Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). sehingga akan berpengaruh kepada derajat kesehatan. (1-5)

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Minat Ibu Hamil dalam Mengikuti Senam Hamil di BPRB Bina Sehat Bangunjiwo Kasihan, Bantul

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Relationship between Consumption of Iron Supplements and Malaria Infection with Anaemia among Pregnant Mothers, in Ambon City

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ANTENATAL CARE DENGAN KONSUMSI TABLET BESI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ULEE KARENG KARENG BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENERAPAN STANDART PEMERIKSAAN KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

ARTIKEL HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANTYENATAL CARE TERPADU DENGAN KEPUASAN PROSEDUR PELAYANAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SECANG I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA HAMIL DI RB WIDURI

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Kejadian Prematur di Kabupaten Bantul

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta Fatimah 1, Susi Ernawati 2 1,2, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Abstrak Anemia merupakan salah satu masalah di Indonesia yang penting untuk dikaji, terutama pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan explanatory research. Populasi sebanyak 44 ibu hamil trimester III yang diambil secara total sampling. Variabel independen pelaksanaan antenatal care oleh bidan dan variabel dependen anemia dalam kehamilan trimester III di puskesmas Sedayu I Yogyakarta. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Uji analisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian didapatkan pelayanan antenatal care sebanyak 33 (75%) dalam kategori baik, sebanyak 32 (72,7%) responden tidak mengalami anemia, dan ada hubungan yang signifikan antara pelayanan antenatal care dengan anemia pada kehamilan trimester III dengan p-value=0,004. Kesimpulan penelitian bahwa ada hubungan antara pelayanan antenatal care oleh bidan dengan anemia dalam kehamilan trimester III. Saran perlunya mempertahankan dan lebih meningkatkan pelayanan antenatal care bidan dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil terutama anemia pada kehamilan. Kata Kunci: pelayanan antenatal care, anemia The Implementation of Antenatal Care Related with Anemia in Third Trimester of Pregnancy at Puskesmas Sedayu I Yogyakarta Abstract Anemia is one of the problems in Indonesia that important to examine, especially for pregnant women. This research used quantitative with explanatory design. Population were 44 pregnant women in 3 rd trimester selected by the total sampling technique. The independent variable were implementation of the antenatal care by midwives and dependent variable is anemia in 3 rd trimester of pregnancy at Puskesmas Sedayu I Yogyakarta. Data was collected using questionnaire. The analysis used was chi-square. The results of study showed that there was 33 (75%) of antenatal care in good category, with no anemia were 32 (72.7%) respondents, and there was a significant relationship between antenatal care and anemia in the third trimester of pregnancy with p-value=0.004. In conclusion, there was a significant relationship between antenatal care and anemia in the third trimester of pregnancy. Suggestions were needed to maintain and improve the care of midwives in antenatal care to improve the health of pregnant women, especially anemia in pregnancy. Keywords: antenatal care services, anemia Info Artikel: Artikel dikirim pada 17 Mei 2015 Artikel diterima pada 17 Mei 2015 134 Fatimah, Susi Ernawati, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015, 134-139

PENDAHULUAN Anemia merupakan masalah yang masih terjadi pada wanita khususnya ibu hamil. Prevalensi anemia secara umum terjadi pada 56 juta ibu hamil yang tersebar di seluruh dunia dengan pembagian sekitar 7 juta di Eropa dan Amerika dan sisanya yaitu 49 juta terjadi di negara maju, berkembang dan negara miskin di Asia dan Afrika(1). Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong dalam Manuaba menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III, sedangkan menurut Saifudin menyebutkan angka anemia secara nasional untuk ibu hamil mencapai angka 63,5%(2)(3). Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan diperlukan untuk pembentukan hemoglobin sehingga disebut anemia kekurangan besi. Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menyebabkan risiko bayi berat lahir rendah, prematuritas, cacat bawaan dan perdarahan pada waktu melahirkan(4). Prevalensi terjadinya anemia pada wanita hamil di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar 20%- 80%, tetapi pada umumnya banyak penelitian yang menunjukan prevalensi anemia pada wanita hamil yang lebih besar dari 50%. Sehingga dapat dikatakan 5 dari 10 wanita hamil di Indonesia menderita Anemia. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester III(5). Penanganan anemia dengan pemberian suplemen tablet zat besi (Fe) yang merupakan suatu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar zat besi (Fe) dalam jangka waktu yang pendek pada ibu hamil. Pelayanan bidan dalam mencegah terjadinya anemia melalui pemeriksaan antenatal care (ANC) kepada setiap ibu hamil. Peran bidan mendukung peningkatan konsumsi tablet zat besi. Tetapi, Kenyataannya pemberian tablet besi belum efektif menurunkan prevalensi anemia. Alasan utama kurang efektif adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. Sehingga peran bidan mendapatkan tantangan yang lebih besar untuk meningkatkan kepercayaan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi, bidan mampu memberikan dukungan dan mengurangi efek samping yang dapat terjadi pada ibu hamil jika mengkonsumsi zat besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelaksanaan ANC oleh bidan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian explanatory research. Penelitian dilakukan di Puskesmas Sedayu I Bantul Yogyakarta pada bulan September 2015. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester III di Puskesmas Sedayu I dengan cara pengambilan sampel menggunakan sampel populasi sebanyak 44 ibu hamil trimester III. Penelitian menggunakan kuesioner hasil adopsi dari penelitian Heryanti yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Puskesmas Pajangan kepada 20 responden(6). Variabel bebas penelitian ini adalah pelayanan antenatal care oleh bidan, sedangkan variabel bebas adalah anemia dalam kehamilan trimester III. HASIL DAN BAHASAN Analisis Univariat Responden penelitian merupakan ibu hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu I yang dilihat dari beberapa karakteristik antara lain: umur, pendidikan, pekerjaan dan jarak kehamilan. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu I Umur f % 21-34 th >35 th 34 1 97,7 2,3 Bedasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 21-34 tahun yaitu sebanyak 34 orang (97,7%). Departemen Kesehatan RI, kelompok umur berisiko yaitu <20 tahun atau >35 tahun. Usia Ibu waktu melahirkan kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun telah terbukti merupakan penyebab tinggi morbiditas bahkan mortalitas ibu maupun anak. Hal tersebut dapat meningkat jika ibu mengalami anemia(7). Anemia dapat meningkat pada ibu hamil yang mempunyai usia <20 tahun karena pada usia muda tersebut membutuhkan zat besi lebih banyak selain untuk keperluan pertumbuhan diri Pelaksanaan Antenatal Care dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta 135

sendiri juga janin yang dikandungnya. Hal ini juga meningkat pada kehamilan dengan usia ibu hamil >35 tahun karena usia ini usia yang kurang baik untuk reproduksi. Kehamilan ibu di atas 35 tahun akan mengalami problem kesehatan seperti hipertensi, diabetes melitus, anemia, dan penyakit-penyakit kronis lainnya. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu I Pendidikan f % SD SMP 2 9 4,5 20,5 SMA 26 59,1 PT 7 15,9 Berdasarkan Tabel 2 tingkat pendidikan diketahui bahwa persentase yang tertinggi adalah responden dengan tingkat pendidikan menengah atas atau SMA sebanyak 26 orang (59,1%). Sedangkan jumlah responden yang tamat SD sebanyak 2 orang (4,5%). Berdasarkan Tabel 2 tingkat pendidikan ibu hamil trimester III di Puskesmas Sedayu I diketahui bahwa prosentase yang tertinggi adalah responden dengan tingkat pendidikan menengah atas atau SMA sebanyak 26 orang (59,1%). Sedangkan jumlah responden yang tamat SD sebanyak 2 orang (4,5%). Wanita yang berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan lebih banyak mempunyai anak lebih daripada wanita yang berpendidikan lebih tinggi. Wanita yang berpendidikan redah lebih sulit mencerna informasi dari tenaga kesehatan tentang dampak negatip banyak anak yang kurang berkualitas. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu I Pekerjaan f % IRT Swasta Guru 29 13 2 65,9 29,5 4,5 Berdasarkan Tabel 3 pekerjaan responden diketahui bahwa paling banyak dari jumlah keseluruhan yaitu 44 orang ibu hamil trimester III adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 29 orang (65,9%). Sedangkan bekerja swasta sebanyak 13 orang (29,5%) dan sebagai guru 2 orang (4,5%). Berdasarkan Tabel 3 pekerjaan responden diketahui bahwa paling banyak dari jumlah keseluruhan yaitu 44 orang ibu hamil trimester III adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 29 orang (65,9%). Sedangkan bekerja swasta sebanyak 13 orang (29,5%) dan sebagai guru 2 orang (4,5%). Seorang ibu hamil yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga minim mendapatkan informasi, termasuk informasi tentang kesehatan karena interaksi dengan orang lain kurang. Sedangkan ibu hamil yang bekerja lebih banyak mendapatkan informasi karena lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu I Jarak Kehamilan f % 1-3 th 23 52,3 4-5 th 13 29,5 > 6 th 8 18,2 Berdasarkan Tabel 4 jarak kehamilan diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai jarak kehamilan atau jarak dengan anak yang terkecil pada usia 0-3 tahun yaitu sebanyak 23 orang (52,3%). Berdasarkan Tabel 4 jarak kehamilan diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai jarak kehamilan atau jarak dengan anak yang terkecil pada usia 0-3 tahun yaitu sebanyak 23 orang (52,3%). Salah satu penyebab yang dapat meningkatkan terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran yang pendek. Hal ini disebabkan karena adanya kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dari pemulihan faktor hormonal dari kehamilan sebelumnya(8). Sedangkan menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) jarak persalinan yang baik adalah minimal 24 bulan atau 2 tahun karena hormone kehamilan sebelumnya sudah kembali dan anak sebelumnya sudah mendapatkan ASI cukup. 136 Fatimah, Susi Ernawati, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015, 134-139

Tabel 5. Distribusi Pelayanan ANC oleh Bidan di Puskesmas Sedayu I Pelayanan f % Baik Kurang Baik 33 11 75,0 25,0 Berdasarkan Tabel 5 data hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan pelayanan ANC oleh bidan di Sedayu I baik yaitu sebanyak 33 (75%), sedangkan responden yang menyatakan kurang baik sebanyak 11 (25%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayanti, T dkk tentang Analisis Pengaruh Penerapan Standart Pelayanan Kehamilan Terhadap Kunjungan Ibu Hamil Di Puskesmas Gemolong Sragen Tahun 2011. Hasil penelitian sebagian besar responden diberi pelayanan kebidanan sesuai standart, sebanyak 25 responden (64,1%)(9). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Wundashary tentang Analisis Mutu Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Wonrely Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Tahun 2012. Hasil penelitian diketahui mutu pelayanan antenatal banyak responden yang menyatakan cukup baik yakni 50 orang (52,6%), sedangkan mutu pelayanan antenatal kurang maksimal adalah 45 orang (47,4%)(10). Tabel 6. Distribusi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu I Status Anemia f % Tidak Anemia Anemia 32 12 72,7 27,3 Berdasarkan Tabel 6 hasil penelitian yang telah dilakukan dari status anemia terlihat responden yang tidak anemia sebanyak 32 orang (72,7%), sedangkan yang anemia sebanyak 12 orang (27,3%). Penyebab anemia pada kehamilan ada 2 faktor. Faktor pertama langsung status anemia pada kehamilan disebabkan oleh malnutrisi, kurang zat besi, malabsorpsi, dan penyakit kronis (TB, malaria, cacingan, dan lain-lain). Sedangkan faktor kedua tidak langsung antara lain dapat disebabkan oleh umur ibu waktu hamil, pengetahuan tentang anemia pada kehamilan, paritas, dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan. Hal ini sejalan dengan penelitian Heryanti, tentang gambaran mutu pelayanan dan tingkat kepuasan ibu hamil trimester III oleh bidan dalam penanggulangan anemia di Puskesmas Pajangan Kabupaten Bantul tahun 2015(6). Hasil penelitian pada responden yang tidak anemia sebanyak 80%, sedangkan yang anemia sebanyak 20%. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jaya, tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Fe dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil Di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 30 responden diketahui sebanyak 8 responden (26,7%) mengalami anemia, sedangkan 22 responden (73,3%) tidak mengalami anemia(11). Analisis Bivariat Hasil hubungan pelayanaan ANC oleh bidan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di puskesmas Sedayu I Bantul Yogyakarta. Berdasarkan Tabel 7 hasil analisis hubungan pelayanan ANC oleh bidan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III diperoleh bahwa ada 5 (15,2%) ibu yang mendapatkan pelayananan ANC baik yang tidak mengalami anemia. Sedangkan diantara ibu yang mendapatkan pelayanan ANC kurang baik, ada 7 (63,6%) mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan adanya nilai expected count ada 25%, maka tidak dapat menggunakan memenuhi syarat untuk menggunakan chi-square pada nilai continuity Tabel 7. Hubungan Pelayanaan ANC oleh Bidan Dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III Kejadian Anemia Total Variabel ANC Tidak Anemia Anemia OR-95% p-value n % n % n % Baik 28 84,8 5 15,2 44 100 9,8 0,004 Kurang Baik 4 36,4 7 63,6 44 100 2,0-46,3 Pelaksanaan Antenatal Care dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta 137

correction, tetapi dibaca fisher s exact testnya dengan hasil 0.004 yang artinya adanya hubungan pelayanan ANC bidan dengan kejadian anemia ibu hamil Trimester III di puskesmas Sedayu I Bantul Yogyakarta. Sedangkan hasil analisis nilai OR 9,800, artinya ibu hamil yang mendapatkan ANC mempunyai peluang 9,8 kali tidak mengalami anemia pada kehamilannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan Vasra, E tentang Hubungan Pelayanan Antenatal dan Budaya Masyarakat dengan Perubahan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Sesudah Pemberian Tablet Besi di Puskesmas Cakupan Rendah dan Puskesmas Cakupan Tinggi. Hasil penelitian diketahui adanya hubungan pelayanan antenatal dengan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil(12). Penelitian ini sejalan dengan Hendrayani, tentang perilaku pemeriksaan antenatal sebagai faktor risiko anemia gizi ibu hamil di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun 2012. Hasil penelitian kontak pertama ibu hamil dijumpai mayoritas (53,5%) setelah trimester I dengan frekuensi pemeriksaan yang tidak memadai dan terbukti sebagai faktor risiko anemia (OR=23,29)(13). Penelitian ini juga sejalan dengan Sistiarani, tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) studi pada ibu yang periksa hamil ke tenaga kesehatan dan melahirkan di RSUD Banyumas tahun 2008. Pada responden dengan kejadian anemia yang mendapat pelayanan ANC baik (13,2%) lebih kecil dibandingkan dengan responden yang mendapat pelayanan ANC kurang baik (63,6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah riwayat penyakit selama hamil yaitu anemia didapatkan nilai p=0,03 (OR= 2,91;1,09-8,2) dan kualitas pelayanan antenatal nilai p=0,001 (OR=5,85;1,9 17,88)(14). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sedayu dapat disimpulkan bahwa karakteristik ibu hamil trimesteer III dari umur sebagian besar responden berumur 21-34 tahun yaitu sebanyak 34 orang (97,7%). tingkat pendidikan SMA 26 orang (59,1%), ibu rumah tangga sebanyak 29 orang (65,9%), jarak kehamilan yaitu sebanyak 23 orang ( 52,3%). Pelayanan ANC oleh bidan kepada ibu hamil trimester III dalam kategori baik yaitu sebanyak 33 (75%). Status anemia pada ibu hamil trimester III sebagian besar tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 32 orang (72,7%). Hubungan pelayaaan ANC oleh bidan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III dengan uji Fisher s 0,004 artinya adanya hubungan pelayanan ANC bidan dengan kejadian anemia ibu hamil Trimester III di puskesmas Sedayu I Bantul Yogyakarta. Saran dalam penelitian ini adalah agar lebih memperhatikan kondisi ibu hamil terutama yang mengalami anemia, sehingga instansi kesehatan baik Rumah Sakit, Klinik Pratama, Rumah Bersalin, Puskesmas atau Praktik Mandiri Bidan lebih meningkatkan kualitas ANC yang komprehensif dan sesuai prosedur atau kebijakan pemerintah. RUJUKAN 1. Milman N. Postpartum anemia II: prevention and treatment. Ann Hematol. 2013;91 (2):143-54. 2. Manuaba IBG. Gawat-Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC; 2010. 3. Saifudin. Buku Acuan: Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: EGC; 2005. 4. Waryono. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihanna; 2010. 5. WHO. World Health Statistics [internet]. 2008 [cited 2015 Apr 13]. Available from: http: //www. who.int/whosis/whostat/corrigenda_20080521.pdf 6. Heryanti N. Gambaran Mutu Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Trimester III Oleh Bidan Dalam Penanggulangan Anemia di Puskesmas Pajangan Kabupaten Bantul Tahun 2015. Yogyakarta: StiKes Alma Ata; 2015. 7. Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehetan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007. Jakarta: Depkes RI; 2008. 8. Darlina. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu Hamil. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor; 2008. 9. Wijayanti T, et al. Analisis Pengaruh Penerapan Standart Pelayanan Kehamilan Terhadap Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Gemolong Sragen Tahun 2011. Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. Jurnal Kebidanan. 2013;5(2). 138 Fatimah, Susi Ernawati, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015, 134-139

10. Wundashary. Analisis Mutu Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Wonrely Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Tahun 2012 [internet]. 2013 [cited 2015 Sept 23]. Available from: http://repository.unhas.ac.id/ bitstream/han dle/123456789/5821/jurnal%20 (WUNDASHARY%20D%20A%20DEMNY). pdf?sequence=1 11. Jaya E. Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Fe dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta. Yogyakarta: StiKes Alma Ata; 2012. 12. Vasra E. Hubungan Pelayanan Antenatal dan Budaya Masyarakat dengan Perubahan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Sesudah Pemberian Tablet Besi di Puskesmas Cakupan Rendah dan Puskesmas Cakupan Tinggi. FK UNPAD; 2012. 13. Hendrayani MD, Sawitri AAS, Karmaya M. Perilaku pemeriksaan antenatal sebagai faktor risiko anemia gizi ibu hamil di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun 2012. Public Health and Preventive Medicine Archive. 2013;1(1). 14. Sistiarani C. Tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Studi pada Ibu yang Periksa Hamil ke Tenaga Kesehatan dan Melahirkan di RSUD Banyumas Tahun 2008 [internet]. 2008 [cited 2015 Mei 5] Available from: http://eprints.undip. ac.id/16901/ Pelaksanaan Antenatal Care dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta 139