telah mengalami beberapa kali perlakuan untuk memenuhi suatu fungsi tertentu, seperti ketahanan korosi, keindahan, dan lain sebagainya, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi sifat fisis dan mekanis dari hasil coran. Maka selanjutnya dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan yang sudah dipastikan komposisinya sesuai dengan bahan velg hasil pabrikan yaitu paduan aluminium cor A35, yang mempunyai beberapa keunggulan seperti sifat fluiditas yang baik dan heat treatable. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar dan penambahan inokulan Al-TiB terhadap sifat fisis dan mekanis maupun struktur mikro paduan aluminium cor A35 pada centrifugal casting velg sepeda motor. METODE Dalam penelitian ini material dasar yang digunakan adalah paduan aluminium cor A35 berbentuk ingot, dengan unsur paduan utama,55% Si dan 0,40% Mg. Komposisi kimia dari paduan aluminium A35 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia paduan aluminium cor A35 Alloy Al Cd Cu Fe Mg Ni Pb Si Ti Zn A35.1 92.75 <0.002 <0.001 0.220 0.400 <0.002 0.001.550 0.00 0.004 Sumber: PT. Global Metalindo Indonesia 2011

Volume IX, 2013 13 Proses pengecoran dilakukan di Lab. Pemesinan Politeknik Negeri Bandung. Proses pengecoran menggunakan cetakan hasil penelitian Bambang, dkk. (20). Tahapan yang dilakukan dalam proses pengecoran, yaitu sebagai berikut: 1) Tahap pertama yang dilakukan adalah memotong paduan aluminium cor yang berbentuk ingot menjadi beberapa bagian tujuannya agar mudah dimasukkan ke dalam cawan tuang. Kemudian bahan baku tersebut ditimbang sebanyak 5 kg menggunakan timbangan digital untuk dilebur pada temperatur 750 o C di dalam dapur listrik; 2) Memutar cetakan sesuai dengan putaran yang telah ditentukan, yaitu dengan mengatur inverter pada frekuensi yang telah ditentukan. Tahap ini adalah tahap persiapan sebelum cetakan digunakan untuk proses pengecoran; 3) Melakukan preheating pada cetakan dengan temperatur 250 o C (Bambang, 20). Proses preheating menggunakan liquefied petroleum gas (LPG), yaitu dengan menempatkan burner diantara cetakan atas dan bawah sampai temperatur cetakan mencapai 250 o C, seperti yang terlihat pada Gambar 1. Selama pre-heating pengukuran temperatur dilakukan di beberapa sisi cetakan menggunakan thermocouple tipe K; 4) Setelah temperatur cetakan dan logam cair mencapai temperatur yang telah ditentukan, cetakan atas dan bawah disatukan kembali dengan memasang baut penghubung untuk proses pengecoran; dan 5) Tahap terakhir dari proses pengecoran adalah penuangan logam cair ke dalam cetakan yang berputar, yaitu dengan mengatur inverter sesuai dengan frekuensi yang telah ditentukan, seperti yang tampak pada Gambar 2. Pengecoran dilakukan pada kecepatan putar 300, 500, 700, 800, 9000 dan 00 rpm. Untuk mengontrol dan mengukur kecepatan putar cetakan digunakan tachometer yang diarahkan pada sisi cetakan yang telah ditandai dengan sebuah strip sebagai sinyal untuk tachometer, seperti yang tampak pada Gambar 1. Burner Cawan tuang Cetakan atas Cetakan bawah Gambar 1. Proses pre-heating pada cetakan Pelindung cairan logam Cairan logam Corong tuang Gambar 2. Proses penuangan logam cair ke dalam cetakan Setelah pengecoran dengan beberapa variasi kecepatan putar, selanjutnya dilakukan pengecoran kembali tetapi dengan menambahkan inokulan Al-TiB (0,008%), yaitu khusus pada putaran dengan kekerasan tertinggi. Sementara itu, parameter yang digunakan pada proses pengecoran ini sama seperti pada pengecoran sebelumnya. Adapun hasil salah satu produk coran dapat dilihat pada Gambar 3. Dalam penelitian ini benda uji diambil dari bagian terluar velg dengan pertimbangan bahwa pada bagian ini velg akan lebih banyak mendapatkan beban saat digunakan, seperti yang terlihat pada Gambar 4.

137 Masy ari Vokasi Bagian velg yang dijadikan benda uji 0 30 32 30 Gambar 3. Salah satu produk hasil Gambar 4. Ilustrasi bagian velg yang dijadikan benda uji 25 0 30 32 30 25 Detail A 55 0.25 55 2±0.025 45 Detail A Detail A Gambar 5. Spesifikasi geometeri (a) E8M, (b) E23 0.25 Tabel 2. Rekapitulasi hasil pengujian sifat fisis dan mekanis velg sepeda motor No Putaran 2±0.025Kekerasan Ketangguhan Densitas UTS (MPa) (Rpm) (BHN) 45 (J/mm 2 ) (gr/cm 3 ) 1 300 50.42 Detail A 149.84 0.215 2.40 2 500 52.92 144.20 0.218 2.4 3 700 52.94 144.43 0.29 2.1 4 800 54.3 128.30 0.233 2. 5 900 59.8 147.23 0.139 2.7 00 7.35 21.5 0.142 2.8 7 Al-TiB 55.11 12.94 0.3 2.55 Benda uji tersebut selanjutnya dibuat untuk uji tarik dengan standar ASTM E- 8M, uji impak dengan standar ASTM E-23, uji kekerasan, uji mikro struktur dan uji densitas. Adapun spesifikasi geometri ASTM-E-8M dan E23 dapat dilihat pada Gambar 5. HASIL Berikut ini adalah tabel rekapitulasi dan grafik hasil pengujian sifat fisis dan mekanis maupun struktur mikro paduan aluminium cor A35 velg sepeda motor menggunakan centrifugal casting.

BHN Volume IX, 2013 138 70.30 4.25 Densitas (gr/cm 3 ) 58.20 52.15 4. 40.05 300 500 700 800 900 00 00+Al-TiB (a) Kekerasan 251.25 201.00 UTS (MPa) 150.75 0.50 50.25 0.00 300 500 700 800 900 00 00+Al-TiB (b) Tarik 0.30 0.25 Energi/A (J/mm2) 0.20 0.15 0. 0.05 0.00 300 500 700 800 900 00 00+Al-TiB (c) Impak 2.70 2.0 2.50 2.40 2.30 300 500 700 800 900 00 00+Al-TiB (d) Densitas Gambar. Grafik hasil pengujian sifat fisis dan mekanis

139 Masy ari Vokasi (a) (b) (c) (d) 50 µm 50 µm 50 µm 50 µm (e) (f) (g) 50 µm 50 µm 50 µm Gambar 7. Foto struktur mikro hasil coran centrifugal casting (a) 300, (b) 500, (c) 700, (d) 800, (e) 900, (f) 00 rpm dan (g) 00 rpm +Al-TiB PEMBAHASAN Gambar menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan putar nilai kekerasan semakin tinggi. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada putaran 00 rpm, nilai kekerasan ini lebih tinggi dibandingkan velg hasil pabrikan yang hanya mencapai 4.85 kg/mm 2 (Bintoro, 20). Kenaikan kekerasan ini disebabkan karena semakin tinggi kecepatan putar akan menyebabkan waktu pembekuan lebih cepat, laju pertumbuhan inti lebih besar dari laju pertumbuhan butir, sehingga didapat struktur butir yang halus (Tjitro, 2004). Sementara itu, nilai kekerasan turun pada putaran 00 rpm yang ditambahkan inokulan Al-TiB, yaitu 55.11 kg/mm 2. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji struktur mikro (Gambar 7). Secara umum nilai UTS (ultimate tensile strength) mengalami fluktuasi dengan kenaikan kecepatan putar, seperti yang terlihat pada Gambar dan naik secara signifikan setelah mencapai putaran 00 rpm sebesar 21 MPa. Fenomena ini juga terlihat pada penelitian yang dilakukan oleh Bambang (20). Ketangguhan benda uji cenderung mengalami penurunan dengan kenaikan kecepatan putar, seperti yang tampak pada Gambar. Penurunan ini dapat disebabkan karena material yang cenderung keras akan lebih mudah patah jika diberi beban atau gaya secara mendadak. Namun hasil pengujian ini ratarata masih di atas velg pabrikasi yang hanya mencapai 0,075 J/mm 2 (Kuncahyo, 20). Berdasarkan hasil pengujian densitas aktual mengalami kenaikan dengan naiknya kecepatan putar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Semakin tinggi kecepatan putar menyebabkan semakin sedikit udara yang terperangkap di dalam cairan. Hal ini terjadi karena gaya sentrifugal yang dihasilkan juga semakin besar, sehingga jumlah porositas juga semakin berkurang. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan adanya perbedaan bentuk dan ukuran butir antara putaran rendah dan tinggi. Semakin tinggi kecepatan putar bentuk dan ukuran butir terlihat semakin kecil dan spheroid (Gambar 7). Namun pada putaran 00 rpm yang ditambahkan inokulan Al-TiB, terjadi perubahan bentuk butiran. Penambahan inokulan tersebut diduga belum memberikan pengaruh terhadap ukuran butir, tetapi mengubah

Volume IX, 2013 140 bentuk butiran menjadi lebih tajam seperti jarum dan kasar. SIMPULAN Berdasarkan dari data penelitian yang diperoleh maka dapat ditarik beberapa simpulan: a) Kekerasan, kekuatan tarik dan ketangguhan serta densitas hasil coran secara umum mengalami peningkatan dengan kenaikan kecepatan putar mold velg sepeda motor; b) Penambahan inokulan Al- TiB pada paduan aluminium cor sebesar 0.008% belum memberikan pengaruh yang berarti terhadap sifat mekanis hasil coran; c) Semakin tinggi kecepatan putar bentuk dan ukuran butir terlihat semakin kecil dan spheroid; dan d) Penambahan inokulan Al- TiB belum memberikan pengaruh terhadap ukuran butir, tetapi mengubah bentuk butiran menjadi lebih tajam seperti jarum dan kasar. Kuncahyo. 20. Sifat Fisis Dan Mekanis Velg Kendaraan Roda Dua 14 Produksi Lokal Dan Produksi Pabrikan. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada. PT. Global Metalindo Indonesia 2011, Bandung. Santoso, N., 20. Pengaruh Variasi Temperatur Cetakan dan Inokulan Ti-B Terhadap Kekutan Mekanik Hasil Coran Aluminium. Tjitro, S. dan Sugiharto. 2004. Pengaruh Kecepatan Putar pada Proses Pengecoran Aluminium Centrifugal. DAFTAR PUSTAKA ASTM Standard. 2004. Standard Test Methods for Notched Bar Impact Testing of Metallic Materials. ASTM Standard. 2004. Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials [Metric]. Afriyanto. 20. Pasar Komponen Otomotif Tumbuh 15%. Harian Bisnis Indonesia. Bambang, U. 20. Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis pada Centrifugal Casting Aluminium Alloy Velg Sepeda Motor. Bintoro W.M., 20, Pengaruh Temperatur Cetakan, Bentuk Produk dan Inokulan Ti-B pada Proses Pengecoran Sentrifugal Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Paduan Aluminium.