BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat Usaha Kecil dan Menengah. pekerjaannya adalah petani penggarap dengan lahan yang sempit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. didasari oleh kebutuhan masyarakat Manding untuk hidup layak. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berpaham walfare state, Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) yang naik sebesar 1,67 %. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi, dan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau

BAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat

I. PENDAHULUAN. pengembangan ekonomi masyarakat. Usaha mikro selama ini terbukti dapat

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis. Tujuan metode deskriptif analisis ini adalah untuk membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Banyu Lanang, Sepatu Cibaduyut Dilema, Antara Meningkatkan Mutu dan Image Murah, Banyu

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif di Indonesia. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah

BAB VI PEMBAHASAN. pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkannya pun semakin beraneka ragam. Setiap Pelaku usaha saling

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dengan luas 167,67 km 2 ini berpenduduk jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang akan mengalami pertumbuhan lebih lambat dari pada yang. tumpuan harapan bagi pembangunan (Purnama, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sedang menjadi sorotan publik di

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indragiri Hilir. yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang melesat cepat. Pendidikan adalah satu- satunya alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Salah satunya dibuktikan oleh peningkatan jumlah wisatawan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah industri multisektoral, yang di dalamnya terdapat suatu

MEMBANGUN E-SHOP UNTUK KERAJINAN KULIT MANDING YOGYAKARTA MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

BAB IV GAMBARAN UMUM

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri kerajinan boneka kain di kecamatan Sukajadi merupakan salah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur (2012),

BAB II TARGET DAN LUARAN

PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL

PENATAAN SENTRA KERAJINAN UKIR DI DUKUH BUGEL DESA MULYOHARJO KABUPATEN JEPARA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JARINGAN SOSIAL INDUSTRI KECIL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. berdasarkan analisis data yang dilakukan. Pengambilan kesimpulan dilakukan

I. PENDAHULUAN. Menghadapi dan memasuki persaingan dunia kerja sekarang ini diperlukan SDM

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL PERMATA BANGSA DI SEMARANG

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha mikro memiliki

BAB IV GAMBARAN UMUM

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat Usaha Kecil dan Menengah Usaha Kecil dan Menengah kerajinan kulit manding adalah usaha yang bergerak dibidang sentra kerajinan kulit dengan kulit berkualitas dunia. Bermula dari keprihatinan seorang pemuda yang melihat banyaknya pengangangguran di desa manding, yang mayoritas pekerjaannya adalah petani penggarap dengan lahan yang sempit. Akhirnya pemuda tersebut yang tak lain adalah Prapto Sudarmo bertekad untuk meningkatkan taraf hidup di desanya dan bercita-cita untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Kemudian beliau bertekad bulat untuk menimba ilmu tepatnya belajar proses pembuatan kerajinan kulit di tempat saudaranya di daerah Rotowijayan (sebelah barat alun-alun yogyakarta), bertahun-tahun beliau belajar dengan tekun, serius. Setelah dirasa cukup pengetahuannya akhhirnya beliau memutuskan untuk kembali kedesanya untuk mengembangkan dan mengamalkan pengetahuannya. Usaha ini berdiri pada tahun 1953 dengan hanya terdiri dari beberapa pekerja yang memulai memproduksi kerajinan kulit berupa sepatu, tas, ikat pinggang, hingga akhirnya berkembang pesat. 55

Industri kulit Manding ini terletak di Yogyakarta tepatnya berada di Jl.parangtritis Km.11, Dusun Manding, Desa Sabdodadi,Kecamatan Bantul, Yogyakarta. Desa wisata Manding merupakan salah satu tujuan para wisatawan yang berkunjung ke Bantul. Tidak hanya itu masyarakat Yogyakarta sendiri menjadikan desa wisata Manding sebagai tempat untuk mencari berbagai aksesoris yang terbuat dari bahan kulit. 2. Peran dan Fungsi Lembaga a. Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansipemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yangmenantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Adapun Visi dari didirikannya sentra Industri Kerajinan Manding adalah menjadi perusahaan kecil,menengah yang mampu menyediakan kerajinan yang bernilai estetika tinggi dengan berorientasi pad kulit dan bahan-bahan alami sehingga mampu bersaing dalam pasar inernational. b. Misi Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan Misi yang ditetapkan ini, diharapkan 56

seluruh pegawai danpihak yang berkepentingan dapat mengenal UKM dan UMKM. Adapun misi dari didirikannya sentra industri kerajinan Manding yaitu : 1. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa sekitar lokasi usaha sehingga mampu meingkatkan taraf hidup warga. 2. Mengembangkan potensi sumber daya alam dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia untuk keperluan manusia. 3. Menjadi industri kecil, menengah yang mampu bersaing di pasar international dengan meningkatkan ualitas dan kuantitas produk sehingga berkesinambungan. 4. Membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang adil dan merata. c. Perkembangan Industri Kulit Manding Industri kulit Manding merupakan kategori industri kecil/rumah tangga. Industri kulit Manding yang bermula berdiri tahun 1959 yang dirintis oleh 3 (tiga) pemuda Manding itu telah berkembang pesat. Para pelaku usaha kerajian Manding ini terbagi menjadi 2 (dua), yaitu rumah produksi kerajinan kulit dan aneka kerajinan dan pengusaha showroom yang ada di sepanjang jalan, yang menjual aneka kerajinan dari berbagai kota di luar Manding, masing-masing berkembag sesuai pasarnya. Kerajinan kulit yang dihasilkan di Manding berbeda dengan kerjainan kulit yang dihasilkan di daerah lain. Kerajinan kulit seperti 57

tas, sepatu, ikat pinggang, sendal, jaket memiliki ciri tersendiri dengan kualitas yang baik dan mampu bersaing di pas lokal maupun international. Untuk kerajinan kulit ini sudah melakukan eksport ke berbagai negara sejak tahun 1976, tapi sayang sampai saat ini design dan label masih tergantung pada pembeli/ buyer. d. Profil Usaha Kecil dan Menengah Industri Kulit Manding Dalam penyusunan penelitian ini menggunakan obyek penelitian para pengusaha kulit Manding di desa Manding Kabupaten Bantul. Jumlah pengusaha kulit yang dijadikan sampel adalah 32 (tiga puluh dua) unit usaha.penelitian ini mencakup data mengenai seberapa besar pengaruh pendidikan terhadap pendapatan, kemampuan terhadap pendapatan, lama kerja terhadap pendapatan, jenis kelamin terhadap pendapatan, usia terhadap pendapatan. Data-data ini diperoleh dari hasil wawancara langsung. 3. Tenaga Kerja a. Pendidikan Tenaga Kerja Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang yang diukur oleh pemilikan ijazah. Tingkat pendidikan ikut berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh tenaga kerja yang dimana semakin tinggi pendidikan yang diraih semakin tinggi pula pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja. 58

Tingkat pendidikan yang rendah dan ketidak sesuaian dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan dapat memicu rendahnya penyerapan tenaga kerja. b. Kemampuan Tenaga Kerja Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keahlian yang dimiliki seorang tenaga kerja, dimana kemampuan atau keahlian seorang tenaga kerja ikut memberi pengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja. Semakin banyak kemampuan yang dikuasai seseorang semakin tinggi pendapatan yang dia peroleh, hal ini tidak lepas dari sebarapa tingkat kemampuan seorang pekerja terhadap bidang yang ia tekuni dan sebarapa banyak keahlian yang dikuasai seseoarang. c. Lama Kerja Tenaga Kerja Lama kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dimana seorang tenaga kerja telah bekerja di tempat ia bekerja selama bertahun-tahun dan dalam kurun waktu tersebut seorang tenaga kerja telah memberikan kontribusi bagi tempat usaha yang ia tempati bekerja. Dari lama bekerja inilah pendapatan seorang pekerja dapat diukur, artinya lama bekerja juga mempengaruhi pendapatan seorang pekerja secara signifikan. 59

d. Jenis Kelamin Tenaga Kerja Dalam penggunaan tenaga kerja pengusaha juga mempertimbangkan jenis kelamin tenaga kerja. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan seperti spesialisasi kerja yang akan maksimal jika dikerjakan oleh jenis kelamin tertentu. Seperti pekerjaan yang membutukan tenaga besar atau menggunakan kekuatan fisik biasanya diberikan kepada pekerja laki-laki, sebaliknya pekerjaan yang menggunakan keterampilan atau membutuhkan konsentrasi tinggi atau keuletan biasanya diberikan kepada pekerja wanita walaupun tidak menutup kemungkinan pekerja laki-laki juga dapat melakukan pekerjaan tersebut. e. Usia Tenaga Kerja Dalam penggunaan tenaga kerja juga harus memperhatikan usia tenaga kerja, dengan alasan untuk penggunaan tenaga kerja yang produktif dan efisien. Dengan standart usia yang memadai dari seorang tenaga kerja dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang lebih produktif dalam menghasilkan sesuatu dan dapat bekerja dengan lebih efisien sesuai dengan tingkat usia yang dimiliki tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena setiap pekerja dituntut untuk mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 60