Perkiraan Dosis dan Distribusi Fluks Neutron Cepat dengan Simulasi Monte Carlo MCNPX pada Fantom Saat Terapi Linac 15 MV. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. utama kematian akibat keganasan di dunia, kira-kira sepertiga dari seluruh kematian akibat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada. pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PERHITUNGAN DOSIS SERTA ANALISIS PENGARUH UKURAN MEDAN PAPARAN TERHADAP OUTPUT BERKAS FOTON

PENGUKURAN FAKTOR WEDGE PADA PESAWAT TELETERAPI COBALT-60 : PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX.

PENENTUAN DOSIS SERAP RADIASI- 99m Tc PADA TUMOR PARU-PARU DALAM TAHAP DIAGNOSIS MENGGUNAKAN SOFTWARE MONTE CARLO N-PARTICLE X VEETHA ADIYANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan

PEMETAAN DOSIS RADIASI GAMMA DI FASILITAS KALIBRASI PTNBR UNTUK SUMBER 60 Co 400 GBq DENGAN MCNP5

ANALISIS DOSIS RADIASI PADA KOLAM AIR IRADIATOR GAMMA 2 MCi MENGGUNAKAN MCNP

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi XVMC adalah yang. pertama, instalasi dilakukan pada linux distro Ubuntu versi 7.

BAB III PERHITUNGAN JUMLAH MONITOR UNIT MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

Desain dan Analisis Pengaruh Sudut Gantri Berkas Foton 4 MV Terhadap Distribusi Dosis Menggunakan Metode Monte Carlo EGSnrc Code System

Penentuan Spektrum Neutron di LINAC Menggunakan Passive Single Sphere Spectrometer

SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS TANAH DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN-SITU TERKOLIMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PERHITUNGAN KETEBALAN BAHAN PERISAI Pb SEBAGAI KONTAINER ISOTOP Ir-192 UNTUK BRAKITERAPI MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. KATA PENGANTAR...

[19] Jao-Perng Lin, Wei-Chung Liu dan Chun-Chih Lin. Investigation of Photoneutron Dose Equivalent from High-Energy Photons in Radiotherapy.

PENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS

BAB IV PERBANDINGAN DATA DAN ANALISIS JUMLAH MONITOR UNIT OUTPUT SOFTWARE ISIS DENGAN OUTPUT SIMULASI MONTE CARLO

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SIMULATION FOR RADIATION SHIELDING DESIGN OF EBM-LATEX USING MCNP5

Analisis Perubahan Kurva Percentage Depth Dose (PDD) dan Dose Profile untuk Radiasi Foton 6MV pada Fantom Thoraks

Jumedi Marten Padang*, Syamsir Dewang**, Bidayatul Armynah***

Simulasi TLD-700 (Lif; Mg, Ti) untuk Penentuan Dosis Ekivalen Hp(10) PADA Pekerja Radiasi (Gamma) dengan Pendekatan MCNPX

BAB 1 PENDAHULUAN. radionuklida, pembedahan (surgery) maupun kemoterapi. Penggunaan radiasi

Analisis Pengaruh Perubahan Source to Surface Distance (SSD) dan Field Size terhadap Distribusi Dosis menggunakan Metode Monte Carlo-EGSnrc

ANALISIS BERKAS RADIASI PESAWAT RADIOTERAPI LINEAR ACCELERATOR (LINAC) DENGAN TARGET TUNGSTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNPX

Pengaruh Ketidakhomogenan Medium pada Radioterapi

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

ANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR

PROFIL BERKAS SINAR X LAPANGAN SIMETRIS DAN ASIMETRIS PADA PESAWAT LINAC SIEMENS PRIMUS 2D PLUS

BAB III BESARAN DOSIS RADIASI

PENENTUAN DOSIS SERAP LAPANGAN RADIASI PERSEGI PANJANG BERKAS FOTON 10 MV DENGAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN

Wahana Fisika, 1(2), Perbandingan Dosis Serap Berkas Foton 16 MV Pada Berbagai Jenis Phantom menggunakan Metode Monte Carlo - EGSnrc

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMULASI DOSIS SERAP RADIAL SUMBER IRIDIUM-192 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN DOSIS NEUTRON DAN GAMMA DI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB III PROTOKOL PENANGANAN KANKER PROSTAT DENGAN EKSTERNAL BEAM RADIATION THERAPY (EBRT)

DOSIS BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY

BAB II TERAPI RADIASI DAN DASAR-DASAR DOSIMETRY

Prediction of 2D Isodose Curve on Arbitrary Field Size in Radiation Treatment Planning System (RTPS)

DESAIN PERISAI RADIASI UNTUK SIKLOTRON DECY-13 MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

SELF-ABSORPTION COMPUTING OF PHOTON GAMMA IN VOLUMETRIC SAMPEL. Masril. Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNP

PENENTUAN DOSIS RADIASI GAMMA TERESTRIAL DENGAN TEKNIK SPEKTROSKOPI GAMMA DAN MONTE CARLO

Verifikasi TPS untuk Dosis Organ Kritis pada Perlakuan Radioterapi Area Pelvis dengan Sinar X 10 Megavolt

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN AWAL KODE KOMPUTER METODA MONTE CARLO: SIMULASI INTERAKSI NEUTRON PERTAMA PADA GEOMETRI SILINDER. Topan Setiadipura, Anik Purwaningsih *

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pemanfaatan radiasi pengion adalah untuk terapi atau yang

BAB II LINEAR ACCELERATOR

PENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co

Berkala Fisika ISSN : Vol. 14, No. 2, April 2011, hal 49-54

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma *

ANALISIS HASIL PENGUKURAN PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) BERKAS ELEKTRON LINAC ELEKTA RSUP DR. SARDJITO

ABSTRAK. KONTAMINASI ELEKTRON DAN NEUTRON PADA BERKAS FOTON VARIAN TRILOGY CLINAC ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGHITUNGAN FAKTOR BUILDUP TITANIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODA MONTE CARLO. Hengky Istianto Has * Balza Achmad **, Andang Widi Harto **.

Simulasi Monte Carlo untuk Menentukan Rasio Deposisi Dosis pada a-si Epid dengan Deposisi Dosis pada Air

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

SIMULASI MCNPX UNTUK EFISIENSI PENCACAH ALFA-BETA DALAM PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS TANAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Estimasi Dosis Efektif Out of Field dalam Radioterapi LINAC Varian ix pada Kanker Serviks

KOREKSI KURVA ISODOSIS 2D UNTUK JARINGAN NONHOMOGEN MENGGUNAKAN METODE TAR (TISSUE AIR RATIO)

PERBANDINGAN DOSIS TERHADAP VARIASI KEDALAMAN DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN (BENTUK PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG) PADA PESAWAT RADIOTERAPI COBALT-60

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

ANALISA KURVA PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) DAN PROFILE DOSE UNTUK LAPANGAN RADIASI SIMETRI DAN ASIMETRI PADA LINEAR ACCELERATOR (LINAC) 6 DAN 10 MV

Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi

ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Pengukuran Fluks Neutron Termal pada Ruangan Treatment LINAC ix 15 MV

Analisis Dosis Radiasi Pada Paru-paru Untuk Pasien Kanker Payudara Dengan Treatment Sinar-X 6 MV Sugianty Syam 1, Syamsir Dewang, Bualkar Abdullah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN FAKTOR KOREKSI DOSIS RADIASI ELEMEN BAKAR BEKAS RSG-GAS Ardani *)

EVALUASI TINGKAT KESELAMATAN HIGH TEMPERATURE REACTOR 10 MW DITINJAU DARI NILAI SHUTDOWN MARGIN.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGARUH BLOK INDIVIDUAL BERBAHAN CERROBEND PADA DISTRIBUSI DOSIS SERAP BERKAS FOTON 6 MV LINEAR ACCELERATOR (LINAC)

Wahana Fisika, 1(1), 2016, Studi Pengukuran Koefisien Atenuasi Material Zincalume Sebagai Perisai Radiasi Gamma

PENENTUAN DOSIS SERAPAN RADIASI-γ DARI 60 Co PADA RADIOTHERAPY PAYUDARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP5

PENGARUH VARIASI AIR GAP TERHADAP DOSIS SERAP PENYINARAN BERKAS ELEKTRON PADA PESAWAT LINAC SIEMENS / PRIMUS M CLASS 5633

ANALISIS KARAKTERISTIK PROFIL PDD (PERCENTAGE DEPTH DOSE) BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV

PLASMA TOKAMAK SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI MASA DEPAN : KAJIAN GEOMETRI MENGGUNAKAN MCNP

DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SEBAGAI FUNGSI BURN-UP BAHAN BAKAR PADA REAKTOR KARTINI

ANALISIS PERHITUNGAN DOSIS SERAP TERAPI ROTASI DENGAN METODE TISSUE PHANTOM RATIO (TPR) PADA LINEAR ACCELERATOR (LINAC) 6 MV

KARAKTERISTIK KUAT KERMA DAN KONSTANTA LAJU DOSIS SUMBER Ir-192 mhdr BERDASARKAN SIMULASI MONTE CARLO

Transkripsi:

Perkiraan Dosis dan Distribusi Fluks Neutron Cepat dengan Simulasi Monte Carlo MCNPX pada Fantom Saat Terapi Linac 15 MV Azizah 1, Abdurrouf 1, Bunawas 2 1) Jurusan Fisika Universitas Brawijaya Malang 2) Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional Email: izazizah17@gmail.com Abstrak Linac (Linear Accelerator) dengan energi di atas 10 MV akan menghasilkan neutron cepat karena terjadi interaksi antara foton dengan inti atom suatu material dengan nomor atom (Z) tinggi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung dosis neutron cepat yang dihasilkan oleh Linac adalah dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Salah satu aplikasi dari kode transport radiasi Monte Carlo yang dapat menghitung dosis dan fluks neutron adalah MCNPX (Monte Carlo N-Particle extended). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis ekivalen dan distribusi fluks partikel neutron pada saat terapi Linac dengan metode simulasi Monte Carlo pada program MCNPX. Fantom disimulasikan menggunakan program MCNPX untuk menentukan dosis pada tiap organ dan ditribusi fluks pada fantom. Simulasi penyinaran dilakukan pada 4 sudut yaitu 0, 90, 180, dan 270. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh dosis ekivalen neutron cepat paling tinggi terdapat pada permukaan tubuh yaitu dengan total sebesar 6,32 x10-11 msv. Sedangkan dosis paling rendah terdapat pada kaki kiri bawah yaitu dengan total sebesar 4,77 x10-13 msv. Fluks paling tinggi pada penyinaran sudut 0 terdapat pada daerah payudara yaitu sebesar 1,40x10-6 MeV/cm 3. Fluks paling tinggi pada penyinaran sudut 90 terdapat pada bagian tubuh sebelah kiri fantom yaitu sebesar 1,60x10-5 MeV/cm 3. Fluks paling tinggi pada penyinaran sudut 180 terdapat pada punggung fantom yaitu sebesar 9,00x10-6 MeV/cm 3. Fluks paling tinggi pada penyinaran 270 terdapat pada bagian tubuh sebelah kanan fantom yaitu sebesar 1,40x10-5 MeV/cm 3. Kata kunci : Linac, neutron cepat, simulasi Monte Carlo, MCNPX. Pendahuluan Pesawat Linac memiliki variasi energi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan rentang energi foton 4 MV hingga 25 MV. Linac dengan energi di atas 10 MV akan menghasilkan neutron cepat karena terjadi interaksi antara foton dengan inti atom suatu material dengan nomor atom (Z) tinggi. Sebagian besar dihasilkan pada bahan target tungsten (W), pada kolimator dari bahan timah (Pb), pada filter besi (Fe), dan pada bagian lainnya di dalam kepala Linac. Reaksi Fotonuklir lain antara foton dengan dinding ruangan, meja pasien, dan tubuh pasien sendiri juga memungkinkan dapat menghasilkan neutron[1][2]. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung dosis neutron cepat yang dihasilkan oleh Linac adalah dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Metode Monte Carlo merupakan metode yang menggunakan random sampling dari distribusi probabilitas yang diketahui untuk menyelesaikan permasalahan dalam fisika atau matematika. Metode Monte Carlo mensimulasikan partikel individu dan merekam beberapa aspek (penghitungan) perilaku rata-rata dari partikel. Monte carlo menyelesaikan permasalahan transport dengan mensimulasikan jejak partikel. Persamaan transport tidak perlu dituliskan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan Monte Carlo. Monte Carlo dapat digunakan untuk menduplikasi secara teoritis proses statistik (seperti interaksi partikel nuklir dengan materi) dan sangat berguna untuk masalahmasalah kompleks yang tidak dapat dimodelkan dengan kode komputer yang menggunakan metode deterministik[3]. MCNPX adalah salah satu aplikasi dari kode transport radiasi Monte Carlo yang dapat melacak hampir semua partikel pada hampir semua energi. Ini merupakan pengembangan dari MCNP untuk semua partikel dan semua

energi, mencakup perbaikan pada model simulasi fisik, pengembangan dari librari neutron, foton, dan fotonuklir hingga 150 MeV dan perumusan dari teknik reduksi varian dan analisis data yang baru[3]. Metode a) Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebuah laptop dengan spesifikasi prosesor AMD E-300 APU with Radeon HD Graphics 1.30 GHz, RAM 2 GB, dan OS Windows 7 Professional 32-bit. Program yang digunakan adalah MCNPX, Total Commander, Notepad++, dan Gnuplot. b) Tahap Penelitian Tahap awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengukuran fantom. Fantom yang digunakan dalam simulasi pada penelitian ini merupakan sebuah fantom yang berbentuk seperti tubuh manusia. Fantom ini dibuat dari bahan Polietilen. Fantom ini berukuran tinggi 163 cm, lebar 30 cm, dan ketebalan 25 cm. (a) (b) Gambar 1. Ukuran fantom (a) tampak atas (sumbu xy) dan (b) tampak samping (sumbu xz). Tahap kedua adalah penginstalan program-program yang diperlukan pada penelitian ini. Program yang digunakan adalah MCNPX, Notepad++, Total Commander dan Gnuplot. Tahap ketiga yaitu dilakukan penginputan. Input pada simulasi Monte Carlo MCNPX ini dibuat dengan menggunakan program Notepad++. Pembuatan input MCNPX pada dasarnya adalah dengan mengisikan kartu. Kartu-kartu tersebut adalah kartu sel, kartu permukaan, dan kartu data. Kartu sel dan kartu permukaan merupakan inputan geometri dari obyek yang akan disimulasikan. Sementara kartu data merupakan informasi mengenai material obyek simulasi, definisi dari sumber partikel, dan tally atau besaran fisis yang akan dihitung. Fantom yang akan disimulasikan dibagi menjadi 25 sel, dengan 11 sel merupakan bagian tubuh dari fantom dan 14 sel merrupakan titiktitik organ penting yang akan diteliti dosisnya. Selain sel yang terdapat pada fantom, terdapat 2 sel lagi yakni sel udara yang berada di lingkungan sekitar fantom dan sel mati yang berada di luar sel udara. Gambar 2. Sel-sel pada fantom. Data material ini berisi informasi massa jenis, dan unsur penyusun material. Sumber partikel yang digunakan dalam simulasi ini adalah neutron cepat. Pada simulasi ini sumber didefinisikan terletak pada 4 sudut, yakni 0, 90, 180 dan 270 derajat. Energi neutron cepat yang disimulasikan sebesar 1,2 MeV[4]. Bentuk dari sumber yang digunakan berupa bidang datar berbentuk segi-empat. Ukuran dari sumber ini adalah 10,4 x 11,3 cm 2. Neutron yang dipancarkan dianggap bersifat homogen. Jumlah partikel yang disimulasikan (NPS) yang digunakan pada perhitungan dosis adalah 10 8 partikel. Sedangkan jumlah NPS yang digunakan pada perhitungan distribusi fluks adalah 10 7 partikel. Tally merupakan besaran fisis yang diinginkan dari hasil simulasi (output MCNPX). Tally yang digunakan dalam simulasi ini adalah dosis atau energi yang terdisipasi tiap satuan massa dan tally mesh untuk mendapatkan plot dari distribusi fluks energi pada fantom. Setelah input program selesai dibuat, kemudian program tersebut di-running. Output yang dihasilkan pada perhitungan dosis sudah berupa jumlah dosis pada setiap titik organ dengan satuan MeV/g. Hasil tersebut kemudian dikonversi ke satuan Gray dan dikalikan dengan faktor bobot radiasi neutron cepat agar

didapatkan dosis ekivalen. Output dari tally mesh menghasilkan file MDATA. File MDATA dikonversi terlebih dahulu menggunakan Gridconv ke dalam format grafis untuk Gnuplot. Hasil Dan Pembahasan Penyinaran pada 4 sudut menghasilkan data dosis pada tiap-tiap sudut. Jika keempat data dosis ini dijumlahkan maka akan didapatkan total dosis yang diterima oleh organorgan kritis yang disimulasikan. Tabel 1. Total dosis serap pada organ. Sel Bagian Tubuh Dosis ekivalen (msv) 12 Kepala 6,88 x10-12 13 Tyroid 5,93 x10-12 14 Payudara kanan 4,24 x10-11 15 Payudara kiri 4,21 x10-11 16 Paru-paru kanan 2,45 x10-11 17 Paru-paru kiri 2,23 x10-11 18 Jantung 3,19 x10-11 19 Isocenter 7,05 x10-12 20 Tulang Belakang 1,94 x10-11 21 Lambung 1,74 x10-11 22 Ginjal 1,19 x10-11 23 Prostat 3,49 x10-12 24 Kaki kanan atas 6,93 x10-12 25 Kaki kiri bawah 4,77 x10-13 26 Permukaan Isocenter 6,32 x10-11 Neutron akan berinteraksi dengan material penyusun fantom. Pada neutron yang berinteraksi dengan Hidrogen atau atom ringan mengalami hamburan elastis sehingga neutron kehilangan sebagian besar energi[5]. Polietilen mengandung lebih banyak unsur Hidrogen, sedangkan kayu memiliki lebih banyak unsur bernomor atom tinggi. Sehingga neutron akan lebih cepat mengalami termalisasi di polietilen. Dosis (msv) Dosis (msv) 8.00E-14 6.00E-14 4.00E-14 2.00E-14 0.00E+00 Dosis Simulasi 0 50 100 150 Jarak organ dari sumber (cm) (b) Gambar 3. Grafik perbandingan jarak organ dari sumber dengan dosis (a) hasil simulasi (b) hasil eksperimen. Data simulasi ini dapat dibandingkan dengan data eksperimen yang telah dilakukan. Gambar 4.1 menunjukkan grafik perbandingan jarak organ dari sumber dengan dosis pada hasil simulasi dan hasil eksperimen. Terdapat perbedaan pada hasil yang didapat oleh metode simulasi dan metode eksperimen. Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan kondisi yang diamati pada kedua metode tersebut. Pada metode simulasi tidak seluruh bagian dari ruang Linac disimulasikan, sehingga tidak ada pengaruh dari benda-benda yang terdapat di ruang Linac. Sedangkan pada hasil eksperimen terdapat neutron yang dihasilkan dari reaksi nuklir antara berkas foton dengan dinding ruang[1]. Selain itu, pada metode eksperimen, jumlah jejak tidak dihitung seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecilnya saja. Perbedaan hasil tersebut juga dapat dipengaruhi karena terdapat penggantian data material kayu yang digunakan pada organ paruparu. Pada metode eksperimen, kayu yang digunakan adalah kayu sengon. Karena keterbatasan database material, sehingga kayu sengon diganti dengan kayu pinus. (a) Dosis Eksperimen 6 4 2 0 0 50 100 150 Jarak organ dari sumber (cm)

Fluks neutron dapat disimulasikan menggunakan tally mesh. Tally mesh adalah metode grafis menampilkan fluks partikel, dosis atau besaran lain dalam grid persegi, silinder, atau bola overlay di atas geometri. Partikel dilacak melalui mesh independen sebagai bagian dari masalah transport umum[6]. Tipe mesh yang digunakan pada simulasi ini adalah mesh tipe 3. Tally mesh ini menjumlah data energi deposisi dimana energi terdeposisi per satuan volum dari seluruh partikel yang disertakan. Gambar 4. Distribusi fluks pada (a) sudut 0, (b) sudut 90, (c) sudut 180, dan (d) sudut 270. Fluks paling tinggi pada penyinaran sudut 0 terdapat pada daerah payudara. Fluks maksimal pada daerah tersebut sebesar 1,40x10-6 MeV/cm 3. Fluks paling tinggi pada penyinaran sudut 90 terdapat pada bagian tubuh sebelah kiri fantom. Fluks maksimal pada daerah tersebut sebesar 1,60x10-5 MeV/cm 3. Fluks paling tinggi pada penyinaran sudut 180 terdapat pada punggung fantom. Fluks maksimal pada daerah tersebut sebesar 9,00x10-6 MeV/cm 3. Fluks paling tinggi pada penyinaran 270 terdapat pada bagian tubuh sebelah kanan fantom. Fluks maksimal pada daerah tersebut sebesar 1,40x10-5 MeV/cm 3. Kesimpulan Besarnya dosis serap yang diterima oleh fantom dapat dipengaruhi oleh jarak titik organ ke sumber dan material penyusun fantom. Titik organ yang berada di dekat sumber akan menerima dosis yang lebih banyak daripada titik organ yang berada jauh dari sumber. Polietilen memiliki unsur Hidrogen lebih banyak daripada kayu, sehingga neutron cepat yang mengenai polietilen akan lebih cepat mengalami termalisasi. Distribusi fluks bergantung pada jarak bagian tubuh fantom ke sumber dan volume dari bagian tubuh fantom. Bagian tubuh yang lebih dekat dengan sumber akan menerima lebih banyak energi. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variasi geometri dan material fantom yang lebih menyerupai manusia. Selain itu dapat juga menyimulasikan kepala Linac agar didapatkan hasil yang lebih akurat. Daftar Pustaka [1] Al-Ghamdi, H., Fazal-ur-Rehman, M.I. Al- Jarallah dan N. Maalej. 2008. Photoneutron

intensity variation with field size around radiotherapy linear accelerator 18-MeV X- ray beam. Radiation Measurements. 43: S495-S499. [2] Szydlowski, A., M. Jaskola, A. Malinowska, S. Pszona, A. Wysocka- Rabin, A. Korman, K. Pytel, R. Prokopowicz, J. Rostkowska, W. Bulski dan M. Kuk. 2013. Application of nuclear track detectors as sensors for photoneutrons generated by medical accelerators. Radiation Measurements. 50: 74-77. [3] Becker, Julian. 2007. Simulation of Neutron Production at a Medical Linear Accelerator. Diploma Thesis. Universitat Hamburg: Institute of Experimental Physics. [4] Vega-Carillo, H.R., S.A. Martinez-Ovalle, A.M. Lallena, G.A. Mercado, J.L. Benites- Rengifo. 2012. Neutron and Photon Spectra in Linacs. Applied Radiation and Isotopes. 70: 75-80 [5] Beiser, Arthur. 1991. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga. [6] Pelowitz, Denis B., 2008. MCNPX User s Manual. United States: Los Alamos National Laboratory.