BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kunci untuk memelihara stabilitas industri perbankan. Perkembangan industri

BAB 1. Pendahuluan. negara. Bank berfungsi menghimpun dana (to receive deposit) dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. adequacy ratio), batas maksimum pemberian kredit (legal lending limit), kualitas aktiva

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan melonjak tajam ke level Rp /dollar AS pada 22 Januari 1998

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi


I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundur industri perbankan di Indonesia tentunya tidak dapat dilepaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

5.1 Kesimpulan. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu penopang yang memperkuat sistem

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya akan dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan giro yang merupakan kewajiban bank sebab harus dikembalikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, hal ini desebabkan beberapa bank yang beroperasi di Timor-Leste baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN. yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya 2004:15) atau kredit macet. Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Taswan (2006: 6) Lukman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank memiliki peranan yang sangat strategis dalam menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian menyalurkannya atau memberikan kredit ke pihak-pihak yang membutuhkannya (to make loans). Dengan perkataan lain bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) akan dapat menjamin kelangsungan kegiatan investasi yang merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian perbankan yang sehat dan kokoh adalah merupakan suatu keharusan bagi terjaminnya kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Sejak krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada bulan Juli 1997, membawa dampak dan pengaruh yang kurang baik terhadap berbagai aspek kehidupan di Indonesia dan hal tersebut masih dapat dirasakan sampai sekarang. Krisis ini bermula dari jatuhnya nilai tukar Rupiah telah membawa dampak yang cukup luas terhadap seluruh sendi perekonomian di tanah air. Hal ini juga berpengaruh pula pada dunia perbankan. Di tengah situasi perekonomian yang memburuk, tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan Bank Indonesia harus menetapkan suku bunga yang tinggi. Kondisi seperti itu menyebabkan prospek perbankan

2 terancam, oleh karena itu tidak semua bank mampu hidup dalam kondisi seperti itu, terutama bank-bank yang kekurangan likuiditas. Sebanyak 16 bank swasta yang "tidak sehat" dilikuidasi atau dicabut izin usahanya (diantaranya : Bank Harapan Sentosa, Bank Guna Internasional, Bank Andromeda, Bank Astria Raya, Bank Sejahtera Bank Umum, Bank Dwipa Semesta, Bank Kosagraha Semesta, Bank Jakarta, Bank Citrahasta Dhanamanunggal, Bank South East Asia Bank, Bank Pinaesaan, Bank Mataram Dhanarta, Bank Anrico, Bank Pasific, Bank Industri, dan Bank Umum Majapahit Jaya) karena tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang diwajibkan oleh Bank Indonesia seperti yang tercatat dalam PP No.68 tahun 1996 yang berisikan tiga unsur yang harus dipenuhi oleh industri perbankan nasional (menurut www.hamline.edu/apakabar/basisdata/97/11/04/0014htlm), yakni : a. Peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) minimal 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR menjadi 10% pada akhir tahun 1997 dan 12% pada tahun 2001). b. Peningkatan modal disetor menjadi Rp 50 miliar bagi bank umum nondevisa dan Rp 150 miliar bagi bank devisa. c. Peningkatan giro wajib minimum (GWM) dari 3% menjadi 5% per April 1997. Sebenarnya masalah yang sedang dihadapi oleh dunia perbankan adalah dampak dari dikeluarkannya Paket Deregulasi oleh Bank Indonesia pada tahun 1998. Paket Deregulasi ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia

3 yang pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan perkembangan perekonomian di Indonesia. Inti dari Paket Deregulasi tersebut adalah adanya kemudahan dalam mendapatkan izin pendirian bank, kebebasan bagi bank untuk memobilisasi dana masyarakat dan pencabutan batasan pemberian kredit. Akibatnya bank-bank baru bermunculan, sehingga persaingan di dunia perbankan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, dunia perbankan dituntut untuk berhati-hati di dalam melakukan kegiatannya karena dana yang dihimpun dan dikelola adalah merupakan dana masyarakat. Lembaga perbankan ini sangat berpengaruh dalam menjalankan roda perekonomian, karena kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Bank adalah lembaga perantara keuangan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, serta ikut memperlancar lalu lintas pembayaran, usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bila kita berbicara mengenai bank, maka kita juga berbicara mengenai kredit. Hal itu dikarenakan bank dan kredit merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sebab inti dari kegiatan bank adalah memberikan kredit atau bantuan permodalan agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Profitabilitas bank juga sangat dipengaruhi oleh keberhasilan bank dalam mengelola kredit.

4 PT. Bank Buana Indonesia, Tbk merupakan salah satu bank yang ada di Indonesia yang masih dapat melakukan operasi perbankannya dengan baik. Untuk dapat terus bertahan dalam situasi perbankan yang tidak menentu ini, maka PT. Bank Buana Indonesia, Tbk harus dapat memberikan dan menyalurkan dana berupa kredit kepada pihak-pihak yang tepat sehingga tidak menimbulkan masalah dan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan tersebut. Penilaian kinerja kredit yang diberikan tersebut dapat pula mempengaruhi laba perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai bahan penulisan dan penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Kinerja Kredit untuk Melihat Pengaruhnya terhadap Laba pada PT. Bank Buana Indonesia, Tbk. 1.2 Identifikasi Masalah Dengan bertambahnya jumlah bank, persaingan untuk menarik dana masyarakat semakin meningkat. Bank-bank memperoleh kebebasan sendiri untuk menciptakan berbagai produk perbankan. Akibatnya bankbank saling berlomba menawarkan tingkat bunga deposito dan tabungan yang lebih tinggi untuk menarik dana masyarakat (giro, tabungan dan deposito) sebanyak-banyaknya dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. Bank Buana telah menetapkan sasarannya pada bidang usaha kecil menengah, terutama dalam hal penyaluran kreditnya.

5 Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan pokok pembahasan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja kredit pada PT. Bank Buana Indonesia, Tbk. 2. Berapa prosentase kontribusi pendapatan kredit terhadap pendapatan PT. Bank Buana Indonesia, Tbk. 3. Bagaimana pengaruh kinerja kredit terhadap laba pada PT. Bank Buana Indonesia, Tbk. 4. Bagaimana secara keseluruhan kinerja PT. Bank Buana Indonesia, Tbk yang berkaitan dengan kinerja kredit dan laba. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengumpulkan data-data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikannya agar diperoleh informasi yang dapat membantu memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dikemukakan di atas yaitu : 1. Mengetahui bagaimana kinerja kredit yang diberikan oleh PT. Bank Buana Indonesia, Tbk kepada pihak ketiga. 2. Mengetahui berapa besar kontribusi pendapatan bunga kredit terhadap pendapatan yang mempengaruhi laba PT. Bank Buana Indonesia, Tbk. 3. Mengetahui pengaruh kinerja kredit terhadap laba pada PT. Bank Buana Indonesia, Tbk.

6 4. Mengetahui keseluruhan kinerja PT. Bank Buana Indonesia, Tbk yang berkaitan dengan kinerja kredit dan laba. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian, penulis dapat menyimpulkan beberapa kegunaan dari penelitian : 1. Bagi pihak perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input berupa saran-saran dalam bidang yang diteliti, yaitu masalah kinerja kredit. 2. Bagi penulis sendiri, penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh sidang skripsi Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Selain itu juga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan informasi di bidang manajemen keuangan dan manajemen perbankan, serta dapat menerapkan teori-teori yang telah diajarkan dalam perkuliahan ke dalam prakteknya. 3. Bagi masyarakat terutama rekan-rekan mahasiswa, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran yang jelas sebagai sumber referensi mengenai kinerja kredit.

7 1.5 Kerangka Pemikiran Perekonomian Indonesia terdiri dari 2 sektor utama yakni sektor industri perbankan dan sektor industri non perbankan. Sektor industri perbankan sendiri memiliki andil dalam lalu lintas modal masyarakat, seperti menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif. Sektor industri non perbankan ini memiliki peranan penting dalam penggerak roda perekonomian Indonesia dan membutuhkan bantuan dari sektor industri perbankan dalam penyediaan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Sektor industri perbankan merupakan pelaku bisnis yang sangat sensitif dengan kualitas pelayanan, karena sektor ini dalam operasionalnya merupakan perusahaan jasa. Namun masih banyak karyawan yang tidak atau belum menyadarinya, arti pentingnya pelayanan pada pelanggan atau nasabah. Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Kerangka singkat mengenai proses kerja bank dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini :

8 Gambar 1.1 Kerangka Singkat Proses Kerja Bank Sumber: PT. Bank Buana Indonesia, Tbk Bank menghimpun dana (funding) dari pihak yang kelebihan dana berupa giro, tabungan dan deposito lalu menyalurkan dana (lending) tersebut kepada pihak yang kekurangan dana berupa kredit. Kegiatan tersebut adalah pokok perbankan, disamping itu masih terdapat kegiatan bank lain berupa jasa setoran, jasa pembayaran, jasa penerimaan uang (transfer), jasa penagihan (inkaso) dan sebagainya. Dari penghimpunan dana (funding) tersebut, bank memberikan balas jasa berupa bunga, sedangkan dari penyaluran dana (lending) kepada pihak yang kekurangan dana, bank mengenakan bunga dan mengenakan

9 jasa pinjaman dalam bentuk biaya administrasi serta biaya provisi dan komisi. Selisih bunga antara keduanya biasa disebut spread. Adapun profit bank didapatkan dari selisih antara pendapatan yang terdiri dari pendapatan operasional dan non-operasional dan biaya yang juga terdiri dari biaya operasional dan non-operasional. Dengan demikian bank dan kredit merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, sebab inti dari kegiatan bank adalah memberikan kredit. Oleh karena itu perkreditan merupakan masalah yang penting bagi suatu bank karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendapatan dan kelangsungan usahanya. Kinerja kredit adalah suatu hasil kerja (performance) kredit yang diberikan bank dan merupakan suatu tolak ukur perkembangan kualitas, keberhasilan dan tingkat kesehatan kredit yang diberikan. Penilaian kinerja kredit dapat dinilai berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang telah ditetapkan, seperti Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang kolektibilitasnya digolongkan menjadi lancar, perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet, yaitu dengan perhitungan ratio Non Performing Loan (NPL) yang menurut ketentuan Bank Indonesia tidak boleh lebih dari 5%. Selain itu juga dengan penggolongan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) untuk menilai tingkat kesehatan kredit. Kinerja kredit dapat pula dianalisa dari kondisi aspek keuangan perusahaan dengan menggunakan analisa rasio keuangan. Pada umumnya rasio tersebut terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas

10 dan rasio profitabilitas. Dengan melakukan suatu perhitungan analisa terhadap rasio tersebut maka dapat diketahui keadaan likuiditas, solvabilitas, aktivitas serta profitabilitas dari sebuah perusahaan. Laba merupakan salah satu tujuan pendirian perusahaan. Meskipun disadari bahwa laba bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan, tetapi tujuan-tujuan lain hanya akan tercapai jika perusahaan mampu tetap hidup berkembang dan memperoleh laba. Laba dapat dianalisa dari laporan laba rugi yang dimiliki oleh perusahaan. Kinerja kredit mempunyai pengaruh terhadap perolehan laba bank, karena apabila kinerja kredit yang diberikan itu baik maka diharapkan pendapatan yang diperoleh bank akan mengalami peningkatan, sehingga secara otomatis akan meningkatkan laba. Dengan demikian model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.2 Model Penelitian Kinerja Kredit Laba 1.6 Hipotesa Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesa dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Kinerja kredit mempunyai pengaruh terhadap laba pada PT. Bank Buana Indonesia,Tbk.