PENDAHULUAN. A. Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk meniti karir dalam bidang pekerjaan. Demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusia diatas 50 tahun sehingga istilah Baby Boom pada masa lalu berganti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanggung jawab atas kesejahteraan anak, baik jasmani, kesehatan, rohani serta

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah merupakan bagian dari keluarga yang secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil pernikahan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB II IBU DAN ANAK. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi tua merupakan proses yang alami dalam kehidupan manusia dan

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA) menyebutkan bahwa setiap anak merupakan aset

BAB II TINJAUAN TEORI. Peranan ibu sangat banyak, peranan ibu sebagai istri dan ibu dari anak

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari hal hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemandirian Anak Usia Prasekolah. Tertunda atau terhambatnya pengembangan potensi-potensi itu akan

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

PENERAPAN IPTEKS. Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah. Kamtini

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam

BABI. Kehidupan modem saat ini belum memungkinkan orangtua. sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada anak. Kebutuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usia lanjut adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Peran Keluarga Teori Struktural-Fungsional

BAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan

Studi Deskriptif Perkembangan Personal Sosial Anak usia 3-4 tahun di wilayah Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur.

BAB I PENDAHULUAN. menghendaki berbagai penyelenggaraan pendidikan dengan program-program

para1). BAB I PENDAHULUAN

PENYESUAIAN DIRI PADA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan lebih lanjut (Depdiknas, 2011). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

POLA HUBUNGAN DALAM KELUARGA (Suatu Kajian Manajemen Keluarga) Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S.

TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan melalui pendidikan. Banyak sekarang kita lihat bahwa anak-anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai orang tua yang memiliki anak, tugas utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN ACTIVITIES DAILY LIVING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun bersama anak dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.

PERAN IBU PEKERJA DALAM PERAWATAN BALITA DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Individu yang menyindiri tanpa ada yang memperhatikannya akan

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan keluarga utuh serta mendapatkan kasih sayang serta bimbingan dari orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

Transkripsi:

Faktor Eksternal Lingkungan Karakteristik sosial Stimulasi Tingkat Tingkat Pola kemandirian asuh Status orang pekerjaan tua anak anak BAB ibu prasekolah I Cinta dan kasih sayang Kualitas informasi PENDAHULUAN anak- orang tua Pendidikan orang tua A. Latar belakang Pekerjaan masalah ibu Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2000). Ahli psikologi anak dari Amerika Serikat, Elisabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia ini merupakan periode keemasan (golden period) dalam proses perkembangan seorang anak manusia. Setiap aspek perkembangannya, baik fisik, mental, dan sosial, harus ditangani dengan baik. Begitu pula dengan kemandiriannya, misalnya merapikan tempat tidur, menyimpan kembali mainannya, mencuci dan mengeringkan tangan tanpa dibantu, berkunjung ke rumah teman atau tetangga terdekat tanpa ditemani dan dapat dimintai keterangannya mengenai kunjungan tersebut. Apabila hal tersebut tidak ditangani dengan baik atau maksimal maka anak tersebut dapat mengalami keterlambatan dalam kemandirian misalnya tidak bisa makan minum sendiri, tidak bisa pakai pakaian dan sepatu sendiri, tidak mampu merawat diri, mencuci muka,menyisir rambut sikat gigi sendiri, tidak bisa menggunakan toilet, tidak bisa memilih kegiatan sendiri yang di sukai dan sekolah TK masih dituggui. Berdasarkan penelitian TK ashfiya Bandung kelompok B tahun ajaran 2008/2009 pada umumnya tingkat kemandirian anak usia prasekolah berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 14 orang anak, Sedangkan 7 orang berada pada kategori sedang, dan sebanyak 3 orang anak berada pada kategori rendah. Sedangkan menurut (Ainurrofiq,2011) di Tk bina ana prasa jati sidoarjo dari 120 anak yang tidak mandiri 40%, Tk sabilu salam, TK siti fatimah rata-rata 80 anak yang tidak mandiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak usia prasekolah adalah status pekerjaan ibu, jika ibu bekerja maka anaknya 1

diasuh oleh nenek atau pembantunya. Hal ini dapat terjadi pada keluarga besar (extended family) dimana keluarga terdiri dari keluarga inti (ayah, ibu, anak) ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek yang ikut merawat anaknya. Terkadang ada juga yang mempunyai pembantu rumah tangga yang ikut membantu ibu dalam merawat anaknya sementara ibu bekerja. Bila anak itu dititipkan pada seorang pembantu maka orang tua atau khususnya ibu harus tahu betul bahwa pembantu tersebut mampu membimbing dan membantu anak-anak dalam melakukan pekerjaannya. Untuk itu ibu yang bekerja di luar rumah harus bijaksana mengatur waktu. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga memang sangat mulia, tetapi tetap harus diingat bahwa tugas utama seorang ibu adalah mengatur rumah tangga. Ibu yang harus berangkat bekerja pagi hari dan pulang pada sore hari tetap harus meluangkan waktu untuk berkomunikasi, bercanda, memeriksa tugas-tugas sekolahnya meskipun ibu sangat capek setelah seharian bekerja di luar rumah. Pengorbanan tersebut akan menjadi suatu kebahagiaan jika melihat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan stabil. Sedangkan untuk ibu yang bekerja di dalam rumah pun tetap harus mampu mengatur waktu dengan bijaksana.tetapi tugas tersebut tentunya bukan hanya tugas ibu saja tetapi ayah juga harus ikut menolong ibu untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga sehingga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga pun akan tetap terjaga dengan baik. Ibu Pekerja adalah ibu yang melakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk mencari nafkah. Jika seorang ibu bekerja maka ibu tersebut akan mempunyai peran ganda. Peran orang tua sangat banyak diantaranya sebagai pengasuh, pendidik, pelindung dan memandirikan anak anaknya. Menurut Friedman (1998), ibu juga mempunyai peran sebagai penentu kepribadian dan nilai bagi anak anaknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa peran ibu adalah sebagai pengasuh, pendidik anak termasuk di dalamnya memandirikan anak. Kemandirian adalah suatu kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kemandirian ini harus dikembangkan pada anak agar anak bisa menjalani kehidupan tanpa ketergantungan 2

dengan orang lain. Peran aktif ibu dalam memandirikan anak ini sangatlah penting karena ibu adalah orang yang utama bagi anak dan merupakan lingkungan pertama yang dimasuki anak untuk membina sosialisasi anak. Setelah penulis melakukan pengamatan dan kajian di masyarakat terdapat kecenderungan terjadinya peningkatan jumlah pekerja di Indonesia. Selama periode 2006-2008 peningkatan jumlah angkatan kerja perempuan jauh lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja laki-laki. Jumlah angkatan kerja perempuan pada tahun 2006 mencapai 38,6 juta orang dan meningkat hingga 42,8 juta orang pada tahun 2008, sementara angkatan kerja laki-laki meningkat dari 67,7 juta orang menjadi 69,1 juta orang dalam waktu yang sama. Peningkatan tenaga kerja perempuan digambarkan dari terserapnya mereka ke sektorsektor yang secara tradisional banyak menampung tenaga kerja perempuan seperti perdagangan, pertanian dan industri. Masuknya perempuan kelapangan pekerjaan ini lebih dikarenakan dorongan pemenuhan dan usaha untuk menambah penghasilan keluarga (sakernas 2006-2008). Menurut badan statistik kota semarang jumlah tenaga kerja laki laki tahun 2007 adalah 79410 orang, sedangkan jumlah tenaga kerja perempuan tahun 2007 adalah 13654 oang. Tahun 2008 jumlah tenga kerja laki laki 78914 orang, perempuan 14815 orang (BPS 2009).Dari hasil pengamatan dan kajian peneliti, ibu di daerah perkotaan tidak banyak yang bekerja dan hanya mengurus rumah tangga dibanding dengan pedesaan. Kemungkinan hal ini terjadi karena tingkat kesejahteraan yang berbeda. Di perkotaan, kesejahteraan keluarga lebih baik dibandingkan di pedesaan. Akibatnya ibu di pedesaan banyak mencari nafkah untuk rumah tangganya, sedangkan ibu di perkotaan sepertinya sudah cukup dengan nafkah dari suami. Akibat dari gejala ini, perhatian ibu terhadap anak lebih baik di perkotaan karena mereka punya waktu yang cukup buat anak mereka. Tetapi anggapan ini masih harus dicermati dan diteliti kembali. Dengan adanya banyak fasilitas di perkotaan, maka godaan ibu rumah tangga untuk keluar dari rumah cukup besar. Misalnya shoping, arisan, 3

ngrumpi dan sebagainya. Dengan banyak baby sister dan pembantu yang datang ke perkotaan, menambah keyakinan kita bahwa ibu rumah tangga (tidak bekerja) belum tentu selalu menjaga anaknya Keadaan justru terbalik pada ibu-ibu di pedesaan. Walaupun mereka banyak yang bekerja mencari nafkah tetapi kemungkinan untuk selalu dekat dengan anak lebih besar. Setiap pulang kerja, biasanya mereka langsung bertemu anaknya di rumah. Selain itu waktu kerja di pedesaanpun tidak sebanyak di kota, masih banyak waktu untuk keluarga mereka. Kegiatan-kegiatan yang memakan waktu di luar keluargapun lebih sedikit Berdasarkan data penulis yang didapat dari poliklinik kelurahan Manyaran (data RW) terdapat 105 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah. Dari wawancara yang dilakukan penulis terhadap beberapa ibu yang mempunyai anak usia 3-6 tahun, terdapat bermacam macam karakteristik anak, ada yang sudah mandiri ada yang belum. Anak yang Sudah mandiri, mereka menyimpan kembali mainannya setelah bermain, dan merapikan tempat tidur sendiri. Sedangkan anak yang belum mandiri, mereka tidak membereskan mainannya setelah bermain, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur, sehingga ibunya yang harus membereskan mainan dan tempat tidurnya. Berdasarkan fenomena di atas dan karena usia anak prasekolah merupakan masa keemasan, periode kritis, dan merupakan masa awal sosialisasi anak, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah hubungan antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kemandirian anak prasekolah di RW 10, kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat. B. Masalah penelitian Apakah ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kemandirian anak prasekolah di RW 10, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang barat? 4

C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kemandirian anak prasekolah. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan status pekerjaan ibu yang mempuyai anak usia prasekolah di WR 10, Kelurahan Manyaran, kecamatan Semarang barat. b. Mendeskripsikan tingkat kemandirian anak prasekolah di RW 10, kelurahan Manyaran, kecamatan Semarang barat. c. Menganalisis hubungan antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kemandirian anak prasekolah di RW 10, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang barat. d. Menganalisis keeratan hubungan antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kemandirian anak prasekolah di RW 10, kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang barat. D. Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti Untuk memperoleh pengalaman dalam penelitian di bidang keperawatan khususnya pada pengelolaan anak prasekolah. 2. Bagi ibu pekerja yang mempunyai anak prasekolah. Memberikan masukan tentang perkembangan anak kepada ibu pekerja khususnya yang mempunyai anak prasekolah terhadap kemandirian anak prasekolah di RW 10, Kelurahan Manyaran, Kecamatan sematang barat. 3. Bagi institusi Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. 4. Bagi perawat 5

Untuk meningkatkan pengetahuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anak prasekolah dan meningkatkan perannya sebagai family advocator. 5. Bagi penelitian yang akan datang dapat dikembangkan variabelnya, sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak. E. 6