PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL SEBAGAI SOLUSI PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN LATHE CK6132D

ANALISIS EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN CK6132D CNC LATHE DENGAN UJI PAIRED SAMPLE T-TEST

Prinsip Kerja dan Pengoperasian

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

Materi 2. Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PENERAPAN BUKU SAKU MASTERCAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN ARTIKEL

MATERI PPM PENGOPERASIAN MESIN CNC ET-242 (Sistem Persumbuan dan Tombol pengendali Mesin) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB I PENDAHULUAN. Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Materi 5. Mengoperasikan mesin frais CNC untuk membuat benda kerja

Panduan Instalasi Program (Setup) Mesin CNC Virtual/Simulator

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

TUTORIAL DESAIN DRILL BERTINGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MASTERCAM X5 & SWANSOFT CNC SIMULATOR

SISTEM OPERASI DAN PEMROGRAMAN SINUMERIK 802 C BASE LINE CNC MILLING

Modul Teknik Pemesinan Frais CNC

Materi 5. Mengoperasikan mesin bubut CNC untuk membuat benda kerja

PENERAPAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN CAD DAN PEMESINAN CNC DI SMK

Mesin frais CNC TU-3A

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

PELATIHAN PEMROGRAMAN MESIN CNC FANUC UNTUK GURU SMK DIY

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e.

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC

PENERAPAN MODUL MESIN BUBUT CNC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DASAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM ARTIKEL

PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

Disusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Penggunaan Labview Untuk Simulasi Sistem Kontrol Keamanan Rumah

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV OPERASI MESIN CNC TURRET PUNCH. IV.1 Profil Mesin CNC Turret Punch Tailift HPS 1500

MAKALAH MANUFAKTUR 2 Dosen : Ir. Parman Sinaga MT. Disusun Oleh : Urfan Ramadhan :

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

MATERI PPM PEMROGRAMAN MESIN CNC INTERPOLASI MELINGKAR (FUNGSI G02)

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN VIDEO MULTIMEDIA UNTUK MENDUKUNG REMIDIAL MAHASISWA MATA KULIAH CAD

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

Bambang Setiyo Hari Purwoko (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY) ABSTRAK

BAB I. Pengenalan Perangkat Lunak CAD/CAM dan Mastercam versi 9

BAB 1 PENDAHULUAN. DC. Jenis motor DC yang paling banyak digunakan untuk menggerakkan lengan -

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN FRAIS CNC TU-3A

TEORI DASAR MESIN FRAIS CNC (Computer Numerical Control)

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN MILLING CNC (EMCO CNC VMC- 100/200) Oleh: Dr. Dwi Rahdyanta FT-UNY

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2. Abstrak

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

TUTORIAL CNC BUBUT STEP. Setelah mempelajari tutorial ini mahasiswa memiliki kompetensi:

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

PENGGUNAAN LABVIEW UNTUK SIMULASI SISTEM KONTROL KEAMANAN RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mutu pendidikan mempunyai kaitan dengan kualitas lulusannya,

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perubahan Peranan Asisten Dalam Pelaksanaan Blended Learning Pada Praktikum Mekatronika

PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL SEBAGAI SOLUSI PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC Irfan Santosa, Deddy Prihadi, Galuh Renggani Wilis Staf Pengajar Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal Jalan Halmahera KM.1 Tegal 0283 (342519) Email: ci_ulya@yahoo.co.id Abstrak Sarana dan prasarana laboratorium yang memadai merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan praktikum dan juga sebagai penunjang dalam pembelajaran. Belum adanya standar sarana dan prasarana untuk laboratorium teknik permesinan CNC menyebabkan perbedaan pelaksanaan pembelajaran. Selain dari itu, belum dikembangkan dan diterapkannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk proses pembelajaran teknik permesinan CNC sesuai kurikulum berbasis kompetensi. Hal tersebut terlihat dari data observasi lapangan yaitu bervariasinya pelaksanaan pembelajaran dari segi materi, jadwal praktek disesuaikan dengan jumlah mesin yang ada. Bahkan satu mesin CNC digunakan oleh 5 sampai 10 mahasiswa dalam satu kali praktek. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan : Bagaimanakah karakteristik pembelajaran digital (video tutorial pengoperasian mesin KND-100M CNC) serta Bagaimanakah efektifitas pengembangan pembelajaran digital terhadap kognitif dan psikomotorik mahasiswa. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2009:407). Adapun tahap-tahap penelitian sebagai berikut Tahap Perancangan dan Pembuatan serta Tahap Evaluasi. Kegiatan tahap perancangan dan pembuatan ini adalah merancang, membuat dan mengembangkan pembelajaran model digital dari mulai langkah bagaimana mengoperasikan mesin KND-100M CNC, Setting Zero Point, Seting G54-G59, Input Program, Running Program secara otomatis sampai mematikan mesin. Kemudian dari hasil analisa data, setelah dilakukan pembagian video tutorial ini banyak mahasiswa yang mandiri dalam mempelajarinya dan tingkat pemahaman baik kognitif dan practical skill mengalami peningkatan yang signifikan, dari 10 mahasiswa hanya ada 2 mahasiswa yang harus mendapatkan bimbingan lebih lanjut. Kata Kunci : Pembelajaran Digital, Video Tutorial Mesin KND-100M CNC, Efektifitas I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur peningkatan kompetensi dalam pembelajaran pada teknik mesin adalah kegiatan praktek. Kegiatan praktikum merupakan salah satu dari unsur perkuliahan di program studi teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal. Dalam kamus umum pembelajaran praktikum dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dengan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai keahlian. Sarana dan prasarana laboratorium yang memadai merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan praktikum dan juga sebagai penunjang dalam pembelajaran. Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal mempunyai 7 ruang laboratorium antara lain : Lab. Komputer/CAD CAM; Lab. Proses Produksi; Lab.Pengujian Bahan dan Metalografi; Lab. Otomotif; Lab. CNC; Lab. Gambar; dan Lab. Fisika. Untuk laboratorium CNC hanya mempunyai 2 mesin yaitu milling dan lathe mesin CNC dengan jumlah mahasiswa kurang lebih 200 mahasiswa dari Program Diploma III dan Program Strata Satu. Apabila dilihat dari prosentasi jumlah mahasiswa dan sarana laboratorium khususnya laboratorium permesinan Computer Numerical Control (CNC) yang ada di Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal belum dimanfaatkan secara optimal untuk pembentukan kompetensi mahasiswa. Belum adanya standar sarana dan prasarana untuk laboratorium teknik permesinan CNC menyebabkan perbedaan pelaksanaan pembelajaran. Selain dari itu, belum dikembangkan dan diterapkannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk proses pembelajaran teknik permesinan CNC sesuai kurikulum berbasis kompetensi. Hal tersebut terlihat dari data observasi lapangan yaitu bervariasinya pelaksanaan pembelajaran dari segi materi, jadwal praktek disesuaikan dengan jumlah mesin yang ada. Bahkan satu mesin CNC digunakan oleh 5 sampai 10 mahasiswa dalam satu kali praktek.

II. Dari permasalahan diatas maka perlunya pengembangan model pembelajaran untuk pembelajaran dalam mata kuliah praktek mesin CNC. Pengembangan model pembelajaran yang akan dikembangkan adalah dalam bentuk pembelajaran digital dengan membuat video tutorial pengoperasian mesin KND-100M CNC. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah karakteristik video pembelajaran digital yang akan dikembangkan? b. Bagaimanakah efektifitas pengembangan pembelajaran digital terhadap kognitif dan psikomotorik mahasiswa? 1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisa secara visual pelaksanaan pembelajaran praktek mesin CNC yang ada sekarang. 2. Menghasilkan video tutorial sebagai karakteristik pengembangan hasil pembelajaran digital pada praktek mesin KND-100M CNC. 3. Menganalisa efektifitas pembelajaran digital ini terhadap kognitif dan psikomotorik mahasiswa. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dengan menganalisa secara visual pembelajaran praktek mesin CNC yang ada sekarang diharapkan menjadi data awal untuk melakukan sebuah penelitian. 2. Dengan dihasilkan pengembangan pembelajaran mesin KND-100M CNC secara digital (berupa video tutorial) diharapkan akan lebih memudahkan mahasiswa dalam menyerap dan memahami bagaimana pengoperasian mesin KND-100M CNC. 3. Diharapkan setelah menggunakan pembelajaran digital untuk pengoperasian mesin KND-100M CNC mahasiswa akan menjadi lebih terampil dan mandiri dalam belajar. Tinjauan Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Amru Salam Riyadi dalam penelitiannya dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Diklat Mengoperasikan Mesin CNC Dasar Di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menghasilkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan Powerpoint yang dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) telah teruji keefektifannya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 162,1% dan layak digunakan sebagai pendukung pembelajaran untuk mata diklat pengoperasian mesin CNC dasar. Bernardus Sentot Wijanarka dalam disertasinya yang berjudul Pengembangan Modul dan Pembelajaran Kompetensi Kejuruan Teknik Permesinan CNC SMK. Desertasinya menghasilkan salah satunya yaitu modul pembelajaran teknik permesinan CNC yang memiliki karakteristik dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri maupun kelompok, terdiri dari lima materi yang diurutkan sesuai dengan pengoperasian mesin CNC pada setiap materi diakhiri dengan soal latihan dan tugas sesuai dengan tujuan masing-masing materi. Mohammad Taufik,dkk dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Menggunakan Software CAD/CAM dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Memprogram Mesin Frais CNC. Penelitiannya menghasilkan bahwa kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran berbantuan komputer menggunakan software CAD/CAM lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional dan ada interaksi yang signifikan antara pemberian perlakuan dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar memprogram mesin frais CNC. Dari beberapa tinjauan pustaka diatas sangatlah jelas bahwa media pembelajaran secara digital baik melalui powerpoint, modul dan software CAD/CAM sangatlah mempengaruhi kognitif dan psikomotorik peserta belajar dalam mempelajari CNC. Tetapi dalam penelitian yang ada belum terdapat pola pembelajaran dengan menggunakan video tutorial dalam pengoperasian mesin CNC, kalaupun ada masih menggunakan CNC tipe TU (Training Unit) tetapi yang akan dikembangkan oleh penelitian kali ini adalah pembuatan video pengoperasian jenis CNC PU (Production Unit) jenis KND- 100M(M4) CNC Series yang ada di Laboratorium CNC Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal. Pemilihan mesin CNC lathe dan milling tipe ini karena memang mesin CNC yang dimiliki oleh Fakultas Teknik Universitas Tegal ini hanya jenis produksi dan terdapat 1 mesin CNC milling dan 1 mesin CNC lathe. Oleh karena itu perlulah dikembangkan pengembangan pembelajaran secara digital (video tutorial) sebagai solusi praktikum mesin CNC untuk meminimalisir tingkat kerusakan pada mesin yang ada sehingga proses pembelajaran yang efektif juga bisa berjalan.

2.2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat membantu belajar siswa dalam: menyajikan informasi, menyelesaikan tugas-tugas rutin dengan cepat dan otomatik, mengakses dan menangani informasi, modeling dan kontrol, interaktivitas, dan memperluas sekolah ke rumah siswa (Muijs dan Reynolds, 2008: 346-351). Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri atau digabungkan dengan proses pembelajaran langsung yang mengandalkan kehadiran guru (Wena, 2009:202). Ada tiga model penyampaian materi pembelajaran berbasis komputer, yaitu: latihan dan praktik, tutorial, dan simulasi (Wena, 2009:221). Dengan demikian dapat dikatakan penggunaan TIK sangat fleksibel di dalam proses pembelajaran. Guru dan siswa dapat memilih beberapa keuntungan dari tersedianya komputer sebagai sumber belajar atau media belajar baik di sekolah maupun di rumah. Menurut Noe (2008:303-304) beberapa metode yang digunakan dalam pelatihan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ialah: computer based training, CD-ROM, internet, intranet, e-learning, distance learning, intelligent tutoring, dan simulations and virtual reality. Diantara semua penggunaan teknologi tersebut yang terbaik dalam learning outcome, learning environment, transfer of training, cost, dan effectiness adalah simulations and virtual reality. Virtual reality dan intelligent tutoring systems paling cocok untuk pembelajaran proses yang kompleks yang berhubungan dengan pengoperasian mesin perkakas, mesin industri dan peralatan. Mesin CNC adalah mesin yang sangat kompleks, karena merupakan gabungan antara mesin perkakas konvensional dan sistem kontrol numerik yang dikendalikan komputer, sehingga perangkat lunak mesin CNC virtual sangat sesuai untuk pembelajaran kompetensi teknik pemesinan CNC. Model pembelajaran berbasis komputer ini bisa dipadukan dengan pembelajaran langsung dengan panduan guru. Fungsi guru pada awalnya adalah mengajarkan cara mengoperasikan perangkat lunak simulator atau mesin virtual, menyampaikan teori dasar, memantau kegiatan belajar siswa, dan sebagai fasilitator dalam keseluruhan proses pembelajaran. Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan komputer adalah: belajar dengan kecepatan masing-masing, interaktif, memiliki konsistensi isi, memiliki konsistensi penyampaian materi, dapat diakses dimana saja, memberikan umpan balik langsung, memiliki sistem panduan yang terintegrasi, menarik seluruh indera, dapat menguji dan menentukan ketuntasan, dan dapat menjaga privasi (Noe, 2008: 272-274). 2.3. KND-100M CNC KND-100M merupakan tipe CNC yang ekonomis dengan tipe control digital servo motor atau stepper motor untuk pengoperasian mesin milling/frais; mesin bor dan mesin center. Mesin KND-100M ini diproduksi di Beijing China oleh KND CNC technique Co.Ltd. Sirkuit kontrol pada mesin tipe KND-100M ini menggunakan microprocessors kecepatan tinggi LSIs, Multiple layer PCBs dan resolusi tampilan monitor LCD yang tinggi sehingga memudahkan dalam pembacaan dan pengoperasian pada monitor. Secara garis besar standar operasional prosedur pengoperasian mesin KND-100M CNC ini adalah sebagai berikut : 1. Siapkan program setelah melihat part drawing atau produk yang akan dibuat didesain/digambar untuk mengoperasikan mesin. 2. Setelah program tersebut diinputkan pada mesin CNC, program akan dibaca oleh CNC system kemudian pasang benda kerja pada cekam dan alat potong/tool yang digunakan setelah itu operasikan mesin sesuai program. Gambar 1. Mesin KND-100M CNC III. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono,2009:407). Adapun tahap-tahap penelitian sebagai berikut : 1. Tahap Perancangan dan Pembuatan Kegiatan tahap ini adalah merancang, membuat dan mengembangkan pembelajaran model digital dalam bentuk desain seluruh objek media (assembly), pengambilan gambar/video, pengeditan gambar dan proses finishing dengan menggunakan windows movie maker (WMM) didalam pengeditan video. 2. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah : a. Tahap validasi dan uji coba meliputi : Validasi ahli multimedia; Uji coba video pada kelompok mahasiswa. b. Tahap Revisi, apabila diperlukan tahap ini merupakan tahap perbaikan baik perubahan materi pembelajaran maupun penyajiannya atau juga tampilan gambar, dan sebagainya. 3. Tahap analisa data Pada tahapan ini, analisa data untuk mengukur efektifitas penggunaan media pembelajaran digital. Adapun metodenya dengan menggunakan soal pertanyaan kepada mahasiswa sebelum mahasiswa tersebut memperoleh video media pembelajaran dan sesudah mendapatkan video media pembelajaran yang berhubungan dengan pengoperasian KND- 100M CNC. Rancangan penelitian dibuat flowchart seperti gambar dibawah ini : Analisa Permasalahan kemudian menggunakan beberapa literature untuk membuat konsep rumusan masalah IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Tahap Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Kegiatan tahap ini adalah merancang, membuat dan mengembangkan pembelajaran model digital dalam bentuk desain seluruh objek media (assembly), pengambilan gambar/video, pengeditan gambar dan proses finishing dengan menggunakan windows media player (WMP) didalam pengeditan video. Kegiatan tahap ini adalah merancang tahapantahapan pengambilan gambar untuk direkam menjadi format video dan gambar. Adapun langkah-langkahnya antara lain : a. Menyalakan mesin pertama kali Posisikan saklar utama dalam keadaan ON pada box panel listrik Gambar 3. Main Switch Posisi ON Posisi saklar kedua juga dalam keadaan ON Tahap Perancangan dan Pembuatan Merancang, membuat dan mengembangkan pembelajaran model digital/video tutorial KND- 100M CNC Gambar 4. Saklar Kedua Posisi ON Tahap Evaluasi: Validasi Uji Coba dan Revisi YA Tahap Analisa Data Mengukur keefektifan Pembelajaran Digital pengoperasian mesin KND-100M kepada mahasiswa dengan kuesioner/pertanyaan TIDAK Saklar mesin yang terletak dibelakang mesin dalam keadaan ON ON Gambar 5. Saklar Mesin Posisi ON

Dengan sedikit menarik dan memutar tombol Emergency searah putaran jarum jam, tekan tombol pada posisi ON. Tombol Emergency ON/OFF Mesin Tekan axis +X,+Y,+Z Maka pisau atau pahat akan bergerak menuju HOME dan tunggu sampai lampu indikator (X, Y, Z) menyala. Mesin siap untuk digunakan Gambar 6. Tombol Emergency dan Tombol ON/OFF Mesin Setelah posisi mesin dalam keadaan hidup, periksa tampilan pada layar atau monitor juga dalam keadaan display atau hidup. c. Setting Workspiece Coordinate System Workpiece Coordinate System (WCS) merupakan pengaturan penentuan titik nol pada benda kerja dimana titik nol tersebut merupakan start point pengoperasian. Langkah-langkah setting Workpiece Coordinate System (G54-G59) antara lain : Pilih Mode POS (Position Screen) Tekan Tombol POS Pilih Mode Handle Gambar 7. Display layar dalam keadaan mesin ON b. Setting Zero Point/ Home Return Mesin Pada saat mesin sudah dalam keadaan ON, maka yang pertama kali kita lakukan adalah menseting posisi pisau frais dalam keadaan Home. Langkah-langkah untuk setting Zero Point antara lain : Pilih tombol JOG Gerakkan Axis Z, Y dan X sampai ketiganya mempunyai nilai minus (-) Tekan Mode Handle Nyalakan mesin dengan manual (pahat berputar), dengan cara tekan tombol Spindle CW Gerakkan axis Z, Y dan X secara manual dengan Handle Feed Gerakkan Axis Z-, Y-, X- Putar dengan manual Handle Feed Pilih tombol Refference Point Tekan axis Z, Y dan X seperlunya sehingga nilai ketiga axis positif (+)

Sentuhkan mata pahat ke benda kerja axis Y dan tulis Posisi Y (Lihat pada Nilai Mode Machine) Sentuhkan mata pahat ke benda kerja axis X dan tulis posisi X (Lihat pada Nilai Machine) Sentuhkan mata pahat ke benda kerja axis Z dan tulis posisi Z (Lihat pada nilai Machine) Pilih Mode MDI (Manual Data Input) Gambar 9. Display setting G54-G59 Pilih mode POS kemudian JOG dan setelah itu Refference Point 4.2. Analisa data sebelum video tutorial dibagikan kepada mahasiswa Kuesioner awal dibagikan sejumlah 10 mahasiswa untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap pengoperasian mesin KND-100M CNC ini (kognitif dan praktikal skill). Dari hasil data kuesioner yang dibagikan ke mahasiswa sebelum video tutorial mesin KND-100M CNC tersebut dibagikan nilai yang diperoleh sangatlah rendah. Ini bisa dilihat dari perolehan nilai yang berupa grafik dibawah. Ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak mengerti bagaimana operasional prosedur pengoperasian mesin KND-100M CNC ini. Mode MDI Gambar 8. Mode MDI yang ada di Mesin KND-100M Tekan Tombol SET kemudian pilih G54-G59 pada layar monitor CNC, tempatkan kursor pada G54 kemudian tulis nilai X, Y dan Z kemudian Insert/ Input Gambar 10. Grafik Perolehan Nilai Mahasiswa sebelum Video Tutorial dibagikan 4.3. Analisa Data setelah video tutorial dibagikan ke mahasiswa Setelah kuesioner awal diberikan dan diisi oleh mahasiswa, video tutorial dalam bentuk CD langsung dibagikan kepada 10 mahasiswa untuk dipelajari. Setelah kurang lebih satu minggu waktu mahasiswa mempelajari video tutorial pengoperasian mesin KND-100M CNC tersebut, kemudian mahasiswa diberi kuesioner pertanyaan yang sama untuk diuji kognitif skill nya serta mempraktekkan beberapa pertanyaan yang diajukan untuk mengoperasikan mesin KND-100M CNC

tersebut. Dari hasil yang diperoleh mengalami peningkatan nilai dari beberapa mahasiswa Gambar 11. Grafik Perolehan Nilai Mahasiswa setelah Video Tutorial dibagikan V. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas bisa dibuat kesimpulan : 1. Pentingnya pembuatan video tutorial pengoperasian mesin KND-100M CNC sebagai model pengembangan pembelajaran untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari pengoperasian mesin KND-100M CNC ini karena rasio perbandingan antara jumlah mahasiswa dengan jumlah mahasiswa di Fakultas Teknik UPS Tegal yang tidak sesuai (1 mesin dipakai 5 kelompok mahasiswa, dalam 1 kelompok berjumlah 3 sampai 4 mahasiswa). 2. Tahapan urutan video tutorial ini antara lain : Tahap Pengoperasian Mesin Pertama Kali; Setting Zero Point; Setting G54-G59; Input Program; Running Program Secara Otomatis dan Mematikan mesin. 3. Dari hasil analisa data, setelah dilakukan pembagian video tutorial ini banyak mahasiswa yang mandiri dalam mempelajarinya dan tingkat pemahaman baik kognitif dan practical skill mengalami peningkatan, dari 10 mahasiswa hanya ada 2 mahasiswa yang harus mendapatkan bimbingan lebih lanjut. 5.2. Saran 1. Perlunya pengembangan video tutorial mesin KND-100M CNC ini bukan hanya suara yang menjelaskan alur pengoperasian mesin KND- 100M CNC tetapi perlu ditambah dengan teks pada bagian video tutorial. Karena noise suara yang mempengaruhi sehingga kadang terdengar tidak jelas. 2. Pengembangan model pembelajaran ini perlu dikembangkan bukan hanya pada pengoperasian mesin KND-100M CNC saja tetapi bisa digunakan pada pengoperasian mesin-mesin yang lain sehingga pembelajaran bisa efektif. 3. Pengembangan video tutorial ini dibuat sebagai sarana memudahkan mahasiswa disamping itu juga sebagai solusi ketersediaan alat praktikum yang minim. VI. Daftar Pustaka Amru Salam Riyadi. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Diklat Mengoperasikan Mesin CNC Dasar Di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.Laporan Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. Bernardus Sentot Wijanarka. 2012. Pengembangan Modul dan Pembelajaran Kompetensi Kejuruan Teknik Permesinan CNC SMK. Desertasi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum. 2004. Modul Memprogram Mesin CNC Dasar. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS. Geisert, Paul.G & Futrell, Mynga,K. 2000. Teachers, Computers and Curriculum:Microcomputers in the Classrooms. Boston: Allyn and Bacon. Mohammad Taufik,dkk. 2010. Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Menggunakan Software CAD/CAM dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Memprogram Mesin Frais CNC. Teknologi Kejuruan Vol.33 No 1 Februari 2010:29-42 Universitas Negeri Malang. Noe, R.A. (2008). Employee Training & Development. Fourth edition. Boston: McGraw- Hill. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Tim Pengembang Kurikulum Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2011. Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Dikti, Jakarta. Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara: Jakarta. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/me diapembelajaran-berbasiskomputer, diakses 02 Oktober 2010. Operator s Manual. 2005. KND-100M (M4) Computer Numerical Products-Boring and Milling Machines. Beijing KND CNC Technique Co Ltd.

LAMPIRAN-LAMPIRAN Konsep Soal untuk mengetahui Kognitif dan Psikomotorik mahasiswa tentang pengoperasin mesin KND- 100M CNC Mengoperasikan Mesin CNC Mesin KND-100M CNC No : Program Studi: Tek.Mesin Waktu : 120 menit A. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat mengenal tombol-tombol dan mengoperasikan mesin KND-100M CNC 2. Mahasiswa dapat membuat pemrograman sederhana dan menginput program tersebut di mesin KND- 100M CNC 3. Mahasiswa dapat mengamati proses jalannya permesinan B. Alat dan Bahan 1. Mesin KND-100M CNC 2. End mill diameter 12 mm 3. Benda kerja C. Soal : KOGNITIF Test 1. Jelaskan fungsi tombol operasional mesin CNC dibawah ini :.... 2. Jelaskan langkah-langkah pengaturan Zero Point/ Zero Return pada mesin KND-100M CNC 3. Jelaskan langkah pengaturan tool offset sumbu X, Y dan sumbu Z 4. Bagaimanakah langkah penginputan program pada mesin? 5. Bagaimanakah cara mengoperasikan atau menjalankan program pada mesin? 6. Bagaimanakah langkah mematikan atau menshutdown mesin? D. Soal : Psikomotorik Test No Nama Kegiatan Skor 1 Seting zero point/zero point 2 Pemasangan benda kerja 3 Seting tool offset sumbu X 4 Setting tool offset sumbu Y 5 Setting tool offset sumbu Z 6 Input program (G00, G01) 7 Proses menjalankan mesin 8 Mematikan mesin Total Skor KRITERIA KELULUSAN JENIS JUMLAH SKOR MAKSIMUM SKOR BATAS LULUS SOAL TIAP SOAL TOTAL TIAP SOAL TOTAL URAIAN 10 10 100 7 70 PRAKTIK 8 10 80 8 64 Batas kelulusan : Nilai teori = 70 : Nilai praktik = 64 Kategori Kelulusan: 70 79 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja dengan bimbingan. 80 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan. 90 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan. Tegal, 2013 Tanda Tangan Mahasiswa ( )