BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan,

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam. pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Clas room action

I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

PENINGKATAN KETERAMPILAN JURUS TANGAN KOSONGMODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN. (Jurnal) OLEH HENDRA LESMANA

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan. hal ini peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pemecahan dan penyelesaian suatu masalah penelitian diperlukan

III. METODE PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. (classroom action research) yang mampu menawarkan cara baru untuk

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode yang diterapkan. Sehingga dari penerapan metode akan diketahui

I. METODE PENELITIAN. atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

METODOLOGI PENELITIAN. tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas (Classroom Action Research)

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

METODE PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode tindak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58) Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Class Room Action research). Jenis penelitian ini mampu

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orientasi, rencana, diteruskan dengan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB I PENDAHULUAN. selain sebagai seni kebudayaan juga sebagai pertahanan diri, banyak manfaat dari

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. A. Standar Kompetensi B. Kompetensi dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Transkripsi:

20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitian, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama pula. Pada penelitian tindakan ini berciri sebagai berikut:

21 1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual. 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik. 3. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral. Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini: Bagan : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008) Keterangan gambar di atas : 1. Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

22 2. Tindakan Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan. 4. Refleksi Adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. 5. Perbaikan rencana Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana. B. Rencana Penelitian Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai tiga siklus kemudian diantara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya. C. Subyek Penelitian Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun Perlajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa, dengan jumlah siswa putra 14 orang dan putri 16 orang.

23 D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berkelompok dan berpasangan (Variabel X). 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keterampilan Jurus Tangan Kosong Dalam Beladiri Pencak Silat (Variabel Y). E. Tempat dan Waktu 1. Tempat penelitian Di SMA Muhammadiyah Bandar Lampung. 2. Pelaksanaan Penelitian Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian enam minggu dan terdapat tiga siklus satu siklus menggunakan dua kali pertemuan. F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alat itu berupa indikator-indikator dari rangkaiyan keterampilan jurus dasar tangan kosong dalam beladiri pencak silat. Untuk lebih jelasnya dibawah ini instumen yang akan digunakan.

24 Nama Kelas Ket Instrument Penilaiyan Jurus 1 :. :. :. No Aspek Indikator 1 Mundur kaki kiri, sikap pasang selup 5 kanan. Mundur kaki kiri (kuda-kuda terlalu 4 rendah),sikap pasang selup kanan. Mundur kaki kiri (kaki belakang 3 tidak sejajar dengan kaki depan), sikap pasang selup kanan. Mundur kaki kiri (Kaki belakang 2 tidak sejajar dengan kaki depan), posisi pasang selup kanan (sedikit keatas) Kaki belakang tidak sejajar dengan 1 kaki depanendah dan kuda kuda terlalu, posisi pasang selup kanan (terlalu kebawah) 2 Maju kaki kiri, tepuk-sisir kedua kaki 5 rapat. Maju kaki kiri, tepuk-sisir kedua kaki 4 sedikit ter buka. Maju kaki kiri, tepuk-sisir kedua kaki 3 terbuka. Maju kaki kiri, tepuk-sisir (berada 2 didepan kepala) kedua kaki terbuka. Maju kaki kiri, tepuk-sisir (berada didepan muka), kedua kaki terbuka. 1 3 Maju kaki kanan dobrak. 5 Maju kaki kanan (posisi kuda-kuda 4 terlalu rendah)dobrak. Maju kaki kanan (posisi kaki tidak 3 sejajar)dobrak. Maju kaki kanan (posisi kuda-kuda 2 terlalu rendah)dobrak(sedikit keatas). Maju kaki kanan (posisi kaki tidak 1 S k o r N i l a i

25 sejajar)dobrak(terlalu kebawah). 4 Tangkapan tangan kanan, tarik ke 5 rusuk kanan. Tangkapan tangan kanan, tarik ke 4 rusuk kanan (kuda-kuda terlalu rendah). Tangkapan tangan kanan,di tarik 3 (sedikit) ke rusuk kanan (kuda-kuda terlalu rendah). Tangkapan tangan kanan,tidak di 2 tarik ke rusuk kanan (kuda-kuda terlalu rendah). (Tidak) tangkapan tangan kanan,tidak 1 di tarik ke rusuk kanan (kuda-kuda terlalu rendah). 5 Angkat lutut kiri-patahkan dengan 5 dua tangan. Angkat lutut kiri (terlalu keatas) 4 patahkan dengan dua tangan. Angkat lutut kiri (terlalu kebawah) 3 patahkan dengan dua tangan. Angkat lutut kiri (terlalu kebawah) 2 patahkan dengan dua tangan (kedua tangan tidak sejajar). Angkat lutut kiri (terlalu kebawah) 1 patahkan dengan dua tangan (kedua tangan didepan badan). 6 Tendangan loncat kanan lurus-depan 5 (gambar tampak dari samping). Tendangan loncat kanan 4 (kurang)lurus-depan Tendangan loncat kanan (tidak)lurusdepan 3 Tendangan loncat kanan (tidak)lurus- 2 (sedikit menyamping) depan Tendangan (tidak) loncat kanan 1 (tidak)lurus-(sedikit menyamping) depan 7 Taruh kaki kanan di samping kananubah 5 badan ke arah kiri-pukul depan kanan tangan kiri menangkis samping. Taruh kaki kanan di samping kananubah badan ke arah kiri-pukul depan kanan tangan kiri(tidak) menangkis samping. 4 Taruh kaki kanan di samping kanan- 3

26 ubah badan ke arah kiri-pukul depan kanan(sedikit kebawah) tangan kiri(tidak) menangkis samping. Taruh kaki kanan di samping kananubah badan ke arah kiri-pukul depan kanan(terlalu kebawah) tangan kiri(tidak) menangkis samping. Taruh kaki kanan di samping kananbadan tidak diubah ke arah kiri-pukul depan kanan(terlalu kebawah) tangan kiri(tidak) menangkis samping. 8 Tolak tangan kiri, pasang rendah kaki kiri depan. Tolak tangan kiri, (terlalu)pasang rendah kaki kiri depan. Tolak tangan kiri,(tidak) pasang rendah kaki kiri depan. Tolak tangan kiri(sedikit kebawah), (terlalu)pasang rendah kaki kiri depan. Tolak tangan kiri(terlalu kebawah),(tidak) pasang rendah kaki kiri depan. Jumlah Skor 2 1 5

27 Instrument Penilaiyan Jurus 2 No Aspek Indikator 1 Interval balik arah kiri-sikap pasang 5 kuda kuda belakang. Interval balik arah kiri-sikap pasang 4 kuda kuda belakang (sedikit kebawah). Interval balik arah kiri-sikap pasang 3 kuda kuda belakang (terlalu kebawah). Interval balik arah kiri-(tidak pasang) 2 sikap pasang kuda kuda belakang. Interval(tidak) balik arah kiri-(tidak 1 pasang) sikap pasang kuda kuda belakang. 2 Maju kaki tangkapan tangan- siku 5 kiri arah samping kiri slewah. (sedikit) Maju kaki tangkapan 4 tangan- siku kiri arah samping kiri slewah. (tidak) Maju kaki tangkapan tangan- 3 siku kiri arah samping kiri slewah. (sedikit) Maju kaki tangkapan 2 tangan- siku kiri arah samping kiri (sedikit kebawah) slewah. (tidak) Maju kaki tangkapan tangansiku kiri arah samping kiri (terlalu kebawah) slewah. 1 3 Tendangan depan kiri. 5 Tendangan depan kiri(sedikit keatas). 4 Tendangan depan kiri(sedikit 3 kebawah). Tendangan depan kiri(terlalu keatas). 2 Tendangan depan kiri(terlalu kebawah). S k o r 1 N i l a i

28 4 Pencar kaki kiri puklan depan kanan, tangan kiri tangkis samping, kaki kiri depan slewah. Pencar kaki kiri puklan depan kanan (sedikit kebawah), tangan kiri tangkis samping, kaki kiri depan slewah. Pencar kaki kiri puklan depan kanan (sedikit kebawah), tangan kiri (tidak) tangkis samping, kaki kiri depan slewah. Pencar kaki kiri puklan depan kanan (sedikit kebawah), tangan kiri (tidak) tangkis samping, kaki kiri depan (tidak) slewah. (tidak) Pencar kaki kiri puklan depan kanan (sedikit kebawah), tangan kiri (tidak) tangkis samping, kaki kiri depan (tidak) slewah. 5 Maju kaki kanan tangkap tangan kanan-sikuan atas kiri. Maju kaki kanan (kuda-kuda sedikit rendah) tangkap tangan kanan-sikuan atas kiri. Maju kaki kanan (kuda-kuda terlalu rendah) tangkap tangan kanan-sikuan atas kiri. Maju kaki kanan (kuda-kuda sedikit rendah) tangkap tangan kanan-sikuan atas kiri (sedikit kebawah). Maju kaki kanan (kuda-kuda terlalu rendah) tangkap tangan kanan-sikuan atas kiri (terlalu kebawah). 6 Putar badan ke samping kiri geding bawah duduk, lutut kanan di bawah. Putar badan (sedikit) ke samping kiri geding bawah duduk, lutut kanan di bawah. Jumlah Skor Putar badan (sedikit) ke samping kiri geding bawah jongkok, lutut kanan di bawah. Tidak putar badan ke samping kiri geding bawah jongkok, lutut kanan di bawah. Tidak putar badan ke samping kiri geding bawah jongkok, lutut kanan tidak di bawah. 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

29 G. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul melalui tindakan disetiap siklus, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, prosentasi dan normative. Untuk melihat hasil tindakan dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: 1) Rerata mutlak, 2) Rerata kelas, dan 3) ketuntasan belajar. Rumus yang digunakan sebagai berikut: P = N f x 100% (Subagio, 107 dalam Surisman, 1997) Keterangan: P = Prosentasi Keberhasilan F = jumlah gerakan yang dilakukan benar N = Jumlah siswa yang mengikuti ujian/tes. H. Proses Pembelajaran Keterampilan Jurus dasar Tangan Kosong Dalam Beladiri Pencak Silat. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran adalah 90 menit, jumlah petugas observasi sebanyak 3 orang. 1. Siklus Pertama Melakukan keterampilan jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat dengan menggunakan pembelajaran kelompok. a. Rencana Waktu yang digunakan adalah 10 menit 1. Menyiapkan peralatan ( pluit sebanyak 1 buah untuk memberi abaaba, dan skenario pembelajaran. 2. Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera digunakan untuk mengambil gambar yang berhubungan saat penelitian dilaksanakan, baik siswa, peraga, maupun petugas observasi.

30 3. Menyiapkan instrument indikator indikator keterampilan jurus dasar tangan kosong dalam beladiri pencak silat berupa format penilaian sebanyak 37 untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan ( data terlampir ). 4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. a) Membariskan siswa menjadi empat ber-sab b) Berdoa c) Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran d) Pemanasan secara umum b. Tindakan Waktu yang digunakan adalah 60 menit 1. Siswa dibariskan menjadi enam berbanjar setelah itu siswa dipertunjukkan Melakukan keterampilan jurus dasar tangan kosong dalam beladiri pencak silat dengan menunjukkan perbagian setiap gerakan jurus. 2. Siswa melakukan setiap perbaigan gerakkan jurus sesuai dengan yang telah dicontohkan, setelah itu siswa membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari delapan orang siswa, dan membentuk lingkaran lalu mereka melakukan jurus dasar tangan kosong secara bersama sama. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan, kemudian memperbaiki gerakan yang

31 salah dengan berpedoman melihat keterampilan jurus dasar yang benar. c. Observasi Waktu yang digunakan adalah 20 menit. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase keberhasilan sehingga dapat disimpulkan. d. Refleksi 1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan. 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua. 2. Siklus Kedua Mengunakan pembelajaran kelompok. a. Rencana Waktu yang digunakan adalah 10 menit 1. Menyiapkan skenario pembelajaran. 2. Menyiapakan alat dokumentasi berupa kamera digunakan untuk mengambil gambar yang berhubungan saat penelitian dilaksanakan, baik siswa, peraga, maupun petugas observasi. 3. Menyiapkan instrument indikator indikator keterampilan jurus dasar tangan kosong dalam beladiri pencak silat, berupa format penilaian sebanyak 37 untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan ( data terlampir ). 4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. a) Membariskan siswa menjadi empat ber-sab

32 b) Berdoa c) Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran d) Pemanasan secara umum. b. Tindakan Waktu yang digunakan adalah 60 menit 1. Siswa dibariskan menjadi enam berbanjar setelah itu siswa dipertunjukkan Melakukan keterampilan jurus dasar tangan kosong dalam beladiri pencak silat dengan menunjukkan perbagian setiap gerakan jurus. 2. Siswa melakukan setiap perbaigan gerakkan jurus sesuai dengan yang telah dicontohkan, setelah itu siswa membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa, dan membentuk persegi saling berhadapan lalu mereka melakukan jurus dasar tangan kosong secara bersama sama. 3. Siswa melakukan secara berulang ulang dan bersama sama. 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan, kemudian memperbaiki gerakan yang salah dengan berpedoman melihat gerak dasar yang benar.

33 c. Observasi Waktu yang digunakan adalah 20 menit Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai atau dievaluasi. d. Refleksi 1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan. 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga. 3. Siklus Ketiga Menggunakan pembelajaran berpasangan. a. Rencana Waktu yang digunakan adalah 10 menit 1. Menyiapkan peralatan (pluit dan stopwatch sebanyak satu buah) dan skenario pembelajaran. 2. Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk mengambil gambar yang berhubungan saat penelitian dilaksanakan baik siswa, peraga, dan petugas observasi. 3. Menyiapkan instrument indikator indikator keterampilan jurus tangan kosong, berupa format penilaian sebanyak 37, untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan (data terlampir). b. Tindakan Waktu yang digunakan adalah 60 menit 1. Siswa diperintahkan membuat kelompok setiap kelompak terditi dari dua orang dan berdiriberhadapan.

34 2. Siswa melakukan jurus secara bersama-sama setiap kelompok. 3. Dengan begitu setiap siswa dapat saling mengkoreksi setiap gerakan yang salah. c. Observasi Waktu yang digunakan adalah 20 menit Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi. d. Refleksi 1. Disimpulan dari hasil pembelajaran dan didiskusikan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa.