KONDISI PSIKOLOGI MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI BPS ASKI PAKIS SIDO KUMPUL SURABAYA. Nurul Kamariyah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

1

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS TRUCUK II KLATEN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

HUBUNGAN KESIAPAN KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES PADA IBU NIFAS DI RSIA PRIMA HUSADA SIDOARJO. Nur Hidaayah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION

PENGARUH PARITAS DAN MEDIA KONSELING MASA NIFAS TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI IBU POST PARTUM DI BPM VIVI SURABAYA

SIKAP POSITIF IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA MENDUKUNG KELANCARAN PRODUKSI ASI

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

AYAH ASI (BREASTFEEDING FATHER) TERHADAP KEJADIAN POSTPARTUM BLUES. Abstrak. Abstract

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU POST-PARTUM DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 6 12 BULAN DI RW 04 DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN SIDOARJO. *Ayun Nif ah, **Firdaus

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN PENGELUARAN COLOSTRUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

PENGARUH HEALTH EDUCATION

HUBUNGAN STRES DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI PASCA PERSALINAN Di RSI A.YANI SURABAYA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

HUBUNGAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI TLOGO INDAH KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMPLANT DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI BPS NY. HJ. FAROHAH DESA DUKUN GRESIK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

Romy Wahyuny, Lismawati : Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA LETEH KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS FACTORS THAT INFLUENCE THE PRODUCTION OF BREAST MILK TO MOTHER WITH POSTPARTUM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

KONDISI PSIKOLOGI MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI BPS ASKI PAKIS SIDO KUMPUL SURABAYA 1 Nurul Kamariyah (UNUSA, FIK, Prodi SI Keperawatan Jl. Smea 57 Surabaya) email:kamariyahnurul@ymail.com Abstract: In postpartum period, the maternal psychological condition is often accompanied by the problems which may affect the breast milk production. The postpartum anxiety can become one of the factors which influences the breast milk production. Therefore, the purpose of this study was to analyze the relationship between breast milk production and the smoothness of breast milk production at BPS ASKI (Private Maternity Clinic) located on Pakis Sido Kumpul, Surabaya. The design of analytic-cross sectional. The population 19 primiparous mothers. The simple random sampling technique was used to take 18 respondents.the independent variable of the study was the maternal psychological condition, whereas the dependent one was the smoothness of breast milk production. Questionnaires (in checklist form) and observation sheets were used to collect the data, which were then analyzed by using Chi- Square statistic test with the significance level α = 0.05. The result of study showed that most of the respondents (61.1%) had psychological problems, whereas most of them (72.2%) also experienced the smoothness of breast milk production. The result p= 0.001; it meant that p < α so that H0 was rejected describing that there was a relationship between breast milk production and the smoothness of breast milk production at BPS ASKI (Private Maternity Clinic) located on Pakis Sido Kumpul, Surabaya. In conclusion, the better maternal psychological condition would bring effects on the better breast milk production. Abstrak: Kondisi psikologis ibu setelah melahirkan sering mengalami gangguan, yang akan berpengaruh pada produksi ASI. M asalah ini bisa terjadi karena adanya masa transisi menjadi orang tua, kecemasan saat post partum yang dirasakan dapat menjadi salah satu faktor mempengaruhi produksi ASI. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya. Desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebesar 19 orang, teknik sampling adalah sampel random sampling, dan besar sampel sebesar 18 responden. Alat pengumpulan data dengan kuisioner bentuk chek list dan lembar observasi. Variabel independen kondisi psikologis ibu dan variabel independen kelancaran produksi ASI. Data dianalisis menggunnakan uji statistik chi-square. Dengan tingkat kemaknaan α = <0,005. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar (61,1%) ibu mengalami gangguan psikologis dan sebagian besar (72,2%) ketidaklancaran pada ASI. Hasil =0,001 artinya <α =0,05 maka H0 ditolak yaitu ada hubungan antara kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI. Semakin baik kondisi psikologis ibu melahirkan semakin baik pula produksi ASInya. Kata kunci : psikologi, produksi ASI 29

30. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 12, Pebruari 2014., hal 29-36 PENDAHULUAN ASI merupakan salah satu sumber makanan yang terbaik bagi bayi yang baru lahir karena memiliki bagitu banyak zat penting guna meningkatkan kekebalan terhadap penyakit. Makanan bayi dan susu yang dibuat dengan tegnologi masa kini mampu mengantikan sumber makanan yang menajubkan ini. ( Kodrat, 2010). Pemberian asupan ASI setelah melahirkan bisa menjadi proses yang tidak mudah bagi seorang ibu, dikarenakan ibu pada masa menyusui merupakan masa yang paling sensitif baik dalam kehidupan ibu secara fisik atau emosional. Sebagian besar ibu di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya pada waktu menyusui yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidaknyamanan secara psikologis dengan kelahiran anak, sering atau banyak juga ibu yang kurang pengetahuan tentang faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi ASI, dampak psikologis terdapat kelancaran produksi ASI, ibu merasa pesimistis mengenai jumlah yang dihasilkan. Masalah seperti ini sering dijumpai pada ibu masa postpartum, kekecewaan ini bisa terjadi karena adanya masa transisi menajadi orang tua, kecemasan saat postpartum yang dirasakan dapat menjadi salah satu faktor mempengaruhi kelancaran produksi ASI, kecemasan itu sendiri mulai timbul ketika individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru dimulainya dari kehamilan, proses melahirkan dan setelah melahirkan. (Stuart & Sundeen,1993 dikutip dalam pratiwi, 2010). Hasil penelitian Iin Febriana tahun 2010, dengan judul hubungan tingkat kecemasan pada primipara dengan kelancaran ASI dipuskesmas kecamatan Lubuk Kalingan Surabaya, didapatkan data ibu yang mengalami gangguan psikologis atau kecemasan ringan sebanyak 73, 3% dan 66,7% mengalami produksi ASI yang tidak lancar. Faktor mental dan psikologis ibu menyusui sangat besar pengaruhnya terhadap proses menyusui dan kelancaran produksi ASI. Persaan stress, tertekan, dan tidak nyaman yang dialami oleh seorang ibu dapat menghabat jumlah ASI yang keluar (Bahayatun, 2009). Menurut penelitian (Sholihah, at al, 2010) menyebutkan bahwa ibu yang mendapatkan dukungan dari suami atau keluarga sebanyak 53,3% sedangkan ibu yang tidak mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 44,4%. Hal ini menunjukan bahwa keputusan seorang ibu untuk menyusui membutuhkan dukungan suami dan keluarga. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 12 17 November 2012 di BPS ASKI pada 10 ibu nifas terdapat 6 (60%) ibu primipara yang merasakan kecemasan dan ketegangan setelah melahirkan dan 4 (40%) ibu primipara tidak merasakan kecemasan. Ibu yang mengalami kelancaran produksi ASI adalah 50% dan yang tidak mengalami produksi ASI adalah 50%. Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu baik secara fisik maupun emosional. Kehadiran seorang bayi akan mengubah kehidupan ibu secara fisik, emosional dan psikologis. Tentu banyak hal yang harus dipersiapkan dan salah satu terpenting adalah pemberian ASI, karena dengan menyusui bayi berarti telah memberikan nutrisi penting, melindunginya dari penyakit dan infeksi dan yang terpenting adalah menjalin hubungan yang spesial dengan bayi. Sangat disayangkan, kadang muncul keluhan dan kesulitan menyusui, salah satunya dengan ASI yang tidak keluar lancar. Upaya yang dilakukan selain melatih bayi menyusu ibu harus mempersiapkan kondisi fisik dan mental seoptimal mungkin (Indriarti, 2006). Dalam proses menyusui seorang ibu dipengaruhi oleh 2 hormon yaitu prolaktin dan oksitosin. Menyusui sendiri

Kamariyah : Psikologi ibu mempengaruhi produksi air susu ibu. 31 mempunyai 2 arti yaitu produksi dan pengeluaran ASI. Proses produksi ASI dikenal sebagai hormonal. Hormon prolaktin adalah hormon yang berperan dalam produksi ASI, karenanya produksi ASI akan terganggu jika ibu menyusui mengalami kegelisahan dan ketidaknyamanan secara psikologis. Keadaan psikologis ibu sangat berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI, keadaan ibu yang setelah melahirkan masih mengalami kesulitan untuk menyusui, bahkan beberapa penelitian menemukan bahwa ibu yang merasa pesimitis mengenai jumlah ASI yang dapat dihasilkanya ternyata benarbenar mengalami gangguan produksi ASI. Sebaliknya perasaan nyaman dan ada ikatan emosional antara ibu dan bayi saat proses menyusui, merangsang produksi ASI karena semakin sering menghisap payudara ibu, maka makin banyak ASI di produksi. Pengososngan payudarah semakin tuntas merangsang kerja hormon berkerja mengirim pesan ke otak bahwa jumlah ASI yang diproduksi habis terpakai atau dikeluarkan melalui isapan bayi sehingga ASI baru harus diproduksi lagi untuk memenuhi kebutuhan berikutnya. Selanjutnya, proses pengeluaran ASI atau pengosongan payudara secara umum akan mempengaruhi keberhasilan menyusui, hormon oksitosin berkerja memacu kontraksi atau otot agar ASI dapat di pompa keluar.(februhartanty, 2009). Proses produksi ASI juga di pengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah faktor Nutrisi, perawatan payudara, faktor isapan bayi,faktor sosial budaya, faktor menyusui dan faktor psikologis. Faktor nutrisi ini perlu diperhatikan oleh seorang ibu dalam proses menyusui karena dalam menikatkan produksi ASI seorang ibu harus meningkatkan kebutuhan nutrisinya dengan cara meningkatkan prosi makan yang mengandung protein karena kandungan protein berfungsi untuk membentuk jaringan baru guna dalam produksi ASI. Faktor perawatan payudara juga sangat penting dalam dalam kelancaran ASI, apabila seorang ibu melakukan perawatan payudara dengan benar dan teratur dapat merangsang produksi ASI. Faktor isapan bayi yang berfungsi untuk merangsang hormon prolaktin sebagai produksi ASI semakin banyak dilakukan isapan semakin banyak susu yang akan diproduksi. Kemudian faktor sosisal budaya, terdapat adanya budaya-budaya terdapat dari masyarakat tentang menyusui serta mitos-mitos yang salah dalam menyusui dapat mempengaruhi ibu untuk berhenti menyusui. Faktor menyusui juga mempengaruhi semakin sering ibu menyusui dapat merangsang otot polos sesunanan saraf disekitarnya dan menerusakan rangsangan ke otak untuk memproduksi ASI. kemudian faktor psikologis di mana faktor ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI, kondisi ibu yang tidak nyaman dan gelisah dapat menghambat produksi ASI. (Vivian, 2011). Peran petugas kesehatan adalah memberikan pendidikan kesehatan dengan memberikan penyuluhan untuk memberikan dorongan kepada ibu dengan cara memberikan informasi tentang kelancaran air susu khusunya pengaruh dukungan sosial terhadap kelancaran produksi ASI, kemudian memberikan pengetahuan dengan cara pendidikan langsung kepada pasien, menyebarkan leaflet dan poster kepada masyarakat, serta melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan Cross Sectional karena mengamati variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali dalam periode yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu primipara yang melahirkan di

32. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 12, Pebruari 2014., hal 29-36 BPS ASKI yang terletak di Pakis Sido Kumpul Surabaya, dengan besar populasi penelitian adalah 19 responden. Sampel sebesar 18 responden, sampling dilakukan menggunakan teknik Probability Sampling secara Simple Random Sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan metode EPDS (Endinburgh Posnatal Depression Scale) yang sudah dimodifikasi oleh peneliti dari bentuk kuisioner menjadi chek list untuk mengali data tentang kondisi psikologis ibu dan lembar observasi untuk data kelancaran produksi ASI di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang menggunakan lembar chek list untuk mendapatkan data psikologis ibu dan lembar observasi untuk memperoleh data kelancaran produksi ASI di BPS ASKI Surabaya. Pengolahan data dengan cara tabulasi silang dan menggunakan Chi-square (χ²). dengan menggunakan SPSS for windows. HASIL PENELITIAN 1) Karakteristrik responden menurut usia reproduksi Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden menurut usia reproduksi di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya 2013. Berdasarkan tabel 5.1 dapat menunjukan dari 18 responden sebagian besar (66,7%) berusia 20-35 tahun. 2) Karasteristrik responden menurut pendidikan. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden menurut pendidikan di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya 2013. Berdasarkan tabel 5.2 dapat menunjukan dari 18 responden sebagian besar (66,7%) berpendidikan menengah atas. 3) Karakteristrik responden menurut pekerjaanya. Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden menurut pekerjaaanya di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya 2013. Berdasarkan tabel 5.3 dapat menunjukan dari 18 responden sebagian besar (55,6%) pekerjaanya adalah ibu rumah tangga. 4) Karakteristik responden terhadap pantang makanan Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden terhadap pantang makanan di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya 2013. Berdasarkan tabel 5.4 dapat menunujukan dari 18 responden sebagian besar (66,7%) pantang terhadap makanan. 5) Karasteristik responden terhadap perawatan payudara. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden terhadap perawatan payudara di BPS ASKI Pakis Sido Kunpul Surabaya. Berdasarkan tabel 5.5 menunjukan dari 18 responden hampir seluruhnya (77,8%) tidak melakukan perawatan payudara.

Kamariyah : Psikologi ibu mempengaruhi produksi air susu ibu. 33 6) Kondisi psikologis ibu Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi responden menurut kondisi psikologis ibu di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya. Berdasarkan tabel 5.6 dapat menunjukkan dari 18 responden menunjukan sebagian besar (61,1%) ibu mengalami gangguan psikologis. 7) Kelancaran produksi ASI Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden menurut kelancaran produksi ASI di BPS ASKI di Pakis Sido Kumpul Surabaya. Berdasarkan tabel 5.7 dapat menunjukan dari 18 responden sebagian besar (72,2%) ketidaklancaran pada ASI. 8) Hubungan kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya. Data tentang kondisi psikologis ibu dan kelancaran produksi ASI di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya seperti yang terlihat di tabel 5.8 Tabel 5.8 Tabulasi silang antara hubungan kondisi psikologis ibu dengan kelanncaran produksi ASI di BPS Pakis Sido Kumpul Surabaya. Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 11 reponden ibu yang mengalami gangguan psikologis seluruhnya (100%) pengeluaran ASInya tidak lancar. Sedangkan dari 7 responden ibu tidak mengalami gangguan psikologis sebagian besar (71,4) pengeluaran ASInya lancar. Hasil uji korelasi statistik Chi- Square didapatkan ρ = 0,001 akan tetapi tabulasi silang tidak memenuhi uji Chi- Square karena ada dua kolom yang tidak memenuhi syarat jadi uji yang digunakan adalah uji Fisher,s Exact Test didapatkan = 0,002 berarti < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI di BPS ASKI pakis Sido Kumpul Surabaya. PEMBAHASAN 1) Kondisi psikologis Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan dari 18 responden, sebagian besar (61,1%) ibu mengalami gangguan psikologis. Terjadinya gangguan psikologis pada ibu adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya responden yang diambil 100% ibu primipara sehinga terlihat pada penelitian seorang ibu cemas dan panik mendengar bayinya sedang menangis, ibu kebingungan karena masih baru pertama menghadapi situasi yang seperti itu dan itu menjadi faktor kesiapan ibu memasuki fase baru menjadi seorang ibu, dalam kondisi baru ibu memerlukan kesiapan dan kematangan dalam menerima pengalaman baru dalam hidupnya yaitu menjadi seorang ibu atau orang tua dari bayi yang baru dilahirkanya. Menurut Nirwana, B, N (2011) pada ibu pasca melahirkan khususnya pada ibu primipara dalam kondisi dimana memasuki fase baru, memerlukan banyak penyesuaian yang signifikan setelah kedatangan bayi baru. Adapun faktor yang mempengaruhi kondisi psikologis ibu, pertama faktor umur. Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan dari 18 responden sebagian besar (66,7%) ibu berumur 20-23 tahun. Umur 20-35 tahun juga

34. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 12, Pebruari 2014., hal 29-36 mengalami gangguan psikologis dikarenakan ini adalah pengalaman pertama pada ibu primipara khususnya memasuki fase baru menjadi seorang ibu. Meskipun pada umur 20-35 dianggap umur yang pas dalam bereproduksi. Tetapi hasil pengamatan penelelitin umur sebagian besar pada umur 20-25 yang termasuk dalam kriteria muda sehingga Ibu masih keliahatan takut, gugup serta gelisah, banyak ibu yang mengeluh saat bayinya menangis karena ibu kebingungan bagaimana caranya agar bayi tidak menangis lagi. Pada dasarnya dengan bertambahnya umur ibu, dapat menambah pengalaman ibu dimana pengalaman juga bisa diperoleh dari diri sendiri maupun dari orang lain, dengan begitu ibu dapat memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru. Hal tersebut sesuai teori Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman itu adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran, oleh sebab itu pengalaman pribadi ibu juga dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan baru dalam hal baru yang nantinya dijadikan pembelajaran yang dapat berdampak pada kondisi psikologis yang lebih baik. Faktor kedua yang mempengaruhi kondisi psikologis ibu adalah pendidikan. Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan dari 18 responden sebagian besar (66,7%) mempunyai jenjang menengah atas. Hal ini menunjukan meskipun pada tingkat pendidikanya menengah tidak semua kondisi dan kesiapan secara matang, karena pada jenjang ini sebagian besar masih terlihat seperti kematangan psikologis dan banyak hal yang kurang diketahui dalam kondisi setelah kelahiran. Banyak ibu yang tidak tahu bagaimana cara menyusui dan mengendong bayi. Faktor pendidikan mempengaruhi pada perilaku seseorang, yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih tahu bagamana cara menyesuaikan diri terhadap penyesuaian masuk ke fase baru. Pendapat Adinda (2006) semakin tinggi tingkat pendidikan ibu semakin muda menerima informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan atau orang lain maupun dari media masa sehingga semakin tinggi pendidikan seeorang semakin matang dan lebih jauh untuk berfikir sesuatu yang baik buat dirinya dan akan berdampak pada kondisi psikologis dirinya yang lebih baik dalam menyiapkan kematangan dalam proses berfikir kedepanya. Faktor yang ketiga yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu adalah pekerjaan pada tabel 5.3 didapatkan sebagian besar (55,6%) ibu tidak bekerja. Ibu rumah tangga atau wanita tidak berkerja biasanya kurang mendapat informasi yang terbaru khususnya tentang kesehatan kerena ibu tersebut hanya berinteraksi dengan orang dilingkungan rumahnya saja. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu, sebagai mana bermula dari berinteraksi seseorang bisa menambah pengetahuan dijadikan sebagai pembelajaran untuk menghadapi kondisi ibu yang membutuhkan kesiapan dalam menjalaninya, yaitu kesiapan ibu dalam memasuki fase baru menjadi seoeang ibu. Seseorang yang sering berinteraksi dengan orang di lingkungan kerjanya yang lebih mendapatkan informasi yang lebih luas dan dapat bertukar pikiran, pengetahuannya akan bertambah banyak. Menurut Notoadmodjo (2007), seorang yang memiliki pekerjaan dengan informasi yang lebih luas terdapat kecenderungan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dan dengan berkerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat, dan memperoleh berbagai pengalaman yang lebih luas sehingga informasi yang di peroleh lebih banyak. 2) Produksi ASI Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan bahwa dari 18 responden sebagian besar (72,2%) kelancaran ASI pada ibu pasca melahirkan tidak lancar. Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi ibu harus dipersiapkan karena

Kamariyah : Psikologi ibu mempengaruhi produksi air susu ibu. 35 dalam memproduksi ASI dipengaruhi banyak faktor diantaranya perlunya mempersiapkan kondisi psikologis yang baik untuk kelancaran prosuksi ASI. Kelancaran produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor nutrisi, perawatan payudara, isapan dan frekuensi menyusui, sosial budaya dan faktor psikologis (Nur, Khasanah, 2011). Faktor nutrisi dapat mempengaruhi kelancaran produksi ASI, berdasarkan tabel 5.4 menunjukan sebagian besar( 66,7%) ibu pantang terhadap makanan ada beberapa makanan yang dianggap pantang untuk dimakan misalnya ayam dan ikan laut, masyarakat yang kurang pengetahuanya, menganggap ayam dan ikan laut dapat menyebabkan ASI berbau amis sehinga anak tidak mau menyusui yang akan mengakibatkan ASI tidak lancar, padahal ayam dan ikan laut merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan ibu pasca melahirkan. Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan mengandung cukup protein dan pola makan teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar. Dan apabila ibu sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka akan terjadi gangguan pada produksi ASI. Hal ini sesuai dengan teori Kristiyanasari, (2011) produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan ibu, apabila makanan ibu cukup gizi terutama makanan tinggi protein akan mempelancar produksi ASI. Faktor perawatan payudara juga dapat mempengaruhi kelancaran produksi ASI, berdasarkan tabel 5.5 menunjukan dari 18 responden hampir seluruhnya (77,8%) tidak melakukan perawatan payudara, sedangkan perawatan payudara seharusnya juga harus dilakukan ibu pasca melahirkan untuk menghindari tersumbatnya saluran susu karena kotor pada puting susu sehingga ASI keluarnya tidak lancar, dan apabila ASI tidak bisa keluar dapat terjadi pembengkakan pada payudara. Menurut Nur khasana,(2012) perawatan payudara sangat penting dalam kelancaran ASI, apabila ibu melakukan perawatan payudara dengan benar dan teratur dapat merangsang produksi ASI. 3) Hubungan antara kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI Hasil uji Fisher s Exact Test di dapatkan =0,002 berarti < 0,005 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI. Kondisi psikologis ibu yang baik dapat berdampak baik bagi ibu untuk kelancaran produksi ASI. keadaan psikologis ibu yang baik akan mermotifasi untuk menyusui bayinya sehingga hormon yang berperan pada produksi ASI akan meningkat karena produksi ASI dimulai dari proses menyusui akan merangsang produksi ASI, sesuai dengan teori Dewi (2011) semakin sering ibu menyusui semakin banyak ASI yang diproduksi, karena dari proses menyusui akan merangsang hormon yang berperan dalam produksi ASI. Menurut Dewi, (201 1) kondisi psikologis ibu dapat mempengaruhi produksi ASI karena butuh penyesuaian pada ibu pasca melahirkan khususnya ibu primipara dalam memasuki fase baru dan pegalaman baru menjadi orang tua juga tidaklah mudah dan tidaklah selalu menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap wanita sehingga dapat mempengaruhi kondisi ibu dan berdampak pada kelancaran produksi ASI. Oleh karena itu, dalam hal ini tenaga kesehatan memegang peranan penting untuk tetap meningkatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan bermutu dengan bekal ilmu dan ketrampilan yang dimiliki sehingga di harapkan dapat memberi penngetahuan atau informasi untuk menyiapkan kondisi psikologis ibu agar ibu lancar dalam memberikan ASI atau menyusui bayi pertama kali sehingga bayi mendapatkan ASI dan ibu yang sering menyusui akan

36. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 12, Pebruari 2014., hal 29-36 membantu proses produksi ASI sehingga ASI keluar lancar. Memberikan ASI juga merupakan keuntungan, semua keuntungan ini tidak hanya dirasakan oleh bayi, tetapi juga dirasakan oleh ibu, lingkungan bahkan negara. SIMPULAN 1. Ibu pasca melahirkan di BPS ASKI di Pakis Sido Kumpul Surabaya sebagian besar mengalami gangguan psikologis ibu. 2. Ibu pasca melahirkan di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya sebagian besar pengeluaran ASInya tidak lancar. 3. Ada hubungan kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca melahirkan di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya. Kodrat, Laksono. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktsi. Jogjakarta, Media Baca Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan. Malang: Salemba Medika Marshal. 2004. Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan. Jakarta: Arcan Nirwana, A. B, 2011. Psikologi Ibu, Bayi Dan Anak: Yogyakarta. Nuha Medika Nursalam. 2010. Konsep & Penerapan Metologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Suririnah. 2006. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Nursalam. 2008. Saryono. Pramitasari. Roischa. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta, Nurha Medika DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Bidan Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: EGC Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan. Maternitas. Jakarta : EGC Dep Kes RI. 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta. Pusdiknakes Dewi, Vivian. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika Februhartanty, J. 2009. ASI : Dari Ayah Untuk Ibu Dan Bayi. Jakarta Selatan: Semesta Medika Iskandar SS. 2005. Depresi Pasca Kehamilan (Postpartum Blues) http//wwwmitrakeluarga.net diakses tanggal 20 November 2012 Khasana, Nur. 2011. ASI Atau Susu Formula. Jogjakarta, Flas book