Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH HEALTH EDUCATION

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB III METODE PENELITIAN

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

1

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN UMUM DAN SAINS JURNAL. Oleh RATNA HANDAYANI FIKRI ( )

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

BAB 4 METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Desain

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

EFFECTIVENESS OF EYE STRETCH TO REDUCE EYE TIREDNESS LEVEL ON FALSE EYELASH WORKERS IN PENGADEGAN VILLAGE, PENGADEGAN DISTRICT, PURBALINGGA REGENCY

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FERA FEBRIYANTI

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN MELALUI PIJAT BAYI DI RB HASANAH GEMOLONG SRAGEN

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

Maria Dewi Christiyawati


METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

KARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEBELUM DAN SESUDAH PROSES BELAJAR AKTIF MENGGUNAKAN KARTU ANATOMI GIGI (KABANOGI)

IbM PENINGKATAN KESEHATAN BAYI MELALUI MASSAGE BAYI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tidur sangat berperan. dampak pada fisiologis manusia, karena tidur berpengaruh

HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN FREKUENSI SAKIT BAYI DI KECAMATAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Transkripsi:

THE EFFECTIVENESS OF INFANT MASSAGE ON SLEEP QUALITY ON INFANTS 5-7 MONTHS OF AGE IN LOKBUNTAR VILLAGE HARUYAN DISTRICT HULU SUNGAI TENGAH REGENCY BARABAI 3013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2, Syamsul Firdaus 3 ABSTRACT Background: Infant massage is a gentle touch with affection, one of the benefits is to improve the quality of sleep, 75% release of growth hormone when the baby slept soundly. Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months. Methods: This method uses a pre-experiment, the sampling technique used purposive sampling, sample with12 babies. Data collection techniques used observation. The statistical test analysis in this study used Wilcoxon with α <0.05 Result: The results show that there is an influence between infant massage with infant sleep quality, indicated by ρ = 0.000. ha accepted because the significance level α = 0.05 then (0.000 <0.05), mean that there is the effect of infant massage on the quality of sleep on infants 5-7 months of age in Lokbuntar Village Haruyan District Hulu Sungai Tengah Regency, Barabai Key Words: infant sleep quality, infant massage 1

2 EFEKTIVITAS PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA BAYI UMUR 5-7 BULAN DI DESA LOKBUNTAR KEC. HARUYAN KAB. HULU SUNGAI TENGAH BARABAI 2013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2, Syamsul Firdaus 3 INTISARI Latar Belakang: Pijat bayi adalah sentuhan lembut penuh kasih sayang, salah satu manfaat adalah meningkatkan kualitas tidur, 75% pengeluaran hormon pertumbuhan disaat bayi tidur pulas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pijat terhadap kualitas tidur bayi umur 5-7 bulan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pra-eksperimen, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling jumlah sampel 12 bayi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Uji analisis pada penelitian ini adalah Wilcoxon dengan α < 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pijat bayi dengan kualitas tidur bayi ditunjukkan dengan ρ = 0,000. Hasil interprestasi Ha diterima karena level signifikansi α = 0.05 maka (0,000 < 0,05), artinya bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi umur 5-7 bulan di Desa Lokbuntar Kec. Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah, Barabai. Kata Kunci: kualitas tidur bayi, pijat bayi 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin 3 Politeknik Kesehatan Negeri Banjarbaru PENDAHULUAN

3 PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan bayi terdapat dua peristiwa, yaitu peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa tersebut akan berlainan dalam satu organ tubuh. Peristiwa percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh, namun masih saling berhubungan satu dengan yang lain, misalnya terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, dan ukuran di tingkat sel maupun organ pada individu serta perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual. Permasalahan tumbuh kembang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi proses tumbuh kembang adalah kualitas tidur bayi. Menurut Prasetyono (2009) tidur yang berkualitas sangat berpengaruh untuk memperbaiki sel otak dan produksi hormon pertumbuhan, karena pada saat bayi tidur pulas tubuh mengeluarkan 75% hormon pertumbuhan. Oleh sebab itu tidur pada bayi harus diperhatikan dan diawasi sebaik mungkin oleh orang tua maupun orang terdekat. Faktor yang sering mempengaruhi kualitas tidur, yaitu tingkat kegiatan, kepekaan terhadap lingkungan, penyakit, kelelahan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas tidur bayi adalah dengan melakukan pijat bayi. (Prasetyono, 2009). Setengah dari waktu tidur bayi digunakan untuk tidur aktif atau tidur tahap Rapid Eye Movement (REM). Para ahli pediatrik mengatakan, tidur aktif ini penting bagi bayi baru lahir untuk membangun sirkuit otak. Saat tidur, otak bayi justru lebih aktif dari pada saat ia terjaga. (Handayani, 2012). Menurut Handayani (2012) dan Prasetyono (2009) bayi di masa tumbuh kembangnya butuh tidur cukup, karena tidur sangat penting bagi bayi untuk mematangkan otak. Proses pematangan otak terjadi ketika bayi tidur ditahap REM. Kematangan otak dibutuhkan bayi untuk belajar bermacam hal. Selain mematangkan otak tudur yang cukup juga mampu mematangkan tubuh. Pertumbuhan badan terjadi saat bayi tidur. Terdapat hormon yang bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh. Bayi yang kurang tidur sel darah putih dalam tubuh akan menurun, sehingga sistem daya tahan tubuh menurun dan bayi mudah sakit. Pijat bayi memberikan efek fisik/klinis dalam meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi. Bayi yang distimulus dengan pemijatan akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dalam waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Disamping lama, bayi akan tidur terlelap dan tidak rewel. Ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat, karena alasan inilah para ibu melakukan pemijatan bayi. Terapi pijat 30 menit perhari bisa mengurangi depresi dan kecemasan, tidurnya pun bertambah tenang. (Aminati, 2013). Kebanyakan bayi atau anak-anak yang diberikan pijatan dapat mengurangi susah tidur hingga 30%. Pijat bayi dapat dilakukan dengan segera setelah bayi lahir. Jadi dapat dimulai kapan saja sesuai keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar apabila pemijatan dilakukan tiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan (Roesli, 2008).

4 METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pijat bayi terhadap kualitas tidur di Desa Lokbuntar. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen atau pre experimental design dengan bentuk rancangan one group pretest posttest, di mana tidak ada kelompok pembanding, tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen. (Notoatmodjo, 2010). Variabel independen pada penelitian ini adalah pijat bayi, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas tidur bayi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 bayi dari orang tua yang memiliki bayi umur 5-7 bulan di Desa Lokbuntar. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 bayi, dengan kriteria inklusi: bayi tidur siang, posisi tidur bayi siang hari tidak menggunakan ayunan, bayi diberikan asi/susu terlebih dahulu, bayi dalam keadaan sehat, popok bayi dalam keadaan kering dan kosong, pakaian bayi nyaman dan kering, suasana rumah bayi tenang dan nyaman, badan bayi dalam keadaan bersih dan orang tua bayi bersedia menjadi responden. Data diperoleh langsung melalui observasi untuk pelaksaan pijat bayi pada bayi usia 5-7 bulan. Pijat bayi dilakukan oleh peneliti langsung sebanyak tiga kali dalam seminggu dengan pengawasan langsung oleh pihak lain yang ditunjuk oleh bidan dengan cara memberikan ceklist ( ) pada kolom lembar observasi. Pengawasan tersebut untuk mengevaluasi proses pelaksanaan pijat bayi. Pelaksanaan pijat bayi dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori baik dan kurang. Data tentang kualitas tidur bayi diperoleh melalui lembar observasi yang berisi lamanya tidur bayi di siang hari, diberikan pada waktu pretest dan post test. Instrumen dijawab oleh orang tua bayi. Terdapat dua ketegori untuk kualitas tidur bayi. Kategori pertama tidur < 1 jam 1 ½ jam, dan kategori kedua tidur 2 jam 3 jam. Penelitian efektivitas pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi dilakukan pada awal bulan Juni sampai akhir bulan Juni 2013 di Desa Lokbuntar, Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pertama peneliti melakukan sosialisasi tentang penelitian ini kepada ibu yang memiliki bayi berusia 5-7 bulan yang berada di Desa Lokbuntar Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Responden dalam penelitian ini, terdiri dari 12 bayi sebagai kelompok perlakuan. Saat sosialisasi disepakati pemijatan pada kelompok dibagi menjadi dua grup. Pemijatan pada hari senin, rabu dan jum at adalah grup 1 dan grup 2 pada hari selasa, kamis, dan sabtu, dimana kedua grup dilakukan pemijatan di pagi hari. Selanjutnya ibu bayi diminta untuk mengukur kualitas tidur bayinya sebelum perlakuan berdasarkan lembar observasi yang telah diberikan. Sebelum pemijatan dilakukan peneliti menyiapkan perlengkapan dan menunggu kesiapan bayi. Pada awal pemijatan, beberapa bayi masih merasa asing dengan peneliti sehingga saat dipijat bayi mulai rewel. Saat bayi tidak mau dipijat peneliti menghentikan gerakan pijatnya sementara dan melanjutkan pemijatan lagi setelah bayi tenang. Saat pemijatan peneliti dibantu oleh ibu atau keluarga bayi agar bayi tetap tenang.

5 Setelah semua bayi mendapatkan pemijatan tiga kali dalam seminggu, kegiatan selanjutnya adalah mengukur kualitas tidur sebagai posttest. Pengukuran dilakukan dengan membuat grup seperti saat pemijatan sehingga mempermudah peneliti. HASIL Setelah semua data terkumpul dilakukan analisa data sebagai berikut: Tabel 1. Karakteristik Umur Bayi No Umur Jumlah Persen (%) 1 5 bulan 5 41,66 2 6 bulan 3 25,00 3 7 bulan 4 33,34 Berdasarkan tabel tersebut didapatkan bahwa umur bayi terbanyak adalah 5 bulan dengan jumlah 5 bayi (41,66%). Tabel 2. Karakteristik Jenis Kelamin Bayi No Jenis Jumlah Persen (%) Kelamin 1 Laki-laki 5 41,66 2 Perempuan 7 58,34 Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa jenis kelamin terbanyak adalah perempuan dengan jumlah 7 bayi (58,34%). Tabel 3. Kualitas Tidur Bayi Umur 5-7 Bulan pre test di Desa Lokbuntar No Kualitas Tidur (pre test) Jumlah Persen (%) 1 Baik 2 16,70 2 Kurang 10 83,30 Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa kualitas tidur bayi sebelum dilakukan dilakukan pemijatan dengan kualitas tidur kurang sebanyak 10 bayi (83,30%). Tabel 4. Kualitas Tidur Bayi Umur 5 7 Bulan Posttest di Desa Lokbuntar No Kualitas Tidur Jumlah (post test) Persen (%) 1 Baik 12 100 2 Kurang 0 0 Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa kualitas tidur bayi sesudah dilakukan pemijatan dengan kualitas tidur baik sebanyak 12 bayi (100%). Tabel 5. Pelaksanaan Pijat Bayi pada Bayi Umur 5-7 Bulan di Desa Lokbuntar Evaluasi No Pijat Bayi Baik Kurang F % F % 1 Hari ke 1 12 100 0 0 2 Hari ke 2 12 100 0 0 3 Hari k2 3 12 100 0 0 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan pijat bayi dilaksanakan dari hari ke-1 sampai hari ke-3 baik (100%). Tabel 6. Perbedaan Kualitas Tidur Bayi Umur 5-7 Bulan antara Pretest dan Posttest Perlakuan Pijat bayi. Pijat Kualitas tidur bayi No Bayi Baik Kurang Total F % F % F % 1 Pre 2 16,7 10 83.3 12 100 2 Post 12 100 0 0 12 100 Uji Wilcoxon Signed Rank Test p = 0,000 Data di atas menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan pijat bayi, kualitas tidur bayi umur 5-7 bulan cenderung berada pada tingkat kurang yaitu sebanyak 10 bayi (83,30%), dan setelah diberikan perlakuan pijat bayi, kualitas tidur bayi umur 5-7 bulan mengalami peningkatan yaitu pada tingkat baik 12 bayi (100%).

6 Penguji data menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank Test dengan tingkat derajat kepercayaan 95% atau p<0,05, menunjukkan nilai p= 0,0000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan Ho di tolak dan Ha diterima, yang berarti pijat bayi memberi pengaruh terhadap kualitas tidur. PEMBAHASAN a. Gambaran Kualitas Tidur Bayi Umur 5-7 Bulan Pre Perlakuan di Desa Lokbuntar dan Kec. Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hanya 2 bayi (16,7%) yang mendapatkan kualitas tidur baik. Melihat sedikitnya jumlah bayi yang jam tidurnya belum terpenuhi tersebut dikhawatirkan proses tumbuh kembang bayi akan terganggu. Ini terjadi karena kualitas tidur yang terpenuhi dapat mematangkan otak dan mematangkan tubuh, proses pematangan otak dan pematangan tubuh ketika bayi tidur pulas. Kematangan otak dibutuhkan untuk bayi belajar bermacam hal dan kematangan tubuh yang kurang dapat mengakibatkan bayi mudah sakit. Kurang tidur berdampak merugikan pada perkembangan fisik dan pertumuhan. (Handayani, 2012). Ada banyak faktor yang mempengaruhi bayi sehingga bermasalah dalam tidur, diantaranya bayi menangis atau terbangun ditengah malam, mimpi buruk dan teror malam hari atau takut gelap. Pada tahap awal kehidupan bayi memerlukan respons dari ibu untuk memenuhi kebutuhanya dan ini juga akan membuat bayi merasa aman dan dicintai. Cara paling mudah menidurkan bayi adalah menggendong dan mengayun-ayunnya. Bayi baru lahir senang dibungkus, karena ia merasa di rahim ibu. Bendong dibutuhkan bayi baru lahir untuk membantunya mendapatkan rasa nyaman. b. Gambaran Kualitas Tidur Bayi Umur 5-7 Bulan Post Perlakuan di Desa Lokbuntar dan Kec. Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah. Kualitas tidur yang terpenuhi adalah kepuasan tidur dimana dapat dilihat dari posisi bayi tidur, kenyamanan dan lamanya bayi tidur, sehingga keesokkan harinya bayinya terlihat segar dan bugar. Setengah dari waktu tidur bayi digunakan untuk tidur aktif, ahli pediatrik mengatakan tidur aktif ini penting bagi bayi baru lahir untuk sirkuit otak. Saat tidur otak bayi justru lebih aktif dari pada saat ia terjaga. Bayi butuh banyak tidur untuk mengembangkan otot, tangan dan kaki serta struktur kerangka tubuh. Banyak cara untuk membentuk pola tidur bayi, menurut Handayani (2012) bayi akan tertidur nyenyak setelah mandi, bayi akan tidur nyenyak setelah perut kenyang, ia akan tertidur nyenyak bila mendengar bunyi-bunyian seperti suara musik atau suara ibunya, dan bayi lebih suka digendung saat tidur. Hasil penelitian pada tabel 4 didapatkan bahwa bayi yang diberikan perlakuan dapat membuat kualitas tidur meningkat, kualitas tidur yang baik menjadi 12 bayi (100%). Banyak manfaat yang bisa diperoleh bila bayi tidur. Para ahli mengatakan, tidur memberi efek yang sangat positif untuk perkembangan bayi karena tidur merupakan salah satu perangsang tumbuh kembang otak si kecil. Menurut teori Prasetyono (2009) Sekitar 75% hormon pertumbuhan

7 dikeluarkan pada saat bayi tidur. Hormon bertugas merangsang petumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk otak. Hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbarui seluruh sel yang ada ditubuh. c. Gambaran Pelaksanaan Pijat Bayi pada Bayi Umur 5-7 Bulan di Desa Lokbuntar Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam. (Prasetyono, 2009). Pijat bayi merupakan sentuhan lembut ke kulit bayi dengan penuh kasih sayang yang akan memberikan manfaat positif bagi bayi. Pijat bayi merupakan cara orang tua menyampaikan kasih sayang ke anak, dapat merenggangkan otot-otot dan mempelancar aliran darah, teknik pemijatan yang benar sangatlah banyak manfaatnya. Menurut teori Roesli (2008) diantaranya manfaat pijat bayi adalah mengurangi rasa nyeri, memperbaiki pola tidur bayi dan membuat bayi tidur nyenyak. Pijat bayi dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak menekankan pada sentuhan, pemijatan pada bayi yang dilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untuk bayi sehat saja tetapi juga bagi bayi yang sakit atau kurang sehat. Banyak keuntungan dari pijat bayi. Selain memberi rasa nyaman bagi bayi, membantu bayi yang tidak bisa tidur dengan nyenyak. Di Cina pijat bayi merupakan salah satu teknik perawatan bayi yang sangat khusus biasanya untuk merawat bayi. Pelaksaan pijat bayi dibagi menjadi dua kategori, baik dan kurang. Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa pelaksanaan pijat bayi dilakukan dengan baik kepada semua bayi yang berjumlah 12 bayi (100%). Penelitian baru-baru ini mengungkapkan banyak manfaat yang diperoleh dengan pijat bayi diantaranya merangsang keluarnya hormon endorphin yang bisa menurunkan nyeri, sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuensi menangis. Dengan demikian, pijatan juga meningkatkan kualitas tidurnya. d. Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 5-7 bulan. Dari hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan efektivitas pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di dapatkan hasil pijat bayi yang rutin dilakukan mengalami peningkatan kualitas tidur yang lebih baik sebanyak 12 bayi (100%), sebelum bayi dilakukan pemijatan hanya 2 bayi (16,70%) yang baik kualitas tidurnya dan 10 bayi (83,3%) mengalami kualitas tidur bayi tidak terpenuhi. Semakin sering bayi dipijat maka kualitas tidur bayi pun akan meningkat. Menurut Prasetyono (2009) pengaruh positif atau manfaat pijat bayi bagi tumbuh kembang anak telah diketahui, antara lain mengatasi gangguan tidur, membuat bayi tidur lelap dan lama. Kebanyakan bayi yang diberikan pijatan ± 15 menit dapat mengurangi susah tidur hingga 30 %. Pijatan itu memberikan kualitas tidur yang baik, sehingga ketika ia bangun, tubuh akan kembali menjadi segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang dipijat 3 kali dalam

8 seminggu mengalami peningkatan kualitas tidur dibanding sebelum dilakukan pemijatan pada bayi. Menurut Prasetyono (2009) ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan sendiri oleh orang tua bayi. Penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap meningkatnya durasi tidur bayi memperoleh hasil pada kelompok kontrol meningkatnya durasi tidur sekitar 7,15%, sedangkan pada kelompok yang dipijat mengalami kenaikan durasi tidur 10,44%. KESIMPULAN Berdasarkan pada analis hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan: 1. Gambaran efektivitas pijat bayi umur 5-7 bulan di Desa Lokbuntar Kec. Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah yaitu semua bayi dilakukan pemijatan dengan baik dilakukan pada pemijatan pertama sampai ketiga kalinya. 2. Gambaran kualitas tidur bayi pre test umur 5-7 bulan di Desa Lokbuntar Kec. Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah Banyak bayi yang mengalami kekurangan tidur, hanya 2 bayi yang kualitas tidurnya terpenuhi sebelum dilakukan perlakuan. 3. Gamabaran kualitas tidur bayi post test umur 5-7 bulan di Desa Lokbuntar Kec. Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah adalah kualitas tidur bayi sesudah dilakukan pemijatan dengan kualitas tidur baik sebanyak 12 bayi dan kualitas tidur kurang tidak ada. Kualitas tidur bayi menjadi meningkat. sebelum dan sesudah perlakuan di desa Lokbuntar Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah SARAN 1. Orang tua diharapkan selalu memantau tumbuh kembang anaknya. 2. Petugas kesehatan baik perawat maupun bidan mengajarkan cara pijat bayi yang benar kepada para ibu yang memiliki anak bayi. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi ibu bayi untuk dapat terus melakukan pijat bayi secara terus menerus. DAFTAR RUJUKAN Aminanti, D. (2013). Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita: Paduan Praktis Memijat Bayi & Balita. Yogyakarta: Brilliant Books. Handayani, D. (2012). Perawatan Bayi Baru: Panduan Lengkap untuk Ibu Merawat Bayi 0-6 Bulan. Jakarta: Aspirasi Pemuda. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penellitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prasetyono, D. (2009). Teknik-teknik Tepat Memijat Bayi sendiri: Panduan Lengkap dan Uraian Kemanfaatnya. Jogjakarta: DIVA Press. Roesli, U. (2009). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya. 4. Pijat bayi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur bayi