BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tujuan pendidikan. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan didesain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selama ini proses pendidikan yang dilakukan hanya satu arah, dengan guru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NERIS PERI ARDIANSYAH,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peran yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. bidang keahlian ini terdapat jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). memuat materi pengalamatan jaringan dan subnetting.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahmad Shidiqi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kejuruan (SMK) adalah memberi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempelajari fakta dan informasi saja, namun juga harus mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai jenjang pendidikan yang berada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa: Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tidak terlepas dari adanya alat-alat bantu atau benda yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi pelajaran kimia di SMA/MA secara umum memiliki karakteristik bersifat abstrak sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tyas Lestari, 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pilar kebijakan Departemen Pendidikan Nasional yang salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang mempunyai. dapat mengikuti perkembangan zaman yang terjadi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

judul IMPLEMENTASIRENCANAPELAKSANAANPEMBELAJAR AN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai interaksi antara guru dan anak didik. Interaksi yang edukatif ini dikarenakan

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang terbagi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas EPU 1 SMK Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang efektif.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prospek masa depan pendidikan teknologi memunculkan orientasi kuat pada banyaknya tujuan pendidikan. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan didesain sedemikian rupa demi menyiapkan tenaga kerja profesional. Usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia salah satunya penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22, 23, serta 24 tahun 2005. KTSP dikembangkan agar masalah dunia pendidikan Indonesia teratasi. Kelemahan proses belajar serta pelaksanaan pembelajaran yaitu masih didominasinya kegiatan pembelajaran kelas oleh guru. Dalam KTSP, guru lebih leluasa merancang pengalaman belajar sesuai satuan pendidikan, karakteristik sekolah, daerah, maupun karakteristik peserta didik. Sistem penilaian dikembangkan sesuai indikator setiap mata pelajaran. Kurikulum SMK harus mengadopsi ilmu-ilmu dunia industri. Ilmu tersebut diharapkan dapat memudahkan lulusan SMK dalam mencari bahkan membuka lapangan pekerjaan. Pendidikan teknologi, komponen penting dunia kependidikan secara menyeluruh. Pesatnya perkembangan teknologi sekarang membutuhkan ketepatan 1

penerapan model pembelajaran sekolah, berorientasi mencetak lulusan berkualitas demi mengimbangi perkembangan teknologi sekarang. Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dipandang tepat sebagai salah satu model pembelajaran sebagai respon terhadap tuntutan peningkatan kualitas pendidikan teknologi serta perubahan-perubahan besar dunia kerja. PBP merupakan model pembelajaran, berfokus konsep-konsep serta prinsip-prinsip utama suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah serta tugas-tugas bermakna lainnya. Dengan demikian memberi peluang siswa bekerja menyusun cara belajar mereka sendiri, serta akhirnya menghasilkan produk karya bernilai serta realistik. PBP menekankan kegiatan belajar berdurasi panjang, berpusat pada siswa, terintegrasi praktik serta keadaan lapangan. Realitas keadaan lapangan kegiatan pembelajaran mata diklat Perakitan Personal Computer di SMK Negeri 13 Bandung yaitu: 1. Dalam penyampaian presentasi, terkadang guru kurang interaktif terhadap siswa sehingga menyebabkan siswa mengantuk serta kurang fokus terhadap materi disampaikan oleh guru. 2. Kreatifias belajar siswa kurang berkembang karena kurangnya variasi bahan ajar pada mata diklat Perakitan PC. Hal ini berdampak pada motivasi belajar siswa, sehingga siswa menjadi kurang tertantang, cepat bosan dalam kegiatan belajar mengajar. 2

3. Beberapa siswa di kelas X terilhat lebih menonjol daripada teman-temannya, sehingga mengakibatkan sifat egois berlebihan. Hal ini membuat suasana kelas kurang nyaman, serta menjadikan persaingan kurang sehat. Rendahnya teamwork mereka akan berakibat fatal ketika mereka terjun ke dunia industri kelak. Siswa masih kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikarenakan kurang kondusifnya suasana belajar, serta kurang kompetitifnya persaingan akibat adanya egoisme setiap siswa. Perkembangan kegiatan proses belajar mengajar diharapkan siswa mengalami perubahan kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotor. Salah satu faktor mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar yaitu penggunaan model pembelajaran oleh guru dalam menyampaikan materi. Dengan diterapkannya suatu model pembelajaran inovatif, diharapkan mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Alasan dipilihnya model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam penelitian yaitu: (1) Guru mata diklat Perakitan PC pada sekolah tempat penelitian belum pernah menerapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek, (2) Dalam model Pembelajaran Berbasis Proyek, siswa dilatih merencanakan segala sesuatunya dari konsep hingga produk jadi, (3) Pada model Pembelajaran Berbasis Proyek pula siswa dituntut bekerja dalam tim karena pada dunia kerja setiap personal harus bisa bekerja dalam tim. 3

Menurut penelitian Taufik Solihudin (2009: 61), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika SMA : Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 19 Bandung terhadap siwa kelas X-8 pada semester 2 tahun ajaran 2008/2009 mengenai model Pembelajaran Berbasis Proyek pada pokok bahasan listrik arus searah diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif mengalami peningkatan IPK antara pretes dan posttest setelah dilakukan model Pembelajaran Berbasis Proyek. 2. Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor mengalami peningkatan setelah dilakukan model Pembelajaran Berbasis Proyek pada setiap pertemuannya, dengan IPK pertemuan pertama 74.81, IPK pertemuan kedua 78.79, dan IPK pertemuan ketiga 83.14. 3. Hasil belajar siswa pada ranah afektif mengalami peningkatan setelah dilakukan model Project Based Learning pada setiap pertemuannya dengan IPK peretmuan pertama 71.78, IPK pertemuan kedua 80.68, dan IPK pertemuan ketiga 84.66 4. Efektifitas pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning termasuk dalam kategori sedang (rata-rata nilai gain yang dinormalisasi sebesar 0.44) Penelitian Taufik Solihudin merupakan contoh nyata diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek pada kegiatan pembelajaran di sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar pun dipengaruhi oleh tindakan juga ativitas guru maupun siswa. Pada penelitian Asep Ahmadi (2008: 80): Hubungan Kemampuan Kreatif Siswa dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas 1 Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 1 Cimahi dalam Mata Diklat KKPI, dikemukakan: Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian yang diperoleh, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: terdapat hubungan yang 4

posistif dan signifikan antara kemampuan kreatif dengan prestasi belajar siswa pada mata diklat KKPI, dan besarnya hubungan variabel kemampuan kreatif terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 0.745 maka semakin tinggi kemampuan kreatif siswanya, akan semakin baik pula prestasi belajarnya. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dalam Upaya Meningkatkan Tingkat Pemahaman dan Kreativitas Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan pada Mata Diklat Perakitan Personal Computer (PC) di SMK Negeri 13 Bandung. Diharapkan penelitian dapat bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan prestasi kreativitas belajar siswa. 1.2 Rumusan Masalah Menurut Sugiyono (2011: 35), Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian yaitu: Seberapa besar penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek dapat meningkatkan tingkat pemahaman serta kreativitas siswa kelas X program keahlian Teknik Komputer serta Jaringan pada mata diklat Perakitan Personal Computer (PC) di SMK Negeri 13 Bandung? Selanjutnya dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 5

1. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan pemahaman serta kreativitas siswa kelas X pada mata diklat Perakitan PC di SMKN 13 Bandung? 2. Bagaimana tanggapan siswa kelas X terhadap model pembelajaran berbasis proyek pada mata diklat Perakitan PC di SMKN 13 Bandung? 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan ruang lingkup penelitian masalah. Pembatasan masalah diperlukan agar pembahasannya tepat menuju sasaran serta tidak menyimpang. Dalam menghindari perluasan pengkajian masalah, maka pembatasan masalah dalam penelitian dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X TKJ-2 SMKN 13 Bandung pada mata diklat Perakitan PC. 2. Penelitian hanya difokuskan pada pengukuran tingkat pemahaman serta kreativitas siswa dalam memembuat konsep hingga membuat model suatu produk mata diklat Perakitan PC. 3. Pengukuran hasil belajar hanya aspek kognitif, dibatasi pada pengetahuan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), penerapan (C 3 ), serta analisis (C 4 ). Penilaian diukur dengan pre-test, post-test, serta seminar proyek siswa. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian yaitu: 6

1. Mengetahui peningkatan pemahaman serta kreativitas siswa kelas X pada mata diklat Perakitan PC dengan model PBP. Hal tersebut dilakukan dengan penggunaan instrumen penelitian pada kegiatan belajar mengajar baik untuk siswa maupun guru. 2. Mengetahui tanggapan siswa terhadap model PBP dengan wawancara serta pemberian angket. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian bermanfaat bagi: 1. Guru. Penelitian dapat dijadikan alternatif dalam memilih model pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya meningkatkan tingkat pemahaman serta kreativitas siswa. 2. Siswa. Model pembelajaran berbasis proyek lebih mengasah kemampuan serta kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. 3. Penulis. Diharapkan mendapatkan informasi tentang hasil pembelajaran siswa menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. 4. Sekolah. Proyek buatan siswa memungkinkan untuk diikutsertakan pada lombalomba sehingga bisa meningkatkan prestasi serta mutu sekolah. 1.6 Anggapan Dasar Anggapan dasar merupakan suatu titik tolak pemikiran antara lain agar tidak terjadi keragu-rarugan dalam penelitian. Anggapan dasar dalam penelitian yaitu: 7

1. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor utama agar membantu proses belajar mengajar demi mencapai tujuan sesuai dengan harapan. 2. Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan baik. 3. Guru dapat menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Adanya kesetaraan kemampuan awal pada siswa akan diberikan perlakuan model Pembelajaran Berbasis Proyek. 1.7 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan batasan pengertian suatu konsep, mengandung kejelasan serta ketegasan mengenai konsep akan diteliti. 1. Penerapan Penerapan berarti proses, cara, atau perbuatan menerapkan (KBBI: online). Konteks kata penerapan disini ialah proses maupun cara menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada mata diklat Perakitan PC kelas X agar peserta didik lebih memahami materi perakitan PC. 2. Model Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb.) dari sesuatu dibuat atau dihasilkan (KBBI: online). Model merupakan suatu acuan, bisa ditiru maupun diikuti oleh orang lain. 8

3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) PBP menekankan kegiatan belajar relatif berdurasi panjang, berpusat pada siswa, terintegrasi dengan praktik juga keadaan lapangan (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 83)). Dengan model pembelajaran berbasis proyek, siswa dituntut mengembangkan daya kreasi mereka agar menghasilkan produk berkualitas. 4. Meningkatkan Meningkatkan berasal dari kata tingkat yang berarti susunan yang berlapislapis (KBBI: online). Meningkatkan berarti membuat lebih tinggi dari kedudukan semula, mengubah sesuatu buruk menjadi baik, serta baik menjadi lebih baik lagi. 5. Pemahaman Pemahaman merupakan proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Pemahaman merupakan perbuatan membuat mengerti (KBBI: online). Pemahaman pada penelitian yaitu membuat mengerti peserta didik pada mata diklat Perakitan PC dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek. 6. Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta, daya cipta, berkreasi, serta kekreatifan (KBBI: online). Kreativitas merupakan proses pengembangan bakat seseorang dalam berkreasi. Dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek, diharapkan daya kreasi peserta didik dapat meningkat. 9

1.8 Hipotesis Penelitian Sudjana (1989: 219) mengemukakan bahwa: hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Berdasarkan pendapat Sudjana, maka hipotesis pada penelitian yaitu model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dapat meningkatkan pemahaman serta kreativitas siswa kelas X-TKJ SMK Negeri 13 Bandung pada mata diklat Perakitan Personal Computer (PC). Hipotesis tersebut akan dibuktikan kebenarannya melalui penerapan model pembelajaran di kelas serta akan dipraktikan oleh guru sebagai wujud nyata dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). H 1 : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). 1.9 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya terarah serta sistematis. Sistematika penulisan penelitian yaitu: 10

BAB I Pendahuluan. Mengemukakan latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dasar, definisi operasional, hipotesis penelitian, lokasi serta populasi penelitian, juga sistematika penulisan skripsi agar menjadi pedoman dalam melaksanakan penelitian. BAB II Landasan Teori. Mengemukakan landasan teoritis pendukung pembuatan skripsi, baik teori Model Pembelajaran Berbasis Proyek, maupun teori-teori lainnya penunjang penelitian. BAB III Metodologi Penelitian. Menjelaskan metode penelitian dilakukan. Peneliti menggunakan metode penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB IV Hasil Penelitian serta Pembahasan. Dikemukakannya pembahasan perolehan hasil penelitian. Hasil penelitian serta pembahasan terdiri dari aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa. BAB V Kesimpulan dan Saran. Berisi perolehan kesimpulan beserta saran penelitian. 11