BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Matematika di sekolah dasar (SD) memiliki beberapa ruang lingkup

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan. keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam KTSP 2007 tingkat kependidikan dasar adalah mengembangkan logika,

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa. Sukar dicerna, sulit dipahami, rumit dipelajari, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sebagian siswa juga tidak menyukai pelajaran matematika, ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk

I. PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam kehiduan sehari-hari. Standar Kompetensi kelas V. pelajaran matematika SD/MI adalah :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang mementingkan bagaimana mendapatkan nilai bagus dan lulus ujian tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

Soejadi (dalam Junaidi pada Blogspot.com, 2011) mengemukakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

I. PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan

SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang merupakan usaha dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik oleh siswa itu sendiri, guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan negara. Pendididkan memiliki peranan yang sangat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah : guru, siswa, kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan.

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

TRI ISBUDIYONO A53B090137

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

SKRIPSI. Mohammad Faisol NIM Oleh:

Analisis Kesalahan Siswa Sekolah Dasar Dalam Menghitung Berat Benda Menggunakan Tangga Konversi Satuan Berat

BAB I PENDAHULUAN. jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bilangan Romawi penting untuk dipelajari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. saing dalam percaturan dunia tanpa batas. Di dalam era dunia tanpa batas,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya dengan pendidikan. Pentingnya pendididkan itu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAGA BENDA KONKRIT SEMESTER I TAHUN 2010/2011

Kata Kunci : pembelajaran IPS, strategi belajar, alat peraga

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cerdas. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Matematika di sekolah dasar (SD) memiliki beberapa ruang lingkup yang terdiri dari tiga aspek yang harus dikuasai oleh siswa. Ruang lingkup tersebut meliputi bilangan, geometri dan pengukuran serta pengolahan data. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006. Pada pelajaran Matematika kelas III terdapat materi pokok tentang jenis sudut. Materi tentang besar dan jenis sudut merupakan salah satu aspek ruang lingkup pembelajaran Matematika SD yaitu termasuk dalam geometri dan pengukuran.pada pembelajaran ini siswa pertama kali diajarkan tentang pemahaman jenis-jenis sudut. Namun untuk menanamkan konsep awal tentang jenis-jenis sudut tidaklah mudah, ini dikarenakan belum adanya media yang memadai dan media yang sesuai untuk mengenalkan dan menanamkan konsep awal kepada anak tentang jenis sudut. Keadaan di atas membutuhkan perencanaan dan pendekatan yang efektif dalam pembelajaran Matematika tersebut. Adapun tujuan pembelajaran Matematika SD disebutkan yaitu siswa mampu memahami, mengingat dan menerapkan seluruh materi yang telah tertuang dalam Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan observasi yang terjadi dilakukan oleh peneliti yaitu di SDN IV Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek, dalam satu kelas yang didalamnya terdapat 11 peserta didik, diketahui 9 peserta didik belum menguasai konsep tentang jenis-jenis sudut. Keterangan ini didapatkan dari hasil wawancara dengan guru kelas yang didukung dengan dokumen yang dimiliki oleh guru kelas. Berdasarkan keterangan dari wawancara, hasil evaluasi yang ditunjukan adalah hasil dari evaluasi ulangan harian. Berdasarkan

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 67, nilai < 67 maka siswa belum menguasai materi atau dinyatakan tidak tuntas KKM, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 67 siswa dinyatakan tuntas dalam belajar atau tuntas KKM. Kenyataan yang diperoleh dari hasil dokumentasi nilai rata-rata kelas yaitu 58. 9 siswa yang mendapatkan nilai < 67 dan 2 siswa yang mendapatkan nilai 67 dengan nilai terendah 38 dan nilai tertinggi 70. Dapat disimpulkan bahwa ada 90% siswa belum tuntas materi ini. Padahal seharusnya konsep awal harus bisa dikuasai mengingat ini salah satu model siswa untuk melanjutkan pembelajaran matematika tahap selanjutnya. Ketika materi ini tidak dikuasai oleh siswa maka, bisa dipastikan siswa akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan di SDN IV Watuageng Kec. Watulimo Kab. Trenggalek, oleh peneliti, dapat disimpulkan kondisi demikian disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1) Guru mengungkapkan bahwa materi jenis dan besar sudut ini merupakan materi yang abstrak. Hal demikian juga didukung dengan tidak adanya media yang menarik untuk siswa. Sehingga keadaan ini mengakibatkan semakin sulit guru menyampaikan materi ini. 2) Matematika yang identik dengan dengan pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga banyak siswa yang sudah menyerah sebelum mereka melakukan pembelajaran. 3) Materi besar dan jenis sudut ini tidak terlalu penting karena dianggap didalam kehidupan sehari-hari jarang ditemui permasalahan yang berhubungan dengan jenis dan besar sudut ini. Sedangkan berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa disebabkan karena cara mengajar guru yang menggunakan metode atau strategi pembelajaran langsung yang memposisikan guru

sebagai penceramah. Metode ini kurang menarik, sehingga siswa merasa kurang antusias dalam menerima materi. Berdasarkan faktor-faktor di atas mengakibatkan aktifitas siswa dalam belajar materi ini kurang sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan. Mengingat pentingnya materi ini dicapai oleh siswa, maka materi ini harus disampaikan kepada siswa sampai siswa benar-benar memahami konsep awal ini sebagai salah satu model siswa menerima pembelajaran selanjutnya. Dalam pembelajarannya tentu guru harus mampu menyampaikan meteri dengan menggunakan pendekatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi perkembangan usia anak sehingga siswa mampu terlibat langsung dalam pembelajaran. Pada usia ini, anak lebih mudah menerima materi yang disampaikan jika dihadapkan langsung pada pembelajaran yang konkrit. Pada usia ini juga anak menyukai permainan-permainan. Pembelajaran yang menggunakan permainan akan membuat siswa belajar lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan dari pembelajaran dapat tercapai sesuai yang telah direncanakan oleh guru yaitu mencapai KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan permasalah di atas, maka perlu adanya peningkatan kualitas hasil belajar siswa. Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat para siswa lebih semangat dan aktif dalam melakukan pembelajaran. Dengan pemikiran di atas, maka peneliti memilih sebuah metode belajar dengan bermain. Peneliti menggunakan permainan yang dapat digunakan yaitu salah satunya dengan menggunakan permainan yaitu ring of corner. Permainan ring of corner adalah permainan yang diadaptasi dari salah satu media pembelajaran atau alat peraga klinometer yang biasa digunakan untuk mengukur sudut elevasi. (Russefendi : 1980). Pada penelitian kali ini, peneliti mengadaptasi klinometer yang diwujudkan dalam permainan kelompok yang disebut ring of corner. Permainan ini

digunakan sebagai salah satu strategi dalam menyampaikan materi tentang besar dan jenis sudut dalam pelajaran Matematika SD. Permainan ini dilakukan oleh beberapa anak dalam sebuah kelompok. Permainan ini menggunakan beberapa peralatan yang sangat mudah didapatkan. Beberapa peralatan yang digunakan yaitu pita tali dan alat tulis. Permainan ini merupakan permainan yang memiliki beberapa peraturan yang harus dipahami oleh anak. Peraturan itu adalah setiap anak harus memahami dan hafal segala arah mata angin. Permainan ring of corner memiliki beberapa tahapan dalam melakukannya. Tahapannya juga memiliki beberapa persamaan dengan media pembelajaran klinometer. Tahapan ini meliputi : 1) siswa membentuk kelompok kemudian melakukan persiapan dengan membuat lingkaran dari tali yang telah tersedia. 2) siswa melakukan kegiatan sesuai dengan tugas yang telah didapatkan oleh masing-masing kelompok. 3) siswa menuliskan laporan dan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan bersama teman kelompok mereka. Permainan ini memungkinkan membantu siswa memahami konsep jenis-jenis sudut dengan mudah dan menyenangkan. Permainan ini akan menghadapkan siswa pada keadaan yang konkret. Siswa akan mengalami pembelajaran dan terlibat secara langsung sehingga siswa dapat menemukan sendiri jenis-jenis sudut. Sehingga dengan menemukan sendiri siswa akan mudah menguasai dan mengingat konsep sudut ini untuk. Karena permainan ini merupakan jenis permainan yang menggunakan aturan, maka tidak lupa siswa juga dikenalkan tentang aturan aturan dalam permainan ini. Penggunaan permainan ring of corner ini, diharapkan keaktivan dan hasil belajar siswa meningkat, sehingga hasil belajar siswa dinyatakan tuntas KKM. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan hasil belajar siswa juga bisa diminimalkan bahkan tidak ada lagi kendala-kendala yang dialami oleh siswa dalam belajar tentang materi jenis dan besar sudut.

Berdasarkan adanya pemikiran dan kenyataan yang terjadi dilapangan, maka peniliti mengemukakan permainan ring of corner yang dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas III melalui penelitian tindak kelas yang berjudul Penggunaan permainan ring of corner untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN IV Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek. B. Fokus Masalah Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran Matematika SD khususnya untuk materi tentang jenis dan besar sudut. Selain itu, kurangnya upaya guru untuk melakukan tindakan perbaikan sangat lemah membuat permasalahan belum terselesaikan. Hal ini akan berdampak pada aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran cenderung mengalami penurunan. Untuk pemecahan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perlu dilakukannya sebuah penelitian tindak kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan permainan ring of corner. Permainan ini digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi tentang jenis dan besar sudut ini secara mudah dan menyenangkan, sehingga keaktifan belajar dan hasil belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan dalam permainan ring of corner menghadapkan siswa pada keadaan pembelajaran yang konkret. Siswa akan mengalami pembelajaran dan terlibat sebagai subyek langsung sehingga siswa akan menemukan sendiri sudut yang dicari, sehingga siswa dengan mudah untuk mengklasifikasikan sudut berdasarkan besarnya. Pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menggunakan media dan permainan akan membuat anak lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan karena anak akan menemukan sendiri adanya konsep jenis dan besar sudut. Permainan ini dapat meningkatkan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus permasalahan yang telah diuraikan di latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan permainan ring of corner dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar maematika tentang jenis dan besar sudut pada siswa kelas III SDN IV Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek? 2. Bagaimana penggunaan permainan ring of corner untuk meningkatkan hasil belajar Matematika tentang jenis dan besar sudut pada siswa kelas III SDN IV Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diambil, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui peningkatan aktifitas belajar Matematika siswa kelas III SDN IV Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek dengan menggunakan permainan ring of corner 2. Memperoleh gambaran tentang permainan ring of corner untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep jenis jenis dan besar sudut pada siswa kelas III SDN IV Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi guru a. Guru lebih mudah menanamkan konsep jenis dan besar sudut, karena dengan menggunakan permainan ring of Corner ini siswa terlibat secara langsung dalam menemukan konsep jenis dan besar sudut

b. Guru dapat menyajikan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan ring of corner sehingga siswa tertarik dalam melakukan pembelajaran. c. Guru dapat menggunakan media yang melibatkan kreatifitas siwa. Media yang digunakan dalam permainan ring of corner tidak sulit ditemukan sehingga guru dan siswa dapat menggunakan peralatan yang ada di sekitar sekolah d. Guru dapat lebih kreatif dalam mengembangkan suatu strategi pembelajaran sehingga guru tidak selalu menggunakan strategi pembelajaran penuh dengan ceramah. e. Guru dapat menghilangkan anggapan siswa bahwa belajaran matematika merupakan pembelajaran yang susah f. Guru dapat menghilangkan anggapan siswa bahwa belajar matematika merupakan pembelajaran yang membosankan 2. Manfaat bagi siswa a. Siwa menguasai konsep jenis jenis sudut dengan mudah karena siswa langsung sebagai subjek yang menemukan konsep tentang jenis dan besar sudut. b. Siswa lebih kreatif dan aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Siswa partisipatif dalam pembelajaran. c. Siswa bergembira dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran yanng dilakukan berupa permainan yang selalu di sukai oleh usia SD. d. Menghilangkan anggapan siswa bahwa belajara matematika merupakan pembelajaran yang susah. e. Menghilangkan anggapan siswa bahwa belajar matematika merupakan pembelajaran yang membosankan. 3. Manfaat bagi sekolah

a. Sekolah dapat meningkatakan mutu belajar siswa dengan meningkatkan aktifitas dan partisipasu siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Sekolah meningktakan inovasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Sekolah dapat meningkatkan kreatifitas guru untuk mengembangkan metode dan strategi dalam pembelajaran. d. Sekolah dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran yang di anggap susah dan membosankan 4. Manfaaat bagi peneliti a. Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang penelitian khususnya penelitian tindak kelas. b. Meningkatkan kemampuan analisis peneliti dalam memandang permasalahan yang terjadi. F. Batasan Masalah Untuk menghindari penafsiran beragam mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka ada batasan istilah yang jelas. Ada beberapa istilah atau kata kunci yang digunakan oleh peneliti sebagai pokok di lakukannya penelitian tindak kelas ini. Di antaranya yaitu : 1. Hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan tujuan intruksional telah dapat dicapai dan dikuasai oleh siswa. Hasil belajar di peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa yaitu adanya pencapaian Kriteria Ketuntasan minimal ( KKM ) yang telah ditentukan. 2. Aktifitas belajar siswa adalah perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung. 3. Sudut adalah pertemuan dua sinar atau dua garis yag berpotongan. Jenis suddut adalah nama nama sudut sesuai dengan besar sudut. Jenis sudut ini pada

umumnya ada tiga jenis yaitu : 1) Sudut siku siku, 2). Sudut lancip, 3). Sudut tumpul. Nesar sudut adalah nilai yang ada pada sudut tersebut. Nilai sudut di ukur dengan menggunakan satuan berupa derajat ( 0 ). Besar sudut di gunakan untuk menyebutkan jenis sudut. Jenis sudut berdasarkan besar sudut yaitu :1). Sudut siku siku memiliki besar sudut 90 0, 2). Sudut lancip memiliki besar sudut < 90 0, 3). Sudut tumpul memiliki besar sudut > 90 0. 4. Permainan ring of corner adalah permainan yang memiliki beberapa aturan yang di lakukan secara berkelompok. Permainan ring of corner adalah permainan yang diadaptasi dari alat pengukur sudut yang di sebut klinometer. Perbedaanya yaitu, klinometer merupakan alat peraga yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi, sedangkan ring of corner adalah permainan yang digunakan untuk menemukan jenis sudut dan menentukan besar sudut. Ring of corner diwujudkan dalam bentuk permainan yang berupa lingkaran. Dalam lingkaran ini akan ditemukan beberapa jenis dan besar sudut. Dalam satu kelompok bisa terdiri dari 3 4 orang. Permainan ring of corner ini menggunakan beberapa peralatan sederhana lain yaitu pita tali dan alat tulis.