BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

Bab 3 PLC s Hardware

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Pengertian

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

TE Programmable Logic Controller

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak,

BAB III LANDASAN TEORI Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring. yang disebut boring bar. Dalam boring, boring bar

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

Yudha Bhara P

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

TIN-302 Elektronika Industri

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

DIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III LANDASAN TEORI

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB I LANDASAN TEORI

APLIKASI PROGRAMMING LOGIC CONTROLLER (PLC) SEBAGAI ALAT UNTUK OTOMASI DALAM PROSES LINE BALANCING (KASUS PAINTSHOP PT. HYUNDAI INDONESIA MOTOR)

MATERI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual.

Gambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

BAB II LANDASAN TEORI

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

MODUL II SISTEM WINDOWS XP DAN SISTEM KEAMANAN KOMPUTER

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 2

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

RANCANG BANGUN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable Logic Controller (PLC)

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

PERANGKAT KERAS KOMPUTER

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Programmable Logic Controller ( PLC ) pada dasarnya adalah sebuah komputer

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TRAFFIC LIGHT PENYEBERANGAN ANAK SEKOLAH BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. suatu arah perubahan yang lebih baik dan memudahkan dalam manusia

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II PLC DAN RANGKAIANNYA

Transkripsi:

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Programmable Logic Controller merupakan sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan di desain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat di program untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang 9

10 ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-on atau meng-off kan output-output. Angka 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan angka 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. B. Konsep Dasar PLC Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. C. Fungsi PLC Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus.

11 Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya. D. Prinsip Kerja PLC Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

12 PLC merupakan peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dariperalatan input untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan perencana ( programmer) untuk mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam input card. Ada 2 jenis input card, yaitu : 1. Analog input card 2. Digital input card Setiap input mempunyai alamat tertentu sehingga untuk mendeteksinya mikroprosesor memanggil berdasarkan alamatnya. Banyaknya input yang dapat diproses tergantung jenis PLC- nya. Sinyal output dikeluarkan PLC sesuai dengan program yang dibuat oleh pemakai berdasarkan analisa keadan input. Ada 2 jenis output card, yaitu : 1. analog output card 2. digital output card Setiap ouput card mempunyai alamat tertentu dan diproses oleh mikroprosesor menurut alamatnya. Banyaknya output tergantung jenis PLCnya. Pada PLC juga dipersiapkan internal input dan output untuk proses dalam PLC sesuai dengan kebutuhan program. Dimana internal input dan output ini hanya sebagai flag dalam proses. Di dalam PLC juga dipersiapkan timer yang dapat dibuat dalam konfigurasi on delai, off delai, on timer, off timer dan lainlain sesuai dengan programnya. Untuk memproses timer tersebut, PLC memanggil berdasarkan alamatnya.

13 Untuk melaksanakan sebagai kontrol system, PLC ini didukung oleh perangkat lunak yang merupakan bagian penting dari PLC. Program PLC biasanya terdiri dari 2 jenis, yaitu ladder diagram dan instruksi dasar diagram, setiap Series / Merk PLC mempunyai perbedaan dalam penulisan program dan Softwarenya. E. Struktur dasar PLC 1. Central Procesing Unit ( CPU ) CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu / memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram. 2. Memory Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi lokasi dimana hasil hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti RAM ( Random Acces Memory ), ROM( Read Only Memory ), dan PROM ( Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program program yang terdapat didalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program program yang terdapat

14 mudah hilang jika supply listrik padam. Dengan demikian untuk mengatasi supply listrik yang padam tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira kira lima tahun sebelum harus diganti. 3. Input / Output Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mengontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui terminal atau melalui kaki kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi didalam memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output. Setiap input / output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program. Indikasi urutan status dari input output ditandai Light Emiting Diode ( LED ) pada PLC atau modul input / output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian input / output dari PLC itu sendiri.

15 4. Power Supply PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN ( 220 V ) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input / output F. Tipe tipe PLC Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi jenisjenis berikut 1. Tipe Compact PLC compact sering juga disebut dengan jenis based dimana komponen komponen Prosessor, I/O, dan Catu daya melekat menjadi 1 bagian pada 1 unit yang tidak terpisahkan. Adapun contoh dari jenis compact atau based ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini, antara lain Produk SIEMEN, TOSHIBA, MITSUBISHI, dan OMRON. Ciri ciri PLC jenis ini ialah : a. Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input output, modul komunikasi) menjadi satu.

16 b. Umumnya berukuran kecil (compact). c. Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand d. Tidak dapat ditambah modul modul khusus Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley. Gambar 3.1 PLC MicroLogix Catalogue Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue Gambar 3.2 PLC Siemens Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue Gambar 3.3 PLC Toshiba Series

17 Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue 2. Tipe modular Gambar 3.4 PLC Omron Series Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue PLC sistem modular yang sering disebut juga dengan sistem rack merupakan jenis PLC yang sangat besar dan lengkap pemprogramannya. Dimana semua komponen-komponennya dapat dipisahkan satu sama lainnya dengan sistem penempatan tetap pada satu modul besar, misal Prosessor tersendiri, I/O tersendiri, bahkan catu dayanya juga dapat dipisahkan. Dibawah ini ada sebagian gambar model Rack atau modular yang umum dipakai yaitu OMRON. Ciri ciri PLC jenis ini ialah : a. Komponen komponennya terpisah ke dalam modul modul b. Berukuran besar c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah lebih banyak)

18 d. Memungkinkan penambahan modul modul khusus Berikut ini contoh PLC modular dari Omron. Gambar 3.5 PLC OMRON Sumber : OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004) Gambar 3.6 PLC Omron CJ-1 Series Sumber : OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004) G. Ladder Diagram pada PLC * LOAD / LD = Start pada Normally Open Input * LOAD NOT / LD NOT = Start Pada Normally Close Input

19 *AND = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally open secara seri *AND NOT = menghubungkan 2 atau ebih input dalam bentuk normally close * OR = menghubungkan 2 atau lebih input dalam bentuk normally open secara pararel * OR NOT = menghubungkan 2 atau lebih input dalam bentuk normally close secara parallel

20 *OUTPUT / OUT = menyalakan output. * END = mengakhiri program H. Memory PLC Selain simbol-simbol dalam pemrograman PLC juga mempunyai intruktur program seperti: *P = Huruf P pada pemrograman PLC dilambangkan sebagai suatu nilai yang dapat dideklarasikan sebagai satuan variabel I/O menuju ke hardware yang lain (I/O device) *T = Huruf T pada pemrograman PLC dilambangkan sebagai suatu timer / penghitung waktu. Timer ini dibagi menjadi beberapa fungsi yang berbeda contohnya : TON, TOFF dan lain-lain

21 *M = Huruf M pada pemrograman PLC dilambangkan sebagai suatu penyedia internal memory untuk menyimpan bit data yang diinput ke program. *L = Huruf L pada pemrograman PLC dilambangkan sebagai suatu modul komunikasi untuk mengindentifikasi link service dengan kecepatan tinggi. *C = Huruf C pada pemrograman PLC dilambangkan sebagai suatu perangkat untuk menghitung/counter, baik menghitung maju (counter up) atau pun menghitung mundur (counter down) contohnya CTU, CTD dan lain-lain. *F = Huruf F ini merupakan spesial device atau juga flag device yang berfungsi untuk memengatur sistem operasi dalam PLC. *S = Huruf S pada pemrograman PLC dilambangkan sebagai suatu pengatur langkah Relay. *K = Huruf K ini merupakan device area yang mengatur data tetap berada dimemory ketika sistem shutdown. I. Kekurangan dan Kelebihan PLC 1. Kelebihan PLC a. Fleksibel Penggunaan sistem kendali dahulu membutuhkan banyak sistem pengolahan untuk masing-masing perangkat saja. Misalnya jika terdapat lima mesin maka dibutuhkan lima pengendali. Namun di PLC banyak perangkat yang dapat dijalankan dengan programnya masing

22 masing. Sistem pengkabelan mulai direduksi dan dibenahi, semakin sedikit kabel yang digunakan serta tak perlu banyak ruang untuk menempatkannya. b. Harganya lebih murah Ketika sistem lama (relay) masih banyak menggunakan pengkabelan yang mamakan banyak biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana karena PLC mencakup relay, timer, counter dan beberapa fungsi lainnya. c. Jumlah kontak yang banyak Banyaknya jumlah kontok yang dimiliki sebuah PLC emberikan banyak kemudahan kepada pengguna. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga dari segi instalasi. Contohnya pada PLC-5 (PLC keluaran Allen Bradley) mempunyai jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay menyediakan kontak sejumlah 4-8 kontak. d. Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah Dengan menggunakan konsep pemrograman PLC lebih mudah dikoreksi apa bila terjadi kesalahan kemudian dapat dikoreksi melalui program tersebut. e. Pilot running PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini

23 menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan hasil terbaik di pabrik. f. Kecepatan operasi Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond. g. Metode pemrogramman ladder atau boolean Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital atau Boolean. h. Sifatnya tahan uji Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih tahan uji. i. Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan. j. Dokumentasi Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.

24 k. Keamanan Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci. l. Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam satuan detik. m. Penambahan rangkaian lebih cepat Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional. 2. Kekurangan PLC a. Teknologinya masih baru Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang b. Buruk untuk aplikasi program yang tetap Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada

25 aplikasi dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan (biaya). c. Pertimbangan lingkungan Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak berfungsi optimal. d. Operasi dengan rangkaian yang tetap Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik. J. Aplikasi PLC PLC umumnya digunakan didunia Industri sebagai pengendali automatisai mesin-mesin produksi disuatu perusahaan industri dengan tujuan meningkatkan hasil kegiatan produksi dengan kualitas yang baik. Contohnya seperti project experrient yang telah dilakukan oleh CV.Global Controller Engineering.