BAB I PENDAHULUAN. pergerakan saham Asia pada tahun 2013 mengalami penurunan cukup tajam,

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Harga Emas Minggu Keempat April 2013

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tidak pasti. Beragam jenis investasi kini banyak ditawarkan, dari yang paling

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sartono (2010:8) dalam Ayu (2013:359) Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Ekonom Senior The Royal Bank of Scotland (RBS),

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju

Indeks saham pada umumnya keberadaannya lebih di ketahui masyarakat baik AS, Eropa maupun Asia,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu keuntungan. Perdagangan bebas dan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dan kondisi ekonomi sekarang ini, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dunia telah dikagetkan dengan sebuah fenomena baru pada kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan


BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

R i Danareksa Research Institute

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan go publik. Harga saham terbentuk dari interaksi

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan situs Jakarta Futures Exchange menyatakan bahwa pergerakan saham Asia pada tahun 2013 mengalami penurunan cukup tajam, khususnya untuk indeks Hang Seng pada bursa saham Hong Kong hari Selasa, 29 September 2013 anjlok cukup tajam hingga jatuh ke posisi terendah. Tekanan yang terjadi pada bursa ini karena jatuhnya saham-saham sektor energi cukup dalam oleh anjloknya harga minyak mentah dunia. Hang Seng Index pagi ini dibuka anjlok 3,4% dari posisi akhir pekan lalu ke posisi 20579,22, demikian juga dengan indeks berjangkanya yaitu Hang Seng Index Futures dibuka pada posisi 20592. Untuk perdagangan selanjutnya, Analsyt Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng akan terus bergerak turun menuju posisi 20180 jika indeks menyentuh posisi 20200. Pada tahun 2014 terjadi 3 isu besar yang akan memperkaya dinamika pergerakan harga instrumen keuangan di tahun 2014, meskipun terjadi isu isu global beruntungnya para pelaku pasar yang bertransaksi di bursa berjangka tetap memiliki peluang untuk meraih keuntungan dalam kondisi apapun, dengan bertransaksi di bursa berjangka, baik pada produk forex, indeks saham, dan lainnya, investor akan mendapatkan keuntungan dua arah. Apabila nantinya fundamental ekonomi menekan harga suatu instrumen keuangan, 1

2 sebagai pelaku pasar di bursa berjangka, bisa langsung melakukan atau membuka posisi jual/beli terlebih dahulu. Karakteristik inilah yang membedakan transaksi di bursa berjangka dengan transaksi di bursa saham. Terlepas dari kondisi apapun yang terjadi di pasar keuangan, melalu transaksi di bursa berjangka, semuanya bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan. Salah satu bursa berjangka yang cukup besar di Asia dan digunakan investor dan fund manager untuk berinvestasi adalah bursa berjangka Hong Kong. Bursa berjangka Hong Kong memiliki produk lindung nilai berupa Hang Seng Indek Futures yang sangat terkenal. Pada tahun 2014 bursa berjangka dan bursa saham di Hong Kong memiliki prospek yang cukup cerah, karena minat China untuk berinvestasi di bursa Hong Kong belum akan surut setidaknya hingga kuartal pertama 2014. Hal ini karena perekonomian China masih dalam tren pemulihan seperti diperlihatkan oleh indeks manufaktur PMI versi HSBC untuk bulan Desember, yang muncul pada angka 50,5 atau mencerminkan ekspansi. Sementara sahamsaham berbasis bahan baku dan properti dipastikan naik dan bisa menopang indeks Hang Seng maupun Shanghai di tengah bergulirnya wacana reformasi pertanahan yang digariskan dalam sidang pleno ke-3 tahun lalu. Setelah terkoreksi bulan lalu, indikator Moving Average dan MACD (weekly) pada grafik Hang Seng Futures terpantau bullish moderat. Target resistance pertama yang diincar sukses melewati level itu, Hang Seng akan digiring ke resistance berikutnya di 24940 (level tertinggi 2010 bulan dan resistance terakhir, 25500. Grafik penurunan Stochastics dapat menghambat

3 laju indeks dan memicu penurunan ke support terdekat 22345 (retrace 38.2% Fibonacci). (Futures Monthly Edisi Januari: 2014) Berbeda lagi dengan tahun 2015, tren bearish diperdagangan bursa saham Hong Kong pekan terakhir bulan April tampak masih berlangsung disepanjang perdagangan diawal bulan Mei dengan Hang Seng Index yang harus memperbesar volume pelemahan. Buruknya data dalam negeri serta tekanan kuat data kawasan Asia yang negatif turut membebankan pergerakan saham selama satu pekan. Pelemahan Hang Seng Index itu juga diikuti oleh Hang Seng Index Futures. Berikut daftar harga penutupan Hang Seng Index dan Hang Seng Index Futures periode tahun 2013 2015, dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Harga Penutupan Hang Seng Index dan Hang Seng Index Futures tahun 2013 2015 Tahun Hang Seng Index Hang Seng Index Futures 2013 23306,39 23333 2014 23605,04 23649 2015 21914,40 21910 Sumber: www.investing.com diunduh pada tanggal 18 Mei 2016 Berdasarkan Tabel 1.1 bahwa pada tahun 2013 2015 harga Hang Seng Index dan Hang Seng Index Futures mengalami penurunan. Harga antara Hang Seng Index dengan Hang Seng Index Futures selisihnya berbeda tipis, itu karena Hang Seng Index digunakan sebagai underlaying asset dari Hang Seng Index Futures sehingga memiliki selisih yang tipis. Pergerakan yang tidak menentu selama kurun waktu 3 tahun tersebut membuat para investor harus bisa meramalkan keadaan yang akan datang agar tidak mengalami kerugian yang cukup besar.

4 Bursa Berjangka harus mencegah terjadinya tindakan penipuan, cidera janji, rumor yang tidak dapat dipertanggung jawabkan yang dapat mempengaruhi harga. Investor dimungkinkan mendapatkan keuntungan dalam kondisi baik atau buruk tergantung dari strategi penentuan harga yang digunakan. Pada kontrak futures, harga beli dan harga jual disepakati di muka, sedangkan realisasinya pada akhir tanggal jatuh tempo sesuai panjang masa kontrak. Masing-masing pihak menghitung estimasi harga di muka. Perhitungan ini didasarkan pada rumus futures price teoritis. Hasil penghitungan futures price teoritikal akan digunakan untuk pengambilan keputisan: hedging, spekulasi dan arbitrase. Hasil dari penghitungan futures price teoritis ini bisa berbeda dengan nilai pasar pada saat jatuh tempo, maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul Aplikasi Model Penilaian Derivatif dalam Mengestimasi Harga Hang Seng Index Fututres. Periode yang dipilih adalah periode tahun 2013 sampai 2015. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah model penilaian derivatif digunakan untuk mengestimasi harga spot aset di masa yang akan datang?

5 2. Bagaimana estimasi harga Hang Seng index futures menggunakan model penilaian derivatif? C. Batasan Masalah Penentuan batasan penelitian dilakukan dengan tujuan agar permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan. Batasan masalah dalam penelitian ini menggunakan periode penelitian 2013 sampai 2015. Data yang digunakan adalah data harga pentupan Hang Seng Index per bulan, harga penutupan Hang Seng Index Futures per bulan, dan suku bunga Bank Hong Kong. D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian perumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari penilitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui model penilaian derivatif dapat digunakan dalam mengestimasi harga spot aset di masa yang akan datang b. Untuk mengetahui dan menganalisis model penilaian derivatif yang digunakan dalam mengestimasi harga Hang Seng Index Futures. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi investor yang melakukan perdagangan Hang Seng Index Futures.

6 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar Futures Index. b. Bagi spekulan pada perdagangan Hang Seng Index Futures. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan transaksi futures untuk mencari keuntungan jangka pendek di pasar Hang Seng Index Futures. c. Bagi peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kajian, pertimbangan, dan pengembangan kearah yang lebih baik bagi penelitian selanjutnya.