BAB I PENDAHULUAN. 1 Banyu Lanang, Sepatu Cibaduyut Dilema, Antara Meningkatkan Mutu dan Image Murah, Banyu

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung dikenal sebagai salah satu lokasi wisata di Indonesia karena memiliki ragam keindahan alam seperti wisata Curug Dago, Curug Malela, Curug Jompong, Curug Maribaya dan wisata alam lainnya. Wisata buatan contohnya Trans Studio Bandung (TSB), Karang Setra Waterland, wisata rohani Darul Tauhid, hingga wisata belanja. Banyak wisatawan lokal sering menjadikan kota Bandung sebagai tempat tujuan wisata, karena banyaknya lokasilokasi wisata belanja. Seorang warga Eropa menjuluki kota Bandung ini sebagai Paris van Java karena, di Portugal bagian utara terdapat jalan yang hampir mirip dengan jalan di kota ini dan merupakan konservasi budaya sebagai satu-satunya tempat untuk menunjukan life style (gaya hidup). Berbagai lokasi wisata belanja seperti pasar baru dan factory outlet di kota Bandung, selalu ramai dikunjungi oleh banyak wisatawan yang berasal dari daerah luar Bandung. Dari sekian beberapa tempat belanja di Bandung, Cibaduyut adalah tempat pelengkap koleksi oleh-oleh yang cocok dan terjangkau untuk membawa sekeluarga berbelanja untuk memenuhi kebutuhan dari segi fashion seperti busana, tas hingga sepatu. Bandung berkembang pesat menjadi kota metropolitan karena berpotensi sebagai kota tujuan wisata dan belanja. 1 Kota ini memiliki wisata belanja sepatu yang berlokasi di daerah Cibaduyut. Tumbuh kembang industri kecil menengah sepatu Cibaduyut awalnya dimulai kurang lebih sejak tahun 1920 yang dirintis oleh beberapa orang warga setempat yang kesehariannya bekerja pada pabrik sepatu di kota Bandung. Berbekal keterampilan serta kemauan dan tekad yang kuat, membuat mereka memberanikan diri memulai dengan membuka usaha secara kecil-kecilan di rumah dengan tenaga kerja anggota keluarga masingmasing dan mulai menerima banyak pesanan sehingga merekrut pekerja dari warga sekitar dengan keterampilan yang akhirnya menyebar secara turun temurun ke warga setempat dan diikuti oleh warga sekitar untuk membuka usaha tersebut. Wisata belanja ini terletak di daerah Bandung selatan dengan luas wilayah 590,75 Ha kecamatan Bojongloa kidul, dimana terdapat berbagai macam jenis sepatu yang berkualitas. 1 Banyu Lanang, Sepatu Cibaduyut Dilema, Antara Meningkatkan Mutu dan Image Murah, Banyu Lanang, diakses dari, pada tanggal 30 Mei 2011 pukul 20.30

2 Sepanjang jalan Cibaduyut dipenuhi berbagai sepatu buatan masyarakat setempat berbahan dasar kulit dimulai dari sepatu kulit imitasi hingga kulit asli, seperti kulit sapi, ular, buaya dan macam-macam kulit lainnya. Keistimewaan dari daerah ini yaitu, pengunjung dapat memesan sepatu dengan kreasinya sendiri, dengan kualitas yang baik dan harga yang juga terjangkau. Ragam sepatu-sepatu ini biasanya dijual dengan harga mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Di toko Primadona 4 sepatu berbahan kulit harganya dimulai kisaran Rp hingga Rp cukup terjangkau untuk pembeli. Berdasarkan data UPT, wilayah ini memiliki toko atau kios sebanyak 176 unit toko yang tidak hanya menyediakan produk siap pakai tetapi juga produk bahan mentah untuk pembuatan sepatu. Sepatu Cibaduyut ini adalah produk hand made atau produk yang dibuat dengan olahan keterampilan tangan. Proses produksi seperti ini akan menghasilkan sepatu yang lebih berkualitas, kuat, rapi dan awet karena memungkinkan pengerjaan yang lebih teliti ketimbang proses produksi lainnya yang selalu mendahulukan kuantitas. Pengunjung Cibaduyut dominan berasal dari luar kota Bandung atau wisatawan dalam negeri. Warga Bandungnya sendiri masih jarang untuk berkunjung ke Cibaduyut. Pernyataan dari salah satu pemilik sekaligus pengrajin sepatu Cibaduyut, Ibu Wina, saat ini para generasi muda penerus pengrajin sepatu enggan meneruskan pekerjaan para orangtuanya yang berprofesi sebagai pengerajin sepatu karena malu dengan pekerjaannya. Mereka lebih memilih bekerja menjaga toserba. Selama ini Cibaduyut masih mengandalkan katalog, untuk promosi terhadap produknya, khususnya di industri sepatu. Informasi untuk masyarakat masih kurang untuk menggambarkan kondisi Cibaduyut saat ini. Pada saat ini toko-toko sepatu kecil maupun toko besar di Cibaduyut mengalami penurunan omset yang cukup drastis dari tahun ke tahun yang berpengaruh terhadap para pengunjung. Menurut data dari Dinas Persepatuan di Cibaduyut atau UPT /UKM pada tahun 2003 Cibaduyut mengalami penurunan omset yang ckup drastis hingga tahun Permasalahan Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil analisa data yang diolah dari berbagai sumber, utamanya IKM Persepatuan Cibaduyut dan toko Pormil, yang banyak di kunjungi wisatawan luar kota dan toko-toko industri kecil Cibaduyut serta penjabaran latar belakang yang di kemukakan di atas, karena toko-toko tersebut termasuk toko-toko yang sudah cukup lama memiliki jam terbang, mengalami penurunan omset yang cukup mengakhawatirkan dan mempengaruhi

3 para pengunjung. Selama ini Cibaduyut selalu mengandalkan katalog dan masih kurang mengandalkan media informasi yang cukup jelas untuk pendekatan terhadap masyarakat sekitar. Maka dapat di identifikasikan pokok bahasan tugas akhir ini adalah: 1. Toko-toko di Cibaduyut mengalami penurunan omset yang cukup menghawatirkan. 2. Kurangnya media informasi pendekatan mengenai Cibaduyut terhadap masyarakat sekitar Rumusan Masalah Dari pengidentifikasian masalah, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana menyampaikan informasi yang tepat dan menarik perhatian masyarakat untuk berbelanja kembali di Cibaduyut? 2. Media seperti apa yang tepat untuk pendekatan terhadap masyarakat Bandung mengenai daerah Cibaduyut? 1.3. Ruang Lingkup Dalam proses penelitian, maka penulis memberikan ruang lingkup sebagai berikut permasalahan 1. Apa Objek penelitian penulis adalah perancangan sebuah buku ilustrasi daerah Cibaduyut sebagai sentra alaskaki di Bandung. 2. Bagian Mana Penulis merancang media informasi secara menarik dan informatif dengan satu media yang terdiri dari beberapa media pendukung yang efektif. Adapun permasalahannnya ada pada bidang Desain Grafis. 3. Siapa Media penunjang informasi mengenai Cibaduyut ditujukan kepada masyarakat Bandung, dengan target sasaran usia tahun dengan psikografis penyuka belanja 4. Dimana Informasi mengenai Cibaduyut ini akan di kenalkan untuk masyarakat Bandung, bekerja sama dengan pemerintah kota Bandung, dimana informasi ini di tempatkan di wilayah yang efektif agar masyarakat dapat memahami informasi tersebut.

4 5. Kapan Pengumpulan data dalam informasi mengenai Cibaduyut ini di lakukan pada bulan Desember hingga bulan Februari Kemudian untuk perancangan media informasinya dimulai dari bulan Februari Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah: Merancang media informasi untuk mengangkat Cibaduyut sebagai sentra alaskaki nasional dengan tujuan, membuat masyarakat mengerti dan mau menggunakan produk dalam negeri Manfaat Perancangan 1. Dari segi keilmuan, DKV (Desain Komunikasi Visual), menjadi masukan atau saran sebagai suatu bidang keilmuan yang sangat di perlukan dalam memecahkan masalah-masalah secara komunikasi, informasi dan visual. 2. Manfaat untuk masyarakat, menambah kesadaran masyarakat untuk melihat dan bangga pada produk lokal 3. Bagi peneliti, berupa wawasan dan pengalaman membuat media informasi visual dan aplikasinya Metode Penelitian Menurut (Mulyana, 2003:150) Pendekatan kualitatif cenderung mengarah kepada penelitian yang bersifat naturalistik fenomenologis dan penelitian etnografi. Karenanya, seringkali penelitian kualitatif dipertukarkan dengan penelitian naturalistic inquiry dan etnografi dalam antropologi kognitif. Penulis menganalisa kebiasaan masyarakat Bandung dan meneliti wilayah Cibaduyut yang menjadi objek penelitian. Dalam melakukan penelitian, penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Sumber Data Primer - Observasi atau pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang di teliti melalui beberapa toko yang terdapat di Cibaduyut sebagai sample. - Wawancara Narasumber yang akan di pilih ialah pemilik toko yang memahami atau sudah cukup lama berpengalaman di bidang bisnis sepatu

5 - Penyebaran Kuisioner. Bertujuan untuk pengambilan data objek yang di teliti secara langsung. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data atau informasi lainnya yang menunjang di dapatkan dengan wawancara dengan pemilik toko sepatu DIANA di Cibaduyut, studi pustaka dari buku Design Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, dan jurnal di dapat dari profil data instansi pengembangan IKM persepatuan Cibaduyut Kerangka Perancangan Skema perancangan pada penelitian PERMASALAHAN Toko sepatu Cibaduyut sekarang ini mengalami penurunan pengunjung Kurangnya media infomasi pendekatan kepada warga sekitar mengenai kelebihan Cibaduyut. Cibaduyut. Diperlukan pendekatan yang tepat untuk menyebarluaskan informasi kerajinan sepatu Cibaduyut Fenomena : Cibaduyut merupakan tempat wisata belanaja sepatu di Bandung dan dikenal dengan produksi sepatunya yang menggunakan teknik handmade dengan model yang bagus dan harga yang terjangkau. Namun sekarang ini mengalami penurunan pengunjung yang cukup drastis. Perencanaan OBSERVASI Fokus Masalah WAWANCARA Menentukan media informasi yang tepat untuk KAJIAN PUSTAKA menyampaikan informasi yang tepat dan bemanfaat kepada masayarakat sekitar Bandung Analisis Data Pengumpulan Data Solusi Membuat media informasi untuk mengenai cibaduyut saat ini. Metode kualitatif yang merupakan cenderung mengarah kepada penelitian yang bersifat naturalistik fenomenologis dan penelitian etnografi Perancangan Perancangan Materi Studi Visual

6 Perancangan Desain Perancangan media informasi pengrajin sepatu di Cibaduyut Warga Bandung 1.8. Kerangka Perancangan Tabel 1.7. Skema Perancangan Pengantar karya tugas akhir ini terbagi sebagai berikut : 1. BAB 1 PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan perancangan, metode pengumpulan data, dan data perancangan. 2. BAB 2 DASAR PEMIKIRAN Menguraikan teori-teori yang ada sebagai cakupan yang terluas dari kajian mengenai teori dasar yang memperkuat argumen pada karya yang akan di presentasikan. 3. BAB 3 DATA&ANALISA MASALAH Perolehan data yang di dapat dari hasil wawancara, literatur, kuesioner kemudian di analisa menggunakan SWOT untuk mendapat suatu hipotesa dalam perancangan desain. 4. BAB 4 KONSEP & HASIL PERANCANGAN Konsep dan hasil perancangan dari suatu ide, konsep kreatif, konsep visual, konsep media untuk memperkuat desain perancangan serta penerapan visual terhadap media. 5. BAB 5 PENUTUP Rangkuman singkat dari hasil pengantar karya Tugas Akhir

7