Hubungan Usia Ibu Hamil Trimester 3 dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Palimanan Cirebon

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

Hubungan Usia Ibu Hamil Trimester 3 Dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Palimanan Cirebon

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

Lembar Persetujuan Responden


LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung.

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Jurnal Kesehatan Kartika 1

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KELUHAN NYERI ULU HATI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLI PENYAKIT DALAM RSD. DR. SOEBANDI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (2004:131) mengatakan bahwa: Metode merupakan cara utama yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

HOSPITAL MAJAPAHIT Vol 2. No. 1, Februari 2010

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

Transkripsi:

Jurnal Kedokteran & Kesehatan Hubungan Usia Ibu Hamil Trimester 3 dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Palimanan Cirebon Ricardi W. Alibasjah 1, Kholilatul Izza 1, Neni Susiloningsih 2 1 Fakultas Kedokteran Unsiversitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 2 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Abstrak Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I, trimester II, dan trimester III. pada tiap trimester tersebut wanita hamil akan mengalami perubahan-perubahan fisik dan psikis. Salah satu yang dialaminya adalah kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat menghambat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah hubungan usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh Hasil penelitian menggambarkan hubungan yang bermakna antara usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh, (p=0,018) dengan korelasi (r=-0,309) negatif lemah. Semakin muda usia ibu primigravida maka tingkat kecemasan semakin berat. Kata Kunci : usia, primigravida, kecemasan Abstract Gestation can be separated into 3 trimesters, 1st Trimester, 2nd Trimester and 3rd Trimester. On each trimester, pregnant mother will encounter physical and emotional alteration.one occuring problem is anxiety. Anxiety on pregnant mothre can disturb labour process. This research intends to look for relation between the age of third timester firstgestation mother with facing labor anxiety level in Kepuh Primary healthcare work area. Research was done by analyzing data of the age of third timester firstgestation mother with facing labor anxiety level in Kepuh Primary healthcare work area The research results describe significant relation between the age of third timester firstgestation mother with facing labor anxiety level in Kepuh Primary healthcare work area, (p=0,018) with weak negative correlation (r=-0,309). The younger age of the mother, the higher her anxiety level Keyword : age, firstgestation,, anxiety Pendahuluan Kehamilan pertama kali bagi seorang calon ibu merupakan suatu perjalanan baru yang ditandai dengan perubahan-perubahan fisik dan psikis sehingga timbul berbagai masalah psikologis. Faktor risiko pada ibu hamil yaitu 4 T (terlalu banyak anak, terlalu sering melahirkan dengan jarak kelahiran yang rapat, terlalu muda melahirkan (dibawah 20 tahun), terlalu tua melahirkan (diatas 35 tahun) (Dahlan, 2003).Salah satu aspek psikologis yang berpengaruh pada kehamilan adalah kecemasan 1. 19

Tunas Medika Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I, trimester II, dan trimester III, pada tiap trimester tersebut wanita hamil akan mengalami perubahan-perubahan fisik. Perubahan fisik tersebut dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan terhadap perubahan fisik pada trimester I yaitu mual-mual, muntahmuntah, pusing, cepat lelah dan capek. Sedangkan perubahan psikologisnya adalah wanita hamil mudah marah, mudah tersinggung, dan sebagainya pada trimester I wanita hamil lebih cemas dan takut akan keguguran. Hal ini dikarenakan pada fase ini perkembangan bayi belum terlihat jelas dan lemah 2. Pada trimester ke II ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang terjadi pada trimester I. Ibu hamil pada trimester ke II mulai merasakan adanya gerakan janin di dalam perutnya. Apabila wanita hamil tidak dapat merasakan gerakangerakan bayi dalam kandungannya maka akan muncul kecemasan. Kecemasan ini berasal dari ketakutan ibu hamil akan berkembangnya janin yang ada di dalam perutnya. Apakah bayi yang ada di dalam kandungannya masih hidup atau mengalami suatu gangguan. Pada wajah ibu hamil juga akan muncul bercak kecoklatan pada kulit hidung dan pipi. Wanita hamil yang selalu memperhatikan kecantikan wajahnya akan merasa cemas dengan kecantikannya 2. Beberapa stresor dapat diduga dan ada yang tidak terduga (tidak terantisipasi) misalnya komplikasi kehamilan, sedangkan reaksi terhadap stres bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain dan dari waktu ke waktu pada orang yang sama 3. Saat usia kehamilan sudah menjelang proses persalinan, maka akan muncul pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita 4. Adapun ketakutan lain adalah takut terjadi apa-apa pada ibu dan janin, misalnya bayi atau ibunya meninggal meskipun sudah diupayakan berbagai pertolongan, takut suami tak cinta lagi dengan keadaan tubuhnya sekarang, terlebih jika ada masalah dalam kehamilan misalnya diabetes, anemia, atau keluarganya ada yang menderita cacat bawaan 5. Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama persalinan, khususnya pada kala I. Rasa takut dan cemas ini akan menimbulkan ketegangan pada serabut-serabut sirkuler bagian bawah uterus, sehingga akan menimbulkan rasa nyeri yang semakin hebat 5. Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat berdampak pada proses persalinan, dimana pengaruh psikologis ini bisa menghambat proses persalinan, misalnya his tidak teratur, jalan lahir sangat kaku dan sulit membuka, atau posisi bayi tak kunjung turun 6. National Institute of Mental Health di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang berusia <20 tahun mengalami gangguan kecemasan menjelang persalinan. Penelitian yang berkaitan dengan kejadian persalinan lama, 65% disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien. Pengukuran kecemasan menggunakan skala HARS yang didasarkan pada munculnya gejala pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 gejalayang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor (skala likert) antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe). Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable. Pada Bulan September - November 2003, Seksi Pelayanan Khusus Dinas Kesehatan Provinsi 20

Jurnal Kedokteran & Kesehatan Jawa Barat bekerja sama dengan RS Jiwa Bandung, RS Jiwa Cimahi, dan Bagian Psikiatri FKUP/ RSHS melakukan survei kesehatan jiwa pada ibu hamil dan menyusui di 112 puskesmas 24 kabupaten Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan, 798 orang atau (27%) dari 2.928 responden ibu hamil dan menyusui, menunjukkan tanda gangguan psikiatri berupa kecemasan atau ansietas. Penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah hubungan usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Penelitian dilakukan dengan menganalisis hubungan usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Metode Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan studi cross sectional untuk menilai adakah hubungan usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur dengan pengukuran tingkat kecemasan yang disebut dengan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale. Skala HARS Menurut Hamilton Anxiety Rating Scale 7 (HARS) penilaian kecemasan terdiri dan 13 item, meliputi: 1. Perasaan Cemas: firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung 2. Ketegangan: merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu 3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar 4. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi 5. Depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari 6. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot 7. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah 8. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap 9. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek 10. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut 11. Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing, amenorea, ereksi lemah atau impotensi 12. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala 13. Perilaku sewaktu wawancara: gelisah, jarijari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat. Cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori: 0 = tidak ada gejala sama sekali 1 = Satu dari gejala yang ada 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada 3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada 4 = sangat berat semua gejala ada Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-13 dengan hasil: a. Tidak ada kecemasan, jika skor <17 b. Kecemasan ringan, jika skor 18-24 c. Kecemasan sedang, jika skor 25 48 d. Kecemasan berat, jikaskor>49 Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III di Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Kepuh yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel diambil dari dari seluruh ibu hamil primigravida trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang. Data dianalisis untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas maupun variabel terikat 21

Tunas Medika dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Seluruh pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan piranti komputer. dengan senantiasa memperhatikan empat asas moral (moral multiciples) yaitu: asas confinence, asas autonomy, asas justice, dan asas non maleficence Hasil Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Kepuhbertempat di Desa Semplo Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 752,604 Ha, memiliki lima desa binaan yaitu: 1. Desa Kepuh 2. Desa Panongan 3. Desa Cilukrak 4. Desa Balerante 5. Desa Semplo Jumlah ibu hamil yang datang untuk kunjungan secara rutin dari lima desa dalam periode bulan November-Desember 2014 adalah sebanyak 525. Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner dilaksanakan pada tanggal 10 November sampai dengan 10 Desemberdengan mewawancarai langsung responden di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan usia ibu Primigravida di wilayah kerja puskesmas Kepuh (13,8%).%). Dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil primigravida diwilayah kerja Puskesmas Kepuh berada pada usia reproduksi sehat, antara 20 35 tahun. Wiknjosastro (2005) menyatakan pada rentang usia 20 35 tahun kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Uterus sudah mampumemberi perlindungan,mental juga sudah siap untuk merawat dan menjaga kehamilannya secara hati-hati sehingga ibu sudah semakin siap secara psikis untuk merawat dirinya dan juga anak yang dikandungnya. Ibu yang memiliki risiko tinggi yaitu ibu dengan usia yang terlalu muda (<20 tahun) akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan karena pada usia ini kondisifisik belum 100% siap, dimana sel-sel uterus masih belum matang. Hal ini dapat menyebabk anancaman terjadinya abortus, prematuritas, bahkan kematian maternal.selain itu diluar urusan kehamilan dan persalinan, dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker serviks. Beberapa risiko yang bisa terjadi pada kehamilan di usia ibu muda (<20 tahun) ini adalah kecenderungan naiknya tekanan darah dan kematian maternal. Selain itu, jika sel-sel uterus belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak seimbang dengan sel yang mati, dengan begitu maka kelebihan sel ini bisa berubah sifat menjadi sel kanker. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan tingkat kecemasan ibu Primigravida dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh Berdasarkan tabel 1,dapat diketahui bahwa dari 58 responden ibu hamil primigravida trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kepuh sebagian besar berusia matang (20 35 tahun) sebanyak 32 orang (55,2%) sedangkan yang berusia muda (<20 tahun)sebanyak 18 orang (31,0%) dan yang berusia tua (>35 tahun) sebanyak 8 orang Ibu hamil dengan usia yang terlalu tua (>35 tahun), mereka pun memiliki risiko tinggi dan 22

Jurnal Kedokteran & Kesehatan dapat menyebabkan kematian ibu maupun bayinya 8. Kelahiran primigravida tua mempunyai risiko lebih tinggi menderita hipertensi essensial, hipertensi yang diinduksi kehamilan, diabetes kehamilan dan perdarahan antepartum. Kemungkinan mendapatkan bayi down syndrome juga lebih besar tetapi lahir risiko preterm dan pertumbuhan pada bayi tidak meningkat. Kemungkinan lahir dengan sesar atau persalinan dengan operasi vagina meningkat, tetapi hal ini mungkin disebabkan oleh kekhawatiran ahli kandungan bahwa masa reproduksi wanita tersebut telah menurun. Klasifikasi tingkat kecemasan dibedakan menjadi empat, yaitu tidak cemas, kecemasan ringan,kecemasan sedang, dan kecemasan berat 9. Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan diwilayah kerja Puskesmas Kepuh, berdasarkan tabel 4.2,dapat diketahui bahwa ibu hamil yang mengalami kecemasan sedang, yaitu sejumlah 23 orang (39,7%), sedangkan untuk yang mengalami kecemasan ringan ada sejumlah 17 orang (29,3%), untuk yang mengalami kecemasan berat ada sejumlah 11 orang (19,0%), dan yang tidak cemas ada sejumlah 7 orang (12,1%). Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian dari ibu primigravida trimester III mengalami tingkat kecemasan ringan sampai dengan kecemasan sedang dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan tabel 3, responden ibu hamil dengan usia muda (<20 tahun) dengan total jumlah 18 orang yang memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 10 orang (17,2%), dan sebagian ibu hamil lainnya memiliki tingkat kecemasan berat yaitu sejumlah 8 orang (13,8%), responden yang berusia matang (20-35 tahun) dengan total jumlah 32 orang memiliki tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 17 orang (29,3%) dan sebagian lainnya memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu sejumlah 8 orang (13,8%), dan responden dengan usia tua (>35 tahun) dengan total jumlah 8 orang memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 5 orang (8,6%) dan sebagian lainnya memiliki tingkat kecemasan berat yaitu sejumlah 3 orang (5,2%). Periode kehamilan dan pasca bersalin sangat mempengaruhi timbulnya gangguan kejiwaan seperti kecemasan maupun gangguan mood. Selain faktor tersebut diatas, banyak faktor yang mempengaruh timbulnya kecemasan yaitu status pernikahan, status sosial dan ekonomi, usia, tingkat pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan serta kepercayaan diri 9. Tabel 3 Hubungan Antara Usia Ibu Primigravida Trimester III Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kepuh 2014. * Uji Korelasi Spearman 23

Tunas Medika Secara psikologis pada ibu hamil yang berusia <20 tahun, mempunyai kesiapan mental yang masih sangat kurang, sehingga ketika ibu hamil tersebut akan menghadapi persalinan banyak masalah psikologis yang muncul, seperti yang paling sering adalah perasaan cemas dan ketakutan akan proses persalinannya 10. Wanita yang secara alami mengandung di usia tua yaitu usia 30 atau 40 sering terganggu dengan kekhawatiran terhadap risiko kesehatan yang bisa terjadi pada mereka sendiri atau pada bayinya. Ketakutan berlebihan yang dirasakan ibu hamil bisa menimbulkan tekanan batin dan kecemasan yang lebih tinggi. Kegelisahan wanita usia di atas 30 tahun selama mengandung sering dipicu rentetan informasi tentang faktor risiko yang dapat membahayakan bagi ibu dan bayi yang dikandungnya 11. Berdasarkan uji korelasi Spearman diperoleh nilai korelasi = -0,309 dengan p-value 0,018, artinya ada hubungan yang signifikan antara usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh. Pada hasil kekuatan korelasinya bernilai negatif yang berarti tidak searah, semakin besar nilai satu variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya. Hal itu berarti semakin muda usia ibu primigravida maka tingkat kecemasan semakin berat. Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase umur ibu muda dan tua (<20 dan >35 tahun) sebagian besar mengalami kecemasan sedang sampai kecemasan berat, dan yang berusia matang (20-35 tahun) sebagian besar mengalami kecemasan ringan sampai dengan sedang. Kaplan dan Sadock 9 mengungkapkan gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita. Sedangkan besar kecemasan terjadi pada usia 21 45 tahun. Pada penelitian yang dilakukan peneliti, besar kecemasan (kecemasan berat) yang dialami ibu hamil primigravida tidak hanya pada rentang usia tersebut, karena ternyata pada ibu yang berusia muda (<20 tahun) juga mengalami kecemasan berat. Kecemasan berat pada ibu yang berusia terlalu muda dan terlalu tua (<20 dan >35 tahun) akan sangat mengurangi lahan presepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik, dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Kecemasan berat ditandai dengan adanya rasa sakit dan gelisah yang hebat. Reaksi ini timbul dalam periode yang relatif singkat dan tanpa sebab yang jelas. Pasien mengeluh sesak nafas, telinga berdegung, jantung berdebar, rasa melayang, takut mati, pusing, sakit kepala, sering kencing, palpitasi, perasan tidak berdaya, tidak bisa tidur (insomnia).pada pemeriksaan fisik ditemukan, ibu hamil gelisah dan ketakutan, wajah pucat, pandangan liar, pernafasanan pendek dan cepat, serta takikardi 12. Pada ibu yang berusia 20-35 tahun mengalami kecemasan ringan sampai sedang. Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan presepsinyabeberapa gejala klinis seperti kelelahan, irritable, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi. Kecemasan sedang juga akan muncul pada rentang usia ini manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat,bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung,tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis 12. Simpulan Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang disebabkan adanya keterbatasan, yaitu hanya meneliti usia ibu primigravida saja. Padahal banyak faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kecemasan pada ibu primigravida, seperti tingkat pendidikan dan pengetahuan, dukungan suami, penyakit yang diderita dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan 24

Jurnal Kedokteran & Kesehatan yang telah peneliti lakukan mengenai hubungan usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Usia ibu primigravida trimester III yang berusia muda (<20 tahun)18 orang (31,0%), usia matang (20-35 tahun) 32 orang (55,2%), dan usia tua (>35 tahun) 8 orang (13,8%). Tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III yaitu yang tidak cemas sebanyak 7 orang (12,1%), kecemasan ringan 17 orang (29,3%), kecemasan sedang 23 orang (39,7%), dan kecemasan berat 11 orang (19,0%). Ada hubungan yang bermakna antara usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kepuh, (p=0,018) dengan korelasi (r=-0,309) negatif lemah. Semakin muda usia ibu primigravida maka tingkat kecemasan semakin berat. Saran untuk Puskesmas Kepuh Agar menyediakan jasa rujukan ke rumah sakit untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater yang berguna bagi ibu yang sedang hamil dan yang akan bersalin. Selain itu juga psikolog atau psikiater memberikan transfer of knowledge kepada para petugas puskesmas (terutama dokter dan bidan) agar dapat membantu memberikan konseling apabila ada ibu hamil dengan risiko tinggi. Saran untuk Tenaga Kesehatan Meningkatkan peran serta tenaga medis dan para medis dalam memberikan promosi kesehatan kepada ibu hamil pada saat antenatal care tentang proses kehamilan dan persalinan. Menganjurkan pada ibu hamil khususnya primigravida untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, sehingga ibu hamil tersebut lebih mengetahui informasi mengenai kehamilan dan kesehatannya. Saran untuk Peneliti Lain Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dengan desain yang berbeda (misalnya Kohort) dan variabel-variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini (misalnya dukungan keluarga (suami), pekerjaan, pendidikan dan pengetahuan, penyakit yang diderita, serta peran tenaga kesehatan) yang diduga berhubungan erat dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Saran Bagi Ibu hamil Diharapkan para wanita untuk tidak hamil dengan usia yang terlalu muda atau terlalu tua. Akan lebih baik jika para wanita merencanakan kehamilannya pada usia matang yaitu antara 20-35 tahun Daftar Pustaka 1. Wahyuni, S. 2005. Kecemasan Menjalani Kehamilan Anak Pertama. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC 2. Permatasari, D. 2011. Perbedaan Kejadian Postpartum Blues Pada Persalinan Seksio Sesaria Dan Persalinan Spontan. Digital library. Solo: UNS. 3. Rohmah, N. 2009. Pendidikan Prenatal Upaya Promosi Kesehatan bagi Ibu Hamil. Jakarta: Gramata Publishing. 4. Hasuki, I. 2007. Trauma kehamilan dan pengaruhnya pada janin. Jakarta: Diva Press. 5. Bobak, L.M; Lowdermilk. D.L and Jensen. M.D. 2004. Keperawatan maternitas. Edisi 4. Alih bahasa Wijayarini, M.A & Anugerah, P. I. Jakart: EGC. 6. Kartini, K. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. 7. Hamilton, P.M. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Alih bahasa Asih, N.L.G.Y. Jakarta: EGC. 8. Wiknjasastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi 3, Cetakan VI. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 25

Tunas Medika 9. Harold, K. Sadock, B. Greeb, J. 2010. Sinopsis Psikiatri. Jilid 2. Tangerang. Binarupa Aksara. 10. Aprianawati, R.B. 2003. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama Pada Masa Triwulan Ketiga di RS. Hasan Sadikin Bandung tahun 2003". Skripsi. Bandung: Unpad 11. Manuaba, I. B. G. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC. 12. Carolan, M. 2014. The Anxiety Facing Childbirth. Journalism & MediaCommunication. [diakses tanggal 08 Mei 2014] 13. Stuart, G.W and Sundeen, S.J. 2006. Alih bahasa Ramona. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC. 26